Basic Tools PDF
Basic Tools PDF
TOOLS
Puji syukur penulis panjatkan kepada ALLAH SWT yang selalu melimpahkan rahmat
dan kasih sayang kepada seluruh umat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan modul
ini sesuai dengan yang diharapkan. Modul ini berjudul “Tools” sebagai salah satu materi
dalam program Basic Mechanic Course di PT United Tractors Tbk.
Penulis telah berusaha semaksimal mungkin dalam penyusunan modul ini. Namun
demikian, tidak menutup kemungkinan adanya kekurangan yang dikarenakan keterbatasan
pengetahuan, kemampuan dan pengalaman yang dimiliki penulis. Penulis mengharapkan
saran dan kritik yang membangun atas segala kekurangannya, sehingga akan menjadi
sebuah perbaikan di kemudian hari.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
Rangkuman Materi, Tugas, Soal Latihan dan Lembar Kerja 3................................... 59
KEGIATAN BELAJAR IV .............................................................................................. 62
Tujuan Kegiatan Belajar 4 ......................................................................................... 62
Uraian Materi Kegiatan Belajar 4 ............................................................................... 63
Engine ................................................................................................................... 63
Main Clutch............................................................................................................ 68
Steering Clutch ...................................................................................................... 69
Final Drive ............................................................................................................. 72
Undercarriage ........................................................................................................ 78
Bevel Gear ............................................................................................................ 79
Special Tools for Electric ....................................................................................... 80
Others.................................................................................................................... 81
Rangkuman Materi, Tugas, Soal Latihan dan Lembar Kerja 4................................... 89
KEGIATAN BELAJAR V ............................................................................................... 92
Tujuan Kegiatan Belajar 5 ......................................................................................... 92
Uraian Materi Kegiatan Belajar 5 ............................................................................... 93
Machine Tools ....................................................................................................... 93
Material Handling ................................................................................................... 96
Rangkuman Materi, Tugas, Soal Latihan dan Lembar Kerja 5................................. 101
BAB III EVALUASI ............................................................................................................ 103
A. Pertanyaan .............................................................................................................. 103
B. Kunci Jawaban ........................................................................................................ 107
C. Kriteria Kelulusan .................................................................................................... 109
BAB IV PENUTUP ............................................................................................................ 110
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................... 111
LAMPIRAN ........................................................................................................................ 112
iv
DAFTAR GAMBAR
ix
DAFTAR TABEL
x
PERISTILAHAN / GLOSSARY
Entirely forged adalah pengerasan suatu logam dengan cara ditempa secara keseluruhan.
Sensor adalah suatu alat yang berfungsi untuk membaca suatu besaran (tekanan, suhu,
kecepatan) dan diubah menjadi besaran listrik (hambatan, tegangan, arus).
Engine adalah adalah suatu mesin pengubah dari energi kimia menjadi energi panas
selanjutnya diubah menjadi energi mekanik.
Crank Engine adalah merupakan pengkondisian engine, dimana engine diputar
menggunakan starting motor tanpa disertai injeksi bahan bakar.
Low idle adalah keadaan putaran engine saat pedal akselerasi dalam keadaan tidak diinjak.
High idle adalah keadaan putaran engine saat pedal akselerasi diinjak maksimal.
Torqe converter adalah suatu alat pemindah tenaga dari engine ke transmisi dengan media
fluida (oli).
Torqe converter Stall adalah keadaan dimana torqe conventer terbebani maksimal
sehingga tidak dapat meneruskan/memindahkan tenaga.
Blow by adalah tekanan yang ada didalam crank case pada engine.
Piston adalah komponen engine yang berfungsi untuk mengubah tekanan yang dihasilkan
dari proses pembakaran menjadi gerakan reciprocating (bolak-balik).
Cylinder liner adalah bagian dari engine yang berfungsi sebagai ruang bakar sekaligus
tempat kedudukan piston
Cam saft adalah bagian engine yang mengubah gerakan putar menjadi gerakan bolak-balik.
Bushing adalah bantalan suatu benda yang berputar (saft) terhadap kedudukannya
(housing) untuk mengurangi keausan pada komponen tersebut akibat gesekan.
Bearing adalah bantalan suatu benda yang berputar (saft) terhadap kedudukannya
(housing) untuk mengurangi keausan pada komponen tersebut akibat gesekan
dengan memanfaatkan elemen gelinding.
Cylinder block adalah bagian dari engine sebagai tempat kedudukan cylinder liner dan
crank saft.
Main clutch adalah suatu alat pemindah tenaga mekanik atau langsung dari engine ke
tranmisi.
Steering clutch adalah alat pemindah tenaga dari output transmisi ke final drive secara
mekanik dan berfungsi untuk mengendalikan (steer) unit.
Assembly adalah suatu kesatuan beberapa komponen, atau beberapa komponen yang
sudah dirakit.
xi
Final drive adalah komponen penggerak akhir untuk mereduksi putaran atau memperbesar
torsi pada unit.
Spocket adalah roda gigi berfungsi untuk meneruskan putaran final drive dan diteruskan ke
track shoe pada unit-unit crawler.
xii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Deskripsi
Modul Tools membahas tentang pengetahuan dasar tools yang harus dimiliki oleh
seorang calon mekanik khususnya mekanik di bidang alat berat. Tujuan dari modul ini
adalah agar mekanik memiliki pengetahuan dan ketrampilan dalam membentuk
kompetensi mengetahui nama alat, fungsi dan cara penggunaan yang benar.
B. Prasyarat
Sebelum memulai modul ini, anda harus sudah menyelesaikan modul-modul yang
harus dipelajari lebih awal sesuai dengan peta kedudukan modul.
Untuk memperoleh hasil belajar secara maksimal dalam mempelajari materi modul ini,
langkah-langkah yang perlu dilaksanakan antara lain:
a. Baca dan pahami dengan seksama uraian-uraian materi yang ada pada pada
masing-masing kegiatan belajar. Bila ada materi yang kurang jelas, peserta dapat
bertanya pada instruktur.
b. Kerjakanlah setiap tugas formatif (soal latihan) untuk mengetahui seberapa besar
pemahaman yang telah dimiliki terhadap materi-materi yang dibahas dalam setiap
kegiatan belajar.
c. Untuk kegiatan belajar yang terdiri dari teori dan praktek, perhatikanlah hal-hal
berikut ini:
1) Perhatikan petunjuk-petunjuk keselamatan kerja yang diberikan.
2) Pahami setiap langkah kerja (Shop Manual, QA Sheet, SOP) dengan baik.
1
3) Sebelum melaksanakan praktik, rencanakan tools yang diperlukan secara
cermat.
4) Gunakan alat sesuai prosedur yang pemakaian yang benar.
5) Untuk melakukan kegiatan belajar praktek yang belum jelas, harus meminta ijin
instruktur lebih dahulu.
6) Setelah selesai praktek, kembalikan alat dan bahan ke tempat semula.
d. Jika belum menguasai tingkat materi yang diharapkan, ulangi lagi pada kegiatan
belajar sebelumnya atau bertanyalah kepada instruktur yang bersangkutan.
D. Tujuan Akhir
Setelah mempelajari secara keseluruhan materi kegiatan belajar dalam modul ini
peserta diharapkan: “Mampu mendeskripsikan nama alat, fungsi, dan cara
penggunaan yang benar”
2
E. Kompetensi
Modul ini membantu peserta dalam membentuk kompetensi mengetahui nama,
fungsi, dan cara penggunaan tools dengan tepat dan benar.
Elemen Pokok Pembelajaran
Kriteria Lingkup
No Kompetensi
Unjuk Kerja Bahasan Pengetahuan Ketrampilan Sikap
- Memperhatika
n faktor-faktor
keselamatan
kerja dan
lingkungan
4. Engine - Memperhatika
Related n faktor-faktor
Group keselamatan
kerja dan
5. Pressure lingkungan
Gauge Group
6. Oil Leak
Tester
7. Compression
Tester
8. Radiator Cap
Tester
3
4. Mengetahui Macam-macam Peserta
Special Tools spesial tools mengetahui dan Peserta mampu
diketahui 1. Spesial Tools memahami menggunakan - Peserta
for Engine macam-macam special tools mengikuti
spesial tools dengan benar pembelajaran
sesuai sesuai
2. Special Tools prosedure yang
for Main dengan
ada. prosedure
Clutch
yang ada.
3. Special Tools
for Steering - Memperhatika
n faktor-faktor
keselamatan
4. Special Tools kerja dan
for Final Drive lingkungan
5. Special Tools
for
Undercarriage
6. Special Tools
for Bevel
Gear
7. Special Tool
Electric
8. Others
- Memperhatika
n faktor-faktor
keselamatan
kerja dan
lingkungan
Tabel 1. 1 Tabel Kompetensi
F. Cek Kemampuan
Sebelum mempelajari modul ini, isilah dengan tanda cek (v) kemampuan yang telah
dimiliki peserta dengan sikap jujur dan dapat dipetanggungjawabkan.
4
sesuai dengan macam measurement tool, dan cara
kelompoknya menggunakannya sesuai prosedur
secara tepat yang ada.
3. Saya mampu menjelaskan macam-
macam diagnostic tool, dan cara
Soal latihan 3
menggunakannya sesuai prosedur
yang ada.
4. Saya mampu menjelaskan macam-
macam spesial tool, dan cara
Soal latihan 4
menggunakannya sesuai prosedur
yang ada.
5. Saya mampu menjelaskan macam-
macam workshop equipment, dan
Soal latihan 5
cara menggunakannya sesuai
prosedur yang ada.
Tabel 1. 2 Cek Kemampuan
5
BAB II
PEMBELAJARAN
6
B. Kegiatan Belajar Peserta Pelatihan
KEGIATAN BELAJAR I
Tujuan Kegiatan Belajar1
Common Tools
Ranah
Elemen Kegiatan
Indikator Keberhasilan Kompetensi
Kompetensi Pembelajaran
P K S
Peserta dapat menggunakannya
Wrenches dengan benar sesuai dengan fungsi
dari tools tersebut
Peserta dapat menggunakannya
Screw Driver dengan benar sesuai dengan fungsi
dari tools tersebut
Peserta dapat menggunakannya
Common Tools Hammers dengan benar sesuai dengan fungsi
dari tools tersebut
Peserta dapat menggunakannya
Pliers dengan benar sesuai dengan fungsi
dari tools tersebut
Peserta dapat menggunakannya
Additional Tools dengan benar sesuai dengan fungsi
dari tools tersebut
Tabel 2. 2 Lingkup Bahasan
7
Uraian Materi Kegiatan Belajar 1
Wrenches
8
terlalu kecil pada kepala bolt, misalnya dipaksa dengan cara memukul menggunakan
palu, akan memperlebar mulut open end atau mematahkan kepalanya.
