Anda di halaman 1dari 18

1

No. Dokumen : F/751/WKS1/P/5


No. Revisi : 1
Tanggal Berlaku : 1 Juli 2016

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Godean


Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : XI/ Gasal
Materi Pokok : Minyak Bumi
Materi Pembelajaran: Minyak Bumi dan Fraksi Minyak Bumi

Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit

A. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat :
1. Menguraikan teori pembentukan minyak bumi.
2. Menyebutkan dan menjelaskan teknik-teknik pemisahan minyak bumi.
3. Menyebutkan fraksi-fraksi minyak bumi secara runtut berdasarkan kenaikan titik
didih.
4. Menyebutkan komponen-komponen utama penyusun minyak bumi.
5. Membedakan kualitas bensin berdasarkan bilangan oktan.
6. Menyebutkan kegunaan minyak bumi dalam kehidupan sehari-hari
7. Menyebutkan dampak penggunaan bahan bakar terhadap lingkungan dan
kesehatan manusia.
8. Mencari cara penanggulangan yang ditimbulkan dari dampak penggunaan bahan
bakar.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
3.2. Menjelaskan proses pembentukan dan teknik pemisahan fraksi-fraksi minyak
bumi serta kegunaannya
3.2.1. Mengetahui asal muasal minyak bumi
3.2.2. Menjelaskan proses pembentukan minyak bumi dan gas alam.
3.2.3. Menafsirkan bagan penyulingan bertingkat untuk menjelaskan dasar
dan teknik pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi.
3.2.4. Menjelaskan komponen-komponen utama penyusun minyak bumi.
3.2.5. Membedakan kualitas bensin berdasarkan bilangan oktan.
2

3.2.6. Menyebutkan kegunaan minyak bumi.


3.2.7. Menyebutkan dampak penggunaan bahan bakar.
3.2.8. Menyebutkan cara penanggulangan dari dampak penggunaan bahan
bakar.

C. Materi Pembelajaran
a. Pengertian Minyak Bumi
b. Teknik-teknik pemisahan fraksi minyak bumi
c. Fraksi-fraksi minyak bumi
d. Komponen utama penyusun minyak bumi
e. Mutu bensin
f. Kegunaan minyak bumi
g. Dampak pembakaran bahan bakar

*Materi selengkapnya terlampir

D. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran : games (make a match) , diskusi, tanya jawab, dan
penugasan

E. Media Pembelajaran
1. Media pembelajaran : Buku, kertas lipat, gunting
2. Alat pembelajaran : white board, dan spidol
3. Bahan pembelajaran : Bahan ajar, LKS

F. Sumber Belajar
1. Sudarmo, Unggul. 2013. Kimia untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga
2. Salirawati, Das, Fitria Meilina, Jamil Suprihatiningrum. 2007. Belajar Kimia
secara Menarik untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Gramedia Widiasarana
Indonesia
3. LKS kimia SMA kelas XI semester 1 : Kreativ, TIM Penyusun MIPA
3

G. Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan Langkah Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu
a. Komunikasi
1. Pendidik memberi salam
2. Pendidik mempersilahkan peserta
didik duduk dan tenang untuk bersiap
mengikuti pembelajaran
3. Pendidik mengajak peserta didik
5 menit
berdoa sebelum memulai pelajaran
4. Pendidik menanyakan kabar dan
mengecek kehadiran peserta didik

b. Apresepsi

Guru memberikan apersepsi dengan mengaitkan


materi yang sudah disampaikan sebelummnya
mengenai senyawa hidrokarbon.
1. Apakah kalian tahu banyak sekali kegunaan
Pendahuluan dari turunan senyawa atom karbon?
2. Coba sebutkan senyawa hidrokarbon yang
banyak digunakan dalam kehidupan sehari-
hari?
3. Ada yang tahu minyak bumi itu apa?
4. Lalu, bagaimanakah caranya minyak bumi
yang berupa cairan hitam tersebut bisa
menghasilkan berbagai produk seperti yang
ibu tunjukkan tadi?
5. Ada yang sudah mempelajarinya di rumah?
c. Motivasi
Untuk mengetahui senyawa hidrokarbon dalam
kehidupan sehari-hari maka pada hari ini kita akan
belajar mengenai minyak bumi. Dari hasil belajar
ini kita akan menjadi tahu bagaimana proses
pembentukan minyak bumi yang awalnya hanya
berupa cairan hitam seperti lumpur. Kita juga akan
4

tahu kegunaan dari minyak bumi tersebut dalam


kehidupan sehari-hari.

