Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN PRAKTIKUM

DASAR ILMU GIZI KESEHATAN MASYARAKAT

OLEH

MOH. DWI REZA HEMETO


811417018
KELAS 3D

JURUSAN KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS OLAHRAGA DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
PRAKTIKUM I
A. Judul
Penilaian Konsumsi Makanan Individu
B. Tujuan Praktikum
1. Dapat menggunakan metode dietary record untuk mengukur kandungan
gizi yang biasa dikonsumsi.
2. Dapat menilai kebiasaan makan berdasarkan angka kecukupan gizi yang
dianjurkan.
C. Cara pengukuran
1. Estimated food record (Mencatat makanan dengan menaksir )
2. Subjek diminta mancatat, pada saat mengkonsumsi, seluruh makanan dan
minuman (termasuk snack) yang dikonsumsi pada periode waktu tertentu.
3. Dekskripsi detail tentang seluruh makanan dan minuman yang dikonsumsi
(termasuk nama dagangnya) dan metode pembuatannya dicatat.
4. Makanan campuran seperti “Gado-gado” harus diketahui masing-masing
bahannya, dan berat/jumlah terakhir setelah dimasak harus dicatat, apabila
memungkinkan.
5. Ukuran porsi dapat ditaksir oleh responden dengan menggunakan
beberapa cara tergantung dari presi (tingkat ketepatan) yang diinginkan,
6. Ukuran RT yang sudah terstandarisasi seperti mangkok, sendok, serta luas
(dalam sentimeter) dari daging atau kue cake dapat digunakan.
7. Pengukuran biasanya dirubah ke gram oleh peneliti sebelum menghitung
intake zat gizi.
8. Kesalahan dapat terjadi bila ketidakmampuan responden menghitung
ukuran porsi yang dikonsumsi dan akibat kesulitan yang berhubungan
dengan konversi penaksiran volume untuk jumlah dalam gram.
9. Biasanya subjek (orang tua anak, pengasuh anak) dapat melengkapi
formulir yang diberikan, walaupun pada negara berkembang seorang
petugas lapangan dapat mengerjakannya.
10. Jumlah hari yang diperlukan pada umumnya 3,5,6 hari.
11. Hari diakhir pekan (sabtu dan ahad) harus dimasukan dalam penelitian.
12. Balum ada kesepakatan, berapa hari yang diperlukan untuk mencatat
sehingga memberikan enstimasi yang paling tepat untuk intake rata-rata.
D. Dasar Teori
Penilaian konsumsi makanan dapat dilakukan dalam beberapa tingkatan,
mulai dari tingkat nasional, keluarga dan individu. Pada tingkat nasional,
konsumsi makanan digunakan untuk menghitung besarnya asupan setiap zat
gizi rata-rata dan juga menghitung ketersediaan pangan di lapangan baik itu
sebagai kebutuhan pokok manusia seperti beras maupun kebutuhan untuk
ternak misalnya saja untuk makan ternak. Dari data tingkat nasional akan
dilakukan kebijakan-kebijakan pangan secara nasional termasuk beberapa
pangan yang harus diimpor dari negara lain apabila produksi dalam negeri
tidak mencakup kebutuhan (Gibson, 1993).
Pada tingkat rumah tangga, pengukuran konsumsi makanan salah satunya
digunakan untuk mengetahui ketahanan pangan tingkat rumah tangga (house
hold food security) yang ada dimasyarakat. Ketahanan pangan disini, sesuai
dengan hasil rumusan kongres internasional gizi (di Roma, tahun 1992)
diartikan “adalah kemampuan rumah tangga untuk mmenuhi kecukupan
pangan anggotanya dari waktu ke waktu agar dapat hidup sehat dan mampu
melakukan kegiatan sehari-hari”. Dengan mengukur asupan makanan dalam
rumah tangga juga akan diketahui distribusi makanan dalam rmah tangga
(intrafamily food distribution). Pada daerah-daerah tertentu seorang bapak
akan mempunyai prioritas utama dalam mengkonsumsi makanan-makanan
yang kaya gizi (seperti susu, daging, telur). Disamping itu dibeberapa tempat,
mengutamakan anak laki-laki dari pada anak perempuan merupakan suatu
kebiasaan pada tingkat konsumsi makanan pad rumah tangga.
Kali ini yang menjadi bahan atau acuan praktikum mata kuliah ilmu Gizi
dasar adalah konsumsi makanan pada tingkat individu. Konsumsi makanan