Benar Salah
a b
Gambar 1. 5 Penggunaan open end wrench yang salah
Jika diperlukan momen puntir yang agak besar untuk mengencangkan atau
melonggarkan screw, maka mulut open end cocokan rahang kunci bagian dalam pada
kepala screw, untuk mencegah kemungkinan kunci dari slip atau mulut kunci
melebardan untuk memastikan keamanan saat menarik kunci. Jika screw dapat
diputar dengan mudah, pegang handle kunci dekat kepalanya dan putar kepala screw
dengan mempergunakan ujung dari rahang kunci.
Pipa
B. Box Wrench
Box wrench dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu :
1. Double end ring wrench
Kunci tipe ini memiliki dua kepala, dimana kepalanya berbentuk cincin (ring)
dengan alur-alur atau point pada dinding sebelah dalam cincin yang mencengkram
sudut-sudut dari kepala screw. Untuk nut hexagonal, konstruksi standarnya 6 atau 12
point (titik), yang 6 titik memberikan cengkeraman paling kuat dari kunci yang 12 titik.
10
Gambar 1. 9 Double end ring wrench
Yang 12 titik adalah yang paling banyak dan dapat dipasang pada kepala baut
setiap memutar 30 derajat dari lingkarannya. Biasanya kunci ini dioffset pada
gagangnya (handle) untuk memberikan celah bebas jari-jari tangan. Box wrench (ring
wrench) biasanya digunakan untuk melonggarkan bolt yang kencang dan juga untuk
mengencangkannya. Ada berbagai jenis gagang (handle) yang dioffset dengan sudut
15°, 45° dan 60°, ini dipakai sesuai penggunaannya (aplication).
Turbular handle
11
4. Ring wrench sledge hammer
Bentuk lain dari single end ring wrench,
dimana kunci ini ketika digunakan gagangnya
(handle) dapat disambung pipa atau dipukul
dengan menggunakan hammer (palu).
C. Combination Wrench
Kunci yang memiliki kepala ring (box) pada salah satu ujungnya dan kepala open
end pada ujung lainnya.
D. Adjustable Wrench
Adjustable wrench adalah open end wrench yang dapat divariasikan ukurannya
dengan menggerakkan rahang bawah (lower jaw) dengan memutar ulir penyetelnya.
Dengan demikian kunci ini dapat dipergunakan untuk screw yang besarnya berlainan.
Bagaimana pun adjustable wrench bukan berarti tool yang efisien karena bisa disetel,
selain itu adjustable wrench pada umumnya berat dan besar.
Lower jaw
12
Ukuran pada adjustable wrench disesuaikan oleh overall length.
Type
Class Symbol
Material and Process Opening angle
15 degrees High-strength H
Entirely forged
23 degrees Normal N
Only lower jaw forged 23 degrees - P
Tabel 2. 4 Type adjustable wrench
Peganglah handle dekat kepalanya. Cocokkan mulut kunci dengan kepala screw
dan putar penyetelnya sehingga pas dengan kepala screw. Jika mulut kunci tidak secara
tepat terhadap kepala screw, maka kepala screw atau kuncinya akan mengalami
kerusakan.
Benar Salah
Hindari memutar kunci searah titik rahang sebelah atas, jika tidak kuncinya bisa slip
dari screw. Hindari memukul handle dengan palu atau menyambung handle dengan
sepotong pipa ketika memutar kunci.
13
Gambar 1. 17 Penggunaan adjustable wrench yang salah
E. Socket Wrench
Kunci socket terdiri dari satu set socket dengan berbagai ukuran dan sebuah
handle. Terdapat berbagai jenis handle untuk memenuhi penggunaannya, dengan
memilih handle yang sesuai memungkinkan penggunaan kunci socket dengan efisien.
Dengan adanya berbagai macam adaptor (penyesuaian) dan extention (penyambung),
kunci socket menjadi sangat flexible (mudah) disesuaikan dengan keadaan.
1. Socket
Socket mempunyai lubang berbentuk hexagonal (socket end hole) dan berbentuk
kotak (drive square hole). Lebar socket end ditentukan oleh kepala screw, sedangkan
lebar dari drive square (dimana handle dipasang) mempunyai ukuran bermacam-
macam antara lain ¼ inch , 3/8 inch, ½ inch, ¾ inch dan 1 inch.
14
Width across flats Width across flats of
of drive square hole socket end hole
1/4" 12 mm or less
3/8" 23 mm or less
1/2" 10 - 32 mm (as per JIS)*
3/4" 23 - 60 mm
1" 35 mm or more
Gambar 1. 19 Bagian pada socket
Tabel 2. 5 Ukuran socket
Pada umumnya, semakin besar ukuran lubang socket end, maka semakin besar
pula ukuran lubang drive square. Lebar drive square dengan ukuran ½ inch dengan
ukuran 10 – 20 mm paling sering digunakan, meskipun tersedia hingga ukuran 32 mm,
namun socket end diatas 20 untuk drive square ½ tidak direcomendasikan,
dikarenakan socket biasanya tidak mampu saat digunakan dengan torque yang besar.
Selain dinyatakan dalam ukuran milimeter, ada juga ukuran socket end yang
dinyatakan dalam ukuran inchi.
2. Handle
Bagian dari handle yang dimasukkan ke dalam socket berbentuk persegi empat
disebut drive square. Drive square harus dimasukkan sepenuhnya ke dalam lubang
socket , jika tidak maka handlenya bisa slip dari socketnya. Jika socketnya hanya
memiliki satu lekukkan pasanglah drive square sedemikian rupa sehingga bolanya
terpasang pas dan tepat pada lekukkannya. Lain halnya jika socket memiliki lekukkan
pada keempat sisinya.Handle atau gagang socket mempunyai beberapa bentuk
diantaranya :
a. L-Shaped handle
Poros L-shaped handle (offset handle) bengkok pada ujungnya.
15
b. T-Sliding handle
Handle dapat meluncur dengan bebas, dengan demikian tidak perlu merubah
posisi socket, handlenya digerakkan pada satu sisi untuk setengah putaran, sisi
yang lain untuk setengah putaran berikut dan seterusnya.
c. Speeder handle
Speeder handle dengan sebuah socket dapat memutarscrew dengan cepat.
Walaupun demikian, speeder handle tidak cocok untuk melonggarkan atau
mengikat kuat screw.
16
e. Ratchet handle
Handle ini memiliki mekanisme ratchet yang memungkinkan persegi empat
pemutar (drive square) untuk memutar pada satu arah dan mencegah berputar
pada arah yang berlawanan.
3. Extention
Extention diperlukan untuk memutar screw pada tempat yang terhalang atau
sempit.Sebuah penyambung (extention) dapat dihubungkan dengan drive square dari
handle ratchet, dengan demikian handle dapat diputar pada tempat yang lebih luas.
Momen puntir disalurkan kesocket melalui penyambung. Poros penyambung
(extension bar) memiliki lubang persegi empat pada salah satu ujungnya yang
dihubungkan pada drive square handle dan drive square pada ujung lainnya untuk
socket. JIS hanya menentukan dua extension, 150 mm dan 250 mm. Walaupun
demikian ukuran yang lainnya dapat diperoleh dipasaran.
Gambar 1. 25 Extension
4. Universal joint
Universal joint dihubungkan antara handle dan socket agar memungkinkan untuk
mempergunakan handle dari segala arah.
17
Gambar 1. 26 Aplikasi universal joint
18
6. Kunci socket dengan handle
Selain berujung segi enam, terdapat juga kunci dengan ujung bintang yang
digunakan untuk membuka atau mengencangkan bolt dengan kepala bintang enam.
19
Gambar 1. 30 Star set screw wrench
Selain dengan bentuk huruf L, terdapat juga set screw wrench yang berpasangan
dengan handle sebagaimana terlihat pada gambar berikut ini.
A. Common ( - )
Jenis screw driver yang pada ujungnya berbentuk minus.
20
B. Cross Recessed Head ( + )
Jenis screw driver yang pada ujungnya berbentuk plus.
C. Clutch Head
Screw driver tipe ini memiliki satu handle namun kita bisa mengubah atau
mengganti bentuk ujungnya (cross atau minus) sesuai dengan kebutuhan.
D. Offset
Offset driver ini digunakan untuk ruangan yang sempit dan screw yang kencang.
21
Uraian Materi Kegiatan Belajar 1
Hammers
A. Steel Hammer
Karena material hammer yang keras steel hammer tidak dianjurkan untuk memukul
benda-benda yang rawan pecah atau mudah berubah bentuk saat terpukul, terutama
komponen-komponen dalam yang mengutamakan bentuk yang presisi. Berikut adalah
beberapa contoh hammer yang termasuk dalam kelompok steel hammer:
22
Uraian Materi Kegiatan Belajar 1
Pliers
Pada umumnya digunakan untuk pemegang, pemotong dan penarik material. Ada
bermacam-macam bentuk dari pliers, diantaranya :
B. Combination Plier
Pliers ini dapat digunakan untuk memotong
kawat yang berdiameter besar dan dapat juga
digunakan untuk pemegang benda kerja tetapi
tidak digunakan untuk mengencangkan dan
mengendorkan nut maupun bolt.
Gambar 1. 39 Combination plier
23
D. Grip Pliers
Digunakan untuk memegang benda kerja yang silindris. Ada 2 (dua) macam grip
plier, yaitu :
UraianMateri KegiatanBelajar 1
Others
A. Punch
1. Starting Punch
Starting punch digunakan untuk memukul
paku keling (rivet) dan penggerak awal dalam
Gambar 1. 45 Punch
mengeluarkan pin lurus atau pin tirus.
2. Pin Punch
Pin punch digunakan untuk mengeluarkan pin
setelah digerakkan dengan starting punch,
jangan menggunakan pin punch untuk
penggerak awal dalam mengeluarkan pin.
Gambar 1. 46 Pin punch
3. Center Punch
Center punch digunakan untuk memberi tanda
pada lokasi yang akan dibor.
Gambar 1. 47 Center punch
4. Aligning Punch
Aligning punch digunakan untuk menepatkan
lubang agar tepat pada pemindahan
Gambar 1. 48 Aligning punch
komponen. Jangan menggunakan aligning
punch dengan dipukul seperti center punch.
25
B. Chisel
1. Flat Cold Chisel
Flat cold chisel pada sisi potong sedikit cembung dengan sudut 60 derajat-70 derajat.
2. Cape Chisel
Cape chisel digunakan untuk memotong pasak, groove yang sempit.
