Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PERJALANAN

SUNGAI OPAK & SUNGAI OYO

Disusun Oleh :

Vancha Aurelyo Hafizhar (113180106)

FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”

YOGYAKARTA

2018
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Geohedrologi secara definitif dapat dikatakan merupakan suatu studi


dari interaksi antara kerja kerangka batuan dan air tanah. Dalam prosesnya, studi
ini menyangkut aspek-aspek fisika dan kimia yang terjadi di dekat atau di bawah
permukaan tanah. Termasuk di dalamnya adalah transportasi massa, material,
reaksi kimia, perubahan temperatur, perubahan topographi dan lainnya.
Definisi air tanah ialah sejumlah air dibawah permukaan bumi yang
dapat dikumpulkan dengan sumur-sumur, terowongan atau sistem drainase.
Dapat juga disebut aliran yang secara alami mengalir ke permukaan tanah
melalui pancaran atau rembesan (Bouwer, 1978).
Air tanah mengalir dari daerah yang lebih tinggi menuju ke daerah yang
lebih rendah dan dengan akhir perjalanannya menuju ke laut.
Sungai Oyo atau Sungai Oya adalah sungai yang terletak di wilayah
Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia. Sungai Oyo berhulu di lereng
barat Perbukitan Gunung Gajahmungkur - Kukusan yang masuk wilayah
administratif Desa Gunungan, Kecamatan Mayaran, Kabupaten Wonogiri,
Provinsi Jawa Tengah. Sungai Oyo mengalir sepanjang sekitar 106,75 Km2 dari
timur laut ke barat daya hingga bermuara ke Sungai Opak di Desa
Sriharjo, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta membentang sepanjang Pegunungan Sewu. Debit air rata rata
bulanan Sungai Oyo sekitar 9,31 m3/detik dengan detik maksimum sebesar 83,2
m3/detik dan minimum sebsar 1,89 m3/detik.
Secara geologi sungai Oyo merupakan sungai periodik yang mengalir
membelah bukit karst utara dan selatan dengan muatan aliran suspended load.
Ditinjau dari sudut geomorfologinya, sungai ini terbentuk karena
adanya air yang terkonsentrasi pada kekar kekar batuan karst yang semakin
melebar yang diakibatkan oleh agen-agen erosi, faktor tektonik yang terjadi
pada awal stadium, dan perubahan temperatur yang signifikan.
Sungai Opak atau Kali Opak adalah nama sungai yang mengalir
di Daerah Istimewa Yogyakarta. Alirannya melintasi Kabupaten Sleman dan
Kabupaten Bantul. Hulu sungai ini berada di Gunung Merapi, lalu mengalir ke
selatan dengan muara menghadap ke Samudra Hindia di Pantai Samas. Sungai
ini melintas sisi barat Taman Wisata Candi Prambanan dan pernah menjadi
batas alami wilayah Kesultanan Yogyakarta dengan Kasunanan Surakarta.

B. Tujuan

1. Mengidentifikasi runtuhan (flow,dll)


2. Mengidentifikasi batuan pembawa air (aquifer, aquitard, artesan, cone of
depression)
3. Mengidentifikasi Sungai Opak dan Oyo
4. Mengamati batuan di sungai daerah Jl. Wonosari
5. Mengamati deposit di tengah Sungai Kretek
6. Mengidentifikasi bentuk sungai
7. Membedakan sungai muda dan dewasa

C. Manfaat
Dapat mengetahui runtuhan, batuan pembawa air, bentuk sungai dan
mampu membedakan sungai muda dengan sungai dewasa. Mengetahui secara
geologis berkaitan dengan sungai oyo, opak dan kretek.
BAB II

PEMBAHASAN

1. Waktu dan Tempat

Waktu : Selasa, 20 November 2018

Tempat : Melakukan perjalanan sejauh 40,6 km

Terdapat 4 titik stopsite dengan keterangan:

1. Sungai di Jl. Wonosari


2. Sungai di Jl. Wonosari
3. Jembatan sungai Opak di Jl. Segoroyoso
4. Jembatan Kretek sungai Opak di Jl. Parangtritis
2. Runtuhan di Sekitar Lokasi

Longsoran di Jl.Segoroyoso)