pada tingkat individu utamanya ditujukan untuk mengetahui cukup tidaknya
asupan zat gizi dari setiap individu, kesukaan terhadap makanan tertentu, atau
pantangan terhadap suatu makanan, tempat yang paling sering digunakan
untuk mengkonsumsi dan jenis pengolahan makanan yang sering digunakan.
Kesemuanya ini ada hubungannya dengan “gaya hidup” seseorang. Konsumsi
makanan pada tingkat individu ini sangat penting apabila dihubungkan dengan
pencegahan penyakit, terapi suatu penyakit, dan pencegahan timbulnya efek
samping terutama pada penderita penyakit penyakit degenerative seperti
diabetes, dll.
Langkah Penilaian Konsumsi Gizi Perorangan
Ada tiga langkah yang dilakukan dalam melakukan penilaian konsumsi
gizi perorangan.
1) Pertama, adalah mengumpulkan informasi tentang asupan
makanan/minuman dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
2) Kedua, adalah mengukur nilai gizi pada setiap jenis makanan yang
dikonsumsi oleh pasien.
3) Ketiga, adalah membandingkan nilai gizi yang dikonsumsi dan kebutuhan
yang diperlukan oleh pasien.
1. Mengukur asupan makanan dan faktor yang mempengaruhinya
Pengukuran asupan makanan individu dapat dilakukan dengan
berbagai macam metode. Metode biasanya dipilih berdasarkan pada tujuan
yang ingin diperoleh dan adanya dana atau fasilitas yang tersedia. Diantara
metode yang sering digunakan ada yang mencari faktor-faktor yang
mempengaruhi asupan makana seseorang. Oleh karena itu, apabila tujuan
yang ingin diperoleh ingin mendapatkan gambaran faktor yang
mempengaruhi asupan makanan seseorang maka metode yang harus
dilakukan adalah metode seperti ini, tentu harus disertai dana serta petugas
yang tersedia. Dibawah ini akan diberikan beberapa metode yang sering
digunakan yaitu 24-jam Recall, food frequency, food diary, dan diet
history.
1) 24-jam Recall
Metode merupakan metode yang paling sering sederhana dan
mudah dilakukan yaitu dengan meminta kepada individu untuk
mengingat seluruh makanan yang dikonsumsi selama 24 jam
sebelumnya. Dengan keahlian wawancara yang baik semua makanan
yang dikonsumsi sehari sebelumnya termasuk metode memasak dan
nama dagang, sekaligus supplement seperti vitamin dan mineral,
dicatat oleh pewawancara (petugas gizi). Pada umumnya digunakan
suatu formulir standar untuk mempermudah pewawancara.
Untuk mempermudah pewawancara dan responden dalam
memberikan jumlah makanan yang dikonsumsi maka digunakan “food
model”. Alat ini terdiri dari beberapa bentuk (model) makanan yang
seringkali dikonsumsi dengan beberapa ukuran yang sering
digunakan. Umumnya ukuran yang digunakan adalah ukuran sedang.
Setiap “model” telah dilengkapi dengan kandungan zat gizi yang
sesuai sehingga mempermudah dalam minilainya. Kadang-kadang
“food model” ini diganti dengan “potret” dari makanan tersebut. Hal
ini memudahkan dalam hal pelaksanaan wawancara di tempat yang
jauh karena tidak perlu membawa “model” tersebut kemana-mana,
walaupun dalam kegiatannya di lapangan tetap “food model” yang
lebih baik.
2) Food diary (food record)
Metode ini ingin memperoleh kebiasaan makan yang lebih akurat
dari individu. Dengan metode ini seseorang diminta mencatat semua
makanan yang dikonsumsi pada periode tertentu, umumnya 3-5 hari.
Seperti halnya metode sebelumnya, pasien diminta mencatat makanan
yang dikonsumsi dengan menggunakan ukuran rumah tangga. Metode
ini lebih akurat dari metode 24-jam recall apabila ingin diketahui rata-
rata asupan makan individu. Pada metode ini tempat dari setiap
makanan dikonsumsi harus dicatat. Hal ini perlu oleh karena dari
informasi ini dapat dilihat apakah ada kebiasaan – kebiasaan seseorang
dalam mengkonsumsi makanan-makanan tertentu. Seringkali
kebiasaan-kebiasaan seperti ini dapat dihubungkan dengan asupan
