TPHA Test
TPHA Test
NIM : P07134014038
Tanggal : 14 September 2016
Tempat : Lab. Imunoserologi
I. Tujuan
a. Tujuan Umum
1. Mahasiswa dapat mengetahui cara TPHA (Treponema Pallidum
Hemagglutination Assay) Test pada serum atau plasma probandus.
2. Mahasiswa dapat menjelaskan cara TPHA (Treponema Pallidum
Hemagglutination Assay) Test pada serum atau plasma probandus.
b. Tujuan Khusus
1. Mahasiswa dapat melakukan cara TPHA (Treponema Pallidum
Hemagglutination Assay) Test pada serum atau plasma probandus.
2. Untuk screening test secara kualitatif dan semikuantitatif untuk
membantu menegakkan diagnose sifilis (Treponematosis)
3. Mahasiswa dapat menginterpretasikan hasil TPHA (Treponema
Pallidum Hemagglutination Assay) Test pada serum atau plasma
probandus.
II. Metode
Indirect Hemagglutination
III. Prinsip
Berdasarkan reaksi hemaglutinasi secara imunologis antara eritrosit
unggas yang dilapisi oleh antigen Treponema pallidum pada reagen
denganantibodi spesifik dalam serum/plasma probandus.
IV. Dasar Teori
Sifilis disebabkan oleh bakteri spirochete Treponema pallidum dan
menyebar terutama melalui kontak seksual. Sifilis memiliki tahap
diprediksi, diagnostik dan pengobatan. Pasien yang diduga menderita sifilis
biasanya melakukan tes skrinning dengan tes nontreponemal, termasuk
Veneral Deases Research Laboratory (VDRL) dan tes Rapid Plasma Reagin
(RPR). Tes ini menjadi positif dalam waktu tiga minggu dari pengembangan
tahapan primer, sehingga pasien mungkin memiliki nontreponemal negatif
tes awal infeksi. (Peter L. Mattei.2012)
Bakteri Treponema pallidum tidak mudah dibudidaya dan tidak dapat
tumbuh pada media buatan. Bahkan, T. pallidum sulit untuk dikultur pada
media buatan atau dalam telur subur atau kultur jaringan. Dari berbagai
hewan, kelinci dapat terinfeksi di kulit, testis dan mata, meskipun tidak ada
penyakit progresif yang dihasilkan. (Neerja Jindal.2012).
Uji treponemal merupakan uji yang spesifik terhadap sifilis, karena uji
ini mendeteksi langsung antibodi terhadap antigen Treponema pallidum
(Islay Rodríguez. 2015). Treponema pallidum Hemagglutination Assay
(TPHA) merupakan Gold Standart pemeriksaan serologi untuk sifilis (
Naidu Narinder Kaur, 2012) tetapi dokter harus selalu mempertimbangkan
semua faktor-faktor lain seperti perilaku seksual, riwayat kesehatan, riwayat
pengobatan sebelumnya sifilis (Islay Rodríguez. 2015). Uji TPHA
(treponemal) ini biasanya digunakan sebagai uji lanjutan atau konfirmasi
dari uji non-treponemal untuk menilai respon dari bakteri treponemal
tersebut (Zhu, Lin, et al, 2014).
c. Sampel:
- Serum atau plasma
(Bila tidak segera diperiksa maka serum dapat disimpan pada suhu 2-80C
sampai 7 hari atau suhu -200C sampai 4 minggu. Sampel tidak dapat
digunakan jika Hemolisis dan kontaminasi bakteri).
Titrasi:
1. Siapkan 8 sumur.
2. Untuk sumur 1 dikosongkan, sedangkan sumur 2-8 ditambahkan
25 µl diluent.
3. Untuk sumur 1 ditambahkan 25 µl campuran diluent spesiment.
4. Pipet 25 µl campuran diluent spesiment ke sumur 2 lalu
dihomogenkan.
5. Ambil 25 µl campuran dari sumur 2 ke sumur 3 dan seterusnya.
Pada sumur 8 dibuang 25 µl campuran tersebut.
Test:
1. Ditambahkan 75 µl test cell ke sumur 1-8.
2. Inkubasi 15-300C selama 45-30 menit.
3. Baca aglutinasi yang terbentuk.
4. Tentukan titernya.
VII. Interpretasi Hasil
a. Secara Kualitatif:
Tes negative : Tidak terjadi hemaglutinasi pada permukaan sel,
hanya
terdapat titik berwarna merah ditengah sel (<1/80).
Tes positif : Terjadi terjadi hemaglutinasi pada permukaan sel
(>1/80).
b. Secara Semi Kuantitatif:
Jumlah titer equivalen dengan pengenceran. Titer ditentukan
berdasarkan tingkat pengenceran tertinggi yang masih menunjukkan
adanya positif (+) aglutinasi.
1 1 : 80
2 1 : 160
3 1 : 320
4 1 : 640
5 1 : 1280
6 1 : 2560
7 1 : 5120
8 1 : 10.240
VIII. Hasil Pengamatan
Data Probandus :
Nama (Kode) :J
Jenis Kelamin :X
Sampel : Serum
Secara Kualitatif Test
Hasil : Negatif (-) = tidak terbentuk hemaglutinasi pada
permukaan sel, hanya terdapat titik berwarna
merah ditengah sel.
IX. Pembahasan
X. Kesimpulan
Dari hasil prakikum pemeriksaan VDRL yang dilakukan pada sampel
pasien dengan kode J didapatkan hasil negatif (-) karena tidak terjadi reaksi
hemaglutinasi yang menandakan tidak terdapatnya antibodi Treponema
pallidum dalam serum pasien.
Gagandeep Kaur and Paramjit Kaur. 2015. Syphilis testing in blood donors: an
update. [Online]. Tersedia: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/
PMC4385067/. [Diakses: 16 September 2016].
Insertkit. 2014. TPHA Test Kit. United Kingdom.
Lin, Zhu, dkk. 2014. Comparison of the Cerebrospinal Fluid (CSF) Toluidine Red
Unheated Serum Test and the CSF Rapid Plasma Reagin Test with the
CSF Venereal Disease Research Laboratory Test for Diagnosis of
Neurosyphilis among HIV-Negative Syphilis Patients in China.
[online]. Tersedia: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/
PMC3957747/ [Diakses 12 April 2016].
Naidu, Narinder Kaur, dkk. 2012. Comparative study of Treponemal and non-
Treponemal test for screening of blood donated at a blood center.
[online]. Tersedia: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/
PMC3353627/ [Diakses 17 September 2016].