Kegiatan Inti 1. Mengamati 80 menit


 Sebelumnya siswa diberi tugas untuk
merangkum materi minyak bumi dari berbagai
sumber, dari situ siswa akan sedikit memahami
mengenai materi tersebut.
 Guru menunjukkan sejumlah kartu berbentuk
hati yang didalamnya terdapat tulisan.

2. Menanya
 Siswa bertanya tentang materi minyak bumi yang
belum jelas.
 Siswa bertanya mengenai aturan permainan dari
games make a match ini.

3. Mengumpulkan informasi
 Siswa berusaha mencari jawaban dari
pertanyaan yang diperolehnya.
 Siswa menganalisis jawaban pertanyaan
dari berbagai sumber terkait dengan
minyak bumi.
 Siswa mencari jawaban dari teman-
temannya dengan cara mencari
kecocokan satu sama lain.

4. Mengasosiasi
 Setelah siswa memperoleh jawaban dari
pertanyaannya mereka bekerjasama satu
sama lain untuk menerangkan sub materi
yang diperolehnya didepan kelas.
 Siswa yang hanya memperoleh
pernyataan, diam ditempat dan beberapa
membacakan pernyataan itu untuk
menambah pengetahuan dalam bidang
kimia.
5

5. Mengkomunikasikan
 Siswa yang sudah menemukan
jawabannya bertugas untuk menjelaskan
sesuai dengan materi yang diperolehnya
di depan kelas.
 Dilakukan tanya jawab dengan siswa lain
yang tidak maju
 Siswa yang memperoleh pernyataan juga
membacakan tulisan yang diperolehnya
sebagai selingan belajar.
Penutup a. Simpulan
 Siswa bersama guru menyimpulkan pembelajaran
hari ini, mengenai pengertian minyak bumi,
teknik pemisahan fraksi minyak bumi, fraksi-
fraksi, kegunaan dan dampak pembakaran bahan
bakar dalam kehidupan sehari-hari. 5 menit

b. Evaluasi
 Guru memberikan tugas kepada siswa secara
berkelompok untuk mencari video tentang
minyak bumi dan pertemuan berikutnya
dilakukan presentasi.
 Siswa diminta untuk mengulangi materi
sebelumnya karena akan dilakukan ulangan
harian 1

c. Refleksi
6

 Meminta umpan balik kepada peserta didik


tentang kegiatan belajar yang telah berlangsung
pada hari ini.

d. Penutup
 Pendidik mengakhiri kegiatan pembelajaran
dengan berdoa dan salam untuk menutup kegiatan
pembelajaran.

H. Penilaian Hasil Pembelajaran


Aspek Prosedur Instrument Keterangan

Pengetahuan -Tes tertulis -Soal evaluasi Terlampir


-Diskusi

Godean, Agustus 2016


Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran Mahasiswa PPL

Siti Martiningsih, S.Pd. Fatma Septiyani

NIP 19700223 200604 2 003 NIM 13303241017


7

Lampiran 1

Materi Lampiran 1.
Materi
A. Pengertian Minyak Bumi
Minyak bumi (bahasa Inggris: petroleum, dari bahasa Latin: petrus – karang
dan oleum – minyak) dijuluki juga sebagai emas hitam, adalah suatu cairan kental
yang berwarna coklat sampai hitam atau kehijauan, yang mudah terbakar dan
berbau kurang sedap, yang berada di lapisan atas dari beberapa area di kerak bumi.
Minyak bumi merupakan campuran kompleks dari senyawa-senyawa hidrokarbon,
baik senyawa alifatik, alisiklik, dan aromatik yang sebagian terdiri atas alkana
tetapi bervariasi dalam penampilan, komposisi, dan kemurniannya, dengan sedikit
senyawa nitrogen (0,01-0,9%), belerang (0,1-7%), oksigen (0,06-0,4%) dan
senyawa logam dalam jumlah yang sangat kecil.
B. Teknik Pemisahan Fraksi-Fraksi Minyak Bumi
1. Penghilangan garam
Minyak bumi mentah selalu terkotori dengan air garam yang berasal dari
sumur minyak bumi, sehingga air garam harus dihilangkan karena pada
konsentrasi tertentu (di atas 5 lb/1000 barel) dapat menyebabkan korosi pada
peralatan pengolahan yang terbuat dari baja. Garam dalam minyak mentah
berupa kristal garam yang terlarut atau tersuspensi dalam emulsi air dengan
minyak. Salah satu jenisnya adalah garam-garam klorida.
Penghilangan garam dilakukan dengan metode bejana pengendap,
pengendapan tegangan tinggi, dan menara dengan bahan isisan. Minyak mentah
dicuci dengan 10-15% air panas pada suhu 90-1500C, tekanan 50-250 psi. Air
garam dan minyak dibiarkan memisah dalam tangki. Penggunaan tekanan
adalah untuk mengurangi kehilangan fraksi ringan dalam minyak mentah.
Proses pemisahan dipercepat dengan melewatkan minyak mentah melalui
menara dengan bahan isian (pasir, kerikil, ijuk). Apabila garam dalam bentuk
emulsi, maka dipecah dahulu menggunakan sabun, asam lemak, sulfonat &
alkohol rantai panjang. Bahan kimia ditambahkan sebelum minyak mentah
dicampur dengan air. Pengendapan menggunakan arus listrik tegangan tinggi
yaitu 16500-33000 volt.
2. Distilasi
Distilasi (penyulingan) merupakan proses pendidihan cairan, pengembunan
& pengumpulan uapnya. Pada pengolahan minyak bumi modern, menggunakan
proses distilasi fraknisai (distilasi bertingkat. Pada industri minyak bumi,
8