kalori ata zat gizi tertentu yang berlebihan atau berpengaruh negative
pada kesehatan. Dengan mengetahui kebiasaan ini aka dilakukan terapi
perilaku agar mereka dapat merubah kebiasaan tersebut sehingga
memperoleh jumlah atau komposisi makanan yang seimbang , adekuat,
atau yang tidak merugikan kesehatan.
3) Food Frequency
Metode ini merupakan perolehan informasi kualitatif dariu pola
makan dalam jangka waktu yang lama. Daftar jenis makanan diberikan
dan individu atau pasien diminta member jawaban frekuensi
mengkonsumsi dari makanan tersebut apakah setiap hari, setiap
minggu, setiap bulan atau setiap tahun. Metode ini dapat dilakukan
dengan cepat baik diisi sendiri oleh pasien atau dengan wawancara.
Disamping itu tidak merepotkan pasien disbanding metode lainnya.
Kadang – kadang frekuensi konsumsi dari setiap jenis makanan
diberikan skor dan dengan skor dapat dilekukan perhitungan asupan
sehingga dapat diketahui estimasi asupan dari orang tersebut.
Disamping itu dari metode ini dapat dibedakan mereka yang
mengkonsumsi suatu makanan tertentu, pada tingkat yang rendah,
sedang atau tinggi. Cara seperti ini yang paling sering digunakan oleh
para ahli epidemiologi gizi dalam melihat hubungan asupan makanan
dengan terjadinya suatu penyakit pada suatu populasi. Untuk itu jenis
makanan yang ditanyakan pada setiap kuesioner berbeda tergantung
dari tujuan peneliti. Pada penelitian yang ingin meneliti hubungan
asupan makanan dengan penyakit kanker misalnya maka daftar
makanan yang akan ditnyakan tentunya adalah jenis makanan yang
dicurigai berhubungan dengan penyakit kanker yang dimaksud.
4) Diet history
Metode ini paling baikdigunakan apabila ingi mengetahui
informasi kebiasaan asupan makanan serta faktor-faktor yang
mempengaruhinya. Ada tiga komponen yang tercakup dari metode ini
yaitu 24 jam recall, food frekuensi, dan wawancara mendalam. Seperti
yang dikemukakan sebelumnya bahwa metode 24 jam recall
merupakan metode sederhana untuk memperoleh gambaran pola
makan secara umum dan food frekuensi disini digunakan untuk
melakukan “cross check” tentang informasi yang diperoleh dari
metode sebelumnya dengan menanyakan frekuensi konsumsi jenis
makanan yang diketahui dari metode 24 jam recall.
2. Estimasi nilai gizi makanan
Dengan melakukan estimasi ini dapat diketahui apakah pasien
mempunyai resiko mallnutrisi untuk zat gizi tertentu. Ada dua metode
yang sering digunakan untuk estimasi ini yaitu pertama dengan
menggunakan daftar penukar bahan makanan dan dengan menggunakan
daftar komposisi bahan makanan.
Cara pertama adalah dengan menggunakan sistem pengelompokkan
makanan yang mengandung nilai gizi yang hampir sama dan fungsinya
terhadap tubuh. Cara kedua adalah dengan menggunakan daftar komposisi
bahan makanan. Cara ini lebih banyak digunakan saat ini karena dengan
bantuan komputer hasil analisis dengan cepat dapat diperoleh.
3. Evaluasi kecukupan diet
Apabila nilai gizi yang terkandung dalam makanan telah diketahui, aka
tibalah saatnya untuk mengetahui apakah asupan makanan pasien sesuai
dengan kebutuhannya. Pada pasien dengan kondisi normal dapat
digunakan angka kecukupan energi yang direkomendasi sesuai dengan
umur, jenis kelamin dan aktivitasnya. Pada pasien yang memerlukan
asuhan nutrisi khusus maka hasil evalusai ini akan digunakan dalam
perencanaan asuhan nutrisi.
E. Bahan
1. Formulir pencatatan makanan (dietary record) 3 buah
2. Formulir penilaian konsumsi makanan
3. Formulir penilaian rata-rata konsumsi
4. Daftar komposisi bahan makanan
5. Angka kecukupan gizi yang dianjurkan
F. Hasil Pengamatan
1. Hari pertama : Sabtu, 29 September 2018
Tabel 1 Menu Makanan Yang Dikonsumsi
Menu sarapan pagi 08.00 s.d 11.00 WITA
No
Jenis makanan Gambar

