Anda di halaman 1dari 12

Panduan Tugas Individu-1

Cara mengerjakan:
1. Mahasiswa telah diberikan kasus dan daftar tilik melalui SCELE
2. Tiap mahasiswa mengisi daftar tilik KDB sesuai dengan kasus pemicu dari
masing-masing KDB serta menjelaskan alasannya.
3. Beri tanda centang pada salah satu kolom di setiap daftar tilik yang menurut
Anda sesuai dengan kasus pemicu dan tuliskan kalimat mana atau situasi
kondisi apa yang ditemukan dalam kasus pemicu.
4. Tugas setiap mahasiswa diunggah di EMAS paling lambat hari Senin, 16
September 2019, pk. 18.00 WIB (Sesuai jam Scele).
5. Diskusi mengenai KDB dilakukan pada saat GD 1 hari Selasa tanggal 17
September 2019.
Kasus Pemicu Beneficence
Bahan diskusi: BENEFICENCE
Ns. Sitta adalah perawat yang sangat memperhatikan pasiennya. Ia selalu datang lebih awal di tiap shift agar dapat melayani pasien dengan sebaik-
baiknya. Seperti di hari Sabtu yang hujan deras hari itu, Ns. Sitta tetap hadir limabelas menit sebelum shiftnya untuk melakukan operan jaga dan
membaca status rawat bangsal dengan lebih detil. Ns Sitta menyapa setiap pasien dengan ramah dan memeriksa tekanan darah, nadi, suhu setiap
pasien dengan teliti sambil menanyakan perasaan dan keluhan mereka saat itu. Ia kemudian menuliskan semua datanya pada lembar perawatan.
Ketika dokter bangsal datang, Ns. Sitta memberikan laporan hasil pemeriksaannya dan mendiskusikan kemajuan perawatan pasien serta terapi
lanjutan bagi pasien-pasien yang dirawatnya.
Check List Beneficence

Kriteria Ada/ Tidak Ada Tuliskan kalimat/situasi kondisi yang mendukung


Sesuai /Bertentangan jawaban
1. Mengutamakan altruisme (menolong tanpa pamrih,  Ia selalu datang lebih awal di tiap shift agar dapat
rela berkorban untuk kepentingan orang lain) melayani pasien dengan sebaik-baiknya.
2. Menjamin nilai pokok harkat dan martabat manusia  Ns.Sitta menyapa setiap pasien dengan ramah dan
memeriksa tekanan darah, nadi, suhu setiap pasien
dengan teliti sambil menanyakan perasaan dan
keluhan mereka saat itu
3. Memandang pasien/keluarga/sesuatu tak hanya  Ns. Sitta mendiskusikan kemajuan perawatan pasien
sejauh menguntungkan dokter serta terapi lanjutan bagi pasien-pasien yang
dirawatnya
4. Mengusahakan agar kebaikan/manfaatnya lebih  .. sambil menanyakan perasaan dan keluhan mereka
banyak dibandingkan dengan keburukannya saat itu
5. Paternalisme bertanggung jawab/berkasih sayang  Ns. Sitta adalah perawat yang sangat memperhatikan
pasiennya.
6. Menjamin kehidupan-baik-minimal manusia  .. sambil menanyakan perasaan dan keluhan mereka
saat itu
7. Pembatasan goal-based  -
8. Maksimalisasi pemuasan kebahagiaan/preferensi  -
pasien
9. Minimalisasi akibat buruk  membaca status rawat bangsal dengan lebih detil
memeriksa tekanan darah, nadi, suhu setiap pasien
dengan teliti
10. Kewajiban menolong pasien gawat-darurat  -
11. Menghargai hak-hak pasien secara keseluruhan  Ns. Sitta selalu datang lebih awal di tiap shift agar
dapat melayani pasien dengan sebaik-baiknya.
12. Tidak menarik honorarium diluar kepantasan  -
13. Maksimalisasi kepuasan tertinggi secara  -
keseluruhan
14. Mengembangkan profesi secara terus-menerus  -
15. Memberikan obat berkhasiat namun murah  -
16. Menerapkan Golden Rule Principle  -