penyulingan bertingkat dilakukan dalam menara besar dengan beberapa


piringan berpori.
Minyak mentah dipanaskan dalam tanur hingga suhu 3700C. Minyak akan
masuk kolom fraksinasi. Pemanasan ini dilakukan dengan steam. Selanjutnya
minyak terkondensasi pada suhu yang berbeda-beda. Makin ke atas, suhu dalam
kolom fraksinasi akan semakin rendah (komponen bagian atas adalah gas
bertitik didih rendah). Komponen minyak mentah yang tidak menguap disebut
residu (parafin, lilin, aspal).
3. Cracking (Perengkahan)
Proses cracking berfungsi untuk memecah molekul hidrokarbon besar
menjadi kecil dengan panas. Proses cracking diharapkan dapat meningkatkan
kualitas hasil fraksinasi minyak bumi. Katalis yang sering digunakan adalah
zeolit. Reaksi cracking umumnya ada 4:
a) Reaksi cracking dengan parafin
Parafin  Parafin + Olefin
b) Reaksi cracking dengan olefin
c) Reaksi cracking dengan naften
Alkil naften  Naften + Olefin
d) Reaksi cracking dengan aromatis
Alkil aromatis  Aromatis + Olefin
4. Reforming
Yaitu perubahan bentuk molekul produk minyak bumi bermutu kurang baik
menjadi bentuk yag lebih baik kualitasnya. Reforming dilakukan dengan
menggunakan pemanasan dan katalis. Katalis yang digunakan adalah
molibdenum oksida dalam Al2O3 atau platina dalam lempung. Unit reforming
katalitis akan mengubah nafta berat dengan angka oktan rendah menjadi nafta
berat dengan angka oktan tinggi.
5. Alkilasi dan Polimerisasi
Alkilasi merupakan penambahan jumlah atom dalam molekul menjadi
moleuk yang lebih besar. Proses ini membutuhkan katalis asam kuat (H2SO4,
HCl, AlCl3). Polimerisasi merupakan penggabungan molekul-molekul kecil
(monomer) menjadi molekul yang lebih besar dan kompleks.
6. Treating
Treating adalah perlakuan yang berbeda untuk setiap fraksi hasil
penyulingan minyak bumi. Perlakuan paling sedrhana adalah pencucian soda
untuk menghilangkan senyawa belerang (desulfurizing). Perlakuan lebih
kompleks yaitu perlakuan pelarut (solvent treating), penghilangan wax atau
9