Nasi (60 gram) Bakwan


1
(25 gram)

2 Air (2 liter)

3 Biskuit (120 gram)

Menu makan siang 14.30 s.d 15.50 WITA

1
Buah (300 gram)

Makanan Ringan (35


2
gram)
Menu makan malam 19.00 s.d 20.30 WITA

Pisang Goreng (33.4


1.
gram)

2. Air Putih (200 ml)

Tabel 2 Formulir 24-Jam Recall


Jumlah
Waktu
No Jenis makanan Pengolahan/cara masak (ukuran
dikonsumsi
RT)
Makan pagi - Nasi - Beras dinanak. - 2L

- Bakwan - Dicampurkan sayur - 1 potong


dan tepung dan
digoreng.
1
- 2 gelas air putih - Air isi ulang (RO) - 19 L

Snack - Biskuit - Olahan pabrik - 1


bungkus
Makan -2
- Pisang Goreng
malam - Buah Pisang digoreng potong
3
- Air isi ulang (RO)
- Air Putih
- 19 L
Tabel diatas merupakan pola makan yang sering saya konsumsi.
Makanan-makanan yang dikonsumsi merupakan makanan olahan rumah
tangga dan sebagian juga merupakan olahan pabrik. Dihari pertama ini saya
banyak mengonsumsi buah, walaupun buah yang dikonsumsi sudah divariasi,
seperti nangka yang digoreng. Namun hal tersebut tidak mengurangi kaar gizi
dari buah tersebut. Dihari itu juga saya mengonsumsi snack atau makanan
ringan yang diolah namun masih dalam batas sewajarnya. Karena snack tidak
baik jika dimakan terlalu banyak untuk kesehatan.

Tabel 3 Formulir Food Diary


Makanan dan
Tempat
Waktu minuman yang Nama dagang Jumlah
makan
dikonsumsi
Pagi - Nasi - Beras - 1 sendok
08.00 s.d - Bakwan - Sayuran nasi
11.00 - Satu
- Air putih - Air isi ulang potong
Kost
(RO) kecil
- 200 ml

- Biskuit - Malkist - 120 gram


Siang - Nanas - Buah - 300 gr
Kost 14.30 s.d - Snack/Cemilan - Siip! - 35 gr
15.50
- Nangka - 33,4
Malam - Nangka Goreng
Goreng gram
Kost 19.00 s.d
- Air isi ulang - 200 ml
20.30 - Air Putih
(RO)
1. Hari kedua : Minggu, 30 September 2018
Tabel 5 Menu Makanan Yang Dikonsumsi
Menu sarapan pagi 07.30 – 08.00 WITA
No
Jenis makanan Gambar

