Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PENANGANAN KONJUNGTIVITIS DENGAN TINDAKAN IRIGASI


MATA DI RUMAH

Disusun Oleh:

Kelompok 11

1. Didik Irawan
(920173060)

2. Dino Mahardika Indra Pratama


(920173061)

3. Diska Puspita
(920173062)

4. Dwi Utami
(920173063)

5. Eva Elya Fauziyah


(920173064)

Kelas : 3 B / S1 Ilmu Keperawatan


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS
Jl. Ganesha Purwosari I Kota Kudus

Tahun Ajaran 2019 / 2020

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PENANGANAN KONJUNGTIVITIS DENGAN TINDAKAN IRIGASI


MATA DI RUMAH

Pokok Bahasan : Konjungtivitis

Sub Pokok Bahasan : Penanganan Konjungtivitis Dengan Tindakan Irigasi Mata Di Rumah

Sasaran : Keluarga Ny. T di Desa Jekulo Kauman Kecamatan Jekulo

Kabupaten Kudus

Hari/Tanggal : Rabu, 16 Oktober 2019

Tempat : Rumah Ny. T Desa Jekulo Kauman Kecamatan Jekulo

Kabupaten Kudus

Jam Pelaksanaan : 09.00 – 09.45 WIB

Waktu : 40 menit

Penyuluh : Didik Irawan


Dino Mahardika Indra Pratama
Diska Puspita
Dwi Utami
Eva Elya Fauziyah

A. LATAR BELAKANG
Konjungtivitis merupakan penyakit mata paling umum didunia. Penyakit konjungtivitis
ini berada pada peringkat no.3 terbesar di dunia setelah penyakit katarak dan glaukoma,
khusus konjungtivitis penyebarannya sangat cepat. Penyakit ini bervariasi mulai dari
hiperemia ringan dengan mata berair sampai berat dengan sekret purulen kental.
Konjungtivitis atau radang konjungtiva adalah radang selaput lendir yang menutupi
belakang kelopak dan bola mata yang dibedakan kedalam bentuk akut dan kronis.
Konjungtivitis (pink eye) merupakan peradangan pada konjungtiva (lapisan luar mata dan
lapisan dalam kelopak mata) yang disebabkan oleh mikro-organisme (virus, bakteri, jamur,
chlamidia), alergi, iritasi dari bahan-bahan kimia seperti terkena serpihan kaca yang debunya
beterbangan sehingga mengenai mata kita dan menyebabkan iritasi sedangkan konjungtivitis
yang disebabkan oleh mikroorganisme (terutama virus dan kuman atau campuran keduanya)
ditularkan melalui kontak dan udara (Ilyas, 2015).

Konjungtivitis atau mata merah bisa menyerang siapa saja dan sangat mudah menular,
penularan terjadi ketika seorang yang sehat bersentuhan tangan seperti bersalaman dengan
seorang penderita konjungtivitis atau dengan benda yang baru disentuh oleh penderita, lalu
orang yang sehat tersebut menggosok tangannya ke mata dan hal ini bisa menyebabkan
penularan secara cepat sehingga dapat meningkatkan jumlah penderita penyakit
konjungtivitis (Ilyas, 2015).

Di Indonesia pada tahun 2014 diketahui dari 185.863 kunjungan ke poli mata.
Konjungtivitis juga termasuk dalam 10 besar penyakit rawat jalan terbanyak pada tahun
2015 (KEMENKES RI, 2015).

Untuk mencegah dan menghindari komplikasi dan dampak dari konjungtivitis, maka
masyarakat perlu mempunyai pengetahuan tentang bagaimana penatalaksanaan
konjungtivitis dengan baik, karena saat ini masih banyak orang yang mempersepsikan
konjungtivitis dengan pemahaman yang kurang tepat terutama dalam pencegahannya.

