RANGKUMAN MIKRO UNTUK UAS Dan QUIZ
RANGKUMAN MIKRO UNTUK UAS Dan QUIZ
YUK
SWIPE UP
HALO GAMBLES
PEMBUATAN WINE
Penghancuran
Penambahan SO2
Pemeraman Pemeraman
Pembotolan Pembotolan
Secara garis besar tahap-tahap produksi wine tannin dalam kulit buah juga terektraksi, sehingga red
wine mengandung tannin lebih tinggi daripada white wine
adalah anggur dipetik pada tingkat kematangan yang
optimum, Buah-buah anggur dihancurkan bersama biji dan rose wine. Sementara untuk white wine, perbedaan
tangkai yang mengandung komponen dengan rasa pahit. pembuatannya dengan red wine adalah tidak
menggunakan kulit dan tangkai dari anggur pada
Sebelumm disaring ke dalam musts ditambahkan sulfite
atau sulfur dioksida (SO2). Penambahan bahan pengawet prosesnya sehingga tidak ada pigment warna yang ikut
ini bertujuan menekan pertumbuhan dan aktifitas berbagai kedalam musts dan kandungan tnnin menjadi lebih sedikit
Sedangkan khamir wine (wine yeast) tidak dipengaruhi. 1. Penghancuran dan Perlakuan Anggur Sebelum
Untuk memproduksi red wine, fermentasi musts Fermentasi
dilakukan lengkap dengan kulit, tangkai dan biji. Sehingga Proses pertamakali yang dilakukan adalah
pigmen merah yang terdapat pada bagian-bagian buah menghancurkan anggur. Untuk wine putih kulit dari
tersebut akan terekstraksi selama proses fermentasi. Cara anggur dihilangkan, sedangkan wine merah
ini adalah memanaskan musts pada suhu sekitar 40-44°C dihancurkan beserta kulitnya. Setelah itu dilakukan
selama 8-16 jam, kemudian didinginkan dan disaring pendinginan pada suhu 5 – 100C dalam waktu 24 – 48
jam dengan bantuan enzim pectinase untuk keasaman dengan fermentasi ini membuat wine lebih
menghancurkan material anggur. Pada fermentasi lembut, rasa yang matang dan rasa yang lebih
wine atau anggur juga dilakukan penambahan menarik. Tidak semua jenis wine memerlukan proses
SO2 kedalam jus/cairan buah anggur dengan tujuan fermentasi malolactic.
untuk mencegah browning selama penghancuran 4. Proses Setelah Fermentasi
buah dan menghambat aktivitas khamir lain yang Kebanyakan wine putih tidak disimpan
tidak diinginkan. dalam jangka waktu yang lama setelah fermentasi
2. Fermentasi Alkohol alkohol atau fermentasi malolactic selesai. Pada wine
Secara tradisional fermantasi dari anggur dilakukan di merah yang sudah tua antara 1 sampai 2 tahun
dalam tangki kayu yang besar atau tangki beton, tetapi disimpan dalam tangki kayu (biasanya kayu oak).
kebanyakan wine modern sekarang menggunakan Selama ini, reaksi kimia ini memberikan kontribusi
tangki stainless steel yang canggih dengan fasilitas pada perkembangan rasa antara wine dan ekstrak
pengontrol suhu, alat pembersih dan lainnya. Anggur komponen dari tangki kayu. Poin yang penting untuk
putih secara umum difermentasi pada suhu 10 – 210C mengontrol selama penyimpanan dan penuaan adalah
pada 7-14 hari atau lebih, sedangkan Anggur merah pengeluaran oksigen dan penambahan dari sulfur
difermentasi antara 3 – 5 hari dengan suhu antara 24 – dioksida ke level bebas antara 20 sampai 25 μg/ml.
270C. Pada fermentasi ini yeast yang digunakan Sebelum pengemasan, wine mungkin disimpan di
yaitu Saccharomyces cerevisiae yang diinokulasi tempat yang bersuhu dingin antara 5-100C untuk
dalam jus dengan populasi 106-107 cells/ml. mengendapkan kotoran.
Fermentasi alcohol meliputi dua tahapan, yaitu: Selama fermentasi, dihasilkan cairan yang
1) Pemecahan rantai carbon melalui jalur EMP disebut “must”. Guna mencegah tumbuhnya bakteri
(Embden Mayorhof Parnas) menghasilkan karbon pada must maka dilakukan pengadukan. Senyawa-
teroksidasi yaitu asam Piruvat. senyawa volatil juga dihasilkan dengan berbagai
2) Asam viruvat akan dirubah menjadi produk akhir konsentrasi pada fermentasi anggur. Senyawa-
berupa alkohol senyawa ini mempunyai peran penting dalam sifat-
Pada fermentasi alcohol bahan-bahan yang sifat flavor dan sensoris. Aroma wine adalah hasil dari
mengandung Monosakarida (glukosa) langsung dapat kombinasi kompleks banyak komponen terutama
difermentasi, akan tetapi Disakarida, Pati maupun senyawa-senyawa volatil yang menjadi penciri wine.