1 Roti (150 gram)

2 Air putih (200 ml)

Menu makan siang 13.30-15.20 WITA

Nasi (80 gram) dan ikan


1
(20 gram)

2 Air putih (200 ml)

Biskuit (1
3
80 gram)
Menu makan malam 20.00 – 21. 20 WITA

1 Puding Susu (100 gram)

Martabak Cokelat Kacang


2
(90 gram)

Tabel 6 formulir 24-jam recall


Jumlah
Waktu
No Jenis makanan Pengolahan/cara masak (ukuran
dikonsumsi
RT)
Makan pagi - Roti - Panggang - 1 bungkus
1
- Air Putih - Air isi ulang (RO) - 200 ml

Makan - Nasi - Beras dinanak. - 1L


siang
- Ikan - Daging di masak - 1 kg
kering menggunakan
bumbu-bumbu
2
tertentu.

- Air putih - Air isi ulang (RO) - 19 L

Snack - Biskuit - Diolah di pabrik - 1 bungkus


Makan - Puding - Beras dinanak. - 30 L
malam
3
Snack - Martabak - Dipanggang - 1 Porsi
Cokelat
Pola Makan diatas merupakan pola makan yang sering saya konsumsi.
Makanan-makanan yang dikonsumsi merupakan makanan olahan rumah
tangga dan sebagian juga merupakan minuman olahan pabrik. Dihari kedua ini
saya makan makanan yang beragam dari pagi sampai malam. Mulai dari
sarapan roti dan susu, kemudian siangnya nasi dan biscuit, dan malamnya ada
pudding dan martabak.

Tabel 7 Formulir Food Diary


Makanan dan
Tempat
Waktu minuman yang Nama dagang Jumlah
makan
dikonsumsi
Kost Pagi - Roti - Roti - 150 gr
07.30 – - Air Putih - air isi ulang - 200 ml
08.00 (RO)
Kost Siang - Nasi - beras - 80 gr
13.30- - Ikan - ikan - 20 gr
15.20 - Air putih - air isi ulang - 19 L
(RO)
- Biskuit - Marie Susu - 180 gr
- Puding - Puding - 115 gr
Malam
Cokelat
Kost 20.00-
- Martabak - Malabar - 90 gr
21.20
Cokelat
2. Hari ketiga : Senin, 1 oktober 2018
Tabel 9 Menu Makanan Yang Dikonsumsi
Menu sarapan pagi 08.10 s.d 08.30 WITA
No
Jenis makanan Gambar

Nasi (115 gram) dan ikan


1
(44 gram)

2
Air putih (200 ml)

Menu makan siang 15.52 s.d 16.40 WITA

Bakso (1 mangkok)
1

2 Air putih (200 ml)


Menu makan malam 20.30 s.d 22.00 WITA

1 Nasi Goreng (150 gram)

2 Air putih (200 ml)

Tabel 10 Formulir 24-Jam Recall


Jumlah
Waktu
No Jenis makanan Pengolahan/cara masak (ukuran
dikonsumsi
RT)
Makan pagi - Nasi - Beras dinanak - 115 gr

1 - Ikan - Digoreng dan disaus - 44 gr

- Air putih - Air isi ulang (RO) - 19 L


Makan - Bakso - Direbus daging yg -1
siang sudah di bentuk bakso mangkok
2 dan dicampurkan
- Air putih bahan dan rempah - 19 L
- Air isi ulang (RO
Makan - Nasi Goreng - Beras dinanak dan - 1L
malam digoreng bersama
bumbu
3 - Telur - Rebus - 1 butir

