Kegiatan Produksi Migas
Kegiatan Produksi Migas
Setelah penyelesaian sumur, maka kegiatan produksi dilaksanakan. Disinilah peranan seorang
ahl, bagaimana cara atau metode dapat digunakan memproduksi minyak bumo dari suatu
lapangan sesuai dengan kemajuan teknologi. Sehingga metode/cara produksi minyak bumi dapat
dikembangkan terus.
a.Aliran produksi
Aliran produksi adalah aliran fluida reservoir (minyak ,gas dan air) dari reservoir sampai
ke gathering station (block station).
2.Vertical flow, yaitu aliran fluida reservoir dari dasar sumur ke kepala sumur.
3.Horizontal flow, yaitu aliran fluida reservoir dari dassar sumur ke separator
𝑑𝑝
V= 𝑑𝑥
Harga k dinatakan dalam satan Darcy atau dalam satuan md, 1 md = 0,001 Darcy
𝑘.∆𝑃.𝐴
q= 𝜇.𝐿
𝜇 = viscositas ,centpoice
L = panjang , cm
K = permeabilitas , darcys
𝑞.𝜇.𝐿
Sehingga, k = 𝐴.∆𝑃
Persamaan Darcy ini dalam pemakaiannya harus memenuhi beberapa asumsi/limitasi sebagai
berikut :
4. incompressible
Untuk aliran yang radial seperti terjadi pada aliran minyak dari formasi ke sumur – sumur perlu
adanya modifikasi dari persamaan Darcy tersebut.
Keterangan :
h = Tebal reservoir
Laju produksi sumur atau kemampuan produksi sumur (volume/satuan waktu) , hasil
modifikasinya adalah sebagai berikut :
2𝜋.𝑘 .(𝑃𝑒−𝑃𝑤)
q= - 𝜇 .ln. 𝑟𝑒/𝑟𝑤
Rumus tersebut sesuai untuk tipe fluida inn compressible karena adanya perubahan volume tak
tergantung pada perubahan tekanan sehingga mudah dan cuku akura pada segala kondisi.
Sedangkan pada tipe fluida gas perubahan volume cukup besar bila ada perubahan tekanan pada
kondisi isotermis, karena pada gas ada faktor kompresibilitasang sangat memengaruhi bsarnya
aliran.
Adanya produksi fluida (minyak dan atau gas) dari suatu reservoir, mengakibatkan keadaan
reservoir mengalami perubahan. Hal-hal yang berubah antara lain:
Produksi sumur sumur penghasil dari suatu reservoir akan menurun terus, sesuai dengan
penurunan tekanannya. Besarnya penurunan tekanan ini sesuai dengan tenaga alamiah yang
dimiliki. Selama produksi berlangsung perubahan temperaturnya kecil sekali, sehingga dapat
dianggap tetap (temperatrnya konstan).
Sejalan dengan penurunan tekanan reservoir maka beberapa sifat fluida akan berubbah.
Hasil analisis PVT menunjukkan adanya perubahan pada faktor penyusutan minyak (Bo), jumlah
kelartan gas dalam miyak (Rs), dan perubahan Viscositas (𝜇).
c.Perubahan Saturasi
Perubahan saturasi minyak, gas dan air terutama diakibatkan adanya tenaga dorong
alamiah, misalnya:
- Adanya penambahan saturasi gas atau terjadinya secondary gas pada solution
gas drive
- Adany penambahan saturasi air akibat invasi air dari equifier ke dalam daerah
minyak pada reservoir yang mempunyai tenaga dorong water drive
- Adanya penambahan saturasi gas akibat adanya invasi gas dari gas cap, ke
dalam daerah minyak pada reservoir yang memppunyai tenaga dorong gas cap
drive
d. Perubahan laju aliran minyyak, air, dan gas ke dalam sumur pnghasil.
Laju aliran masing-masing fluida yang megalir bersama-sama akan sebanding dengan
besarnya saturasi masing masing fluida ersebut, da dapat dikatakan bahwa :
So + Sw + Sg = 1
Untuk reservoir water drive sumur sumur peghasil makin lama akan semakin banyak
memproduksi air, sementara produksi minyaknya akan semakin berkurang. Hal ini akibat
dari saturasi minyak turun dan permeabilitas relatif minyak juga turun. Sedangkan
saturasi air dan permeabilitas airnya naik.
Untuk rservoir “Gas Cap Drive”. Sumur sumur penghasil makin lama akan
semakin berkurang produksi minyaknya, sementara produksi gasnya semakin bertambah.
Ini akibat dari saturasi minyak yang menurun dan permeabilitas juga menurun .