26
C. File (kikir)
Kikir berfungsi sebagai alat untuk
meratakan, membuat bentuk profil, dan
menghaluskan bidang material. Proses
penyayatan pada proses pengikiran terjadi
ketika gerakan ayunan ke depan, sama halnya
dengan penyayatan gergaji. Berdasarkan
alurnya kikir dibedakan menjadi 4 yaitu:
Gambar 1. 53 File
1. Single cut file : biasanya digunakan untuk SINGLE DOUBLE RASP CURVED
CUT CUT CUT THOOT
mengasah tool.
2. Double cut file: biasanya digunakan dalam
pengerjaan finishing.
3. Rasp cut yang semuanya giginya
mempunyai pemotong sendirisendiri, rasp
file digunakan untuk memotong kayu dan
metal yang sangat lunak.
4. Curved tooth file digunakan untuk
allumunium dan steel sheets. Gambar 1. 54 Bentuk alur file
27
D. Scrapper
Scrapper adalah alat yang biasa digunakan untuk membersihkan komponen dari
lumpur atau kotoran lain.
Gambar 1. 56 Scraper
E. Magnetic tool
Magnetic tool adalah alatyang digunakan untuk mengmbil logam (tool atau
komponen-komponen kecil) yang tidak dapat dijangkau dengan tangan.
magnet
F. Steel brush
Steel brush adalah sikat kawat yang
biasa digunakan untuk membersihkan bagian
luar komponen saat proses pencucian
(washing). Alat ini tidak diperkenankan untuk
membersihkan bagian dalam komponen (inner
component) karena bisa merusak komponen
Gambar 1. 58 Steel brush
yang disikat.
28
Pastikan saat menggunakan steel brush gunakan APD standart (sarung tangan,
masker, kacamata).
H. Tespen
Tespen merupakan tool elektrik yang berfungsi untuk mengecek ada tidaknya
tegangan listrik pada titik tertentu.
I. Filter wrench
Tool ini berfungsi untuk melepas filter tipe catrige, sebagai contoh filter oli atau fuel
pada engine. Dalam penggunaannya tool ini berpasangan dengan socket handle, karena
dalam pemasangan catridge tidak membutuhkan torque yang besar, sehingga dalam
melepasnya bisa menggunakan rachet handle.
29
Rachet handle
Filter wrench
Rangkuman Materi 1
1. Common Tools terbagi menjadi 5 jenis yaitu:
a. Wrenches
b. Screw Driver
c. Hammer
d. Pliers
e. Others
2. Wrench adalah alat untuk mengencangkan atau melepas bolt atau nut, yang terbagi
menjadi:
a. Open end : Digunakan untuk memasang/membuka bolt
dan nut dengan momen relatif rendah
b. Box wrench : Digunakan untuk memasang/membuka bolt
dan nut dengan momen sedang.
c. Combination wrench : Adalah wrench dengan salah satu ujung open
end dan ujung yang satu box wrench.
d. Adjustable wrench : Sama halnya dengan oped end, hanya saja
ukurannya dapat diatur, menyesuaikan
objeknya.
f. Socket wrench : Adalah wrench yang terdiri dari socket dengan
berbagai ukuran serta handle untuk
memutarnya
30
g. Set screw wrench : Adalah tools yang digunakan untuk membuka
atau mengencangkan bolt dengan kepala.
3. Screw driver adalah alat untuk mengencangkan dan mengendorkan screw yang
terbagi menjadi :
a. Common (-)
b. Cross recessed head
c. Clutch head
d. Offset
4. Hammer secara garis besar terbagi menjadi 2, yaitu:
a. Steel Hammer
b. Soft Hammer
5. Pliers terbagi menjadi 5 macam, yaitu:
a. Combination
b. Diagonal cutter
c. Flat nose pliers dan flat round nose pliers
d. Grip pliers
e. Snap ring pliers
6. Additional tools
a. Punch
b. Chisel
c. File (kikir)
d. Scrapper
e. Magnetic tool
f. Steel brush
g. Hax saw frame set
h. Tespen DC
i. Filter wrench
Tugas 1
1. Untuk memukul komponen dalam, agar komponen yang dipukul tidak rusak maka
kita gunakan...
2. Wrench adalah alat untuk mengencangkan atau melepas bolt atau nut, yang
terbagi menjadi? Sebutkan!
3. Screw driver adalah alat untuk mengencangkan dan mengendorkan screw yang
31
terbagi menjadi? Sebutkan!
4. Tool yang berfungsi untuk melepas atau memasang filter tipe catrige disebut...
5. Penggerak awal pin lurus atau tirus digunakan....
Soal Latihan 1
True-False
1. Untuk memotong kawat dianjurkan untuk menggunakan starting punch
2. Jika dalam mengendorkan bolt yang keras bisa digunakan open end wrench serta
memukulnya dengan hammer.
3. Cross recessed head adalah alat untuk mengencangkan dan mengendorkan capscrew.
4. Adjustable wrench biasa digunakan untuk memutar pipa atau object yang bulat.
5. Torque wrench berfungsi untuk melepas bolt atau nut dengan torsi yang tinggi.
6. Spanner adalah tools yang digunakan untuk memutar pipa.
7. Dalam melakukan washing komponen dalam (inner component) dianjurkan
menggunakan soft hammer.
8. Fungsi dari pliers combination adalah untuk melakukan crimping pada sebuah
connector.
9. Untuk melepas sebuah gear dari shaftnya maak kita bisa mengunakan external puller
10. Tespen adalah alat untuk mengukur besarnya tegangan pada sebuah konduktor
Lembar Kerja 1
1) Tugas Praktek
Mengidentifikasinama tools yang tersedia beserta fungsi dan cara menggunakannya
dengan benar.
2) Alat dan Bahan
Common Tools Set (lemari Tools)
32
3) Keselamatan Kerja
Memakai APD di area workshop
4) Langkah kerja
a. Pakailah APD sebelum memasuki workshop (Contoh APD: Helmet, Safety Shoes,
Reflektordll.)
b. Patuhiperaturan K3LH yang berlaku.
c. DengarkanpenjelasandariInstruktur.
d. Menyebutkan nama dan fungsi tools yang tersedia.
e. Mempraktekan cara penggunaan tools.
f. Maintenance tools.
33
KEGIATAN BELAJAR II
Tujuan Kegiatan Belajar2
Measurement Tools
Ranah
Elemen Kegiatan
Kompetensi
Kompetensi Pembelajaran Indikator Keberhasilan
P K S
Peserta dapat menggunakannya
Slide Caliper dengan benar sesuai dengan
fungsi measurement tool
Peserta dapat menggunakannya
Micrometer dengan benar sesuai dengan
Measurement fungsi measurement tool
Tools Peserta dapat menggunakannya
Dial Indicator dengan benar sesuai dengan
fungsi measurement tool
Peserta dapat menggunakannya
Stop Watch dengan benar sesuai dengan
fungsi measurement tool
Tabel 2. 6 Lingkup bahasan measurement tools
34
Uraian Materi Kegiatan Belajar 2
Slide Caliper
Slide caliper atau vernier caliper adalah alat ukur yang terdiri dari caliper dan
skala.Vernier caliper biasanya digunakan untuk 3 (tiga) pengukuran antara lain :
35
C. Mengukur kedalaman
Dalam mengukur kedalaman, tidak diperbolehkan ujung dari alat ukur miring ujung
dari alat harus rata dengan benda kerja.
Sama halnya dengan vernier caliper, micrometer juga memiliki dua skala, yaitu skala
utama dan skala nonius. Jika vernier caliper digunakan untuk mengukur dengan ketelitian
36
sampai 0,05 mm, maka micrometer dapat digunakan untuk mengukur dengan ketelitian
sampai 0,01 mm. Micrometer sendiri terbagi menjadi 3 macam, yaitu:
A. In Side Micrometer
Micrometer In side merupakan micrometer yang berfungsi untuk mengukur
diameter dalam.
37
B. Out Side Micrometer
Out side micrometer merupakan micrometer yang berfungsi untuk mengukur
diameter luar.
38
C. Dept Micrometer
Dial indicator adalah alat ukur posisi yang secara mekanikal memperbesar gerakan
axial dari spindle yang sangat kecil dan diteruskan ke pointer. Dalam menggunakan dial
indicator biasanya dipakai juga stand untuk memperkuat pemasangan, dimana stand
tersebut dilengkapi dengan magnet.
39
Gambar 2. 14 Dial indicator
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan dial indicator dalam pengukuran.
- Jangan menggunakan dial indicator yang rusak.
- Jaga agar dial indicator bebas dari screw.
- Gunakan magnet stand yang kuat.
- Set spindle yang sesuai.
Obyek yang akan diukur, gerakannya harus pelan-pelan.
40
Dial indicator digunakan untuk mengukur :
- Bending
- End play
- Run out
- Backlash
Gambar-gambar di bawah menunjukkan contoh pengukuran dengan menggunakan
dial indicator.
41
Uraian Materi Kegiatan Belajar 2
Stop Watch
Rangkuman Materi 2
1. Vernier caliper atau slide caliper adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur
tebal atau diameter luar, diameter dalam, dan kedalaman, yang biasanya memiliki
ketelitian hingga 0,05 mm.
2. Micrometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur diameter luar ( out side),
diameter dalam ( in side) atau kedalaman (depth) yang memiliki ketelitian hingga 0,01
mm.
3. Dial indikator adalah alat ukur yang biasa digunakan untuk mengukur bending, run out,
end play,backlash dan lain-lain, dengan ketelitian hingga 0,01 mm, namun pengukuran
hanya terbatas sampai 10 mm saja.
4. Stop watch adalah alat ukur waktu, biasa digunakan untuk mengukur kecepatan dalam
satuan detik atau seperseratus detik (ms).
Tugas 2
42
Hasil pengukuran = ............
Lembar Kerja 2
1) Tugas Praktek
Mengidentifikasi measurement tools berikut penjelasan fungsinya, serta melaksanakan
43
pengukuran dengan benar sesuai fungsi dari masing-masing alat tersebut.
2) Alat dan Bahan
Measurement tools
3) Keselamatan Kerja
Memakai APD di area workshop
4) Langkah kerja
a. Pakailah APD sebelummemasuki workshop (Contoh APD: Helmet, Safety Shoes,
Reflektordll.)
b. Patuhiperaturan K3LH yang berlaku.
c. DengarkanpenjelasandariInstruktur.
d. Identifikasi measurement tool dan lakukan pengukuran dengan benar sesuai fungsi
masing-masing.
