Anda di halaman 1dari 2

B.

Tujuan model pembelajaran Problem Based Learning


Terdapat sejumlah tujuan model problem based learning,menurut Eveline PBL meningkatkan
kedisiplinan dan kesuksesan dalam hal :
1. Adaptas dan partisipasi dalam suatau perubahan
2. Aplikasi pemecahan masalah dalam situasi yang baru atau yang baru atau yang akan
datang
3. Pemikiran kreatif dan kritis
4. Adaptasi data holistic untuk masalah-masalah dan situasi-siatuasi
5. Apresiasi dengan beragam cara pandang
6. Kemampuan dalam meminpin
7. Pemanfaatan sumber-sumber yang bervariasi dan relevan
8. Melatih peserta didik untuk berpikir rasional dan ilmiah
9. Mengembangkan budaya kerjasana
10. Melatih rasa percaya diri

C. Prinsip-Prindip dalam Penerapan PBL


Pembelajaran berbasis masalah melibatkan secara khusus pembelajar bekerja pada
masalah dalam kelompok kecil yang terdiri dari lima orang dengan bantuan sistem tutor.
Masalah disiapkan sebagai konteks pembelajaran baru. Analisis dan penyelesaian terhadap suatu
masalah itu menghasilkan perolehan dihadapkan sebekum semua pengetahuan relevan diperoleh
dan tidak hanya setelah membaca teks atau mendengar ceramah tentang materi subyek yang
melatar belakangi masalah tersebut. Hal inilah yang membedakan antara PBL dan metode yang
berorientasi masalah lainnya. Tutor berfungsi sebagai pelatih kelompok yang menyediakan
bantuan agar interaksi pembelajar menjadi produktif dan membantu pembelajar mengidentifikasi
pengetahuan yang dibutuhkan untuk memecahkan masalah.
Hasil dari proses pemecahan masalah itu adalah, pembelajar membangun pertanyaan-
pertanyaan (isu pembelajaan) tentang jenis pengetahuan apa yang diperlukan untk menyelesaikan
masalah. Setelah itu, pembelajar melakukan pemecahan pada isu-isu pembelajaran yang telah
diidentifikasi dengan menggunkan berbagai sumber.
Untuk ini pembelajar disediakan waktu yang cukup untuk belajar mandiri. Proses ini
akan menjadi lengkap bila pembelajar melaporkan hasil pemecahan masalahnya(apa yang
dipelajarinya) pada pertemuan berikutnya. Tujuan pertama dari paparan ini adalah untuk
menunjukan hubungan antara pengetahuan baru dengan msalah yang dikuasai pembelajar. Focus
yang kedua adalah untuk penggerak pada level pemahaman yang lebih umun, untuk membuat
kemungkinan transefer pengetahuan baru. Setelah melengkapo siklus pemecahan masalah ini,
pembelajar akan mulai menganalisisi masalah baru, kemudian diikuti lagi oleh prosedur:
nanalisis penelitian –laporan.
DAFTAR PUSTAKA :
AAN media. 2017. Model-model Kooperative Untuk Pendidik. Dari http://Blogspot.htm.
(diakses 8 February

Anda mungkin juga menyukai