Karbohidrat Komplek harus dihidrolisis terlebih Ada 8 senyawa yang potensial sebagai aroma yaitu:
dahulu menjadi komponen-komponen yang lebih asetaldehida, dietil suksinat, atil asetat, etil butirat,
sederhana. isoamil alkohol, l-heksanol, etil dekanoat dan asam
Selama fermentasi alcohol berlangsung, kaproat.
diperlukan sedikit O2 yaitu sekitar 0,05 – 0,10 mmhg
tekanan O2 yang diperlukan oleh sel khamir untuk REAKSI:
biosintesa lemak-lemak tidak jenuh dan lipid. Jumlah
O2 yang lebih tinggi dapat merangsang pertumbuhan Fermentasi alkohol, secara sederhana, berlangsung reaksi
sel khamir, sehingga produktivitas etanol menjadi sebagai berikut.
lebih rendah. C6H12O6 → 2C2H5OH + 2CO2 + 2 ATP
3. Fermentasi Malolactic (Energi yang dilepaskan:118 kJ per mol)
Fermentasi ini terjadi alami 2 sampai 3
minggu setelah fermentasi alkohol selesai, dan
berakhir 2 sampai 4 minggu. Reaksi ini mengubah
dekarboksilasi L-malic acid menjadi L-lactic acid
dengan menurunkan kadar keasaman wine dan
menaikkan pH antara 0,3 sampai 0,5. Penurunan kadar
Jenis jenis Wine biosintesa lemak tak jenuh dan lipid. Jumlah oksigen yang
lebih tinggi dapat merangsang pertumbuhan sel khamir,
a. Red Wine adalah wine yang dibuat dari anggur sehingga produktivitasnya alkohol menjadi lebih rendah.
merah (red grapes ) A. Kerusakan oleh Mikroba Aerobik
b. White Wineadalah wine yang dibuat dari anggur Lapisan film khamir yang dapat mengoksidasi
putih alcohol dan asam-asam organic dapat tumbuh pada
c. Rose Wine adalah wine yang berwarna merah permukaan musts dan wine yang kontak dengan
muda atau merah jambu yang dibuat dari anggur udara dan akan membentuk wine flowers.
merah namun dengan proses ekstraksi warna Timbulnya film khamir ini dapat dihindari dengan
yang lebih singkat dibandingkan dengan proses cara mengaduk musts secara periodic dan menjada
pembuatan Red Wine. agar wine tidak kontak dengan udara
d. Sparkling Wine adalah wine yang mengandung B. Kerusakan oleh Mikroba Fakultatif
cukup banyak gelembung karbon dioksida di Sel-sel khamir liar termasuk semua khamir
dalamnya. Sparkling Wine yang paling terkenal kecuali khamir yang ditambahkan sebagai starter,
adalah Champagne dari Prancis. dapat menyebabkan fermentasi berlangsung tidak
e. Sweet Wine adalah wine yang masih banyak normal sehingga menghasilkan wine dengan
mengandung gula sisa hasil fermentasi (residual kandungan alkohol yang rendah, asam-asam volatile
sugar) sehingga membuat rasanya menjadi yang tinggi dan flavor yang tidak disenangi.
manis.
f. Fortified Wine adalah wine yang mengandung
alkohol lebih tinggi dibandingkan dengan wine
biasa (antara 15% hingga 20.5%). Kadar
alkohol yang tinggi ini adalah hasil dari
penambahan spirit pada proses pembuatannya.
Pengenceran Molase yang dilengkapi pipa aliran udara dan pipa aliran air
pendingin pada bagian luar dinding tangki. Tahap ini
bertujuan untuk mengembangbiakkan ragi jenis
Proses fermentasi berlangsung
dengan penambahan Urea dan Saccharomyces cerevisiae dengan menggunakan media
NPK
tetes
Udara atau oksigen selama fermentasi harus kompleks menjadi gula sederhanayang dilakukan pada
diatur sebaik mungkin untuk memperbanyak atau sebuah tabung pada rangkaian peralatan untuk produksi
e. Waktu
Laju perbanyakan bakteri berfariasi menurut
spesies dan kondisi pertumbuhannya. Pada kondisi
optimal, bakteri akan membelah sekali setiap 20 menit.
3. FERMENTASI
REAKSI:
Proses fermentasi berjalan kurang lebih selama 66 jam
Fermentasi alkohol, secara sederhana, berlangsung reaksi atau kira-kira 2.5 hari. Salah satu tanda bahwa fermentasi
sebagai berikut. sudah selesai adalah tidak terlihat lagi adanya gelembung-
C6H12O6 → 2C2H5OH + 2CO2 + 2 ATP gelembung udara. Kadar etanol di dalam cairan fermentasi
kurang lebih 7% – 10 %.
Reaksi yang terjadi : PEMBUATAN BIR
C6H12O6(Aq) → 2 CH3CH2OH(Aq) + 2 CO2(G) Bir adalah minuman ringan beralkohol dengan kadar 3 %
sampai 6 %, yang umumnya dibuat dengan
4. DESTILASI DAN DEHIDRASI
memfermentasikan gandum menggunakan ragi.