44
KEGIATAN BELAJAR III
Tujuan Kegiatan Belajar 3
Diagnostic Tools
Ranah
Elemen Kegiatan
Kompetensi
Kompetensi Pembelajaran Indikator Keberhasilan
P K S
Peserta dapat menggunakannya
Hydrometer dengan benar sesuai dengan
fungsi diagnostic tool
Peserta dapat menggunakannya
Multitester dengan benar sesuai dengan
fungsi diagnostic tool
Peserta dapat menggunakannya
Handy Smoke
dengan benar sesuai dengan
Checker
fungsi diagnostic tool
Peserta dapat menggunakannya
Engine Related
dengan benar sesuai dengan
Group
Diagnostic Tools fungsi diagnostic tool
Peserta dapat menggunakannya
Pressure Gauge
dengan benar sesuai dengan
Group
fungsi diagnostic tool
Peserta dapat menggunakannya
Oil Leak Tester dengan benar sesuai dengan
fungsi diagnostic tool
Peserta dapat menggunakannya
Compression
dengan benar sesuai dengan
Tester
fungsi diagnostic tool
Peserta dapat menggunakannya
Radiator Cap tester dengan benar sesuai dengan
fungsi diagnostic tool
Tabel 2. 7 Lingkup bahasan diagnostic tools
45
Uraian Materi Kegiatan Belajar 3
Hydrometer
Hydrometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur berat jenis elektrolitbattery.
Ada beberapa jenis hydrometer antara lain :
A. Hydrometer dengan floating beam
Hydrometer jenis ini berbentuk menyerupai pipet, dan dibagian dalam terdapat
pelampung (floating beam) yang terdapat skala yang akan menunjukan hasil
pengukuran. Untuk menggunakannnya kita bisa langsung memasukan air battery
(elektrolit battery) kedalam hydrometer dengan cara menyedotnya.
Gambar 3. 2 Refractrometer
46
Selanjutnya, teteskan electrolit pada kaca refractrometer, kemudian baca berapa besarnya
berat jenis electrolit tersebut.
Multitester adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur tegangan, besarnya
arus yang mengalir dan besarnya tahanan.
Gambar 3. 3 Multitester
A. Pengukuran tegangan
- Pastikan multitester dalam kondisi baik, dimana display atau pointer (untuk multitester
analog) menunjuk angka 0. Untuk multimeter analog jika pointer tidak menunjuk angka
0, maka putar zero point adjusting screw sehingga pointer menunjuk angka 0.
- Tentukan tegangan yang akan diukur AC atau DC, selanjutnya set rotary switch
multimeter ke posisi pengukuran tegangan (V).
- Untuk multimeter analog posisikan rotary switch sesuai tegangan yang akan diukur, AC
atau DC, serta posisikan pada nilai yang lebih tinggi dari perkiraan tegangan yang
akan diukur.
- Pengukuran dilakukan secara paralel terhadap object, sebagaimana diilustrasikan
seperti gambar berikut.
47
Gambar 3. 4 Pengukuran Tegangan
B. Pengukuran Resistant
- Set rotary switch multimeter ke posisi yang Ohm (Ω).
- Pastikan display atau pointer menunjuk angka 0. Untuk multimeter analog hubungkan
kedua test pin, jika pointer tidak menunjuk angka 0 disisi kanan, maka putar zero-Ohm
adjustment hingga pointer menunjuk angka 0.
- Untuk multimeter analog pilih range yang mendekati.
- Pengukuran dilakukan secara paralel terhadap object, sebagaimana diilustrasikan
seperti gambar berikut.
- Dalam pengukuran pastikan object terlepas dari sirkuit (tidak dalam rangkaian).
C. Pengukuran Arus
- Pastikan multitester dalam kondisi baik, dimana display atau pointer (analog)
menunjuk angka 0.
- Untuk multimeter analog jika pointer tidak menunjuk angka 0, maka putar zero point
adjusting screw sehingga pointer menunjuk angka 0.
48
- Tentukan arus yang akan diukur AC atau DC, selanjutnya set rotary switch multimeter
ke posisi yang mili Ampere (mA).
- Untuk multimeter analog perkirakan arus yang akan diukur, selanjutnya posisikan
rotary switch ke range yang sesuai (pilih range diatas perkiraan arus yanng akan
diukur).
- Pengukuran dilakukan secara seri terhadap rangkaian, sebagaimana diilustrasikan
seperti gambar berikut.
DC
AC
Handy smoke checker adalah tools yang berfungsi untuk mengukur warna gas buang
engine, untuk menganalisa keadaan engine berdasar dari warna gas buang tersebut. Hasil
pembacaan berupa perubahan warna kertas (filter paper) yang sebelumnya dipasang pada
alat ini. Selanjutnya perubahan warna tadi dibandingkan dengan skala yang tersedia,
sehingga dapat diketahui keadaan engine apakah masih bagus atau terdapat
penyimpangan.
49
Pump
Filter paper
Engine related group merupakan tool kit yang berfungsi untuk melakukan Program
Pemeriksaan Mesin (PPM) pada engine. Engine related group terdiri dari 3 diagnostic tool,
yaitu tachometer, thermometer dan blow by checker.
A. Tachometer
Tachometer adalah diagnostic tool yang berfungsi untuk mengukur kecepatan putaran
suatu benda, salah satu contohnya adalah putaran engine.
Gambar 3. 8 Tachometer
Untuk beberapa pengukuran, probe dapat dipegang dengan tangan atau dihubungkan
langsung dengan main unit, seperti ditunjukkan pada gambar di bawah.
51
3. Clam set (optional)
Clam set merupakan antar muka dalam pengukuran kecepatan putar engine
dengan cara mendeteksi tekanan pada jalur fuel. Clamp set sendiri terdiri dari sensor
dan amplifier, dimana dalam penggunaannya sensor dipasang pada piping fuel dari
FIP menuju ke nozzle. Selanjutnya hasil pembacaan sensor dikuatkan oleh amplifier
yang dihubungkan dengan multi-tachometer. Pada display tachometer akan
menampilkan nilai sesuai input dari sensor sebagai hasil pembacaan rpm engine.
Berikut adalah gambar penggunaan clamp set:
B. Thermister
Thermometer digunakan untuk mengukur temperatur atau suhu. Thermometer ada
yang menggunakan fluida dan ada yang digital. Thermometer digital dapat untuk
mengukur suhu dari 99,5ºC sampai 1299 ºC.
Gambar 3. 13 Thermometer
52
1. Flexible Sensor
Masukkan melalui lubang oil filler untuk
mengukur temperature oil.
C. Blowby checker
Blow by checker merupakan diagnostic tools yang berfungsi untuk mengetahui blow
by engine.
53
Cara penggunaan blow by chekcer adalah sebagai berikut:
- Pasang nozzle blow by
checker pada hose
blow-by engine
(breather)
sebagaimana terlihat
pada gambar dibawah.
- Running engine pada high idle dan ukur tekanan
Gambar blow by pada
3. 18 Pengukuran blowbysaat
pressure
UraianMateri KegiatanBelajar3
Pressure Gauge Group
Pressure gauge group digunakan untuk mengukur oil pressure, boost, dan fuel
pressure. Satuan pengukuran pada pressure gauge menggunakan PSI (Pounds Per Square
Inch), Kpa (Kilo pascal) dan kg/cm. Dimana dalam pengukuran harus menggunakan gauge
yang memiliki skala diatas tekanan yang akan diukur agar tidak terjadi kerusakan gauge
karena overload. Pada pressure gauge group terdapat beberapa gauge dengan berbagai
ukuran, yaitu 1500 mmHg, 10 kg/cm², 25 kg/cm², 60 kg/cm², 400 kg/cm², dan 600 kg/cm².
54
UraianMateri KegiatanBelajar3
Oil Leak Tester
Oil leak tester merupakan tool yang berfungsi untuk memeriksa kondisi operasi piston
pada torqueflow transmisi, selain itu tool ini juga bisa digunakan untuk memeriksa kebocoran
pada final drive case, atau untuk memeriksa kondisi dari floating seal pada idler atau track
roller. Untuk mengetahui kondisi-kondisi tersebut tool ini harus mendapat suplay udara.
55
2. Pemeriksaan kebocoran final drive case:
- Rangkai tools seperti terlihat pada gambar
menggunakan gauge 2 kg/cm².
- Hubungkan dengan hose dari compressor
kemudian atur tekanannya sesuai tekanan
standart pemeriksaan, dengan cara menutup
rubber tube dengan jari.
- Lepas plug pengecekan level atau plug
pengisian pada final drive, kemudian pilih
adaptor yang sesuai yang sesuai. Dan ganti
breather final drive menggunakan plug/blok.
- Buka tekanan udara secara perlahan dengan
Gambar 3. 22 Pemeriksaan kebocoran final drive
membuka valve (katup) hingga mencapai case
tekanan standart, kemudian cek kebocoran oli.
56
UraianMateri KegiatanBelajar3
Compression Tester
Compression tester adalah tool yang berfungsi untuk mengukur tekanan compresi
pada ruang bakar engine. Adapun engine yang dapat diukur tekanan compresinya adalah
engine yang memiliki nozzle sesuai dengan adaptor yanng tersedia.
57
Uraian Materi Kegiatan Belajar 3
Radiator Cap Taster
Radiator cap tester merupakan tool yang berfungsi untuk melakukan pemeriksaan
pressure valve radiator cap dan kebocoran pada engine cooling system.
58
Pemeriksaan kebocoran pada cooling system
Rangkuman Materi 3
1. Hydrometer adalah alat untuk mengukur berat jenis suatu zat, salah satunya elektrolit
battery.
2. Multitester adalah alat yang digunakan untuk mengukur besaran elektrik, seperti
tegangan (DC/AC), arus, hambatan.
3. Handy smoke checker adalah alat yang digunakan untuk mengukur warna gas buang
engine.
4. Engine related group adalah tool kit yang berfungsi untuk melakukan Program
Pemeriksaan Mesin (PPM) pada engine, yang terdiri dari multi-tachometer,
thermometer digital dan blow by checker.
5. Tachometer adalah alat yang berfungsi untuk mengukur atau megetahui kecepatan
putaran suatu benda yang akan terbaca dengan satuan rotasi per menit (Rpm).
6. Digital thermometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur temperatur dimana
untuk termometer digital mampu untuk mengukur antara 99,5 ºC sampai 1299 ºC.
7. Blow by checker adalah tool yang berfungsi untuk mengukur tekanan didalam crank
case engine.
8. Pressure gauge group adalah tool kit digunakan untuk mengukur tekanan atau
pressure yang biasanya memiliki satuan PSI (Pounds Per Square Inch), Kpa (Kilo
pascal) dan kg/cm².
