Jiptummpp GDL Yanikabano 48326 3 Babii PDF
Jiptummpp GDL Yanikabano 48326 3 Babii PDF
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Serangga secara umum merupakan kelompok hewan yang memiliki kaki enam
(hexapoda), dimana badannya tersusun atas tiga bagian yaitu kepala, dada, dan
hewan dengan ciri memiliki jumlah kaki enam (heksapoda). Hal ini didukung pula
oleh Star (2009), serangga merupakan arthropoda yang tubuhnya terbagi atas
kepala, dada dan perut. Kepala mempunyai satu pasang antena dan dada dengan 3
pasang kaki biasanya terdapat 1 atau 2 pasang sayap pada tingkat dewasa.
jenis lainnya. Star (2009) menyatakan serangga merupakan hewan paling besar
Jumlah jenis tumbuhan dan hewan yang telah diidentifikasi mencapai 1,82 juta
dan serangga merupakan kelompok yang paling besar, yaitu mencapai 60% dari
jenis tersebut atau lebih kurang ada 950.000 jenis serangga. Jumlah seluruh
serangga baik yang sudah diidentifikasi maupun yang belum sangat sulit untuk
diketahui secara pasti. Ade (2013) menyatakan bahwa lebih dari 800.000 jenis
Terdapat 5.000 jenis ordo capung (Odonata), 20.000 jenis ordo belalang
ordo lalat dan kerabatnya (Diptera) 82.000 jenis ordo kepik (Hemiptera), 360.000
jenis ordo kumbang (Coleoptera), dan 110.000 jenis ordo semut dan lebah
10
beruas Arthropoda.
tanah, dan udara. Serangga permukaan tanah merupakan serangga yang hidup di
dalam tanah sangat tergantung pada ketersediaan energi dan sumber makanan
serangga tanah meluangkan sebagian atau seluruh hidup didalam tanah. Tanah
mengandung udara, dan tanah tersebut diperkaya oleh ekskresi dan tubuh-tubuh
serangga yang mati. Serangga tanah memperbaiki sifat-sifat fisik tanah dan
(mencegah kehilangan air) dan untuk kekuatan (bentuknya silindris). Rangka luar
rangka tersebut adalah berisi masa jaringan, ukuran tubuh serangga terbatas oleh
rangka dan berat rangka lebih dari 10% dari total berat tubuh.
11
a. Kepala
Kepala terdiri dari 3 sampai 7 ruas. Kepala berfungsi sebagai alat untuk
Mata merupakan organ penglihatan, pada serangga terdapat mata majemuk dan
mata tunggal. Serangga dewasa mempunyai mata besar yang disebut mata
majemuk atau mata faset yang terdiri dari beberapa ribu ommatidia, sehingga
bayangan yang terlihat oleh serangga adalah mozaik. Mata tunggal mempunyai
lensa kornea tunggal, dibawahnya terdapat sel komeagen dan retina. Mata tunggal
diantara atau dibawah mata majemuk. Sungut digunakan oleh serangga untuk
menerima rangsangan dari lingkungan, fungsi utama sungut adalah untuk perasa
dan bertindak sebagai organ pengecap, organ pembau, dan organ pendengar
(Suheriyanto, 2008).
apterigota (Gillot, 2005). Borror, el al (1996), Meyer (2003), dan Gillot (2005)
mempunyai bentuk dan ukuran yang sangat bervariasi sehingga dapat digunakan
1. Setaseus
Berbentuk seperti duri, pada bagian distal ruasnya menjadi langsing. Contoh
2. Filiform
Bentuk seperti benang, ruas-ruas hampir seragam dalam ukuran dan biasanya
3. Moniliform
Sungut seperti satu untaian merjan, ruas-ruas sama dalam ukuran dan kurang
4. Serrata
Seperti gergaji, ruas-ruas terutama yang ada di distal separuh atau dua pertiga
5. Pektinat
6. Klavat
contoh pada kumbang hitam dan kumbang lady bird. Bila ruas-ruas ujung meluas
13
juni.
7. Genikulat
Berbentuk siku, dengan ruas pertama panjang dan ruas-ruas berikutnya kecil
dan membelok pada satu sudut dengan yang pertama. Misalnya pada kumbang
8. Plumosa
9. Aristat
dorsal yang banyak, disebut arista. Contoh pada lalat rumah dan lalat syrphid.