B. TUJUAN
1. Tujuan Instruksional Umum
Keluarga Ny. T di Desa Jekulo Kauman Kecamatan Jekulo Kabupaten Kudus mampu
mengetahui dan memahami tentang Penanganan Konjungtivitis Dengan Tindakan Irigasi
Mata Di Rumah
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan Penanganan Konjungtivitis Dengan Tindakan Irigasi Mata
Di Rumah selama 40 menit keluarga Ny. T di Desa Jekulo Kauman Kecamatan Jekulo
Kabupaten Kudus di harapkan dapat :

a) Mampu menjelaskan pengertian dari konjungtivitis dan irigasi mata


b) Mampu menjelaskan penyebab konjungtivitis
c) Mampu menjelaskan tanda dan gejala konjungtivitis
d) Mampu menjelaskan pencegahan konjungtivitis dengan irigasi mata

C. SASARAN
Ny. T di Desa Jekulo Kauman Kecamatan Jekulo Kabupaten Kudus

D. METODE
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Tanya jawab
E. MEDIA
1. Leaflet
2. LembarBalik
3. Power Point

F. POKOK MATERI

(Terlampir)

G. KEGIATAN PEMBELAJARAN

No. Tahap Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta

Pembukaan 10 menit 1. Salam 1. Memperhatikan dan


menjawab salam
2. Pembukaan
2. Memperhatikan
1. 3. Pre test/Apersepsi penyuluhan
3. Mendengarkan dan
menjawab pertanyaan
yang diajukan penyuluh
2. Pelaksanaan 20 menit 1. Pemaparan Materi 1. Mendengar penyuluh
(menjelaskan pengertian menyampaikan materi
konjungtivitis , penyebab,
tanda gejala
2. Memperhatikan penyuluh
konjungtivitis, cara
memaparkan materi dan
penularan konjungtivitis,
peserta menanyakan hal-
cara pencegahan
hal yang tidak dimengerti
konjungtivitis, dan cara
pencegahan dari materi penyuluh
konjungtivitis dengan
irigasi mata di rumah)
2. Mengevaluasi isi materi
(penyuluh bertanya
tentang isi materi yang
disampaikan dan peserta
bisa menanyakan hal
yang belum dimengerti)
Penutup 10 menit 1. Salam 1. Mendengarkan penyuluh
dan menjawab salam
2. Kesimpulan
2. Mendengarkan
3. kesimpulan dari penyuluh
3. Kontrak ulang (jika ada) 3. Peserta menyetujui adanya
kontrak ulang pendidikan
kesehatan (jika ada)

H. SETTING TEMPAT

MODERATOR
AUDIEN
AUDIEN

AUDIEN AUDIEN
I. KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
Keluarga Ny. T di Desa Jekulo Kauman Kecamatan Jekulo Kabupaten Kudus
2. Evaluasi Proses
a. Keluarga Ny. T di Desa Jekulo Kauman Kecamatan Jekulo Kabupaten Kudus terhadap
materi penyuluhan
b. Keluarga Ny. T di Desa Jekulo Kauman Kecamatan Jekulo Kabupaten Kudus
mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan dengan benar
3. Evaluasi Hasil
a. Menyebutkan kembali pengertian dari konjungtivitis dan irigasi mata dengan
prosentase 90 %
b. Menyebutkan kembali penyebab konjungtivitis dengan prosentase 85 %
c. Menyebutkan kembali tanda dan gejala dari konjungtivitis dengan prosentase 85%
d. Menyebutkan kembali cara penularan konjungtivitis dengan prosentase 80%
e. Menyebutkan kembali cara mencegah konjungtivitis dengan prosentase 80%
f. Menyebutkan kembali cara menangani konjungtivitis dengan irigasi mata di rumah
dengan prosentase 80%

J. DAFTAR PERTANYAAN
1. Bagaimana tanda dan gejala konjungtivitis?
2. Bagaimana cara mencegah konjungtivitis ?
DAFTAR PUSTAKA

Ilyas, Sindarta. 2015. Ilmu Penyakit Mata. Jakarta : Badan Penerbit FKUI.