59
9. Oil leak tester merupakan tool yang berfungsi untuk memeriksa kondisi operasi piston
pada torqueflow transmisi, selain itu tool ini juga bisa digunakan untuk memeriksa
kebocoran pada final drive case, atau untuk memeriksa kondisi dari floating seal pada
idler atau track roller.
10. Compression tester adalah tool yang berfungsi untuk mengukur tekanan compresi
pada ruang bakar engine.
11. Radiator cap tester merupakan tool yang berfungsi untuk melakukan pemeriksaan
pressure valve radiator cap dan kebocoran pada engine cooling system.
Tugas 3
1. Sebutkan fungsi dari tools berikut!
a. Thermometer
b. Tachometer
c. Blow by checker
d. Pressure gauge
e. Refractrometer
2. Jelaskan cara kalibrasi refractrometer!
3. Jelaskan cara mengukur arus listrik menggunakan multimeter analog dan digital!
4. Ada berapa macam ukuran pressure gauge dalam pressure gauge group!
5. 1 PSI = ____ Kpa = ______ kg/cm².
Soal Latihan 3
True-False
1. Berikut adalah contoh-contoh Diagnostic tools, kecuali:
a. Thermometer b. Micrometer
c. Pressure gauge d. Tachometer
2. Multitester berfungsi untuk, kecuali:
a. Mengukur suhu a. Mengukur tegangan AC
b. Mengukur arus listrik b. Mengetahui kontinuitas konduktor
3. Jika kita akan mengukur pressure yang normalnya sebesar 25kg/cm2, maka
hendaknya kita gunakan pressure gauge yang:
a. 10 kg/cm2 b. 100 kg/cm2
c. 60 kg/cm2 d. 150 kg/cm2
4. Cara pengukuran arus listrik yang benar adalah:
60
a. b.
c. d.
Lembar Kerja 3
1) Tugas Praktek
Mengidentifikasi Diagnostic tools dan cara penggunaannya sesuai fungsi masing-
masing tools.
2) Alat dan Bahan
Diagnostic tools
3) Keselamatan Kerja
Memakai APD di area workshop
4) Langkah kerja
a. Dengarkan penjelasan dari Instruktur.
b. IdentifikasiDiagnostic tools dan peragakan cara penggunaan yang benar.
61
KEGIATAN BELAJAR IV
Tujuan Kegiatan Belajar 4
Special Tools
Ranah
Elemen Kegiatan
Kompetensi
Kompetensi Pembelajaran Indikator Keberhasilan
P K S
Peserta dapat menggunakan
Special Tools for
dengan benar sesuai dengan
Engine
fungsi special tool
Peserta dapat menggunakan
Special Tools for
dengan benar sesuai dengan
Main Clutch
fungsi special tool
Peserta dapat menggunakan
Special Tools for
dengan benar sesuai dengan
Steering
fungsi special tool
Peserta dapat menggunakan
Special Tools for
dengan benar sesuai dengan
Final Drive
fungsi special tool
Special Tools
Peserta dapat menggunakan
Special Tools for
dengan benar sesuai dengan
Undercarriage
fungsi special tool
Peserta dapat menggunakan
Special Tools for
dengan benar sesuai dengan
Bevel Gear
fungsi special tool
Peserta dapat menggunakan
Special Tools for
dengan benar sesuai dengan
Electric
fungsi special tool
Peserta dapat menggunakan
Others dengan benar sesuai dengan
fungsi special tool
Tabel 2. 8 Lingkup bahasan special tools
62
Uraian Materi Kegiatan Belajar 4
Engine
A. Spring Pusher
Spring pusher berfungsi untuk memasang dan melepas valve spring. Penggunaan
pada engine komatsu dan pada engine cummins 743 series dan 855 series.
Cara pemakaian :
- Rangkaikan komponen seperti gambar
di bawah.
- Masukan stud (6) ke dalam silinder
head.
- Kunci handle (1) dengan bolt (4) dan nut
(5)
- Pasang bracket (3) pada handle dan Gambar 4. 2 Melepas spring valve
B. Liner Puller
Tools ini digunakan untuk melepas silinder liners.
C. Push Tool
Push tool ini berfungsi untuk melepas dan memasang camshaft bushing.
Cara pemakaian :
- Gabungkan bar, push tool, collar, guide, dan spacer dengan benar.
- Dengan memasang bushing ke lubang pada cylinder block, tekan bushing ke dalam.
Pemasangan sesuai perintah : No. 3, 2, 1, 4, 5
- Pasang bushing No. 2, 3, 4
Kelengkapan yang harusdipakai : Bar 1, Pushtool 2, collar 4 dan guide 5
- Pasang bushing No. 1
Kelengkapan yang harusdipakai :Pushtool 3, collar 4 dan grip.
- Pasang bushing No.5
Kelengkapan yang harusdipakai :Pushtool 3, spacer 6, collar 4 dan grip.
E. Liner Driver
Liner driver digunakan untuk memasang cylinder liners ke dalam cylinder block.
Cara pemakaian :
- Mounting liner driver ke grip.
- Masukkanlah cylinder liner ke cylinder block, dan set liner driver pada posisinya, dan
pukul grip hingga liner benar-benar duduk pada cylinder block.
Cara pemakaian :
- Pegang piston dengan tool ini, dan
sementara clamp pistonnya.
- Putar piston sedikit-sedikit sambil berangsur-
angsur mengencangkan nut kupu-kupunya.
Apabila piston tidak dapat berputar di dalam
piston holder, putar kembali nut kupu-
kupunya ¼ putaran untuk meng-adjust
clampnya.
Gambar 4. 10 Pemasangan piston pada cylinder
- Adjust pada stoper sehingga piston holder liner
tidak membesar.
- Tekan ke dalam pistonnya dengan cara itu sehingga bagian bawah pada piston holder
akan berhubungan pada cylinder liner.
H. Filler Gauge
Feeler gauge adalah alat ukur yang presisi digunakan untuk menyetel valve clearance.
Dalam menggunakan feeler gauge ada beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain :
- Bersihkan sebelum dan sesudah menggunakan feeler gauge.
- Jangan menggunakan feeler gauge yangbladenya rusak atau patah.
- Ketika memasukan feeler gauge pada clearance, masukan sisi samping blade.
- Pastikan dalam memasukan gauge blade tepat pada clearance.
I. Holder
Holder berfungsi untuk mengetahui kerataan dari nozzle holder. Penggunaan pada
engine komatsu 92-1, 94-3, 105-1, 2,3, 153-4, SA 6D170-1, 6D 110 dan engine cummins
743, 855. Dalam pemakaiannya holder digunakan untuk sebagai tempat kedudukan dari
dial indicator, dari hasil pembacaan inilah dapat kita ketahui kerataan dari objek yang
diukur.
Gambar 4. 13 Holder
67
J. Hanger
Hanger ini digunakan untuk mengangkat cylinder block. Cara pemakaiannya adalah
mounting hanger pada bagian tengah cylinder block dengan menggunakan bolt cylinder
head.
Gambar 4. 14 Hanger
Main clutch compressor digunakan untuk menekan clutch spring pada waktu
memasang dan melepas main clutch type spring. Penggunaan pada unit D30-12,15, D40-1,
D50-15,16, GD500-1, GD510R-1, GD600-1, GD650-1.
68
Cara pemakaian :
- Set plate (2) dan adapter (1), letakkan main
clutch ass'y di atas adapter.
- Pasang puller 30 ton diatas main clutch
ass'y dan ikat dengan lock nut.
- Dengan bantuan hydraulic pressure pada
puller, clutch spring akan tertekan dan
lepaskan nut pada main clutch ass'y.
- Hydraulic pressure dikembalikan, lepaskan
lock nut (3), main clutch sudah siap untuk
dibongkar.
- Penggunaan alat tersebut dibantu dengan
menggunakan tool lain seperti pump dan
puller 30 ton. Gambar 4. 16 Aplikasi main clutch compressor
1. Plate
2. Plate
3. Nut
4. Trusht plate
5. Sleeve
6. Guide bolt
7. Stand
8. Spacer
9. Bolt
10. Nut
69
Cara pemakaian :
1. Box wrench
2. Center bolt
Cara Pemakaian :
- Pasang center bolt (2) pada box wrench (1).
- Pasang box wrench (1) pada lock nut dan
pasang torque wrench pada lever box
wrench sehingga dapat diketahui besarnya
torque.
Gambar 4. 20 Pengencangan bolt inner
steering clutch
70
C. Tools for Remove Steering Clutch Flange
Tool ini digunakan untuk melepas drum ass'y (inner dan outer flanges) dari steering
clutch.
1. Plate
2. Screw
3. Washer
4. Bolt
5. Nut
Cara pemakaian :
- Pasang plate (1) pada flange atau drum
dengan menggunakan bolt (4) dan washer
(3).
- Putar screw (2) pada pelepas dan tekan
tranverse shaft sehingga flanges dan drum
akan terlepas.
Keterangan :
Bolt
Spacer
Adapter
71
Cara pemakaian :
- Tekan flange ke steering clutch shaft atau ke pinion utama shaft pada final drive, dan
pasang adapter (3) pada shaft.
- Set spacer (2) seperti dalam gambar dan pasang puller 50 ton dengan menggunakan
bolt (1).
- Dengan menggunakan hydraulic pressure pada puller maka flange atau drum akan
tertekan ke clutch housing.
1. Arm
2. T-type adapter
3. Pin
4. Plug
5. Sleeve
6. Spacer
7. Adapter
8. Coupling
9. Pin
10. Extension
11. Yoke
12. Guide
13. Plate
terlepas.
73
Cara pemakaian :
- Pasang sleeve (7) ke sproket hub dan set
pusher (1) di atas sleeve.
- Assemble head (4) dan coupling (2) ke
cylinder 70 ton dan keluarkan cylinder
rodnya
- Assemble (1) dan (2), dengan mengunakan
pin (3), hubungkan coupling (2) ke sleeve
(7).
- Press-fit pada sproket ke dalam tempatnya
pada sproket shaft dengan tekanan yang
ditentukan (sesuai shop manual).
Gambar 4. 27 Proses pemasangan sprocket
C. For Removing The Sproket Bearing
Tool ini digunakan untuk melepas sproket bearing yang telah terpasang pada
sproket shaftnya, bersama dengan sproket hub atau final drive case cover.
Cara pemakaian :
- Sisipkan spacer (3) diantara final drive case
cover dan puller (2) dan ikat puller dengan
bolt.
- Masukkan adapter (8) ke dalam sproket
shaft.
- Masukkan coupling (7) ke dalam cylinder 70
ton. Gambar 4. 29 Melepas sprocket bearing
- Gunakan pin (6), set pada adapter (8) dan coupling (7).
