Anda di halaman 1dari 8

Laporan Praktikum Struktur Perkembangan Hewan II

PENGAMATAN EMBRIO (AWETAN) AYAM (Gallus gallus domesticus L.)


UMUR 16, 24, 36, 48, 60, 72 dan 96 JAM.
1,1
Hizkia Puspa Pertiwi, 1,1Tinra Ayu, 1,1Lusiana Suryaningsih, 1,1Yofaldo Umara Al Sidiq
1Laboratorium Struktur Perkembangan Hewan Jurusan Biologi FMIPA Universitas Bengkulu

1Kelompok 1

ABSTRAK
Pengamatan embrio ayam bertujuan untuk mempelajari perkembangan lebih lanjut embrio
secara lebih terperinci (termasuk organogenesis). Preparat embrio diamati melalui berbagai
stadium (16 jam, 24 jam, 36 jam, 48 jam, 60 jam, 72 jam, dan 96 jam) dengan melihat
perkembangannya di bawah mikroskop. Dari preparat tersebut dilihat wilayah–wilayah embrio
yang sudah mengalami lipatan–lipatan (pemisah dari bagian ekstraembrio), dan selaput embrio
yang sudah dibentuk. Setelah dilakukan pengamatan hasil yang didapat adalah selain
perkembangan dari berbagai organ di dalam tubuh embrio, juga terjadi proses pembungkusan
(fleksi) yang disertai proses perputara (torasi). Dengan hasil tersebut di temukan bahwa
perkembangan embrio berbeda pada setiap stadiumnya dan semakin lama stadiumnya maka
semakin berkembang embrionya.

Kata kunci: embrio, fleksi, organogenesis, torasi.

PENDAHULUAN adalah proses kelanjutan stadium blastula,


tahap akhir proses gastrulasi ditandai dengan
Ferlilisasi merupakan penggabungan
terbentuknya gastroselom dan sumbu embrio
sel kelamin jantan dan betina membentuk
sehingga embrio mulai tumbuh memanjang.
zigot. Tahap selanjutnya adalah pembelahan
Tubulasi merupakan kelanjutan dari proses
secara mitosis pada zigot. Blastula
stadium gastrula. Embrio pada stadium ini
merupakan lanjutan dari stadium
disebut neurula karena pada tahap ini terjadi
pembelahan berupa massa blastomer
neurulasi yaitu pembentukan bumbung
membentuk dasar calon tubuh ayam, pada
neural. Organogenesis merupakan tahap
tahap ini terbentuk blastoselom. Gastrula
selanjutnya yaitu perkembangan dari bentuk
primitive embrio menjadi bentuk definitive Pada stadium ini anterior dari
yang memiliki bentuk dan rupa yang spesifik nodus hensen telah berkembang
dalam satu spesies (Kusumawati, dkk. 2016) dari system syaraf yang masih
berupa lekuk neural dan
Menurut Cipta (2012), ayam
terbentuk lekukan kepala,
merupakan hewan ovipar. Pembuahan terjadi
anterior dari lipatan kepala
di dalam tubuh induk dan telur dikeluarkan
terlihat bening.
dari tubuh sudah terbungkus oleh cangkang
c. Masa pengeraman 24-26 jam
yang sangat kuat untuk melindungi embrio
Telah terbentuk 1 pasang somit
di dalamnya. Setelah telur dibuahi sehingga
lateral notochord, somid
menjelang menetas ternyata menunjukan
berikutnya akan terbentuk
perubahan-perubahan berat embrio dan
posterion dari yang pertama
bentuk tubuhnya. Untuk dapat berkembang
setiap jam, sedangkan lipatan
menjadi individu baru, telur ayam perlu
kepala diikuti oleh pembentukan
dierami. Perkembangan embrio pada saat
usus depan. Pada jam 35 akan
pengeraman adalah yang paling mudah
terbentuk jantung yaitu dari
diamati. Adapun beberapa tahap
mesoderm spandoris pada kaki,
perkembangan embrio ayam yang dapat
porta usus depan.
diamati dengan jelas adalah sebagai berikut:
d. Masa pengeraman 33 jam
a. Masa pengeraman 16 jam Jantung sudah mulai membelok
Adanya perubahan yang cepat kekanan dan sudah terbentuk 1
akan terlihat suatu daerah pasang aorta dan vena vitelina,
lekukan yang pinggirnya system-sistem saraf juga sudah
bertanggul pada daerah mulai berdiferensiasi.
blastodiscys. Daerah ini disebut e. Masa pengeraman 45-55 jam
daerah primitive embrio nantinya Perubahan yang sangat jelas
akan berkembang anterior dari ditentukan oleh terjadinya torsi.
garis ini.
Perkembangan embrio (awetan)
b. Masa pengeraman 19-21 jam
ayam selain terjadi perkembangan dari
berbagai organ di dalam tubuh embrio, juga Waktu pelaksanaan praktiuk
terjadi proses pembungkusan (fleksi) yang
Praktikum dilaksanakan pada hari
disertai proses perputaran (torsi). Fleksi
Selasa, 26 September 2017 pukul 14.00 WIB
krania sudah dimulai pada stadium setelah
sampai dengan selesai di Laboratorium
33 jam. Pada stadium 48 jam, embrio
Struktur Perkembangan Hewan gedung
mengalami fleksi dan torasi cranial dan
Basic Science Jurusan Biologi Fakultas
servikal (leher). Pada stadium 72 jam, sudah
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
mulai terjadi fleksi dan torsi di daerah ekor
Universitas Bengkulu.
(kaudal). Pada stadium 96 jam, fleksi dan
torasi telah sempurna, sehingga ekor Prosedur kerja
menjadi berdekatan dengan kepala, dan
Dipelajari sayatan – sayatan embrio
embrio mempunyai huruf C dengan sisi kiri
(awetan) ayam melalui berbagai stadium
bertumpu di atas yolk (Jarulis, Darmi, dan
mulai dari stadium 16 jam, stadium 24 jam,
Bahri, 2014).
stadium 33 jam, stadium 48 jam, stadium 72
MATERIAL dan METODOLOGI jam, dan stadium 96 jam dengan melihat
perkembangannya di bawah mikroskop. Dari
Alat
sayatan – sayatan tersebut dilihat wilayah –
Alat yang digunakan dalam wilayah embrio yang sudah mengalami
praktikum ini adalah mikroskop binokuler lipatan – lipatan (pemisah dari bagian
dan mikroskop stereo. ekstraembrio), dan selaput embrio yang
sudah dibentuk.
Bahan
HASIL
Bahan yang digunakan dalam
praktiukum ini adalah preparat awetan Setalah melakukan pengamatan