Kementrian Kesehatan RI. 2015. Jumlah Pasien Rawat Jalan dengan Jumlah Penderita
Konjungtivitis.
LAMPIRAN MATERI
PENANGANAN KONJUNGTIVITIS DENGAN TINDAKAN IRIGASI MATA DI
RUMAH

A. PENGERTIAN
Mata merah atau konjungivitis merupakan peradangan pada lapisan transparan yang
melindungi bagian putih pada mata. Peradangan tersebut membuat pembuluh darah menjadi
terlihat, sehingga memperlihatkan kondisi mata merah tersebut.

Radang konjungtiva atau konjungtivitis adalah suatu peradangan pada konjungtiva akibat
suatu proses infeksi atau respons alergi. Karena meradang konjungtiva menjadi merah,
membengkak, dan nyeri bila di tekan (Elizabeth J.Corwin, 2011)

Konjungtivitis atau radang konjungtiva adalah radang selaput lendir yang menutupi
belakang kelopak dan bola mata yang dibedakan kedalam bentuk akut dan kronis.
Konjungtivitis (pink eye) merupakan peradangan pada konjungtiva (lapisan luar mata dan
lapisan dalam kelopak mata) yang disebabkan oleh mikro-organisme (virus, bakteri, jamur,
chlamidia), alergi, iritasi dari bahan-bahan kimia seperti terkena serpihan kaca yang debunya
beterbangan sehingga mengenai mata kita dan menyebabkan iritasi sedangkan konjungtivitis
yang disebabkan oleh mikroorganisme (terutama virus dan kuman atau campuran keduanya)
ditularkan melalui kontak dan udara (Ilyas, 2015).

Konjungtivitis keberadaannya dirasa cukup mengganggu karena penderita akan


mengalami beberapa gejala umum seperti mata terasa perih, berair, terasa ada yang
mengganjal disertai dengan adanya sekret atau kotoran pada mata (Wijana, 2010).

Sedangkan Irigasi mata adalah suatu cara untuk membersihkan dan atau mengeluarkan
benda asing dari dalam mata dapat juga diartikan tindakan membersihkan mata / bola mata
dengan air mengalir. Tujuannya untuk membersihkan dan atau mengeluarkan benda asing
dari dalam mata.

B. PENYEBAB
Penyebab dari konjungtivitis bermacam – macam yaitu bisa disebabkan karena bakteri,
virus, infeksi klamidia, konjungtivitis alergi. Konjungtivitis bakteri biasanya disebabkan
oleh Staphylococcus, Streptococcus, Pneumococcus, dan Haemophillus.Sedangkan
konjungtivitis virus paling sering disebabkan oleh adenovirus dan penyebab lain yaitu
organisme Coxsackie dan Pikornavirus namun sangat jarang. Penyebab konjungtivitis
lainnya yaitu infeksi klamidia, yang disebabkan oleh organisme Chlamydia Trachomatis
(James dkk, 2010). Konjungtivitis yang disebabkan oleh alergi di prantai oleh IgE terhadap
allergen yang umumnya disebabkan oleh bahan kimia (Ilyas, 2015)
Kadang konjungtivitis bisa berlangsung selama berbulan – bulan atau bertahun – tahun.
Konjungtivitis ini bisa disebabkan oleh :
1. Entropion atau ektropion
2. Kelainan saluran air mata
3. Kepekaan terhadap bahan kimia
4. Pemaparan oleh iritan
5. Infeksi oleh bakteri tertentu (terutama klamidia)

C. TANDA DAN GEJALA


Gambaran klinis yang terlihat pada konjungtivitis dapat berupa :
1. Hiperemi konjungtiva bulbi (injeksi konjungtival)
2. Lakmirasi
3. Eksudat dengan sekret yang nyata di pagi hari
4. Pseudoptopsis (kelopak mata bagian atas nampak menggelantung)
5. Kemosis
6. Hipertrofi papil
7. Folikel
8. Membran
9. Pseudomembran
10. Granulasi
11. Flikten
12. Mata seperti ada benda asing
13. Adenopati preaurikular