- Gunakan pin (5), ikat arm (9) dan puller (2) ke cylinder. Ikat ujung pin dengan ring (12).
74
- Pasangkan pada cylinder hydraulic pressure untuk melepas sproket shaft.
- Gunakan bearing puller, untuk melepas sproket bearing dari final drive case cover.
Keterangan :
1. Plate 4. Screw 7. Sleeve
2. Guide 5. Nut
3. Coupling 6. Plug
Cara pemakaian :
- Paskan guide (2) pada sproket shaft.
- Hubungkan coupling (3) ke dalam sproket
shaft, kemudian masukkan screw (4) ke
dalam coupling (3).
- Set plate (1), sleeve (7) dan plug (6) disisi
luar pada guide.
- Pasangkan puller 30 ton seperti yang
ditunjuk dalam gambar, dan kunci dengan
nut (5). Kemudian berikan tekanan
hydraulic pada puller sehingga pas pada
sproket bearing pada shaft.
Gambar 4. 31 Pemasangan sprocket bearing
75
E. Remover Sproket Shaft
Tool dibawah ini digunakan untuk melepas sproket shaft yang telah terpasang di
dalam steering case.
Keterangan :
1. Sleeve
2. Screw
3. Nut
4. Coupling
5. Adapter
6. Head
7. Coupling
8. Pin
9. Sleeve
Cara pemakaian :
- Pasangkan coupling (4) kedalam
sproket shaft dan set sleeve (1) di atas
coupling.
- Sangga agar sleeve tetap berhubungan
dengan sisi steering case.
- Pasangkan screw (2)dan coupling (7) ke
dalam cylinder 70 ton. Set nut (3) dan
kencangkan dengan screw.
- Keluarkan rod pada cylinder, hubungkan
coupling (4) dan (7), dengan
menggunakan pin (8). Gambar 4. 33 Proses remove sprocket shaft
- Berikan tekanan hydraulic pada rod
cylinder untuk melepas sproket shaft.
- Apabila sproket shaft belum dapat dilepas dalam satu langkah piston, atur posisi pada
nut (3) dan ulangi prosedur yang pertama.
76
F. Installer The Sproket Shaft
Toolsdibawah ini digunakan untuk memasang sproket shaft pada steering case.
Keterangan :
1. Plug
2. Guide
3. Bolt
4. Coupling
5. Pin
6. Spacer
7. Plug
Cara pemakaian :
- Ikat guide (2) pada steering case dengan
bolt (3).
- Pasang coupling (4) pada sproket shaft dan
hubungkan plug (1) pada coupling dengan
pin (5).
- Gantungkan sebuah pemberat seperti pada
gambar dengan menggunakan crane.
- Dengan alat ini, dapat dilakukan
pemasangan dari shaft sproket.
77
Uraian Materi Kegiatan Belajar 4
Undercarriage
Prosedur pemakaian :
79
Uraian Materi Kegiatan Belajar 4
Special Tools for Electric
Untuk instalasi kabel pada konektor agar kabel terpasang kuat pada konektor sehingga
tidak mudah lepas oleh pengaruh getaran, gerakan dan sebagainya dibutukan crimping
pliers. Adapun jenis-jenis crimping tool adalah sebagai berikut:
Prosedur penggunaan:
- Kupas isolator kabel yang akan dicrimping secukupnya sesuai dengan konektor yang
akan digunakan.
- Bersihkan kabel yang telah terkelupas.
- Pasang konektor ke kabel yang sudah dikupas.
- Lakukan crimping dengan crimping pliers sesuai dengan konektor yang digunakan.
overall length (mm) 200 *250 *300 *350 *450 600 900 1200
Diameter of work 6 - 20 6 - 26 10 - 32 13 - 38 26 - 52 38 - 65 50 - 95 65 - 140
Kunci pipa memiliki rahang yang bisa digeser dan disetel dengan sebuah cincin
berulir, rahangnya diberi engsel sehingga jika gagangnya ditarik ke arah anda maka
ikatan benda akan dikencangkan dan akan melonggarkan bila diputar sebaliknya. Jika
disetel dengan tepat, maka kunci pipa bisa bekerja seperti kunci ratchet.
B. Hook wrench
Kunci kait dinamakan kunci pas kait (hook spanner wrench), dipergunakan untuk
memutar nut bulat dengan menyangkutkan ujung kait di dalam alur dari pinggiran mur
bulat. Kunci kait bisa diperoleh dalam berbagai ukuran yang ditentukan oleh diameter luar
82
dari nut yang akan diputar. Biasanya suatu kunci kait dapat dipergunakan untuk memutar
nut dari dua atau tiga ukuran yang berbeda.
Gambar 4. 47 Spanner
Selain itu juga terdapat kunci kait yang dapat disetel (adjustable hook wrench) yang
dapat dipergunakan untuk berbagai jenis nut lingkaran sproket hub. Penyetelan dapat
dilakukan dengan memilih posisi pin dari rahangnya.
C. Torque wrench
Torque wrench adalah alat yang digunakan untuk mengencangkan bolt atau nut
dengan kekencangan (torque) tertentu.
83
Ada beberapa macam tipe dari torque wrench, diantaranya:
1. Dial type
Dalam penggunaannya torque wrench tipe ini berpasangan dengan socket, dan
akan menunjukan torsi yang dicapai pada dial indicator yang terdapat di bagian
tengah torque wrench.
2. Preset type
Dalam penggunaannya torque wrench tipe ini berpasangan dengan socket.
Sebelum digunakan torque wrench harus diset pada nilai tertentu dengan cara
memutar adjuster pada handle torque wrench sesuai dengan torsi yang akan dicapai.
Dalam mengencangkan bolt atau nut torque wrench akan berbunyi sebagai penanda
torsi sudah tercapai sesuai seting awal.
3. Single purpose
Torque wrench tipe ini secara cara kerja dan penggunaan sama halnya dengan
tipe preset, hanya saja tipe single purpose tidak berpasangan dengan socket
melainkan dengan open end wrench, sehingga lebih efective untuk tempat yang sempit
dan tidak terjangkau oleh socket.
Dalam penggunaannya tipe angle tidak jauh berbeda dibandingkan tipe lain,
hanya saja setelah torque tercapai bisa diteruskan untuk menambah sudut tertentu,
dengan langkah-langkah sebagai berikut:
- Kencangkan bolt sesuai kekencangan awal sebelum penambahan sudut.
- Pasang penjepit pada komponen yang diam dekat dengan bolt yang ditorque.
- Pasang ujung lainnya (holder) ke pointer.
- Atur sudut yang menjadi target lurus terhadap pointer.
- Putar torque wrench hingga angka derajat mencapai 0 (tanda STOP lurus terhadap
pointer).
D. Power wrench
Power wrenches merupakan alat yang digunakan untuk meringankan kerja saat
mengencangkan bolt atau nut yang membutuhkan torque yang tinggi. Dengan adanya
reduksi pada power wrenches ini kita tidak perlu mengeluarkan tenaga sebesar torque
yang akan diberikan.
85
Gambar 4. 54 Power wrench
E. Puller
Komponen yang terpasang fit dapat rusak selama dilepas dan dipasang sehingga
perlu diperhatikan dalam melepas dan memasang komponen tersebut. Jika dengan
menggunakan hammer, bar mungkin hanya akan menimbulkan masalah, sehingga untuk
mengurangi terjadinya kerusakan digunakan puller.
1. External
External puller digunakan untuk
menarik gear dari shaft.
3. Press
Press puller digunakan untuk
mendorong shaft dari lubangnya.
4. Bearing separator
Digunakan untuk melepas bearing
dari shaftnya sebgaimana external
puller.
5. Sliding hammer
Selain hammer yang telah disebutkan diantas, terdapat hammer dengan cara
penggunaan yang berbeda, yang dinamakan sliding hammer.
88
Rangkuman Materi 4
1. Special tools pada engine antara lain:
a. Spring Pusher f. Piston Holder
b. Liner Puller g. Piston Ring Compressor
c. Push Tools h. Filler Gauge
d. Piston Ring Tools i. Holder
e. Liner Driver j. Hanger
2. Special tools pada main clutch berupa compressor yang digunakan menekan
Sping saat disassembly main clutch spring type.
3. Beberapa Special tools pada steering clutch antara lain:
a. Compressor for steering clutch and assembly
b. Box wrenches specific
c. Tools for remove steering clutch flange
d. Tools for press fitting steering clutch flange and drum
4. Special tools untuk final drive:
a. Remover sprocket and sprocket hub
b. Installer Sproket and Sproket Hub
c. For Removing The Sproket Bearing
d. Installer Sproket Bearing
e. Remover Sproket Shaft
f. Installer The Sproket Shaft
5. Special Tools untuk undercarriage berupa Remover and Instaler Master Pin yang
berfungsi untuk untuk melepas dan memasang master pin pada track.
6. Special tools untuk bevel gear:
a. Lifting tool for bevel pinion
b. Lifting tool for bevel gear
7. Special tools untuk electric berupa crimping pliers yang merupakan tool yang
khusus untuk crimping kabel denagn berbagai ukuran.
8. Beberapa spesial tool tambahan yang terdiri dari:
a. Tubing wrench
b. Torque wrench
c. Hook wrench
d. Power wrench
e. Puller
f. Push pull scale
89
Tugas 4
1. Sebutkan macam-macam spesial tool untuk engine!
2. Jelaskan bagaimana cara menggunakan liner driver!
3. Sebutkan macam-macam spesial tool untuk steering clutch!
4. Sebutkan macam-macam spesial tool untuk final drive!
5. Jelaskan cara install special tool undercarriage ketika akan digunakan untuk melepas
master pin!
Soal Latihan 4
True-False
1. Spring pusher adalah special tool yang berfungsi untuk menekan main spring pada
main clutch pada saat akan membongkar main clutch spring type.
2. Piston ring compressor memiliki fungsi dengan Piston ring tool.
3. Liner puller adalah tool untuk memasang cylinder liner pada cylinder block.
4. Untuk melakukan adjusting valve clearence maka digunakan dial gauge.
5. Lifting tool for bevel pinion adalah alat untuk mengangkat bevel gear dari housingnya.
Lembar Kerja 4
1) Tugas Praktek
Mengidentifikasijenis–jenis spesial tools dan menggunakan sesuai fungsi masing-
masing tools dengan benar.
2) Alat dan Bahan
BeberapaJenisspesial tools
3) Keselamatan Kerja
Memakai APD di area workshop
90
4) Langkah kerja
a. Pakailah APD sebelummemasuki workshop (Contoh APD: Helmet, Safety Shoes,
Reflektor dll.)
b. Patuhiperaturan K3LH yang berlaku.
c. DengarkanpenjelasandariInstruktur.
d. Identifikasi engine berdasarkanciri-ciri engine yang dijelaskandiatas.
