Anda di halaman 1dari 7

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Hakikat IPA


2.1.1 Hakikat IPA menurut Cain and Evan
IPA adalah studi mengenai alam sekitar, dalam hal ini
berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis,
sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang
berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja, tetapi
juga merupakan suatu proses penemuan. Cain & Evans (1990)
menyatakan bahwa IPA mengandung empat hal yaitu: konten atau
produk, proses atau metode, sikap, dan teknologi.
a) IPA sebagai konten dan produk mengandung arti bahwa di dalam
IPA terdapat fakta-fakta, hukum-hukum, prinsip-prinsip, dan
teori-teori yang sudah diterima kebenarannya.
 Fakta dalam IPA adalah pernyataan-pernyataan tentang
benda-benda yang benar-benar ada, atau peristiwa yang
betul-betul terjadi dan sudah dikonfirmasi secara objektif
atau bisa disebut sesuatu yang dapat dibuktikan
kebenarannya.
 Konsep IPA adalah merupakan penggabungan ide antara
fakta-fakta yang ada hubungannya satu dengan yang
lainnya.
 Prinsip IPA adalah generalisasi ( kesimpulan ) tentang
hubungan diantara konsep-konsep IPA. Prinsip bersifat
analitik dan dapat berubah bila observasi baru dilakukan,
sebab prinsip bersifat tentative ( belum pasti
 Hukum alam adalah prinsip – prinsip yang sudah diterima
meskipun juga bersifat tentative, tetapi karena mengalami
pengujian – pengujian yang lebih keras daripada prinsip,
maka hukum alam bersifat lebih kekal.

1
 Teori ilmiah adalah merupakan kerangka yang lebih luas
dari fakta-fakta, data-data, konsep-konsep, dan prinsip-
prinsip yang saling berhubungan. Teori ini dapat berubah
jika ada bukti-bukti baru yang berlawanan dengan teori
tersebut.
b) IPA sebagai proses atau metode berarti bahwa IPA merupakan
suatu proses atau metode untuk mendapatkan pengetahuan. IPA
disusun dan diperoleh melalui metode ilmiah. Jadi yang
dimaksud proses IPA adalah metode ilmiah. Sepuluh
keterampilan proses meliputi : (1) observasi; (2) klasifikasi; (3)
interpretasi; (4) prediksi; (5) hipotesis; (6) mengendalikan
variabel; (7) merencanakan dan melaksanakan penelitian; (8)
inferensi; (9) aplikasi; (10) komunikasi.
c) IPA sebagai sikap berarti dalam proses IPA mengandung cara
kerja, sikap, dan cara berfikir. Dan dalam memecahkan masalah
atau persoalan, seorang ilmuan berusaha mengambil sikap
tertentu yang memungkin usaha mencapai hasil yang diharapkan.
Sikap ini dinamakan sikap ilmiah.
d) IPA sebagai teknologi mengandung pengertian bahwa IPA
terkait dengan peningkatan kualitas kehidupan.
Contoh Riil Hakikat IPA menurut cain and evans, dapat dilihat pada
table dibawah ini :
Produk Proses Sikap Teknologi
a. Fakta : minayk tanah Proses Jujur, Lampu
termasik benda cair nyalanya Teliti, bolam,
b. Konsep : Zat cair berubah api yang Cermat, Lampu
bentuk mengikuti tempatnya ada dalam Rasa Pijar,
c. Prinsip : daya kapilaritas lampu ingin Senter
d. Hukum : gaya Adhesi dan pelita. tahu,
Gaya Kohesi Kerja
e. Teori : Teori Newton /Teori sama,
Partikel disiplin,
kritis.

2
2.1.2 Hakikat IPA menurut Carin and Sund
Carin dan Sund (1993) mendefinisikan IPA sebagai
“pengetahuan yang sistematis dan tersusun secara teratur, berlaku
umum (universal), dan berupa kumpulan data hasil observasi dan
eksperimen”. Merujuk pada pengertian IPA itu, maka dapat
disimpulkan bahwa hakikat IPA meliputi 3 unsur utama yaitu:
a) Sikap.
Rasa ingin tahu tentang benda, fenomena alam, makhluk hidup,
serta hubungan sebab akibat yang menimbulkan masalah baru
yang dapat dipecahkan melalui prosedur yang benar; IPA
bersifat open ended. Artinya IPA sebagai pengembangan sikap
ilmiah, maksudnya melalui IPA mampu membangun sikap-sikap
ilmiah siswa
b) Proses.
Prosedur pemecahan masalah melalui metode ilmiah; metode
ilmiah meliputi penyusunan hipotesis, perancangan eksperimen
atau percobaan, evaluasi, pengukuran, dan penarikan
kesimpulan; dan aplikasi: penerapan metode ilmiah dan konsep
IPA dalam kehidupan sehari-hari. Artinya IPA sebagai proses
yang berupa cara-cara bagaimana memperoleh, mengembangkan,
merumuskan, memecahkan, dan mempublikasikan konsep-
konsep, prinsip-prinsip, dan hukum-hukum IPA.
c) Produk
Berupa fakta, prinsip, teori, dan hukum; artinya IPA sebagai
produk/hasil yang berupa konsep-konsep, prinsip-prinsip, dan
hukum-hukum IPA.