Tanda dan gejala konjungtivitis yang lain antara lain :


1. Mata merah
2. Mata atau kelopak mata bengkak
3. Mata kotor
4. Mata pedas seperti kelilipan pasir atau benda asing
5. Mata berair
6. Kelopak mata lengket
(Ilyas, 2015)

D. PENULARAN KONJUNGTIVITIS
Sumber penularan konjungtivitis secara umum adalah cairan yang keluar dari mata yang
sakit yang mengandung bakteri atau virus. Salah satu media penularannya yaitu tangan yang
terkontaminasi cairan infeksi, misalnya melalui jabatan tangan. Bisa pula melalui cara tidak
langsung, misalnya tangan yang terkontaminasi memegang benda yang kemudian terpegang
oleh orang lain, penggunaan handuk secara bersama-sama, penggunaan sapu tangan atau tisu
secara bergantian, dan penggunaan bantal atau sarung bantal secara bersama-sama (Ilyas,
2010, Chaerani, 2010, Indriana, 2012)

E. PENCEGAHAN KONJUNGTIVITIS
Konjungtivitis dapat dicegah yaitu dengan tidak menyentuh mata yang sehat sesudah
mengenai mata yang sakit, tidak menggunakan handuk dan lap secara bersama-sama dengan
orang lain, serta bagi perawat dapat memberikan edukasi kepada pasien tentang kebersihan
kelopak mata (Hapsari & Isgiantoro, 2014).
Selain itu pencegahan konjungtivitis diantaranya sebelum dan sesudah membersihkan
atau mengoleskan obat, pasien konjungtivitis harus mencuci tangannya agar tidak menulari
orang lain, menggunakan lensa kontak sesuai dengan petunjuk dari dokter dan pabrik
pembuatnya, mengganti sarung bantal dan handuk yang kotor dengan yang bersih setiap
hari,menghindari penggunaan bantal, handuk dan sapu tangan bersama, menghindari
mengucek-ngucek mata, dan pada pasien yang menderita konjungtivitis, hendaknya segera
membuang tissu atau sejenisnya setelah membersihkan kotoran mata (Ramadhanisa, 2014).

F. PENANGANAN KONJUNGTIVITIS
Pertolongan pertama di rumah jika ada benda asing yang masuk ke konjungtiva atau
sekitar mata caranya yaitu membilas mata menggunakan air. Bilas mata dari arah samping,
menggunakan air bersih yang mengalir. Bila sulit, mintalah bantuan orang lain untuk
membilas mata, dengan posisi berbaring. Saat akan mengambil benda asing tersebut, tarik
kelopak mata ke arah bawah, anda bisa mencoba berkedip di bawah aliran air untuk
membantu kotoran keluar. Jika benda tersebut terlihat cukup jelas, cobalah untuk
menjangkau dengan kapas yang sudah terlebih dahulu diberi air. Lakukan di tempat yang
terang agar bagian mata terlihat jelas, termasuk benda asing tersebut. Jangan lupa cuci
tangan terlebih dahulu sebelum dan sesudah melakukan tindakan.
DAFTAR PUSTAKA

Elizabeth J. Corwin. 2011. Patofisiologi. Jakarta : EGC


Hapsari & Isgiantoro, 2014. Pemberian Pendidikan Kesehatan Mencuci Tangan pada Siswa
Sekolah Dasar. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional Vol.8, No.8. Jakarta : PT Grasindo
Ilyas, Sindarta. 2015. Ilmu Penyakit Mata. Jakarta : Badan Penerbit FKUI
James, Brus, dkk. 2010. Lecture Notes Oftalmologi. Jakarta : Erlangga
Ramadhanisa. 2014. Conjunctivitis Bacterial Treatment In Kota Karang Village. Jurnal J Medula
Unila Volume 3 Nomor 2. Lampung : Universitas Negeri Lampung
Wijana S. D. N. 2010. Konjungtiva dalam Ilmu Penyakit Mata. Jakarta : Universitas Indonesia

Anda mungkin juga menyukai