- Air putih - 19 L
- Air isi ulang (RO)
Pola makan diatas merupakan pola makan yang sering saya konsumsi.
Makanan-makanan yang dikonsumsi merupakan makanan olahan rumah
tangga. Pagi hari saya sarapan nasi putih, memang agak berat untuk
dikonsumsi namun pagi itu makanan yang tersedia adalah nasi dan ikan. Lalu
siangnya saya makan Binthe Biluhuta atau Milu siram makanan khas daerah
Gorontalo yang banyak mengandung protein yang berasal dari jagung.
Kemudian malamnya saya makan nasi goreng yang dibelikan teman

Tabel 11 Formulir Food Diary


Makanan dan
Tempat Nama
Waktu minuman yang Jumlah
makan dagang
dikonsumsi
Kost Pagi - Nasi - Nasi goreng - 115
08.10 – special gram
08.30 - Ikan - Ikan acar
- 44 gr
- Air isi
- Air putih ulang (RO) - 19 L
Kost Siang - Binte Biluhuta - Milu Siram - 1
15.52 – - Air putih - Air isi Mangkok
16.40 ulang (RO - 19 L

- Nasi - Nasi - 150 gr


Goreng
Malam - Telur - Telur - 30 gr
Kost 20.30 – Goreng
22.00 - air putih - air minum - 19 L
isi ulang
(RO)
Tabel 12 Formulir Food Frequency
Jumlah per Jumlah per
Jenis Makanan Jarang Tidak pernah
hari minggu
Nasi 2 kali 14 kali - -
Jagung 1 kali 2 kali  -
Ubi – ubian - -  -
Kentang - -  -
Roti 1 kali 4 kali - -
Ikan besar 1 kali 3 kali  -
Ikan kecil 2 kali 14 kali - -
Udang/shellfish - -  -
Lainnya - -  -
Daging - -  -
Kambing/sapi/lainnya - -  -
Dagiang ayam - - - -
Jeroan/hati - -  -
Ikan kering - -  -
Telur 1 kali 5 kali - -
Tempe - - - -
Tahu 1 kali 10 kali - -
Kacang-kacangan 1 kali 6 kali  -
Susu 1 kali 7 kali  -
Ice-cream 1 kali 2 kali  -
Mentega - -  -
Sayuran daun hijau 1 kali 4 kali  -
Sayuran warna kuning - -  -
Sayuran lainnya 1 kali 5 kali  -
Buah-buahan 1 kali 2 kali - 
Permen 2 kali 14 kali - -
Kopi - -  -
The 1 kali 4 kali - -
Soft drink - -  -
Alcohol - -  

Dari daftar makanan yang tercantum diatas, ada makanan yang sering
saya konsumsi setiap harinya seperti nasi, ikan kecil (acar), tahu, dan kacang –
kacangan, dan ada pula makanan yang jarang saya konsumsi seperti udang,
mentega, dsb. Adapula makanan yang tidak pernah di konsumsi seperti Alkohol.