Apabila kadar etanol masih di bawah 95%, distilasi
Jenis – Jenis Bir
perlu diulangi lagi (reflux) hingga kadar etanolnya
95%.Apabila kadar etanolnya sudah 95% dilakukan 1. Lager
dehidrasi atau penghilangan air. Untuk Bir jenis ini dibuat dengan cara difermentasi dengan ragi
menghilangkan air bisa menggunakan kapur tohor yang berada di bawah alias tidak mengambang
atau zeolit sintetis.
2. Pilsner
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI Untuk citarasa versi Ceko sendiri cenderung lebih nyata,
dengan karakter hops. Sementara itu, bir versi Jerman
1. PH
lebih bercita rasa malt, dengan sedikit unsur peppery
Untuk yeast, pH optimal untuk pertumbuhannya
3. Ale
ialah berkisar antara 4,0 sampai 4,5. Pada pH 3,0 atau
Untuk jenis bir yang satu ini terbuat dari sari malt barley
lebih rendah lagi fermentasi alkohol akan berjalan
yang melalui proses fermentasi pada suhu dengan
dengan lambat.
temperatur yang cukup tinggi
2. NUTRIENT
4. Stout
Nutrien yang dibutuhkan digolongkan menjadi dua Sesuai dengan warnanya yang hitam, bir ini memiliki rasa
yaitu nutrien makro meliputi unsur C, N, P, K dan yang lumayan pahit dibanding jenis bir lainnya sehingga
6. Cider
Bir jenis cider ini sangat terkenal dikarenakan aroma dan
Reaksi
rasa apelnya yang terasa manis.
α-amilase
7. Barley Beer
Pati Dextrine Bir yang ini sangat mudah dikenali karena banyak dijual
di berbagai bar. Barley bir memiliki warna yang agak
coklat kemerahan tapi tidak terlalu pekat
akan semakin enak. Proses fermentasi dianggap gula yang lebih sederhana oleh enzim yang
sudah selesai apabila sudah terbentuk aroma dan berasal dari kapang selama proses fermntasi
1. Hidrolisis Protein
Protein kedelai diubah menjadi bentuk
protein terlarut, peptide, pepton, dan asam
amino
PROSES PEMBUATAN KECAP
1. Proses pembuatan caramel
Air sebanyak volume tertentu dididihkan,
kemudian gula dimasukkan sedikit demi sedikit
hingga kapasitas yang diinginkan, agar larutan
dapat homogen. Penambahan gula terus
dilakukan hingga terjadi perubahan bentuk dan
2. Hidrolisis Karbohidrat menjadi gula warna. Perubahan warna dan bentuk pada
Enzim amylase juga dihasilkan oleh larutan ini disebut proses karamelisasi
kapang jenis Aspergillus Oryzae yang
berfungsi merombak pati (polisakarida) 2. Proses pembuatan sari kedelai
sehingga terjadi peningkatan mutu gizi Hasil dari proses fermentasi moromi atau
fermentasi dengan larutan garam diambil dalam
jumah tertentu. Kemudian disaring untuk
diambil sari kedelainya. Penyaringan dilakukan
dengan menggunakan kain saring sebanyak 2
kali penyaringan sehingga didapatkan sari
kedelai yang bebas dari kotoran.
Kapang mempunyai aktifitas lipolitik yang Proses selanjutnya, gula karamel dan sari
tinggi sehingga dapat menghidrolisis lebih kedelai dididihkan hingga aroma dan rasanya
dari sepertiga lemak netral dalam kacang terbentuk. Bumbu dan rempah-rempah yang
kedelai yang menghasilkan asam lemak lain ditambahkan sesuai resep masing- masing
jenis kecap. Apabila sudah memenuhi standart
kekentalan yang ditentukan, kemudian disaring PEMBUATAN SIRUP GLUKOSA
dan dimasukkan ke dalam tangki penampungan.
Apabila terlalu kental maka ditambahkan air Sirup glukosa merupakan salah satu produk bahan
sari kedelai dan dilakukan pengadukan. pemanis berbentuk cairan, tidak berbau, tidak berwarna,
4. Proses penyaringan dan dapat dibuat dari bahan berpati. Bahan berpati yang
Proses penyaringan dilakukan sebanyak dua dimaksud yaitu tapioka, umbi-umbian, sagu, dan jagung.
PROSES PEMBUATAN
1. Liquifikasi
Liquifikasi adalah tahap pencairan pati serta hidrolisis pati
secara parsial dengan menggunakan enzim α-amylase.
Pati yang dibutuhkan untuk produksi diperoleh dari pati
jagung, yaitu berupa tepung jagung
2. Sakarifikasi
Slurry hasil tahap likuifikasi didinginkan sampai
suhu 60°C, dan dipompa ke reactor berikutnya
untuk dihidrolisa lebih lanjut (sakarifikasi) dengan
bantuan enzim glukoamylase sehingga
menghasilkan glukosa dengan konversi sebesar
96%. PH dijaga 4,0-4,5.
3. Penyelesaian
REAKSI:
Tanya lucky