10. Stilat
Pada ruas terakhir sungut mengandung juluran yang berbentuk seperti stili.
Tipe pengunyah merupakan tipe mulut yang banyak dijumpai pada serangga
dewasa dan serangga muda. Mandibula serangga tipe ini mengalami sklerotisasi,
Tipe pemotong-penyerap dapat ditemukan pada lalat hitam dan lalat kuda.
Serangga tipe ini mempunyai mandibular dan maksila yang memanjang dan
Pada lalat rumah dewasa tipe mulutnya termodifikasi seperti spon. Lalat ini
Kupu-kupu dan ngengat memiliki tipe mulut sifon. Serangga tersebut mengisap
cairan melalui proboscis. Probosis pada lalat dewasa biasanya panjang dan
melingkar, terbentuk dari dua galea maksila dan saluran makanan ada diantara
luar dari inang dan cairan dikeluarkan dari tubuh untuk mempermudah proses
penyerapan makanan. Serangga yang mempunyai tipe mulut ini biasanya berperan
sebagai vector penyakit, seperti serangga herbivor (cicada), parasit (kutu dan
nyamuk) dan karnivor (kutu pembunuh). Ada tiga tipe mulut penusuk-penghisap,
yaitu tipe yang sangat umum dijumpai pada nyamuk (terdiri dari stilet yang
panjang dan bergerigi), tipe yang hanya ditemukan pada thrips (tipe ini
merupakan peralihan antara pengunyah dan penusuk penghisap) dan tipe yang
ditemukan pada kutu penghisap (tersusun oleh tiga stilet yang tersimpan dalam
Lebah madu dewasa mempunyai tipe mulut yang termodifikasi menjadi bentuk
lain yang dapat digunakan untuk makanan cair, seperti nectar dan madu.
sarang.
b. Toraks
Toraks terbagi menjadi tiga segmen dan tiap segmen mempunyai sepasang
kaki, sehingga jumlah kaki serangga enam (heksapoda). Hal tersebut merupakan
hewan yang mempunyai kaki enam. Toraks terdiri atas tiga ruas, pada setiap ruas
terdapat sepasang tungkai dan jika terdapat sayap terletak pada ruas kedua dan
Sayap serangga tumbuh dari dinding tubuh yang terletak dorso-lateral antara
nota dan pleura. Pada umumnya serangga mempunyai dua pasang sayap yang
16
terletak pada ruas mesotoraks dan metatoraks. Pada sayap terdapat rangka dengan
pola tertentu dan sangat berguna dalam identifikasi. Rangka sayap merupakan
struktur yang berongga yang mengandung syaraf, trakea, dan hemolimf (Borror.,
Sistem rangka sayap yang banyak dipakai adalah sistem yang dibuat oleh John
Needham (Meyer, 2003 dalam Suheriyanto, 2008). Ada dua macam rangka sayap,
yaitu rangka sayap longitudinal dan rangka sayap menyilang. Rangka sayap
longitudinal terdiri dari: Kosta (C), Sub Kosta (Sc), Radius (R), Media (M),
Kubitus (Cu), dan Anal (A). Rangka sayap menyilang menghubungkan rangka-
rangka sayap longitudinal yang utama dan biasanya diberi nama sesuai dengan
c. Abdomen
peredaran darah terbuka, saluran pernapasan, dan tiga bagian saluran pencernaan.
Pada serangga dewasa terdapat spirakel dekat membrane pleural pada tiap
menghubungkan sistem respirasi dengan luar tubuh. Pada bagian paling ujung
abdomen terdapat anus, yang merupakan saluran keluar dari sistem pencernaan.
Pada serangga betina men abdomen ke delapan dan Sembilan bersatu membentuk
17
ovipositor sebagai organ yang membantu peletakan telur (Meyer, 2003 dalam
Suheriyanto, 2008).
bahasa Yunani arthro yang artinya ruas dan poda yang berarti kaki, jadi
arthropoda adalah kelompok hewan yang mempunyai ciri utama kaki beruas-ruas
(Borror., et al, 1996 dalam Suheriyanto, 2008). Meyer (2003) membagi filum
Trilobita merupakan arthropoda yang hidup di laut, yang ada sekitar 245 juta
tahun yang lalu. Anggota sub filum trilobite sangat sedikit yang diketahui, karena
selicerae dengan kelenjar racun. Serangga yang termasuk dalam kelompok ini
Kelompok hewan yang termasuk dalam sub filum ini adalah crustacean,
myriapoda, dan insekta (serangga). Salah satu kelompok mandibulata, yaitu kelas
seluruh lautan. Anggota kelas Myriapoda adalah milipedes dan centipedes yang
Serangga disebut juga insekta, insekta berasal dari bahasa Yunani, yaitu in
artinya dalam dan sect berarti potongan, jadi insekta dapat diartikan potongan
tubuh atau segmentasi (Bland dan Jaques, 1978 dalam Suheriyanto, 2008).