91
KEGIATAN BELAJAR V
Tujuan Kegiatan Belajar 5
Workshop Equipment’s
Ranah
Elemen Kegiatan
Indikator Keberhasilan Kompetensi
Kompetensi Pembelajaran
P K S
Peserta mengetahui dan
memahami macam-macam
Machine Tools
machine tools yang biasa
terdapat di workshop.
Workshop Peserta mengetahui
Equipment’s macam-macam material
handling dan mampu
Material Handling
menggunakan sesuai
dengan kriteria masing-
masing.
Tabel 2. 11 Lingkup bahasan worksop equipments
92
Uraian Materi Kegiatan Belajar 5
Machine Tools
A. Borring Machine
Boring machine merupakan alat yang digunakan untuk membuat lubang pada suatu
object (besi, plat, kayu, dll). Dimana sebagai sumber penggerak mengunakan motor listrik
220 Volt, dengan mata bor yang bermacam-macam ukuran. Pada umumnya mesin bor
dengan arah putaran searah jarum jam, namun ada beberapa mechine bor yang bisa
untuk reverse (putar ballik) hal ini untuk memudahkan kita untuk mencabut bor dari object
yang kita bor.
B. Grinding Machine
Grinding machine atau mesin gerenda berfungsi untuk mengurangi tebal plat atau
untuk menghaluskan sebuah plat dari bekas pengelasan. Berdasarkan tenaga
penggeraknya gerenda dibagi menjadi dua yaitu penggerak tenaga angin dan tenaga
listrik.
93
Adapun prosedur penggunaannya adalah:
- Pegang support dengan tangan kiri dan genggam handle dengan tangan kanan
sehingga tangan kanan bisa sekaligus me-ON/Off kan switch dari mesin (a).
- Posisikan tubuh stabil sebelum mengaktifkan gerenda.
- Posisikan batu gerenda 20 – 30 derajat terhadap permukan object (b).
- Gerakan gerenda maju mundur.
C. Lathe Machine
Lathe machine atau mesin bubut adalah suatu mesin perkakas yang digunakan
untuk memotong benda yang diputar. Bubut sendiri merupakan suatu proses pemakanan
benda kerja yang sayatannya dilakukan dengan cara memutar benda kerja kemudian
dikenakan pada pahat yang digerakkan secara translasi sejajar dengan sumbu putar dari
benda kerja. Gerakan putar dari benda kerja disebut gerak potong relatif dan gerakkan
translasi dari pahat disebut gerak umpan.
94
D. Welding Machine
Welding mechine merupakan alat yang digunakan untuk melakukan pengelasan.
Pengelasan sendiri dapat diartikan sebagai proses penyambungan logam, dimana logam
menjadi satu akibat panas dengan atau tanpa tekanan. Adapun macam-macam alat
pengelasan adalah sebagai berikut:
1. Las asetelin
Pengelasan dengan oksi – asetilin adalah proses pengelasan secara manual
dengan pemanasan permukaan logam yang akan dilasatau disambung sampai
mencair oleh nyala gasasetilin melalui pembakaran C2H2 dengan gas O2 dengan atau
tanpa logam pengisi.
2. Las listrik
Padapengelasan listrik berkas elektron, sambungan terjadi karena benda kerja di
hujani oleh berkas elektron berkecepatan sangat tinggi, akibatnya pinggiran benda yang
akan dilas mencair atau dapat dikatakan oleh adanya penetrasi dari elektron. Biasanya
tidak digunakan filler dan proses ini baik digunakan tidak saja untuk logam biasa, tetapi
juga digunakan untuk logam keras yang tahan api, termasuk logam-logam yang sulit di las
menggunakan pengelasan biasa.
A. Overhead Crane
Overhead crane merupakan alat angkat dalam workshop, dengan penggerak
berupa motor listrik. Karena crane ini terpasang dalam workshop, maka crane terbatas
hanya untuk lingkungan dalam workshop, sehingga tidak dapat digunakan untuk
memindahkan sampai keluar workshop sebagaimana mobile crane.
B. Wire Rope
Wire sling terbentuk dari jalinan kawat yang disusun disekeliling suatu sumbu.
Jalinan dan hamparan kawat yang sederhana disusun dengan arah yang berlawanan.
Hamparan kawat dan jalinannya disusun searah. Semakin banyak jumlah kawat yang
terdapat dalam jalinan, semakin fleksibel tali itu. Tambang ini dapat digunakan untuk
sistem penggerak, penderek, pengangkut, perlengkapan penggantung dan pengangkat.
Wire sling harus diperiksa secara berkala. Periksalah secara berkala apakah
terdapat kelainan-kelainan. Jika anda merasa ragu-ragu apakah tali itu cukup kuat untuk
digunakan, pemeriksaan secara seksama harus dilaksanakan oleh orang ahlinya.
Gambar di bawah menunjukkan contoh-contoh wire sling yang tidak boleh digunakan.
96
Gambar 5. 9 Contoh-contoh wire sling yang tidak boleh digunakan
Simpan wire sling di tempat yang kering, bersih dan bertutup, serta jangan langsung
meletakkannya di atas tanah. Jangan biarkan tali bersentuhan dengan permukaan yang
lembab, basah atau berdebu, dengan besi-besi yang berkarat dan berkerak. Gantilah
lapisan pelindung dengan yang baru bila perlu.
C. Webbing Sling
D. Chain
Gambar 5. 11 Chain
Secara umum tersedia berbagai jenis sling rantai yang dapat digunakan dan
masing-masing memiliki keistimewaan tersendiri, sehingga dapat dibedakan satu sama
lain.
98
Grade atau ukuran :
- Hercaloy memiliki grade 80
- Baja Alloy (campuran) memiliki grade 60 dan 70
- Baja lunak dengan kekuatan meregang agak tinggi memiliki grade 40
- Baja atau besi lunak memiliki grade 30
Semakin tinggi grade sling rantai, makin besar kekuatan daya angkatnya. Tingkatan
grade rantai sling dapat diketahui dari Tag Instruction yang terpasang disling tersebut
atau melalui referensi sertifikat pembeliannya. Sling rantai yang tidak memiliki Tag
Instruction tidak boleh digunakan. Rantai sling yang kurang dari 8 mm (diameter) tidak
boleh digunakan, kecuali bila sling rantai tersebut dilengkapi dengan buku katalog dan
sertifikat.
Perlu dilakukan pemeriksaan secara teratur pada sambungan atau feeting dan
keseluruhan untaian mata rantai, serta pengaitnya (hook). Setiap untaian mata rantai
yang cacat, bengkok, retak, aus harus dilaporkan ke supervisor. Kebersihan peralatan
juga harus dipelihara.
Simpan chain sling ditiang pancang atau rak yang cocok diruang tertutup (beratap).
Jauhkan dari besi berkarat dan beri cairan pelumas tipis-tipis. Gambar di bawah
menunjukkan contoh-contoh chain sling yang tidak boleh digunakan.
Bengkok
Retak Keausan
Abnormal
Gambar 5. 12 Contoh-contoh sling yang tidak boleh digunakan
E. Eye Bolt
Eye bolt adalah bolt bermata yang berfungsi untuk mengangkat sebuah object
menggunakan hook. Adapun macam-macam eyebolt yang biasa digunakan adalah
sebagai berikut:
99
Gambar 5. 13 Eye bolt
Dalam penggunaannya untuk eye bolt yang tidak berbahu (regular nut eye bolt)
tidak diperkanankan ditarik miring karena bisa mengakibatkan eye bolt bengkok bahkan
patah. Sebelum melakukan pengangkatan pastikan eye bolt sudah terpasang kuat pada
object yang akan diangkat.
F. Shackle
Shackle adalah tool untuk menghubungkan rantai besi dengan cincin besi, sebagai
pengait dan lain-lain. Penggunaan shackle yang salah akan mengakibatkan kaki-kaki
shackle terbuka. Menurut bentuknya shackle dibagi menjadi 2, yaitu jenis D dan jenis
busur.
Aplikasi Sackle :
Gambar 5. 15 Shackle
100
Rangkuman Materi 4
1. Secara garis besar worshop equipment terbagi menjadi 2 yaitu:
a. Machine tool
b. Material handling
2. Beberapa contoh Machine tools diantaranya adalah:
a. Borring machine
b. Grinding machine
c. Lathe machine
d. Welding machine
3. Borring machine berfungsi untuk membuat lubang pada suatu object.
4. Grinding machine berfungsi untuk mengurangi tebal plat atau untuk menghaluskan
sebuah plat dari bekas pengelasan.
5. Lathe machine berfungsi untuk memotong benda yang diputar.
6. Welding machine berfungsi untuk menyambung logam atau pengelasan.
7. Secara umum material handling yang terdapat di workshop adalah:
a. Overhead crane
b. Wire rope
c. Webbing sling
d. Chain
e. Eye bolt
f. Shackle
Tugas 5
1. Alat yang diguanakan untuk membuat lubang adalah...
2. Alat yang digunakan untuk meratakan bekas las adalah...
3. Alat angkat yang biasa digunakan di workshop adalah...
4. Jalinan kawat yang disusun disekeliling suatu sumbu disebut...
5. Wire sling yang tidak boleh digunakan antara lain karena....
101
Soal Latihan 5
True-False
1. Borring machine digunakan untuk meratakan bekas sambungan logam.
2. Mesin bubut adalah suatu mesin perkakas yang digunakan untuk memotong benda
yang diputar.
3. Mesin las secara yang menggunakan gas asetelin disebut las listrik.
4. Over head crane adalah alat angkat yang bisa digunakan dimana saja.
5. Wire sling yang sudah bengkok tidak boleh digunakan.
Lembar Kerja 5
1) Tugas Praktek
Mengidentifikasi dan menggunakan dengan benar dari beberapa workshop equipment
yang tersedia.
3) Keselamatan Kerja
4) Langkah kerja
a. Pakailah APD sebelum memasuki workshop (Contoh APD: Helmet, Safety Shoes,
Reflektor dll.)
102
BAB III
EVALUASI
Aspek Pengetahuan
A. Pertanyaan
I. Multiple Choice
1. Torque wrench berfungsi untuk...
a. Melepas nut dengan torsi tertentu.
b. Melepas bolt dengan torsi tertentu.
c. Mengencangkan bolt atau nut dengan torsi tertentu.
d. Mengencangkan bolt atau bolt.
2. Beberapa wrench dibawah ini diperbolehkan untuk dipukul dalam
penggunaannya...
a. Opend end wrench.
b. Open end sledge hammer.
c. Adjustable wrench.
d. Power wrench.
