KONJUNGTIVITIS BAKTERIALIS
Disusun Oleh:
Crisdina Suseno : 1740312452
Muhammad Ferdiansyah : 1740312451
Preseptor :
dr. Hj. Sandra Yelli
Segala puji dan syukur penulis ucapkan pada Allah SWT karena dengan
izin-Nya lah penulis dapat menyelesaikan penulisan Clinical Report Session
(CRS) yang berjudul “Konjungtivitis Bakterial Akut” sebagai salah satu syarat
untuk menyelesaikan FOME III di Puskesmas Seberang Padang, Padang.
Penulis
2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.................................................................................... 2
Daftar Isi.............................................................................................. 3
BAB 1 PENDAHULUAN
2.3 Etiologi………............................................................................... 7
2.4 Patogenesis..................................................................................... 7
2.7 Tatalaksana...................................................................................... 9
BAB 4 KESIMPULAN........................................................................ 14
DAFTAR PUSTAKA........................................................................... 15
3
BAB 1
PENDAHULUAN
4
Case report Session ini membahas mengenai anatomi konjuntiva, definisi,
etiologi, patofisiologi, manifestasi klinis, dan penatalaksanaan konjungtivitis
bacterial akut.
5
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
6
2.2. Definisi Konjungtivitis Bakteri Akut3
2.3. Etiologi1,3
1. S pneumonia
2. S aureus
3. Haemophilus influenza
4. Corynebacterium diphtherica
5. Pseudomonas
6. Neisseria.
2.5. Patogenesis3
7
2.6. Gambaran Klinis3
1. S pneumonia
Gejala yang timbul adalah sekret purulen sedang, edema kelopak mata,
kemosis, pendarahan konjungtiva, dan membrane inflamasi konjungtiva pada
konjungtiva tarsal.
2. H influenza
3. S aureus
2. Kultur bakteri
Pewarnaan gram dan kultur bakteri tidak diperlukan untuk kasus suspek
konjungtivitis bacterial yang tidak mengalami komplikasi, tetapi harus dilakukan
jika 3 :
8
1. Pada pasien neonates, dan pasien immunocompromised
2. Kasus konjungtivitis purulen yang parah, untuk membedakan dengan
konjungtivitis hiperpurulen, yang memerlukan terapi sistemik
3. Kasus yang tidak respon terhadap terapi inisial
2.8. Tatalaksana :
Terapi inisial konjungtivitis bakteri akut yang tidak berat termasuk agen
topikal berikut : obat tetes polimiksin kombinasi, obat tetes aminoglikosida atau
fluorokuinolon (ciprofloksasin, ofloksasin, levofloksasin, moksifloksasin, atau
gatifloksasin), atau obat salep basitrasin atau ciprofloksasin. Jadwal dosis adalah 4
kali sehari selama kira-kira 5-7 hari.
9
BAB 3
LAPORAN KASUS
Identitas Pasien
Nama :A
Umur : 19 tahun
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta
Anamnesis
Keluhan Utama :
10
Riwayat Penyakit Keluarga : Tidak ada anggota keluarga pasien yang menderita
penyakit seperti ini.
Pemeriksaan Fisik
1. Status Generalis
11
2. Status lokalis
Status Oftalmikus
STATUS OD OS
OFTALMIKUS
Diagnosis :
Terapi :
1. Manajemen
a. Preventif
1. Mencegah penularan penyakit kepada orang lain dengan cara
mencuci tangan setelah memegang kedua mata
2. Membersihkan sekret mata dengan tissue atau kain yang bersih.
3. Jangan mengucek-ngucek kedua mata.
12
4. Hindari kontak tangan dengan mata orang yang sedang sakit.
5. Jangan menggunakan handuk/lap bersama-sama dengan penghuni
rumah lainnya.
6. Mencuci tangan sebelum dan sesudah menggunakan obat mata.
b. Promotif
1. Edukasi pasien untuk hidup dengan higienitas yang baik.
2. Menggunakan kontaks lens sesuai dengan aturannya.
3. Kurangi risiko paparan infeksi dengan memakai pelindung mata.
4. Perbaiki daya tahan tubuh dengan makan-makanan yang
bergizi dan istirahat yang cukup.
c. Kuratif
1. Topikal
Kloramfenikol tetes mata 6x1 sehari ODS
d. Rehabilitatif
- Kontrol ke Puskesmas 3 hari lagi bila keluhan belum hilang
Resep: BPJS/Umum
Pro : Tn. A
Umur : 19 Tahun
Alamat : Seberang Padang
PROGNOSIS
BAB 3
KESIMPULAN
13
Konjungtivitis bakteri akut adalah suatu bentuk konjungtivitis bakteri yang
berlangsung akut (< 3 minggu). Infeksi ini terjadi pada permukaan konjungtiva.
Konjungtivis bakteri akut disebabkan oleh kuman S pneumonia, S aureus,
Haemophilus influenza, Corynebacterium diphtherica, Pseudomonas Neisseria.
DAFTAR PUSTAKA
14
1. Ilyas, Sidarta. DSM. Ilmu Penyakit Mata, Balai Penerbit FKUI, Jakarta:
2001.127 – 130.
2. Voughan, Daniel G, Asbury, Taylor. Riordan-Eva, Paul. Oftalmologi
Umum (General Ophthalmology). Ed. 14. Widya Medika, Jakarta : 2000.
103-5.
3. Skuta G, dkk. Bacterial Conjunctivitis in Children and Adults.Dalam :
External Disease and Cornea. American Academy of Ophthalmology.
2008-2009. 149-151
15