Kesimpulan:
Pasien berisiko malnutrisi.
Data Dasar
1. Diagnosa medis : Hepatitis A
2. Keluhan Utama : pusing, mual, muntah dan demam tinggi
3. Riwayat penyakit dahulu : tidak ada
4. Riwayat penyakit sekarang : Hepatitis A
5. Riwayat penyakit keluarga : tidak ada
6. Skrining gizi & antropometri :
a. TB = 165 cm, BB= 45 kg
b. BBI = 64,8 kg, IMT = 28,73
BBI = (TB-100)-10% = (165-100) – 10% = 58,5 Kg ± 64.3 Kg
IMT= (Gizi kurang)
7. Laboratorium :
a. SGOT 500 U/L
b. SGPT 650 U/L
c. Hb 13 g/dL
d. Bilirubin 2 mg/dL
8. Fisik/klinis
Fisik : gizi kurang
9. Riwayat gizi sekarang : pagi, siang dan sore pasien selalu membeli jajan dipinggir jalan
10. Riwayat gizi sekarang
11. Sosial ekonomi : Pasien bekerja di RS dan seorang pegawai negeri sipil (PNS)
Identifikasi Masalah
1. Hepatitis A
2. Pusing, mual, muntah dan demam tinggi
3. IMT 16,5 artinya <18, status gizi kurang
4. SGOT 500 U/L berlebih (normal <37 U/L)
SGPT 650 U/L berlebih (normal <42 U/L)
Bilirubin 2 mg/dL berlebih (normal 0,3 – 1 mg/dL)
5. Pagi, siang dan sore pasien selalu membeli jajan dipinggir jalan
Diagnosa Gizi
1. NC.2.2. Perubahan nilai lab yang terkait gizi berkaitan dengan peningkatan kadar
SGOT ditandai dengan kadar SGOT sebesar 500 U/L
2. NC.2.2. Perubahan nilai lab yang terkait gizi berkaitan dengan peningkatan kadar SGPT
ditandai dengan kadar SGPT sebesar 650 U/L
3. NC.2.2. Perubahan nilai lab yang terkait gizi berkaitan dengan peningkatan kadar
bilirubin ditandai dengan kadar bilirubin sebesar 2 mg/dL
4. NC.3.1. BB kurang berkaitan dengan hasil perhitungan IMT dibawah normal ditandai
dengan IMT sebesar 16,5
5. NC.3.2. Penurunan BB yang tidak direncanakan berkaitan dengan IMT dibawah normal
ditandai dengan BB sebesar 45 kg
6. NB. 3.1. Konsumsi makanan yang tidak aman berkaitan dengan lebih suka makan diluar
dibanding masak sendiri ditandai dengan hasil recall pasien.
7.