Serangga ini sampai dewasa tidak mempunyai syap (apterigota) dan dalam
yang sayapnya tumbuh menjelang dewasa (eksopterigota) tetapi sayap tidak dapat
dilipat sejajar tubuh (paleoptera). Serangga yang sayapnya dapat dilipat sejajar
Plecoptera dan Embioptera. Pada awal zaman karbon kelompok ini terbagi
a. Orthoperiod
Serangga yang termasuk kelompok ini mempunyai bagian mulut yang tidak
1) Blattodea – kecoak
2) Isoptera – rayap
8) Mantophasmatodea
9) Zoraptera – zorapteran
b. Hemipteroid
Ordo yang masuk dalam kelompok ini mempunyai bagian mulut yang
Psocoptera – psocid
1) Thysanoptera – thrips
3) Hemiptera
c. Endopterigota
dalam daur hidupnya, yaitu telur – larva – pupa – dewasa. Bentuk larva sangat
berbeda dengan dewasa. Sayap dan struktur dewasa lainnya berkembang pada saat
pupa.
Endopterigota terdiri atas 9 ordo yang merupakan 4/5 dari seluruh jenis
3) Siphonaptera – pinjal
6) Neuroptera – undur-undur
7) Coleoptera – kumbang
Phylum Arthropoda
Subphylum
Subkelas
Apterygota Pterygota
Protura
Diplura Exopterygota Endopterygota
Thysanura
Collembola
Ephemeroptera Coleoptera
Odonata Mecoptera
Orthoptera Trichoptera
Isoptera Lepidoptera
Plecoptera Diptera
Dermaptera Siphonaptera
Embioptera Hymenoptera
Mallophaga
Anoplura
Thysanoptera
Hemiptera
Homoptera
Neuroptera
kehidupan serangga adalah faktor fisis, biotik dan makanan. Data yang diperoleh
sampel. Hal ini disebabkan faktor keadaan cuaca, yang menyatakan bahwa cuaca
biotik yang dapat berinteraksi dengan serangga. Faktor biotik itu sendiri terjadi
antar serangga maupun dengan jenis lain. Menurut Smith (2006) dalam
mempunyai kesatuan fungsional tertentu dengan struktur trofik dan pola arus
energi yang khas, tetapi juga mempunyai kesatuan komposisional dimana terdapat
peluang jenis tertentu akan tetap ada atau hidup berdampingan. Menurut
komunitas.
23
energi bumi berasal dari matahari, tumbuhana menangkap energi tersebut untuk
tumbuhan sendiri dan sebagian merupakan sumber daya yang dapat dimanfaatkan
karnivor yang berperan sebagai konsumen sekunder, dan karnivor dimakan oleh
karnivor yang lain disebut dengan konsumen tersier (Suheriyanto, 2008). Pada
kenyataannya tidak semua energi disimpan, tetapi digunakan untuk proses internal
Produk sisa dan materi organik dari organisme yang mati juga dimanfaatkan oleh
organisme yang lain, yaitu decomposer sehingga diubah menjadi materi anorganik
komunitas. Tanpa adanya produsen tidak aka nada herbivor, karnivor, dan
hewan yang mati akan terakumulasi, terawetkan, dan dipencarkan oleh angin.