lilin (solvent dewaxing), perlakuan lempung (clay treating) dan perlakuan air
(hidrotreating).
7. Blending
Adalah proses pencampuran produk penyulingan minyak bumi dengan
senyawa tertentu. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kualitas produk dan
menyesuaikan sifat produk sesuai yang diharapkan. Misalnya dengan
penambahan suatu aditif.
C. Fraksi-fraksi minyak bumi
1. Fraksi 1
Pada fraksi ini dihasilkan gas, yang merupakan fraksi paling ringan. Minyak
bumi dengan titik didih di bawah 30oC, berarti pada suhu kamar berupa gas.
Gas pada kolom ini ialah gas yang tadinya terlarut dalam minyak mentah,
sedangkan gas yang tidak terlarut dipisahkan pada waktu pengeboran. Gas yang
dihasilkan pada tahap ini yaitu LNG (Liquid Natural Gas) yang mengandung
komponen utama propana (C3H8) dan butana (C4H10), dan LPG (Liquid
Petroleum Gas) yang mengandung metana (CH4) dan etana (C2H6).
2. Fraksi 2
Pada fraksi ini dihasilkan petroleum eter. Minyak bumi dengan titik didih lebih
kecil 90oC, masih berupa uap, dan akan masuk ke kolom pendinginan dengan
suhu 30oC – 90oC. Pada trayek ini, petroleum eter (bensin ringan) akan mencair
dan keluar ke penampungan petroleum eter. Petroleum eter merupakan
campuran alkana dengan rantai C5H12 – C6H14.
3. Fraksi 3
Pada fraksi ini dihasilkan gasolin (bensin). Minyak bumi dengan titik didih
lebih kecil dari 175oC, masih berupa uap, dan akan masuk ke kolom pendingin
dengan suhu 90oC – 175oC Pada trayek ini, bensin akan mencair dan keluar ke
penampungan bensin. Bensin merupakan campuran alkana dengan rantai
C6H14–C9H20.
4. Fraksi 4
Pada fraksi ini dihasilkan nafta. Minyak bumi dengan titik didih lebih kecil dari
200oC, masih berupa uap, dan akan masuk ke kolom pendingin dengan suhu
175oC-200oC. Pada trayek ini, nafta (bensin berat) akan mencair dan keluar ke
penampungan nafta. Nafta merupakan campuran alkana dengan rantai C9H20–
C12H26.
5. Fraksi 5
Pada fraksi ini dihasilkan kerosin (minyak tanah). Minyak bumi dengan titik
didih lebih kecil dari 275oC, masih berupa uap, dan akan masuk ke kolom
10

pendingin dengan suhu 175oC-275oC. Pada trayek ini, kerosin (minyak tanah)
akan mencair dan keluar ke penampungan kerosin. Minyak tanah (kerosin)
merupakan campuran alkana dengan rantai C12H26–C15H32.
6. Fraksi 6
Pada fraksi ini dihasilkan minyak gas (minyak solar). Minyak bumi dengan titik
didih lebih kecil dari 3750C, masih berupa uap, dan akan masuk ke kolom
pendingin dengan suhu 2500C-3750C. Pada trayek ini minyak gas (minyak
solar) akan mencair dan keluar ke penampungan minyak gas (minyak solar).
Minyak solar merupakan campuran alkana dengan rantai C15H32–C16H34.
7. Fraksi 7
Pada fraksi ini dihasilkan residu. Minyak mentah dipanaskan pada suhu tinggi,
yaitu di atas 375oC, sehingga akan terjadi penguapan. Pada trayek ini dihasilkan
residu yang tidak menguap dan residu yang menguap. Residu yang tidak
menguap berasal dari minyak yang tidak menguap, seperti aspal dan arang
minyak bumi. Adapun residu yang menguap berasal dari minyak yang
menguap, yang masuk ke kolom pendingin dengan suhu 375oC. Minyak
pelumas (C16H34–C20H42) digunakan untuk pelumas mesin-mesin, parafin
(C21H44–C24H50) untuk membuat lilin, dan aspal (rantai C lebih besar dari
C36H74) digunakan untuk bahan bakar dan pelapis jalan raya.

D. Komposisi Minyak Bumi


Gas alam merupakan campuran dari alkana dengan komposisi bergantung
pada sumbernya. Umumnya, mengandung 80% metana (CH4), 7% etana
(C2H6), 6% propana (C3H8), 4% butana dan isobutana (C4H10), dan 3%
pentana (C5H12). Gas alam yang dipasarkan sudah diolah dalam bentuk cair,
disebut LNG (liquid natural gas).
11