Dapat diamati bahwa gambar di atas mempunyai tipe mass movement yaitu
aliran (flow) yang merupakan gerakan material campuran rombakan antara tanah dan
batuan serta lumpur berwarna pekat yang menyebar dari lereng atas ke bawah karena
material tersebut jenuh air. Ditambah lagi daerah tersebut merupakan lereng di kaki
daerah Gunung Kidul.
3. Batuan Pembawa Air
Akuifer atau batuan pembawa air di daerah penelitian merupakan bagian dari
system akuifer merapi yang terbentuk oleh formasi Yogyakarta dan formasi Sleman
dalam sebuah cekungan air tanah. Kebanyakan batuan sedimen dan batuan beku yang
berasal dari merapi lah yang menjadi akuifer karena struktur berlapis-lapis, batuan ini
umumnya tidak terlalu padat dan pejal, terutama yang berumur muda. batuan sedimen
juga memiliki butir kasar dan bersifat urai, sehingga banyak mengandung rongga atau
ruang antar butir. Contoh pada endapan sungai atau alluvial.
4. Sungai Opak dan Sungai Oyo

Sungai Opak
Sungai Oyo
Sungai Opak berhulu di Gunungapi Merapi sedangkan Sungai Oyo yang berasal
dari Kawasan Karst Gunung Sewu. Material sedimen Sungai Opak yang mengalir
berasal dari material gunungapi, pelarutan batuan karbonatan, serta lapukan batuan dari
Perbukitan Baturagung.
Ketika Sungai Oyo dan Opak bersatu, maka sistem ini mempunyai pola
dendritik, dengan pola aliran menjari dan menyebar seperti dahan - dahan pohon,
mengalir ke semua arah, dan menyatu di induk sungai. Pada umumnya, pola tersebut
terdapat pada daerah dengan struktur batuan yang homogen atau pada lapisan endapan
sedimen yang horizontal.

5. Batuan di sungai daerah Jl. Wonosari


Feldspar jenis Plagioklas (Oligoklas) dan Piroksen sangat melimpah di
sepanjang Sungai Opak (hulu-hilir). Kuarsa melimpah pada bagian tengah Sungai Opak
ke arah selatan. Material karbonat cukup melimpah mulai dari pertemuan Sungai Oyo
dan Sungai Opak ke arah selatan.
Produk sedimen mulai dari bagian tengah Sungai Opak ke arah selatan
diperkirakan sudah bercampur dengan produk sedimen dari Pegunungan Selatan.
Roundness butir pasir subangular-angular pada bagian hulu, subangular-subrounded
pada bagian tengah aliran Sungai Opak, dan subrounded-rounded pada bagian hilir
Sugai Opak.
6. Deposit Sungai Kretek
Deposit Sungai Kretek didominasi pasir yang berasal dari Sungai Opak daerah
vulkanik Merapi dan juga karbonat yang berasal dari Sungai Oyo.
7. Bentuk Sungai
Lembah sungai berbentuk U, Biasanya terletak di daerah hilir atau daerah dekat
muara serta erosi yang terjadi adalah erosi samping yanitu erosi yang mengikis
pinggiran sungai sedangkan lembah sungai berbentuk V biasanya terletak di daerah
hulu dan erosi yang terjadi erosi vertikal yang mengikis dasar sungai.
8. Sungai Muda dan Sungai Tua

 Youth (Sungai Muda) : Terjal, gradient besar dan berarus sangat cepat. Kegiatan erosi
sangat kuat, khususnya erosi kebawah. Terdapat air terjun, kaskade, penampang
longitudinal tak teratur, longsoran banyak terjadi pada tebing–tebingnya.

Sungai Muda dan Dewasa

 Mature (Sungai Dewasa)


Mengalami pengurangan gradient, sehingga kecepatan alirannya berkurang.
Daya angkut erosi berkurang. Cukup untuk membawa beban(load), terdapat variasi
antara erosi dan sedimentasi, terus memperlebar lembahnya, dan mengembangkan
lantai datar.
 Old Stream (Sungai Tua)
Dataran banjir, dibantaran yang lebar sungai biasanya mengembangakan pol
aberkelok (meander), oxbow lakes, alur teranyam, tanggul alam, dan undak–undak
sungai.

Sungai Dewasa dan Tua


BAB III
KESIMPULAN
Dari perjalanan dan pengamatan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa Sungai Opak
dan Oyo adalah dua sungai dengan tipe serta kandungan batuan berbeda yang menyatu pada
daerah tempuran sehingga menjadi Sungai Opak besar yang bermuara di Pantai Parangtritis.
Dalam bahasan lebih lanjut, berdasarkan alirannya Sungai Opak memiliki umur muda di hulu
dan tua di hilir daripada sungai oyo serta mempengaruhi perbedaan bentuk sungai serta
kandungannya. Selain itu terdapat sesar Opak yang bergerak di daerah Sungai Opak.
Daftar Pustaka

https://id.wikipedia.org/wiki/Sungai_Opak diakses pukul 11.27 WIB

https://id.wikipedia.org/wiki/Sungai_Oyo diakses pukul 11.27 WIB

Supriatna, Upi. Land Forms Of Fluvial Processes.

Viestawati, Imas. Laporan Perjalanan Pengamatan Sungai di Kawasan Sekitar


Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai