Gravimetri Nikel Riska Wahyunengsi
Gravimetri Nikel Riska Wahyunengsi
I. Tujuan
1. Dapat menjelaskan prinsip Gravimetri
2. Dapat melakukan analisa Gravimetri
58,7 gr
= mol = 0,2234 gram
262,7 gr
mol
Beratendapan×fg
Kadar (%) Nikel dalam sampel = × 100%
BeratSampel
𝟏,𝟏𝟏𝟎𝟔 g×0,2234 g
= × 100%
0,3325 g
= 74,6190 %
Secara Teoritis
BM . Ni
Berat Ni2+ dalamNiSO4 . 6H2 O = 100%
BM. NiS0 4.6H 2 O
58,7 gr
= mol 100%
262,7 gr
mol
= 22,35%
Praktik−Teori
% Kesalahan= × 100%
Prektik
74,6190− 22,35
= × 100%
74,6190
= 70,0478 %
V. Pembahasan
Pada praktikum ini percobaan yang dilakukan adalah anilisa gravimetri.
Analisa gravimetri merupakan analisa kuantitatif dengan cara mengisolasi dan
menimbang unsur atau senyawa yang akan dianalisa. percobaan ini bertujuan untuk
menentukan kadar nikel dengan menggunakan metode analisis gravimetri, sampel
yang digunakan adalah NiSO4.6H2O. Dalam percobaan ini, ion Ni2+ akan dipisahkan
dari NiSO4.6H2O dengan cara diisolasi dengan menggunakan pereaksi kimia
tertentu, sehingga komponen yang akan ditentukan diubah menjadi suatu endapan,
yang kemudian ditimbang dalam keadaan murni.
Pada percobaan ini, padatan NiSO4.6H2O terlebih dahulu dilarutkan
dengan menggunakan aquades kemudian dilakukan penambahan larutan HCl.
Larutan HCl yang digunakan adalah HCl 1:1 tujuan penggunaan larutan ini berfungsi
untuk mengasamkan larutan sehingga pada saat penambahan DMG tidak langsung
terbentuk Ni(HDMG)2. Kemudian larutan dipanaskan hingga suhu 70-800C.
Pemanasan ini bertujuan agar larutan nikel dan DMG dapat bereaksi atau larut dalam
DMG dikarenakan dengan pemanasan maka ion Ni2+ akan terendapkan. Penambahan
dimetilgloksim dilakukan dengan sedikit berlebih, namun tidak boleh terlalu berlebih
juga. Karena dikhawatirkan terjadinya pembentukan kristal H2 DMG yang tidak akan
larut dalam air. Kristal yang terbentuk akan bercampur dengan endapan dan dengan
begitu maka berat endapan yang dihasilkan akan jauh lebih besar dari yang
seharusnya.
Setelah penambahan H2 DMG, larutan sampel kemudian ditetesi dengan larutan
amoniak encer. Tujuannya yaitu untuk membuat larutan menjadi netral dan kemudian
menjadi basa. Karena nikel dimetilglioksimat [Ni(HDMG)2 ] akan mengendap
sempurna dalam suasana basa. Penambahan amoniak encer dilakukan hingga tidak
ada reaksi spontan berupa perubahan warna dari larutan. Endapan yang telah
terbentuk didiamkan kemudian diuji kembali kesempurnaannya. Penambahan
dilakukan setetes demi setetes untuk menghindari naiknya endapan Ni(HDMG)2
yang terbentuk. Kemudian untuk menentukan kadar Nikel pada sampel, endapan
yang terbentuk akan disaring menggunakan kaca masir yang telah dipanaskan
sehingga didapatkan berat konstan dari kaca masir, setelah endapan telah disaring
maka endapan tersebut dimasukkan kedalam oven sampai di dapatkan berat
konstannya. Dalam percobaan ini reaksi yang terjadi yaitu :
Adapun hasil pengamatan berat endapan yang didapatkan adalah 1,1106 gram
dan setelah dihitung didapatkan kadar nikel dalam sampel sebesar 70,047%
sedangkan persen kesalahan yang didapatkan sebesar 70,0478 %. Besarnya persen
kesalahan yang diperoleh dikarenakan beberapa factor seperti berat kaca masir belum
terlalu konstan dan juga endapan yang terbentuk masih ada zat pengotornya.
VI. Kesimpulan
1. Berat Endapan sebesar 1,1106 gram
2. Kadar nikel dalam sampel sebesar 74,6190 %
3. Persen kesalah sebesar 70,0478 %