Anda di halaman 1dari 2

Anatomi dan fisiologi ikan lele jantan

Ikan lele dianggap sebagai sumber termurah protein hewani berkualitas tinggi dan kaya akan
kalsium, fosfat, yodium dan vitamin. Secara umum, ikan tidak hanya digunakan untuk konsumsi
manusia, tetapi juga digunakan sebagai sumber makanan hewan (Emam dan Badia, 2014).

Organ reproduksi ikan jantan terdiri dari sepasang testis, seminal vesikel, dan saluran-saluran
spermatozoa (Kartini, 2012).

Selama musim dingin, testis menunjukkan tunika albuginea sangat tebal dan jaringan ikat interstitial
dan menunjukkan sel spermatogenik yang mengalami degenerasi kecuali spermatogonia. Selama
musim semi, lobulus testis menunjukkan semua tahap perkembangan spermatogenik dan melanjutkan
struktur yang sama selama musim panas di mana lobulus testis dipenuhi dengan spermatozoa juga,
menunjukkan tunika albuginea tipis dan jaringan ikat interstitial dibandingkan dengan. Selama
musim gugur, banyak lobulus testis tampak kosong dari sperematozoa sementara, sel spermatogenik
lain hadir dan mulai berdegenerasi (Emam dan Badia, 2014).

Gambar Testis dari ikan lele (Ahmed et al., 2013)

Organ reproduksi ikan lele jantan Afrika (C. gariepinus) terdiri dari testis berpasangan, bagian
berpasangan dari ductus deferens, bagian tidak berpasangan dari ductus deferens yang dikelilingi
oleh vesikula seminalis dan papilla kerucut yang terletak di ventro-cranial ke daerah anus (Zakariah
et al., 2016).

Gambar Ductus deferens dari ikan lele (Zakariah et al., 2016).


Jantan dan betina ikan lele mudah dibedakan. Jantan memiliki papilla seksual yang berbeda yang
terletak di belakang anus. Papila seksual tidak ada pada wanita. Ikan umumnya diklasifikasikan
sebagai omnivora atau predator yang makan terutama pada serangga air, ikan, dan puing-puing
tanaman yang lebih tinggi (Aliyu dan Solomon, 2012)

Gambar papilla ikan lele (Zakariah et al., 2016).

Dapus :
Kartini, Nidya. 2017. Kajian Aspek Reproduksi Ikan Lele Sangkuriang (Clarias Gariepinus)
Jantan Yang Dipelihara Pada Kondisi Lingkungan Berbeda. [Skripsi]. Departemen Manajemen
Sumberdaya Perairan Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor: Bogor.

Emam, Mahmoud Abdelghagffar, dan Badia Abughrien. 2014. Seasonal Histological Changes in
Gonads of the Catfish (CLARIAS LAZERA). Fisheries and Aquaculture Journal. Vol:5, No:1,
Hal:1-4

Ahmed, Yasser A., Nada A. Abdel Samei dan Ahmed Z.Zayed. 2013. Morphological and
Histomorphological Structure of Testes of the catfish "Clarias Gariepinus" From Egypt. Pakistan
Journal of Biological Sciences. Vol:16, No:13, Hal:624-629

Zakariah, M., A. Yahaya, M.L. Sonfada dan I. Wiam. 2016. Male organs of African catfish
(Clarias gariepinus) in spawning and non-spawning periods in Maiduguri, Borno State, Nigeria.
Sokoto Journal of Veterinary Sciences. Vol: 14, No: 1, Hal: 34-38

Aliyu, M. D. And Solomon. J. R. 2012. The Intestinal Parasite Of Clarias Gariepinus Found At
Lower Usman Dam, Abuja. Researcher. Vol: 4, No: 9, Hal: 38-44.

Kartini : Hal 20
Emam : Hal 1
Ahmed: Hal 4
Zakariah : Hal 4 & 5
Aliyu: Hal 1

Anda mungkin juga menyukai