Minyak bumi hasil pertambangan yang belum diolah dinamakan minyak


mentah (crude oil). Minyak mentah merupakan campuran yang sangat
kompleks, yaitu sekitar 50–95% adalah hidrokarbon, terutama golongan alkana
dengan berat molekul di atas 100–an; sikloalkana; senyawa aromatik; senyawa
mikro, seperti asam-asam organik; dan unsur-unsur anorganik seperti belerang.
Hidrokarbon dalam minyak mentah terdiri atas hidrokarbon jenuh, alifatik,
dan alisiklik. Sebagian besar komponen minyak mentah adalah hidrokarbon
jenuh, yakni alkana dan sikloalkana. Di Indonesia, minyak bumi terdapat di
bagian utara pulau Jawa, bagian timur Kalimantan dan Sumatra; daerah Papua;
dan bagian timur pulau Seram. Minyak bumi juga diperoleh di lepas pantai
utara Jawa dan pantai timur Kalimantan.
Minyak bumi yang ditambang di Indonesia umumnya banyak mengandung
senyawa hidrokarbon siklik, baik sikloalkana maupun aromatik. Berbeda
dengan minyak dari Indonesia, minyak bumi dari negara-negara Arab lebih
banyak mengandung alkana dan minyak bumi Rusia lebih banyak mengandung
sikloalkana.
E. Bilangan Oktan
Fraksi terpenting dari minyak bumi adalah bensin. Bensin digunakan
sebagai bahan bakar kendaraan bermotor (perhatikan Gambar.2). Sekitar 10%
produk distilasi minyak mentah adalah fraksi bensin dengan rantai tidak
bercabang.

Gambar.2 Pemanfaatan
salah satu fraksi minyak
bumi untuk kendaraan
bermotor.

Dalam mesin bertekanan tinggi, pembakaran bensin rantai lurus tidak


merata dan menimbulkan gelombang kejut yang menyebabkan terjadi ketukan
pada mesin. Jika ketukan ini dibiarkan dapat mengakibatkan mesin cepat panas
dan mudah rusak. Ukuran pemerataan pembakaran bensin agar tidak terjadi
ketukan digunakan istilah bilangan oktan. Bilangan oktan adalah bilangan
perbandingan antara nilai ketukan bensin terhadap nilai ketukan dari
campuran hidrokarbon standar.
12

Campuran hidrokarbon yang dipakai sebagai standar bilangan oktan


adalah n-heptana dan 2,2,4-trimetilpentana (isooktana). Bilangan oktan untuk
campuran 87% isooktana dan 13% n-heptana ditetapkan sebesar 87 satuan.
Terdapat tiga metode pengukuran bilangan oktan, yaitu:
a. pengukuran pada kecepatan dan suhu tinggi, hasilnya dinyatakan
sebagai bilangan oktan mesin;
b. pengukuran pada kecepatan sedang, hasilnya dinamakan bilangan oktan
penelitian;
c. pengukuran hidrokarbon murni, dinamakan bilangan oktan road index.
Beberapa hidrokarbon murni ditunjukkan pada Tabel.2.
Hidrokarbon Bilangan Oktan
Road Indeks

n-heptana 0

2-metil 23
heptana

n-heksana 25

2-metil 44
heksana

1-heptana 60

n-pentana 62

1-pentena 84

1-butena 91

sikloheksana 97

2,2,4-trimetil 100
petana

Makin tinggi nilai bilangan oktan, daya tahan terhadap ketukan makin kuat
(tidak terjadi ketukan). Ini dimiliki oleh 2,2,4-trimetilpentana (isooktana),
sedangkan n-heptana memiliki ketukan tertinggi. Oleh karena 2,2,4-
trimetilpentana memiliki bilangan oktan tertinggi (100) dan n-heptana
13

terendah (0) maka campuran kedua senyawa tersebut dijadikan standar untuk
mengukur bilangan oktan.
Untuk memperoleh bilangan oktan tertinggi, selain berdasarkan komposisi
campuran yang dioptimalkan juga ditambah zat aditif, seperti tetraetillead
(TEL) atau Pb(C2H5)4. Penambahan 6 mL TEL ke dalam satu
galon bensin dapat meningkatkan bilangan oktan 15–20 satuan. Bensin
yang telah ditambah TEL dengan bilangan oktan 80 disebut bensin premium.
Metode lain untuk meningkatkan bilangan oktan adalah termal
reforming. Teknik ini dipakai untuk mengubah alkana rantai lurus menjadi
alkana bercabang dan sikloalkana. Teknik ini dilakukan pada suhu tinggi
(500–600°C) dan tekanan tinggi (25–50 atm).
14

Lampiran 2

RUBRIK TES PENGETAHUAN

No Tujuan Pembelajaran Butir Soal Skor

1. Menguraikan teori Teori yang mempelajari tentang asal 1


pembentukan minyak muasal pembentukan minyak bumi
bumi. adalah….

Jawab : Teori Dupleks

2. Menyebutkan dan Proses pemecahan minyak bumi dari 1


menjelaskan teknik-teknik molekul hidrokarbon besar menjadi
pemisahan minyak bumi. kecil dalam kondisi panas disebut....