Sedangkan saturasi gas dan permeaabilitas relatif semakin bertanbah besar.
e. Perubahan Kedudukan Batas minyak air (BMA) dan batas gas minyak (BGM)
Sementara minyak diproduksikan terus dari suatu resevoir maka rongga atau pori
yang pada awalnya terisa oleh minyak akan terisi oleh air sehingga BMA nya akan naik
dan trisi oleh gas sehinggs bgm nya akan menurun
2.RESERVOIR PERFORMANCE
Tingkah laku reservoir selama diproduksikan oleh tingkah laku produksi sumur
sumur penghasilnya.Produksi sumur dipengaruhi oleh tenaga dorong alamiah
reservoirnhya, sehingga untuk meamalkan tngkah laku reservoir, diperlukan data yang
cukup banyak. Ini dapat didekati dengan teknik perhitungan material balance dan
simulasi reservoir. Kedua cara tersebut pada prinsipnya sama, yaitu dengan Material
Balance/Volumetric Balance /Kesetimbahanan volume. Dasarna adalah kesetimbangan,
yaitu Jumlah semula = Jumlah terpakai + Jumlah tersisa.
Sehingga jumlah minyk yang semula terakumulir direservoir sama dengan jumlah
minyak yang diiproduksikan ditambah jumlah minyak yang tersisa direservoir.
Jumlah gas minyak yang diproduksikan + jumlah gas cap yang terekspansi ( hasil tenaga
gas cap ) + jumlah minyak + gas larut yang terekspansi hasil dari tenaga gas larut +
jumlah air yang terinvaassi ( hasil dari tenga air ).
METODE PRODUKSI
Metode produksi fluida reservoir dapat dikategorikan menjadi dua yaitu produksi
fluida reservoir dengan tenaga alamiah dan tenaga buatan.
Produksi fluida reservoir dapat mengalir ke muka separator dengan tenaga alamiah.
Tenaga separator harus cukup kuat (besar) sehingga dapat digunakan sebagai tenaga
membawa fluida dari reservoir ke dasar sumur. Mengangkut fluida dari dasar sumur
ke kepala sumur, membawa fluida dari kepala sumur ke separator.Jika tenaga
reservoir cukup kuat maka fluida reservoir dapat sampai ke gathering station atau
block station sehingga sumur mengallir ssecara Natural Flow (sembur alam).
Suatu reservor disebut mempunyai tenaga dorong gas terlarut Solution – Gas Drie
reservoir (depletion drive),apabla tenaga dorongnya berasal dri pembebasan gas yang
terlarut dan gas yang mngembang pada waktu terjadinya penurunyan tekanan.
Biasanya ini terjadi pada reservoir yang tidak mempunyai tenaga dorong gas terlarut
adalah sebagai berikut : Penurunan tekanan dengan cepat, air tidak turut berproduksi,
tidak ada tudung gas, GOR naik dengan cepat dan ultmatr recovery relatif rendah.
Suatu reservoir disebut mempunyai gas cap drive apabila tenaga dorongnya berasal
dari pengembangan tudung gas. Ini biasa terjadi pada reservoir yang mempunyai
tudung gas yang relatif cukup besar dan tidak terapat tenaga dorong air. Adapun ciri-
ciri dari reservoir yang mempunyai gas cap drive adalah sebagai berikut: Penurunan
tekanan relatif lebih lambat jika dibandingkan dengan depletion drive dan besarnya
ultimate recovery tergantung dari besarnya tudung gas, permeabilitas-vertika;; dan
viscositas
3. Suatu reservoir disebut mempunyai tenaga dorong air (water Drive) apabila minyaak
yang diproduksikan berasal dari tenaga dorong air . Air tesebut adalah yang berasal
pada equifier, dam akan mengisi pori-pori bauan yang semula terisi minyak atau gas.
Reservoir yang mempunyai tenaga dorong air ciri-ciriya sebagai berikut : Penurunan
temaga relatif lambat, Masuknya air pada reservoir cukup besar, Peningktan GOR
sangat kecil, Peningkatan ROR cukup besar
4. Gravity Drainage Reservoir
Mekanisme ini timbul karena adanya perbedaan densitas fluida . Akibat gaya
gravitassi maka fluida yang mempunyai densitas lebih ringan akan bergerak keatas
dan yang lebih berat akakn ke bawah. Ini biasanya terjadi pada reservoir yang
undersaturated (P > Pb) dan tidak ada initial gas Cap. Adapun ciri-ciri reservoir yang
mempunyai Gravity drainage adalah sebagai berikut:
GOR rendah pada down deep well dan tinggi pada up deep well, pembentukan
secondary gas cap di dalam reservoir , penurunan tekanan adalah variabel bergantung
pada jumlah gas yang dapat dipertahankan. Besarnya ultimate recovery bergantung
ada tidaknya depletion drive oleh gravity drainage sendiri. Biasanya kalau ada
depletion, maka faktor perolehan menjadi kecil.
Secara empiris besarnya RF ntuk masing masing tenaga dorong adalah sebagai
berikut :
Solution Gas Drive RF = < 20 %
Gas Cap Drive RF = 20 – 30 %
Water Drive RF = 40 -60 %