G. Pembahasan
Berdasarkan hasil pengamatan diatas pola konsumsi selama 3 hari yang
dikonsumsi sebagian besar makanan dan minuman jarang dikonsumsi. Seperti
sudah terpapar diatas pada hari pertama disarapan pagi terdapat nasi, bakwan,
air, dan biscuit. Pada makan siang terdapat buah nanas dan snack, lalu pada
malam harinya ada nangka dan susu. Kemudian pada hari kedua sarapannya
roti dan susu, dilanjt sengan siangnya nasi acar dan biscuit, lalu malam
harinya terdapat ayam puding cokelat dan martabak cokelat makanan tersebut
hanya dikonsumsi pada hari-hari tertentu. Pada hari terakhir praktikum banyak
mengonsumsi nasi baik sarapan maumpun makan malam berupa nasi goreng.
Makanan - makanan tersebut adalah olahan rumah tangga seperti martabak,
bakwan, nangka goreng, nasi goreng, milu siram. Namun selain makanan
olahan rumah tanggan ada juga makan yang dikonsumsi hasil olahan pabrik
seperti biskuit dan roti, cemilan. Untuk suplemen vitamin, sayuran saya sangat
jarang mengkonsumsinya.
Berdasarkan Angka Kecukupan Energi, Protein, Lemak, Karbohidrat,
Serat dan Air perorang peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
nomor 75 tahun 2013 tentang Angka Kecukupan Gizi yang dianjurkan bagi
Bangsa Indonesia pada perempuan usia 19-29 tahun dengan berat badan,
tinggi badan 159 cm memiliki energy 2250 kkal, protein 56 gram, lemak 75
gram, vitamin A 500 mcg, dan vitamin C 75 mcg.
Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan selama 3 hari berturut-turut
menunjukkan bahwa Angka Kecukupan Energi, Protein, Lemak, Karbohidrat,
Serat dan Air saya belum memenuhi standar dengan status gizi normal
berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2007 dan 2010. Hal ini dapat
dilihat dari berat badan 53 kg dan tinggi badan 156 cm.
Berdasarkan hasil yang telah didapat menunjukan bahwa energi yang
diperoleh selama 3 hari belum memenuhi syarat dan yang anjurkan untuk
setiap individu adalah 2250 kkal. Untuk energi hari pertama 1606 kkal, hari
kedua 2221, hari ketiga 1230 kkal. Pada protein masih belum memenuhi
syarat dengan ketetapan protein yaitu 56 gram untuk hari pertama 63.7 gram,
hari kedua 89 gram, dan hari ketiga 54.4 gram. Untuk hari ketiga protein
mendekati angka ketetapan normal.
Angka kecukupan lemak yang dianjurkan setiap individu adalah 75 gram.
Sedangkan angka kecukupan lemak yang diperoleh belum memenuhi syarat
dengan hari pertama 39.3 gram, hari kedua 55.35 gram, dan hari ketiga 21.6
gram. Angka kecukupan vitamin A yang dianjurkan setiap individu adalah
500 mcg sedangkan yang diperoleh belum memenuhi syarat dengan hari
pertama 7053 mcg, hari kedua 7712 mcg, dan hari ketiga 6040 mcg. Angka
kecukupan vitamin C yang dianjurkan setiap individu adalah 75 mcg
sedangkan yang diperoleh belum memenuhi syarat karena melewati batas
normal ketetapan dengan hari pertama 113 mcg, hari kedua 83.8 mcg, dan
hari ketiga 85 mcg.
H. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan selama 3 hari yaitu
dari hari Sabtu sampai dengan hari Senin menunjukkan bahwa konsusmsi
makanan individu belum memenuhi syarat yang telah ditetapkan. Oleh karena
itu diperlukan makan dan minuman yang bergizi. Dari hasil yang telah diamati
bahwa tidak adanya mengkonsumsi buah-buahan dan sayuran. Makan dari itu
untuk memperoleh gizi yang seimbang harus mengkonsumsi buah dan sayur
yang memiliki vitamin yang sangat berguna bagi tubuh.
Makanan yang di kosumsi selama 3 hari merupakan pola makan yang
pada umumnya sering dikonsumsi tetapi ada makanan yang hanya secara
kebetulan di makan pada hari tertentu. Makanan-makanan tersebut yang
dikonsumsi merupakan makanan olahan rumah tangga dan sebagian juga
merupakan bahan makanan instan atau olahan pabrik.
1. Hari pertama : Sabtu, 29 September 2018
Tabel 13 Formulir Penilaian Konsumsi Makanan
Jenis
makanan/ Jumlah Vitam Vitami
Fraksi Energy Protein Lemak Iron
minuman yang URT in A nC
dikonsumsi