3. Untuk melepas sebuah gear dari shaftnya mengunakan...
a. Press.
b. Internal puller.
c. Bearing sparator.
d. External puller.
4. Pliers yang berfungsi untuk menjepit dan memegang benda yang silindris, dimana
salah satu jaw dapat diatur sesuai dengan ukuran yang dikehendaki dan di-lock
adalah...
a. Lock grip pliers.
b. Multigrip pliers.
c. Crimping pliers.
d. Diagonal cutter pliers.
5. Alat untuk mengetahui ada tidaknya tegangan pada suatu konduktor disebut...
a. Pliers.
b. Tespen.
c. File.
103
d. Chisel.
6. Berikut ini adalah yang termasuk fungsi dari vernier caliper adalah...
a. Mengukur diameter luar.
b. Mengukur diameter dalam.
c. Mengukur kedalaman.
d. Jawaban a,b dan c benar.
7. Berikut yang termasuk fungsi dari inside micrometer adalah...
a. Mengukur kedalaman.
b. Mengukur diameter luar.
c. Mengukur ketebalan.
d. Mengukur diameter dalam.
8. Untuk mengukur backlash suatu roda gigi maka kita gunakan...
a. Vernier caliper.
b. Micrometer.
c. Multimeter.
d. Dial indicator.
9. Gambar dibawah menunjukan hasil pengukuran...
a. 3,6 mm.
b. 3,06 mm.
c. 3,6 cm.
d. 3,06 cm.
a.
b.
104
c. d.
106
B. Kunci Jawaban
I. Multiple choice
1. C
2. B
3. D
4. A
5. B
6. C
7. D
8. D
9. B
10. C
11. D
12. B
13. B
14. C
15. C
16. D
17. C
18. B
19. D
20. A
WAKTU Nilai
NO MATERI / KOMPONEN
(menit)
Menyebutkan dan menunjukkan alat yang termasuk ke
1 15
dalam measuring tools
Menjelaskan cara penggunaan/ pembacaan tools
a. Vernie caliper
2 b. Micrometer
c. Dial Indicator
Menjelaskan dan menunjukkan cara penggunaan
diagnostic tools
3 a) Hydrometer
b) Oil Leak tester
c) Radiator Cap tester
Aspek Sikap
KRITERIA KELULUSAN
1. Nilai minimum standar kelulusan untuk setiap pelatihan adalah sebagai berikut:
108
COH, R&I, MTS dan Instructor 85 75
RMN) Customer 70 70
Operator 70 70
Mechanic 80 75
Operation Training Technical Officer 80 75
Instructor 85 75
Customer 70 70
Parts Training Parts Crew 75
Mechanic 80
Technical Officer 80
Instructor 85
Customer 70
Management Training Parts Crew 75
Mechanic 80
Technical Officer 80
Instructor 85
Customer 70
Kuliah Alat Berat Mahasiswa 75
2. Nilai test teori dan praktek minimal pada point (1) diatas mempunyai bobot yang
sama dan berdiri sendiri pada setiap pelajaran, salah satu tidak memenuhi nilai
minimal tersebut, berarti tidak lulus, baik pada ujian per paket maupun pada ujian
akhir.
109
BAB IV
PENUTUP
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa memberikan
rahmat, taufiq serta hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan modul ini.
Ungkapan terima kasih penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu
terselesaikannya modul ini. Penulis berharap, semoga karya ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak khususnya di PT. United Tractors dan bagi penulis sendiri.
Tidak lupa penulis mohon maaf, apabila dalam penyusunan modul ini masih terdapat
kekurangan, maupun kekeliruan dalam penulisan kalimat dan bahasa. Penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif guna perbaikan di masa mendatang.
110
DAFTAR PUSTAKA
www.google.com
111
LAMPIRAN
PT. UNITED TRACTORS Tbk
Service Division
LIST TOOLS KIT MEKANIK
NO DESC. SIZE P/N BRAND Q'TY
1 Adjustable Wrench 12" 023150005 Schlieper 1
2 Allen Key 3-10mm 1
3 Vernier Caliper 6" Mitutoyo 1
4 Cartridge / Filter Wrench 280mm 1
5 Center Punch 120mm 035430002 Schlieper 1
6 Chisel Plate 175mm 035160004 Schlieper 1
7 Combination Wrench 1/2" 023200005 Schlieper 1
8 Combination Wrench 27mm 023200022 Schlieper 1
9 Combination Wrench 30mm 023200024 Schlieper 1
10 Combination Wrench 32mm 023200025 Schlieper 1
11 Open end spanner 36-41mm 023000036 Schlieper 1
12 Drift Punch 4mm 03543003 Schlieper 1
13 Extention bar 1/2"x5" 024520002 Schlieper 1
14 Extention bar 1/2"x10" 02452003 Schlieper 1
15 Extention bar 3/4"x16" 024840002 Schlieper 1
16 Extention bar 3/4"x8" 041010003 Schlieper 1
0,05-
17 Feeler gauge 041010003 Schlieper 1
1,0mm
18 File set (9 pcs) 6" 036630001 Schlieper 1
19 File plate 8" 077500005 Schlieper 1
20 File round 8" 077500002 Schlieper 1
21 Haxsaw frame set 420mm 078600001 Schlieper 1
22 Half moon wrench 14x17 023520003 Schlieper 1
23 Half moon wrench 19x22 012410005 Schlieper 1
24 Hammer besi 1 lbs 033410004 Schlieper 1
25 Hammer karet 65mm 034400003 Schlieper 1
26 Hammer plastik 40mm 034380005 Schlieper 1
27 Handle T-sliding 1/2" 024070003 Schlieper 1
28 Handle T-sliding 3/4" 024280001 Schlieper 1
29 Magnet tool 12mm 078400001 Schlieper 1
30 Open end spanner 6x7mm 023000004 Schlieper 1
31 Open end spanner 8x9mm 023000006 Schlieper 1
32 Open end spanner 10x11mm 023000010 Schlieper 1
33 Open end spanner 12x13mm 023000013 Schlieper 1
112
34 Open end spanner 14x15mm 023000018 Schlieper 1
35 Open end spanner 16x17mm 023000020 Schlieper 1
36 Open end spanner 18x19mm 023000022 Schlieper 1
37 Open end spanner 20x22mm 023000025 Schlieper 1
38 Open end spanner 24x26mm 023000028 Schlieper 1
39 Plier combination 7" 027140002 Schlieper 1
40 Pier round long nose 6" 028920001 Schlieper 1
41 Plier side cutting 1/2" 027610001 Schlieper 1
42 Plier snap ring external 170mm 026600002 Schlieper 1
43 Plier snap ring internal 170mm 026620002 Schlieper 1
44 Plier vice grip 7" 028550001 Schlieper 1
45 Plier water pump 6" 028500001 Schlieper 1
46 Rachet handle 1/2" 024060003 Schlieper 1
47 Ring spanner 6x7mm 023310001 Schlieper 1
48 Ring spanner 8x9mm 023310002 Schlieper 1
49 Ring spanner 10x11mm 023310005 Schlieper 1
50 Ring spanner 12x13mm 023310007 Schlieper 1
51 Ring spanner 14x15mm 023310011 Schlieper 1
52 Ring spanner 16x17mm 023310013 Schlieper 1
53 Ring spanner 18x19mm 023310015 Schlieper 1
54 Ring spanner 20x22mm 023310017 Schlieper 1
55 Ring spanner 24x26mm 023310020 Schlieper 1
56 Scrapper 2" 1
57 Screw driver (+) 75mm 022210001 Schlieper 1
58 Screw driver (-) 75mm 021450001 Schlieper 1
59 Screw driver (+) 100mm 022210003 Schlieper 1
60 Screw driver (-) 100mm 021450003 Schlieper 1
61 Screw driver (+) 150mm 022210004 Schlieper 1
62 Screw driver (-) 150mm 021450005 Schlieper 1
63 Screw driver (+) 200mm 022210005 Schlieper 1
64 Screw driver (-) 200mm 021450007 Schlieper 1
65 Screw pitch gauge 1
66 Socket, 1/2"Dr. 10mm 024400003 Schlieper 1
67 Socket, 1/2"Dr. 11mm 024400004 Schlieper 1
68 Socket, 1/2"Dr. 12mm 024400005 Schlieper 1
69 Socket, 1/2"Dr. 13mm 024400006 Schlieper 1
70 Socket, 1/2"Dr. 14mm 024400007 Schlieper 1
71 Socket, 1/2"Dr. 15mm 024400008 Schlieper 1
72 Socket, 1/2"Dr. 16mm 024400009 Schlieper 1
113
73 Socket, 1/2"Dr. 17mm 024400010 Schlieper 1
74 Socket, 1/2"Dr. 18mm 024400011 Schlieper 1
75 Socket, 1/2"Dr. 19mm 024400012 Schlieper 1
76 Socket, 1/2"Dr. 20mm 024400013 Schlieper 1
77 Socket, 1/2"Dr. 21mm 024400014 Schlieper 1
78 Socket, 1/2"Dr. 22mm 024400015 Schlieper 1
79 Socket, 3/4"Dr. 22mm 024800003 Schlieper 1
80 Socket, 3/4"Dr. 23mm 024800004 Schlieper 1
81 Socket, 3/4"Dr. 24mm 024800005 Schlieper 1
82 Socket, 3/4"Dr. 27mm 024800008 Schlieper 1
83 Socket, 3/4"Dr. 28mm 024800009 Schlieper 1
84 Socket, 3/4"Dr. 29mm 024800010 Schlieper 1
85 Socket, 3/4"Dr. 30mm 024800011 Schlieper 1
86 Socket, 3/4"Dr. 32mm 024800012 Schlieper 1
87 Socket, 3/4"Dr. 36mm 024800014 Schlieper 1
88 Universal joint 1/2"Dr. 024110003 Schlieper 1
89 Steel brush 1
90 Tespen 12 volt 022590001 Schlieper 1
Tool box 3 susun
91 029150002 Heyco 1
(empty)
92 Pad lock Schlieper 1
93 Adaptor socket 3/4"-1/2" IA0600001 Intool 1
94 Adaptor socket 1/2"-3/4" IA0400002 Intool 1
95 Rachet handle 3/4" 024820001 Schlieper 1
96 Avometer CD-720E Sanwa 1
97 Steel rule 15cm 1
98 Scrapper 20mm 5081 1
99 L socket 1/2"x12mm 1
100 L socket 1/2"x14mm 1
101 Tommy bar 400mm 025410001 Schlieper 2
102 Crimping plier AK18 Lobster 1
103 Bar runcing 400mm 025420001 Schlieper 1
114