Bahan diskusi: NONMALEFICENCE


Dokter Prima adalah seorang Spesialis Bedah di kota Manokat, sebuah Ibu Kota Kabupaten. Selain berpraktek di RS Kabupaten, ia juga membuka
praktek pribadi di rumahnya pada pagi hari sebelum ke RS dan sore setelah dinas di RS. Suatu pagi ditempat praktek pribadinya, ia kedatangan
seorang pasien dari desa. Pasien itu korban tabrak lari, ia mengeluh nyeri perut kiri atas akibat benturan dengan sepeda motor yang menabraknya.
Keadaan pasien saat datang masih sadar. Setelah diperiksa, dokter Prima segera menganjurkan pasien untuk masuk Rumah Sakit karena harus
menjalani pengawasan lanjut yang ketat (observasi trauma tumpul abdomen), namun pasien menolak.
Karena ia adalah pasien terakhir, dokter Prima kemudian mengajak pasien untuk ke RS bersama-sama, disertai alasan perlu pemeriksaan darah
untuk melihat parah tidaknya penyakit pasien. Pasien setuju. Dokter Prima berpesan agar hasil pemeriksaan segera disampaikan padanya.
Hasil pemeriksaan menunjukkan penurunan Hb dan pada pemeriksaan fisik ulang, dr Prima menemukan perut mulai membesar dan kencang serta
abdominal tap positif (terdapat cairan bebas/darah dalam rongga perut). Dokter Prima menyimpulkan sang pasien mengalami perdarahan dalam
rongga perut yang kemungkinan diakibatkan oleh ruptur atau robeknya limpa. Dokter Prima langsung menjelaskan keadaan sakit penderita dan
rencana untuk operasi laparatomi. Tapi walaupun sudah dijelaskan bahwa jika tidak dioperasi maka perdarahan dalam rongga perut akan
berlangsung terus dan akan mengakibatkan kematian, pasien tetap menolak operasi namun bersedia masuk untuk perawatan.
Beberapa jam kemudian kesadaran pasien makin menurun dan jatuh dalam keadaan tidak sadar. Tindakan yang harus segera diambil satu-satunya
adalah operasi untuk menghentikan perdarahan. Dokter Prima akhirnya melakukan tindakan operasi. Pasca operasi pasien membaik dan pulang
dalam keadaan sehat.
Check List Nonmaleficence
Kriteria Ada/ Tidak Ada Tuliskan kalimat/situasi kondisi yang mendukung
Sesuai /Bertentangan jawaban
1. Menolong pasien emergensi  Dokter Prima kemudian mengajak pasien untuk ke RS
bersama-sama, disertai alasan perlu pemeriksaan darah untuk
melihat parah tidaknya penyakit pasien
2. Kondisi untuk menggambarkan kriteria ini 
adalah :
- pasien dalam keadaan amat berbahaya
(darurat)/beresiko hilangnya sesuatu yang - dokter Prima segera menganjurkan pasien untuk masuk Rumah Sakit
penting (gawat) karena harus menjalani pengawasan lanjut yang ketat (observasi trauma
- dokter sanggup mencegah bahaya atau tumpul abdomen)
kehilangan tersebut - Dokter Prima akhirnya melakukan tindakan operasi. Pasca operasi pasien
- tindakan kedokteran tadi terbukti efektif membaik dan pulang dalam keadaan sehat.
- manfaat bagi pasien > kerugian dokter (hanya
mengalami resiko minimal)
3. Mengobati pasien yang luka  Dokter Prima akhirnya melakukan tindakan operasi
4. Tidak membunuh pasien (tidak melakukan  -
euthanasia)
5. Tidak menghina/mencaci  -
maki/memanfaatkan pasien
6. Tidak memandang pasien hanya sebagai  -
objek
7. Mengobati secara proporsional  Ia melakukan pemeriksaan terlebih dahulu untuk
membuktikan diagnosa kemudian baru membuat keputusan
untuk melakukan operasi
8. Mencegah pasien dari bahaya  dokter Prima kemudian mengajak pasien untuk ke RS
bersama-sama
9. Menghindari misrepresentasi dari pasien  dokter Prima kemudian mengajak pasien untuk ke RS
bersama-sama, disertai alasan perlu pemeriksaan darah untuk
melihat parah tidaknya penyakit pasien
10. Tidak membahayakan kehidupan pasien  Dokter prima melakukan pemeriksaan terlebih dahulu
karena kelalaian
11. Memberikan semangat hidup  -
12. Melindungi pasien dari serangan  -
13. Tidak melakukan white collar crime dalam  -
bidang kesehatan / kerumah-sakitan yang
merugikan pihak pasien/keluarganya
Bahan diskusi: AUTONOMI
Pak Didik bekerja sebagai apoteker di Apotik ”Obat Murah”. Hari itu ia melayani seorang pasien yang datang membawa resep dari dokter ahli
penyakit dalam. Pasien meminta Pak Didik untuk menghitung terlebih dahulu biaya yang harus ia keluarkan untuk menebus keseluruhan obat.
Setelah memberikan hitungan, pak Didik menanyakan apakah pasien akan menebus keseluruhan obatnya. Ia menjelaskan pada pasien bahwa
seluruh obat yang diberikan adalah obat paten dan bukan obat generik. Pasien kemudian menanyakan berapa biaya yang perlu ia bayarkan apabila
membeli obat generik. Ia juga menanyakan perbedaan dan persamaan obat paten dengan generik. Setelah memberitahukan hasil penghitungan dan
menjelaskan persamaan dan perbedaan obat paten dan generik, Pak Didik menanyakan pada pasien, obat jenis apa yang ingin ditebus oleh pasien.