Sehingga tanpa dekomposer bumi akan kehilangan gas yang sangat penting untuk
hidup maupun yang telah mati, sehingga serangga berperan pada proses
dalam proses dekomposisi. Proses dekomposisi dalam tanah tidak akan mampu
berjalan cepat bila tidak ditunjang oleh kegiatan serangga permukaan tanah.
bahan organik dan biomassa hidup yang semuanya berkaitan dengan aliran siklus
karbon dalam tanah. Dengan ketersediaan energi dan hara bagi serangga
tanah akan berlangsung baik. Hal ini sesuai dengan pernyataan Tatang (2010),
memegang peranan penting dalam daur hara. Kelompok ini sangat erat
tingkat trofik pertama. Serangga pemakan tumbuhan berada pada tingkat trofik
kedua. Serangga yang masuk pada kelompok ini berperan sebagai konsumen
dengan berada disekitar tumbuhan. Serangga juga dapat berada pada tingkat trofik
ketiga, kelompok serangga ini berperan sebagai konsumen kedua yang memakan
hewan, sehingga disebut karnivor. Karnivor yang memakan karnivor pertama atar
sebagai konsumen ketiga berada pada tingkat trofik keempat. Kelompok serangga
Serangga yang berperan sebagai musuh alami dapat berupa predator dan
dan disebut parasitoid jika serangga tersebut hidup diluar atau didalam inang
penghasil produk, bahan pangan, dan pengurai sampah (Borror, et al., 1996 dalam
Suheriyanto, 2008).
Serangga ada yang berperan sebagai predator dan parasitoid yang dapat
membantu dalam mengendalikan hama, serangga juga memiliki peranan lain yaitu
sebagai pengendali gulma. Serangga herbivor yang bermanfaat bagi manusia akan
penyerbukan besar sekali, jika tidak ada serangga polinator atau serangga
rendah. Selain itu, peranan serangga yang lain adalah serangga sebagai pengurai.
dalam menguraikan zat organik menjadi zat anorganik, sehingga dengan adanya
serangga pengurai maka sampah akan cepat terurai dan kembali menjadi materi di
alam.
serangga penghasil produk dan bahan pangan. Serangga penghasil produk yang
serangga dapat menghasilkan produk berupa madu, royal jelly, propolis, malam,
dan juga polen. Menurut Elzinga (2004), selain produk tersebut terdapat produk
lain yaitu serangga penghasil produk benang sutera yang dihasilkan oleh ulat
sutera (Bombyx mori). Selain menghasilkan produk yang dapat dikonsumsi oleh
manusia, serangga juga dapat berperan untuk bahan pangan, beberapa jenis
Selain memiliki peran yang bermanfaat bagi manusia, serangga juga dapat
manusia, yaitu:
a. Thysanura-serangga perak
Serangga ini dapat ditemukan disela-sela buku, hidup dan makan di buku
b. Blattaria-kecoak
mengeluarkan kotoran dan bau yang tidak sedap, diduga serangga ini dapat
c. Isoptera-rayap
Rayap merupakan serangga yang memanfaatkan bahan yang terbuat dari kayu
d. Psocoptera-kutu buku
Kutu ini dapat ditemukan dibeberapa lokasi, terutama pada buku yang
tersimpan lama dan pada hiasan dinding yang terbuat dari kertas.
e. Coleoptera-kumbang beras
Beberapa jenis kumpang dapat ditemukan pada bahan pangan yang tersimpan,
biji-bijian, kain wol, dan jaket kulit. Sehingga keberadaan serangga ini dapat
dan di lantai. Pada umumnya serangga yang hidup dirumah bersifat omnivore
g. Siphonaptera-kutu kucing
Kutu kucing bersifat parasite pada mamalia dan burun, dan dapat berperan
sebagai vector cacing pita anjing. Kutu kucing menghisap darah pada
inangnya dan juga pada manusia. Gigitan kutu kucing dapat menyebabkan
dermatitis.
h. Lepidoptera-Ngengat baju
serangga mengganggu manusia karena mengeluarkan bau atau sekresi yang tidak
sedap, dapat masuk ke mata atau telinga seseorang dan dapat menimbulkan
dapat berbahaya bagi manusia, seperti pada lebah, tabuhan, dan kutu busuk.
Serangga ada yang hidup dalam atau pada tubuh manusia sebagai parasite yang
tanaman tersebut sebagai pakan, tempat meletakkan telur, dan secara tidak
29
langsung serangga berperan sebagai vector penyakit pada tanaman. Banyak sekali
pathogen yang dapat dipindahkan oleh serangga, baik dari kelompok virus, jamur,
atau bakteri.
keanekaragaman pada hutan homogen hal ini disebabkan pada hutan homogen
vegetasi herba yang merupakan tempat hidup dan sumber makanan bagi serangga
permukaan tanah, lebih beragam dan rimbun bila dibandingankan dengan vegetasi
heterogen. Pada hutan heterogen tutupan kanopi dari vegetasi kurang rapat
sehinga penetrasi sinar matahari lebih banyak, sehingga vegetasi herba atau
Sedangkan pada hutan heterogen tutupan kanopi lebih rapat, penetrasi sinar
matahari lebih kurang. Hal ini yang menyebabkan indeks keanekaragaman lebih
tinggi.
