Makalah Ekologi Gizi
Makalah Ekologi Gizi
PENDAHULUAN
Ekologi adalah ilmu yang mempelajari interaksi antara organisme dengan lingkungannya
dan yang lainnya. Berasal dari kata Yunani oikos ("habitat") dan logos ("ilmu"). Ekologi
diartikan sebagai ilmu yang mempelajari baik interaksi antar makhluk hidup maupun interaksi
antara makhluk hidup dan lingkungannya. Istilah ekologi pertama kali dikemukakan oleh Ernst
Haeckel (1834 - 1914). Dalam ekologi, makhluk hidup dipelajari sebagai kesatuan atau sistem
dengan lingkungannya.
Sedangkan pendekatan ekologi dikembangkan oleh para ilmuan social dan diadaptasi oleh priset
serta praktisi di bidang promosi kesehatan untuk membantu memahami dan mempengaruhhi
perilaku kesehatan. Dalam pendekatan ekologis diyakini bahwa perilaku kesehatan ditentukan
oleh banyak tingkat pengaruh yang meliputi faktor-faktor lingkungan. Factor-faktor lingkungan
1
ini, meliputi ketersediaan berbagai jenis makanan dan tuntutan lingkungan social serta fisik
mereka terhadap aktifitas fisik yang harus dikerjakan oleh seseorang. Dalam pendekatan ekologis
diyakini pula bahwa perilaku kesehatan ditentukan oleh banyak tingkatan pengaruh yang
meliputi factor-faktor intrapersonal dan lingkungan.
1.3 Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
Istilah ekologi pertama kali digunakan oleh Arnest Haekcel, seorang ilmuan biologi dari
jerman pada tahun 1866. Kata ekologi berasal dari bahasa yunani “oekos” berarti rumah dan
“logos’ berarti ilmu. Jadi ekologi adalah ilmu yang mempelajari tentang makhluk hidup dan
rumahnya atau rumah tangga makhluk hidup.
Sedangkan pendekatan ekologi dikembangkan oleh para ilmuan social dan diadaptasi oleh priset
serta praktisi di bidang promosi kesehatan untuk membantu memahami dan mempengaruhhi
perilaku kesehatan, yang dapat diartikan suatu metodologi untuk mendekati, menelaah, dan
menganalisis suatu gejala atau masalah dengan menerapkan konsep dan prinsip ekologi.
Dalam pendekatan ekologis diyakini bahwa perilaku kesehatan ditentukan oleh banyak
tingkat pengaruh yang meliputi faktor-faktor lingkungan. Factor-faktor lingkungan ini, meliputi
ketersediaan berbagai jenis makanan dan tuntutan lingkungan social serta fisik mereka terhadap
aktifitas fisik yang harus dikerjakan oleh seseorang. Dalam pendekatan ekologis diyakini pula
3
bahwa perilaku kesehatan ditentukan oleh banyak tingkatan pengaruh yang meliputi factor-faktor
intrapersonal dan lingkungan.
4
Secara garis besar dapat dikatakan bahwa, factor perorangan yang menimbulkan perilaku
gizi diakui dalam pendekatan ekologis sedangkan factor lingkungan yang menimbulkan
perilaku juga sangat penting. Interaksi antara factor-faktor perorangan dan lingkungan yang
menimbulkan perilaku sangat penting dalam model ekologis.
5
Dalam pendekatan ekologis, berbagai faktor yang berbeda ini (keluarga,
tempat kerja, pemerintah) dapat saling mempengaruhi. Jadi, pemahaman yang
lengkap tentang perilaku gizi memerlukan analisis hubungan yang beragam
antara factor-faktor ini dan keterkaitan yang utama dengan perilaku
perorangan.
3. Tingkat fisik
Keberadaan berbagai tipe makanan dan karakteristik infrastruktur fisik
lainnya yang membantu menentukan apa yang akan dimakan.
2.4 Intervensi
1. Sasaran intervensi
Sebagian intervensi akan menargetkan pada factor-faktor di tingkat intrapersonal,
sebagian lainnya menjadikan tingkat social serta budaya sebagai target atau
sasarannya, dan sebagian lainnya berupaya untuk mempengaruhi lingkungan fisik.
Meskipun setiap intervensi ini berupaya untuk memperbaiki pola kosumsi makan
perorangan, namun pengaruhnya dapat ditimbulkan melalui perubahan di tingkat
social budaya dan lingkugan fisik.