Check List Autonomi

Ada/ Tidak Ada Tuliskan kalimat/situasi kondisi yang mendukung


Kriteria Sesuai /Bertentangan jawaban
1. Menghargai hak menentukan nasib sendiri,  Setelah memberikan hitungan, pak Didik menanyakan
menghargai martabat pasien apakah pasien akan menebus keseluruhan obatnya
2. Tidak mengintervensi pasien dalam membuat  -
keputusan (pada kondisi elektif)
3. Berterus terang  memberitahukan hasil penghitungan dan menjelaskan
persamaan dan perbedaan obat paten dan generik
4. Menghargai privasi  -
5. Menjaga rahasia pasien  -
6. Menghargai rasionalitas pasien  -
7. Melaksanakan informed consent  memberitahukan hasil penghitungan dan menjelaskan
persamaan dan perbedaan obat paten dan generik
8. Membiarkan pasien dewasa dan kompeten  Pak Didik menanyakan pada pasien, obat jenis apa yang ingin
ditebus oleh pasien.
mengambil keputusan sendiri

9. Tidak mengintervensi atau menghalangi  -


autonomi pasien
10. Mencegah pihak lain mengintervensi pasien  -
dalam membuat keputusan, termasuk keluarga
pasien sendiri
11. Sabar menunggu keputusan yang akan diambil  -
pasien pada kasus non emergensi
12. Tidak berbohong ke pasien meskipun demi  -
kebaikan pasien
Bahan diskusi: JUSTICE
Drg. Adi adalah dokter gigi umum yang berpraktek di daerah Elit di Menteng. Pasiennya banyak dan sebagian besar dari kalangan menengah
keatas, pasien-pasiennya banyak namun teratur karena dilayani sesuai urutan. Ketika sedang memeriksa pasiennya, tiba-tiba datang seorang ibu
bersama anaknya, Tinoc yang jatuh sehingga giginya patah dan gusinya berdarah. Petugas loket melaporkan kondisi tersebut pada doikter Ady.
Atas petunjuk drg Ady, petugas diminta untuk menginformasikan kondisi tersebut pada pasien yang lain sebelum ibu tersebut dilayani. Pasien
yang tengah menunggu tersebut menyetujuinya. Setelah dirawat dokter memberi obat yang menurut drg Ady bisa dibeli di apotik mana saja.

Check List Justice

Kriteria Ada/ Tidak Ada Tuliskan kalimat/situasi kondisi yang mendukung


Sesuai /Bertentangan jawaban
1. Memberlakukan segala sesuatu secara  -
universal
2. Mengambil porsi terakhir dari proses membagi  -
yang telah ia lakukan
3. Memberi kesempatan yang sama terhadap  Melayani sesuai urutan
pribadi dalam posisi yang sama
4. Menghargai hak sehat pasien (affordability,  Memberi obat yang dapat dibeli di apotik mana saja
equality, accessibility, availability, quality)
5. Menghargai hak hukum pasien  Memberi informed consent kepada pasien lain sebelum
melayani pasien yang dalam keadaan darurat
6. Menghargai hak orang lain  Memberi informed consent kepada pasien lain sebelum
melayani pasien yang dalam keadaan darurat
7. Menjaga kelompok yang rentan (yang paling  Memberi informed consent kepada pasien lain sebelum
dirugikan) melayani pasien yang dalam keadaan darurat
8. Tidak melakukan penyalahgunaan  -
9. Bijak dalam makro alokasi  -
10. Memberikan kontribusi yang relatif sama  Mendahulukan pasien yang berada dalam keadaan darurat
dengan kebutuhan pasien
11. Meminta partisipasi pasien sesuai dengan  Memberi informed consent kepada pasien lain sebelum
kemampuannya melayani pasien yang dalam keadaan darurat
12. Kewajiban mendistribusi keuntungan dan  Memberi informed consent kepada pasien lain sebelum
kerugian (biaya, beban, sanksi) secara adil melayani pasien yang dalam keadaan darurat
13. Mengembalikan hak kepada pemiliknya pada  -
saat yang tepat dan kompeten
14. Tidak memberi beban berat secara tidak merata  -
tanpa alasan sah/tepat
15. Menghormati hak populasi yang sama-sama  Memberi informed consent kepada pasien lain sebelum
rentan penyakit/gangguan kesehatan melayani pasien yang dalam keadaan darurat
16. Tidak membedakan pelayanan pasien atas  Melayani pasien sesuai urutan
dasar SARA, status sosial, dll

Anda mungkin juga menyukai