0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
75 tayangan5 halaman
Praktikum ini bertujuan untuk membandingkan metode penentuan pH tanah, mengetahui faktor yang mempengaruhi perbedaan pH, dan upaya menjaga pH netral. Mahasiswa mengukur pH 6 contoh tanah menggunakan pH stick dan pH meter, lalu membandingkan hasilnya. Faktor seperti bahan organik dan jenis tanah berpengaruh terhadap perbedaan pH. Upaya menjaga pH netral meliputi penambahan bahan organik.
Praktikum ini bertujuan untuk membandingkan metode penentuan pH tanah, mengetahui faktor yang mempengaruhi perbedaan pH, dan upaya menjaga pH netral. Mahasiswa mengukur pH 6 contoh tanah menggunakan pH stick dan pH meter, lalu membandingkan hasilnya. Faktor seperti bahan organik dan jenis tanah berpengaruh terhadap perbedaan pH. Upaya menjaga pH netral meliputi penambahan bahan organik.
Praktikum ini bertujuan untuk membandingkan metode penentuan pH tanah, mengetahui faktor yang mempengaruhi perbedaan pH, dan upaya menjaga pH netral. Mahasiswa mengukur pH 6 contoh tanah menggunakan pH stick dan pH meter, lalu membandingkan hasilnya. Faktor seperti bahan organik dan jenis tanah berpengaruh terhadap perbedaan pH. Upaya menjaga pH netral meliputi penambahan bahan organik.
Oleh: Nama : Fajar Muhammad Sidiq NIM : 19/440776/KT/08942 Co-Ass : Adilla Febra Shift : Selasa, 13.00-15.00 WIB
LABORATORIUM FISIOLOGI DAN TANAH HUTAN
DEPARTEMEN SILVIKULTUR FAKULTAS KEHUTANAN UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA 2019 ACARA III REAKSI TANAH I. TUJUAN Tujuan diadakannya praktikum ini adalah agar: 1. Mahasiswa dapat membandingkan masing-masing metode penentuan pH tanah. 2. Mahasiswa dapat menyebutkan keuntungan dan kerugian penentuan pH tanah pada masing-masing metode. 3. Mahasiswa dapat membandingkan nilai pH masing-masing contoh tanah. 4. Mahasiswa dapat menentukan faktor-faktor yang menyebabkan perbedaan nilai pH tanah pada 6 contoh tanah yang digunakan. 5. Mahasiswa dapat meramalkan pengaruh yang mungkin terjadi pada nilai pH 6 contoh tanah yang digunakan. 6. Mahasiswa dapat mengetahui upaya yang mungkin dilaksanakan untuk mencapai pH netral dan optimal bagi pertumbuhan tanaman. II. DASAR TEORI Reaksi tanah menunjukkan reaksi asam dan basa/alkali di dalam reaksi tanah. Reaksi tanah tersebut akan mempengaruhi proses-proses dalam tanah seperti laju dekomposisi bahan organik, mineral, pembentukan mineral lempung dan secara tidak langsung mempengaruhi pertumbuhan tanaman lewat pengaruhnya terhadap ketersediaan unsur hara. Suatu tanah dapat bereaksi asam atau katalis tergantung pada konsentrasi ion H+ dan ion OH-. Sorensen (1990) dan Tan (1982) mengatakan bahwa pH ditakrifkan sebagai nilai logaritma negatif dari konsentrasi ion H+ (Agus. 2012). pH merupakan ukuran aktivitas ion hydrogen dalam larutan encer. Aktivitas hydrogen pada hakekatnya = konsentrasi ion H+. Dalam hal ini setara dengan – log [H+]. Skala pH berkisar 0 (konsentrasi ion H+ = 1M) sampai 14 (konsentrasi H+ = 10-14). Secara umum mikrobia tanah tumbuh pada pH 1-11 (Mansur.2003). Kesuburan tanah hutan dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya adalah bagian-bagian tanaman yang jatuh ke tanah, mati, dan diuraikan oleh organisme. Daun, ranting, cabang, buah, maupun batang merupakan bahan yang apabila terdekomposisi akan tereleminasi menjadi unsur yang siap digunakan oleh tanaman. Faktor-faktor yang mempengaruhi laju dekomposisi tanah antara lain adalah lingkungan organisme pengurai, kelembaban, aerasi, pH tanah, dan juga temperatur atau suhu (Agus, 2003). Horison O adalah lapisan seresah bahan tumbuhan, terdiri atas bagian-bagian yang tampak masih utuh, sebagian terdekomposisi, dan lengkap terdekomposisi. Horison ini menumpang di permukaan tubuh tanah mineral (Simon, 1988). Dalam horisan O terdapat seresah, yaitu sisa jaringan tumbuhan baik berupa daun, ranting, cabang, maupun batang. Seresah merupakan bahan organik yang mencirikan sifat tanah dan berperan penting dalam menjaga kesuburan tanah dan menyusun bahan material tanah. Seresah dapat digunakan setelah terjadi proses dekomposisi (perombakan). Sedangkan proses dekomposisi ini hanya merupakan mekanisme awal yang selanjutnya menetukan fungsi dan peran seresah dalam tanah (Agus, 2003). Seresah di lantai hutan memegang peranan penting dalam menjaga produktivitas dan kelestarian hutan selain dapat mengendalikan erosi, mempengaruhi daur hidrologi dan unsur hara juga berfungsi sebagai penyimpan karbon. Akumulasi seresah bergantung pada tingkat penambahan seresah dan tingkat yang terdekomposisi. Bahan organik memainkan peranan penting di tanah. Sebab bahan organik berasal dari tanaman yang tertinggal, berisi semua unsur-unsur hara yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman. Bahan organik mempengaruhi struktur tanah dan cenderung untuk menjaga serta menaikkan kondisi fisik yang diinginkan dengan mencampur tanah membentuk alur-alur (Thompson & Throeh, 1978).
III. ALAT DAN BAHAN
Pada praktikum ini alat yang digunakan adalah: 1. pH stick 2. pH meter 3. Aquadest (H20) 4. KCL 5. Gelas ukur 6. Ayakan 7. Loyang 8. Sendok pengaduk 9. Timbangan Pada praktikum ini bahan yang digunakan adalah:
IV. CARA KERJA
Cara kerja yang dilakukan pada praktikum kali ini adalah: 1. Kawat kuadatik ukuran 50 cm x 50 cm dilemparkan secara acak pada lantai hutan yang masih utuh 1. Batas-batas sampel yang ada di dalam kawat kuadratik diiris dengan hati-hati menggunakan cethok 2. Diambil seresah lapisan L pada bagian atas lantai hutan tanpa merusak keadaan dibawahnya, yang mempunyai ciri-ciri: seresah yang baru jatuh, kandungan airnya masih tinggi, bentuk masih utuh, warna kehijauan atau kecoklatan dan masih agak segar 3. Lapisan L dipisahkan antara bagian daun, tangkai, buah dan bunga 4. Diambil seresah lapisan F, yang mempunyai ciri-ciri: bentuk tidak utuh dan mulai terdekomposisi 5. Lapisan F dipisahkan antara bagian daun, tangkai, buah dan bunga 6. Diambil seresah lapisan H yang mempunyai ciri-ciri: bentuk seperti kompos, warna kehitaman, strukturnya remah dan gembur 7. Ditimbang serasah yang telah diambil dan dipisahkan pada tiap lapisan tersebut 8. Dimasukkan seresah lapisan L, F, dan H ke oven 9.Dihitung kadar air dan biomassa