atau unsur iklim sebagai komponen suatu ekosistem. Pengamatan yang diamati
meliputi suhu, intensitas cahaya, kelembaban udara dan curah hujan. Karakteristik
biologis dari serangga dipengaruhi terutama oleh suhu dan kelembaban relatif.
yang diukur berasal dari penggunaan metode Light trap dalam menangkap
30
serangga yang ada dalam areal pertanian organik, berbeda dengan kelompok
masuk dalam mata faset yang dimiliki oleh suatu serangga dan diterima oleh
alami berkurang, tempat berlindung serangga dari serangan predator kurang dan
kondisi lingkungan yang tidak mendukung sepert aktivitas manusia dan polusi
kendaraan sehingga serangga tertentu saja yang mampu bertahan hidup dan
lebih tinggi.
31
hewan di daerah tropis. Menurut Sarjan (2008), serangga adalah hewan berdarah
Services Kota Malang pada Musim Pancaroba, diperoleh hasil penelitian dengan
pengambilan sampel dan identifikasi serangga yang dilakukan pada Hutan Kota
Malabar diperoleh 10 ordo dan 26 family dengan dominasi serangga pada masing-
32
masing kuadran didominasi oleh ordo Hymenoptera dan Collembola. Nilai indeks
keanekaragaman tertinggi ada pada kuadran 3 dengan nilai yang berkisar 1,27-
pengamatannya. Suhu dalam hutan lebih rendah dari pada suhu di luar lokasi yang
lebih tinggi, rata-rata 24,75°C dan kelembaban 79,14% membuat serangga cukup
nyaman didalam lingkungan hutan kota, hal ini ditunjukkan dari hasil perhitungan
pada hutan kota Malabar sebanyak 1145 vegetasi juga menjadi habitat yang
nyaman untuk serangga. Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang akan
dilaksanakan di hutan hujan tropis Ranu Pani dengan melihat faktor lingkungan
Guineensis Jacq.) di Kebun Helvetia Pt. Perkebunan Nusantara II, dari hasil
dari ordo Hymenoptera (Formicidae) dan terendah sebesar 0,3355% dari ordo
Pada areal TM diperoleh nilai FR tertinggi adalah 5,1020% dari ordo Arachnida
dan Psephenidae). Sedangkan pada areal TBM diperoleh nilai FR tertinggi adalah
2,9276 dan TBM sebesar 2,9858. Sedangkan nilai kesamaan (Q/s) kedua areal
sebesar 79,365%. Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang akan dilaksanakan
di hutan hujan tropis Ranu Pani dan dapat dijadikan sebagai acuan dalam
melakukan perhitungan indeks keanekaragaman dan indeks nilai penting dari hasil
Family (409 individu), pada lokasi hutan heterogen didapatkan 7 ordo dengan
dibandingkan hutan heterogen. (0,224) Dari hasil uji statistik Hutchinson pada
3. Indeks kesamaan Sorrensen pada hutan homogen dan hutan heterogen sebesar
58%.
34
Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang akan dilaksanakan di hutan hujan
tropis Ranu Pani dengan melihat faktor lingkungan yang menyusun suatu
kehidupan organisme, termasuk keanekaragaman dalam satu jenis dan atau antar
sebagai pembawa berbagai sifat keturunan dari semua makhluk hidup yang ada
nmencakup sebagian besar pemikiran tentang ekologi. Hal itu terutama karena
kemerataan jenis. Nilai minimum H’. Nilai minimum H’ adalah 0, yaitu nilai
indeks keanekaragaman untuk komunitas dengan satu jenis tunggal dan akan
jenis. Kemerataan jenis menurut Odum (1998) adalah pembagian individu yang
2008).
36
Frekuensi relatif (RFi), dan penutupan relatif (RCi) dari vegetasi (Bengen, 2000).