3
Contoh Riil Hakikat IPA menurut carin and sund, dapat dilihat pada
table dibawah ini :
Sikap Proses Produk
Jujur, Proses terjadinya a. Fakta : bentuk air adalah
Teliti, angin cair, Air membeku dalam
Cermat, suhu 0⁰C.
Rasa ingin b. Konsep : Makhluk hidup
tahu, dipengaruhi oleh
Kerja lingkungannya.
sama, c. Prinsip : udara yang
disiplin, dipanaskan memuai
kritis. d. Hukum : Hukum kekekalan
energi.
e. Teori : Teori Meteorologi

4
BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan
Hakikat Ilmu Pengetahuan Alam mengandung empat hal yaitu: IPA
Sebagai konten atau produk, IPA sebagai proses atau metode, IPA sebagai
sikap, dan IPA sebagai teknologi. Hal tersebut berdasarkan pendapat Cain &
Evans serta pendapat Carin & Sund.
Dalam menerapkan IPA pasa sebuah pembelajaran di kelas, para guru
dapat berpedoman pada beberapa teori belajar agar pembelajaran menjadi
lebih efektif, pertama teori Albert Bandura, teori ini beraliran behaviorisme
kerane focus pada perubahan tingkah laku yang diperoleh dari hasil
pengalaman individu. Sehingga, jika terjadi perubahan tingkah laku yang
diinginkan karena adanya respons dari tingkah laku atau pengalaman orang
lain (modeling). Beberapa tahapan yang menjadi penyebab terjadinya proses
modeling adalah atensi (perhatian), retention (mengingat), reproduction
(reproduksi gerakan) dan motivasi.
Kedua Teori Piaget, teori ini beraliran kontruktivisme. Untuk
memahami teori dari Jean Piaget, ada beberapa konsep utama yang harus
dipahami terlebih dahulu, yaitu: inteligensi, skema. asimilasi dan akomodasi.
ekuilibrasi (imbang) dan interiorisasi Tahap-Tahap Perkembangan Jean
Piaget. Secara garis besar, Piaget mengelompokkan tahap-tahap
perkembangan kognitif anak menjadi empat tahap secara berurutan yaitu
sensorik motor, preoparasional, operasional konkrit, dan operasi formal.
Untuk anak usia SD berada pada tahap operasi konkrit dengan ciri-ciri dapat
melakukan konservasi logika tentang kelas dan hubungan pengetahuan
tentang angka berpikir terkait dengan yang nyata.
Ketiga teoti Vygitsky, beraliras sama dengan Piaget yaitu
kontruktivisme. Dengan tahap perkembangan konsep sosiokultural, konsep
zona perkembangan Proksimal (ZPD), konsep scaffolding dan bahasa dan
pemikiran.

5
3.2 Saran
Berdasarkan penulisan makalah ini, maka penulis menyampaikan
beberapa saran sebagai berikut:
a. Mahasiswa hendaknya dapat menguasai dan memahami hakikat
pembelajaran IPA di Sekolah Dasar sebagai bekal dalam mengajarkan
mata pelajaran IPA di SD.
b. Mahasiswa sebaiknya mengambil materi dari sumer-sumber terpercaya
baik berupa buku, jurnal maupun website yang jelas dalam penulisan
setiap makalah maupun karya ilmiah lainnya.

6
DAFTAR PUSTAKA

Supriati, Amalia, 2014, Pembelajaran IPA di SD, Jakarta: Universitas


Terbuka
Hergenhahn, dan Matthew H. Olson, Theories of Learning (Teori Belajar),
2009, Jakarta;Prenada Media Group.
Anwar, Chairul, Buku Terlengkap Teori-teori Pendidikan Klasik hingga
Kontemporer, 2017, Yogjakarta;IRCiSoD
Suparno, Paul, Teori Perkembangan Kognitif Jean Piaget, 2001,
Yogjakarta; Penerbit Kanisius
Mimis, Riati, Hakikat IPA sebagai Proses, produk, dan sikap ilmiah, dalam
https://www.academia.edu/11483504/Hakikat_IPA_sebagai_Proses_produk_dan_
sikap_ilmiah

Anda mungkin juga menyukai