Nasi putih 2 gls 1x 720 13.6 1.4 0 0 0

4 ptg
Nanas 1x 52 0.4 0.2 0.3 130 24
sdg
2 ptg
Nangka 1x 106 1.2 0.3 0.9 330 7
sdg
1 ptg
Ikan laut 1x 113 17 4.5 0 150 0
sdg
Sayur 2 sdm 1x 54 3.6 0.4 0 4800 76
Biskuit 65 ml 1x 52 3.3 2.5 0 73 0
Air putih 1 gls 7x 0 0 0 0 0 0
Susu 1 gls 1x 509 24.6 30 0 1570 6
Jumlah 1606 63.7 39.3 1.2 7053 113

2. Hari kedua : Minggu, 30 September 2018


Tabel 14 Formulir Penilaian Konsumsi Makanan
Jenis makanan/
Jumlah
minuman yang Fraksi Energy Protein Lemak Iron Vit. A Vit. C
URT
dikonsumsi

Nasi putih 2 gls 1x 720 13.6 1.4 0 0 0


Puding 100 gr 1x 194 1.9 0 0.2 0 1.8
Tepung 90 gr 1x 365 8.9 1.3 1.2 0 0
1 ptg
Ikan laut 1x 113 17 4.5 0 150 0
sdg
Sayur 2 sdm 1x 54 3.6 0.4 0 4800 76
Biskuit 65 ml 2x 104 6.6 6.25 0 292 0
Air putih 1 gls 7x 0 0 0 0 0 0
Susu 1 gls 1x 509 24.6 30 0 1570 6
Telur 2 butir 1x 162 12.8 11.5 0 900 0
Jumlah 2221 89 55.35 1.4 7712 83.8
3. Hari ketiga : Senin, 1 Oktober 2018

Tabel 15 Formulir Penilaian Konsumsi Makanan


Jenis
makanan/ Jumlah Vit.
Fraksi Energy Protein Lemak Iron Vit. A
minuman yang URT C
dikonsumsi

Nasi putih 2 gls 2x 720 13.6 1.4 0 0 0

Jagung 4 buah 1x 129 4.1 1.3 9 117 9


Telur 1 buah 1x 162 12.8 11.5 0 900 0
1 ptg
Ikan laut 1x 113 17 4.5 0 150 0
sdg
Sayur 2 sdm 1x 54 3.6 0.4 0 4800 76
Biskuit 65 ml 1x 52 3.3 2.5 0 73 0
Air putih 1 gls 7x 0 0 0 0 0 0
Jumlah 1230 54.4 21.6 9 6040 85

Formulir Penilaian Rata - Rata Kosumsi Makanan


Jenis Makanan/
minuman yang Energi Protein Lemak Iron Vit.A Vit. C
di kosumsi
Total Hari I 1606 63.7 39.3 1.2 7053 113

Total hari II 2221 89 55.35 1.4 7712 83.8

Total hari III 1230 54.4 21.6 9 6040 85

Rata - Rata 1685 69 116.25 3.9 6935 94


Daftar Pustaka

Gibson Rl. 1993. Nutritional assessment. A laboratory Manual. Oxford :Oxford


University Press.

Kadir, sunarto, 2015. Penuntun praktikum. Gizi kesmas. Universitas negeri


gorontalo.

Lee RD dan Nieman DC, 1996. Nutritional Assesment. Second edition. New York
: Mosby.

Mahan LK danArlin M. Nutritional Care Process. In: Krause’s Food, Nutrition


and Diet Teraphy. Edisi ke-8. London :W.B. Saunders Company, 199 Hal
415-430.

Starker PM, 1990. Nutritional Asessment Of The Hospitalized Patient. Advacd in


Nutritional Research;8:109-118.

Weinsier RI, Hunker EM, Krumidieck CL, dan Butterwoth CE. A, 1974.
Prospective Evaluation Of General Medical Patients During The Course
Of Hospitalization. American Journal of Clinical Nutrition;32418426.

Zeman FJ dan Ney DM, 1988. Applications of Clinical Nutrition. New Jersey :
Prentice Hall, Enbglewood cliffs. Hal 31-41.

Anda mungkin juga menyukai