embrio ayam dalam berbagai stadium yaitu, preparat di bawah mikroskop, maka di dapat

stadium 16 jam, stadium 24 jam, stadium 33 hasil yaitu perkembangan embrio dari umur

jam, stadium 48 jam, stadium 72 jam, dan 16 jam sampai dengan 96 jam. Berikut

stadium 96 jam. adalah perkembangannya:


Mikroskop stereo perbesaran 4,5
PEMBAHASAN

Embrio anak ayam mengalami


perkembangan signifikan dari hari kr hari.
Perkembangan embrio ayam terjadi di luar
tubuh induknya selama 21 hari, teteapi pada
praktikum pengamatan hanya dilakukan
sampai pada 96 jam.

Jika dilihat dari perputaranya (torsi)


Pengamatan pada stadium 16 jam Nampak
stria primitive mulai terlihat memanjang dari
bagian posterior dan mulai terbentuk
cekungan primitive. Fleksi krania sudah
dimulai pada stadium setelah 33 jam. Pada
stadium 48 jam, embrio mengalami fleksi
dan torasi cranial dan servikal (leher) bagian
anterior memutar kea rah kanan. Pada
stadium 72 jam, sudah mulai terjadi fleksi
dan torsi di daerah ekor (kaudal). Pada
stadium 96 jam, fleksi dan torasi telah
sempurna, sehingga ekor menjadi berdekatan
dengan kepala, dan embrio mempunyai
huruf C dengan sisi kiri bertumpu di atas
yolk. Hal ini sesuai dengan literature Jarulis
(2014).

Jika dilihat dari perkembangan


organnya pada 16 jam terlihat adanya suatu
daerah lekukan yang pinggirnya bertanggul
pada daerah blastodiscys. Daerah ini disebut
daerah primitive. Pada 24 jam telah KESIMPULAN
terbentuk 1 pasang somit lateral notochord.
Setelah melakukan pengamatan maka
Pada 36 jam jantung sudah mulai membelok
di dapat kesimpulan bahwa perkembangan
kekanan. Pada stadium 48 jam embrio mulai
embrio (awetan) ayam selain terjadi
memperlihatkan perbedaan spesifik
perkembangan dari berbagai organ di dalam
disbanding umur sebelumnya karena bagian
tubuh embrio, juga terjadi proses
anterior memutar ke arah kanan. Lubang
pembungkusan (fleksi) yang disertai proses
auditorius mulai membuka, jantung
perputaran (torsi). Fleksi krania sudah
membentuk s, lekukan kepala, bakal mata,
dimulai pada stadium setelah 33 jam. Pada
plat oral, dan tuba neural yang sudah mulai
stadium 48 jam, embrio mengalami fleksi
terbentuk. Pada 60 jam pembagian otak
dan torasi cranial dan servikal (leher). Pada
semakin berkembang menjadi telenchepalon,
stadium 72 jam, sudah mulai terjadi fleksi
dienchepalon, mesenchepalon, dan
dan torsi di daerah ekor (kaudal). Pada
rombechepalon. Mata mulai mengalami
stadium 96 jam, fleksi dan torasi telah
pigmentasi. Kuntum ekor akan mulai
sempurna, sehingga ekor menjadi berdekatan
menekuk kea rah depan tubuh. Pada 72 jam
dengan kepala, dan embrio mempunyai
kepala sudah menekuk kedalam dan ekor
huruf C dengan sisi kiri bertumpu di atas
menekuk ke arah depan. Pada 96 jam sudah
yolk.
terlihat jelas berbentuk c. Hal ini juga sesuai
dengan litelatur (Cipta, 2012).

DAFTAR PUSTAKA

Cipta, Dyah. 2012. Perkembangan Embrio Kusumawati, A, dkk. 2016. Perkembangan


Ayam. Diambil dari: Embrio dan Penentuan Jenis
http://dyhcipta.blogspot.com. (3 Kelamin DOC (Day-Old Chicken)
Oktober 2017). Ayam Jawa Super. Yogyakarta:
Jurnal Sains Veteriner 34(1):30.
Jarulis, Darmi, Syamsul, B. 2014. Penuntun
Praktikum Struktur Perkembangan
Hewan II. Bengkulu: Universitas
Bengkulu.

Anda mungkin juga menyukai