Jawab : Cracking

3. Menyebutkan fraksi-fraksi Fraksi minyak bumi yang diperoleh 1


minyak bumi secara runtut pada pemisahan dengan suhu paling
berdasarkan kenaikan titik rendah adalah….
didih.
Jawab : gas (LPG)

4. Menyebutkan komponen- Komponen utama dan presentase 1


komponen utama penyusun paling tinggi penyusun minyak bumi
minyak bumi. adalah….

Jawab : hidrokarrbon aromatis

5. Membedakan kualitas Jika suatu bensin memiliki bilangan 1


bensin berdasarkan oktan 70, apa maksudnya?....
bilangan oktan.
Jawab : bensin tersebut mengandung
isooktana 70% dan 30% n-heptana

6. Menyebutkan kegunaan Salah satu penggunaan minyak bumi 1


minyak bumi dalam yang memiliki bilangan oktan
kehidupan sehari-hari adalah….

Jawab : bensin
15

7. Menyebutkan dampak Salah satu gas yang dihasilkan pada 1


penggunaan bahan bakar pembakaran tidak sempurna yang
terhadap lingkungan dan dapat mengikat hemoglobin manusia
kesehatan manusia. adalah….

Jawab : karbonmonoksida (CO)

8. Mencari cara Untuk mengurangi pencemaran 3


penanggulangan yang lingkungan akibat pengunaan bahan
ditimbulkan dari dampak bakar, apa yang dapat kita
penggunaan bahan bakar lakukan?....

Jawab :

-menggunakan bahan bakar yang


ramah lingkugan

-memasang penyaring pada knalpot


kita untuk menyaring partikulat
berbahaya seperti Pb

-menanam pohon disepanjang jalan


raya , yang dapat digunakan untuk
menyerap gas yang dihasilkan
kendaraan bermotor

Nilai = jumlah skor x 10


16

Lampiran 3

RUBRIK TES KETERAMPILAN

Lembar Pengamatan Keterampilan


Skor Keterangan
No Aspek yang dinilai
1 2 3
1 Ketepatan waktu dalam
mengumpulkan tugas
2 Keseriusan saat bermain games
3 Ketepatan dalam menjawab
pertanyaan

Rubrik

No Aspek yang dinilai Rubrik


1 Ketepatan waktu dalam 4 = jika siswa mengumpulkan tugas tepat waktu
mengumpulkan tugas sesuai dengan waktu yang telah ditentukan
3 = jika siswa mengumpulkan tugas tidak tepat
waktu tetapi mengumpulkannya pada hari
itu juga.
2 = jika siswa mengumpulkan tugas tidak tepat
waktu tetapi mengumpulkannya pada satu
hari berikutnya.
1 = jika siswa mengumpulkan tugas tidak tepat
waktu tetapi mengumpulkannya lebih dari
satu hari.
2 Keseriusan saat bermain 4 = jika siswa berusaha untuk mencari
games jawabannya dibuku, berusaha mencari
jawaban dengan bertanya pada teman dan
serius dalam belajar.
3 = jika siswa berusaha untuk mencari
jawabannya dibuku, berusaha mencari
17

jawaban dengan bertanya pada teman tetapi


kurang serius dalam belajar.
2= jika siswa tidak berusaha untuk mencari
jawabannya dibuku, tetapi berusaha
mencari jawaban dengan bertanya pada
teman namun kurang serius dalam belajar.
1= jika siswa tidak berusaha untuk mencari
jawabannya dibuku, tidak berusaha
mencari jawaban dengan bertanya pada
teman dan kurang serius dalam belajar.
3 Ketepatan dalam menjawab 4= jika siswa berani menyampaikan hasil
pertanyaan belajarnya, ketepatan dalam mencari
jawaban dan dapat menjelaskan kepada
temannya.
3= jika siswa berani menyampaikan hasil
belajarnya, ketepatan dalam mencari
jawaban tetapi tidak dapat menjelaskan
kepada temannya.
2= jika siswa berani menyampaikan hasil
belajarnya, tetapi kurang tepat dalam
mencari jawaban dan tidak dapat
menjelaskan kepada temannya.
1= jika siswa tidak berani menyampaikan hasil
belajarnya, kurang tepat dalam mencari
jawaban dan tidak dapat menjelaskan
kepada temannya.

Pedoman penilaian :

Kriteria Skor:
1 = Kurang
2 = Cukup
3 = Baik
4 = Sangat Baik

Skor total : 12
18

Skor minimal : 3

Anda mungkin juga menyukai