2. Setting untuk intervensi
Setting merupakan organisasi, komunitas, atau kelompok masyarakat tertentu
yang didalamnya terdapat klien yang akan di intervensi.
3. Strategi intervensi
Defenisi dari strategi intervensi yaitu bagaimana proses perencanaan sasaran
intervensi berinteraksi dalam setting tertentu untuk meghasilkan perubahan dalam
diri seseorang yang dapat memaksimalkan efesiensi dan efeksifitas intervensi
tersebut.
6
2.5 Kelebihan dan Kekurangan Pendekatan Ekologis
7
3) Intervensi gizi sebaiknya dapat meningkatkan keselarasan antara manusia
dengan lingkuga hidupnya, dan membuay manusia lebih dapat mengontrol
sendiri lingkungannya.
4) Intervensi harus di fokuskan pada leverage points yang berdampak tinggi.
Sejumlaha besar factor dapat ditangani dalam pelaksanaan intervensi gizi
ekologis.
5) Beberapa tingkatan ekosistem harus dipertimbangkan ketika ingin
menentukan penyebab perilaku dan merancang intervensi untuk
memodifikasi perilaku tersebut. Cara-cara lingkungan fisik dan social
berinteraksi sangat penting khususnya dalam mempertimbangkan persoalan
gzi
6) Intervensi meliputi beberapa tingkatan (level) lebih cenderung efektif.
Intervensi ekologis untuk mengubah kebiasaan makan, telah di lakukan oleh tiga
benua yaitu, Afrika, Eropa, AS, menguraikan berbagai intervensi dan strategi-starateginya
dengan menggunakan pendekatan ekologis. Program intervensi tersebut beragam, tetapi
semuanya sama-sama menggunakan pendekatan ekologis sebagai suatu prinsip. Dengan cara
yang berbeda dan dengan program yang berbeda yang di berikan kepada masyarakat dalam
8
mengubah kebiasaan makan mereka tetapi penggunaan pendekatan ekologis sebagain prinsip
mencakup semua dari program tersebut. Sehingga upaya-upaya tersebut dapat berjalan dan
mencakup seluruh lingkupan masyarakat.
Seperti yang di perlihatkan oleh pendekatan ekologis, maka status kesehatan perorangan
dan perilaku kesehatannya di kendalikan oleh tingkat pengaruh yang multiple. Tingkat-tingkat
pengaruh ini meliputi tingkat intrapersonal, tingkat social, serta budaya, dan tingkat lingkuangn
fisik pada ekosistem. Untuk memperbaiki kebiasaan makan manusia, harus memahami
bagaimana ketiga tingkat ekosistem tersebut bekerja untuk menentukan perilaku gizi. Dalam
program tersebut perlu memaksimalkan keselarasan manusia dengan lingkugan untuk
memberikan kepada manusia control yang lebih besar atas lingkungannya dan perlunya
menjadikan tingkat ekosistem yang multiple sebagai sasaran dalam intervensi gizi dan focus
pada leverage points berdampak tinggi yang kemungkinan akan menghasilkan sebagian besar
perubahan pada perilaku.
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Dari pembahasan tentang pendekatan ekologis kita dapat mengetahui prinsip-prisip dari
ekologi, program-progam yang dilkaukan untung mengubah pola makan masyarakat. Dengan
pengetahuan tentan pendekatan ekologis kita dapat mengetahui informasi tentang aspek-aspek
yang terkait dengan pola makan masyarak.
10
Daftar Pustaka
http://ekonkop.blogspot.com/2011/11/pola-konsumsi-masyarakat.html
id.wikipedia.org/wiki/Ekologi gizi
http://www.frozpedia.com/2013/07/pengertian-pendekatan-ekologi.html
http://books.google.co.id/books?id=1ki_J-
WJb9wC&pg=PA128&lpg=PA128&dq=pendekatan+ekologis+dalam+gizi+masyarakat&source
=bl&ots=V7mEuJKgGH&sig=xhV04l-
vmoTtzmawoImaOgKZT0c&hl=id&sa=X&ei=M21FUtfGA43NrQeLkIGgCQ&redir_esc=y#v=
onepage&q=pendekatan%20ekologis%20dalam%20gizi%20masyarakat&f=false
11
12