Indeks nilai penting suatu jenis berkisar antara 0 – 300, nilai penting ini
ekosistem dan dapat juga digunakan untuk mengetahui dominansi suatu jenis
Hutan hujan tropis Indonesia dikenal sebagai hutan yang paling kaya akan
1984 dalam Sidiyasa., et al, 2006). Selain itu, menurut Groobridge (1992) dalam
antara fauna dan floranya saling berinteraksi satu dengan lain. Diantara hubungan
hujan tropis. Tumbuhan merupakan sumber pakan bagi hewan dan sebaliknya
taman nasional karena memiliki potensi kekayaan alam yang tidak saja besar
namun juga unik. Secara geografis, kawasan TNBTS terletak antara 7054’– 8013’
di TNBTS meliputi Zona inti (22.006 ha), zona rimba (23.485,20 ha), zona
pemanfaatan intensif (425 ha), zona pemanfaatan tradisional (2.360 ha0, dan zona
38
rehabilitasi (2.000 ha). Namun, perubahan potensi pada lokasi zona tertentu
(pembagian zona yang ada sudah tidak sesuai dengan kondisi pengelolaan), maka
dilakukan review zonasi dengan hasil yaitu zona inti (17.713,68 ha), zona rimba
zona religi seluas 99,81 ha, dan zona khusus seluas 34,35 ha (Profil BB-TNBTS,
memiliki tiga tipe ekosistem, yaitu ekosistem submontana, montana dan sub-
alpine, dengan rentang ketinggian antara 750 – 3676 m diatas permukaan laut.
tersebut memiliki keragaman hayati yang cukup tinggi dengan karakter vegetasi
yang khas dataran tinggi basah seperti edelweiss (Anaphalis javanica), cemara
2007).
pengatur tata air, hidrologi, flora dan fauna serta penunjang budidaya (Anggraeni,
2010)
39
Ranu Pani merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Senduro
ke dalam Seksi Pengelolaan Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru
(BBTNBTS). Desa Ranu Pani terletak pada ketinggian 2200 mdpl. Desa Ranu
Pani menjadi desa pada tanggal 19 Desember 2005 oleh pemerintah Kabupaten
Ranu Pani memiliki luas 35,79 km2 yang terbagi menjadi dua dukuh yaitu,
Mbedog Asu dan Besaran. Batas utara Ranu Pani adalah Resort Pengelolaan
Taman Nasional (RPTN) Tengger Laut Pasir, sebelah selatan berbatasan dengan
RPTN Darungan, sebelah selatan berbatasan dengan RPTN Patok Picis, RPTN
Kunci, RPTN Taman Satriyan dan sebelah timur berbatasan dengan RPTN Seroja,
Berdasarkan klasifikasi tipe iklim oleh Schmidt dan Ferguson (1951) dalam
(Pertiwi), kawasan Ranu Pani termasuk dalam iklim C. Suhu udara rata-rata
mencapai 100oC, curah hujan di Ranu Pani cukup tinggi yaitu, dengan nilai
Q=33,3-60%. Ranu Pani dapat dicapai melalui dua jalur yaitu dari arah Lumajang
melalui Senduro (±50 km) dan dari arah Tumpang - Malang (±53 km). Daerah
Ranu Pani memperolah air tanah dari air hujan yang merembes melalui sebaran
batu gunung, bergerak masuk ke dalam lapisan batuan di bawah batu lempung
yang kedap air. Untuk keperluan sehari-hari masyarakat Family Tengger Desa
Ranu Pani diperoleh dari bukit, yaitu dari sumber air Amprong dekat Gunung
Ayek-ayek yang berjarak kurang lebih 4-5 km dari Ranu Pani. Jenis tanah daerah
40
ini termasuk jenis regosol dan latosol dengan kelas tanah 5, artinya bahwa tanah
siswa dalam memahami materi pembelajaran. Hal ini sesuai dengan pernyataan
Abdullah (2012), sumber belajar adalah segala sesuatu atau daya yang dapat
dimanfaatkan oleh tenaga pengajar dan peserta didik, baik secara terpisah maupun
manusia, sumber belajar berbasis cetakan, sumber belajar berbasis visual, sumber
dan membantu pengajar untuk menggunakan waktu secara lebih baik dan
kemampuannya.
antara pelajaran yang bersifat verbal dan abstrak dengan realitas yang sifatnya
adanya media massa, melalui: pemanfaatan secara bersama yang lebih oleh
Sumber belajar yang digunakan untuk peserta didik harus sesuai dengan
materi dan tujuan pembelajaran. Terkait dengan pemilihan sumber belajar Dick
artinya bila sumber belajar yang bersangkutan tidak terdapat pada sumber-sumber
yang ada maka sebaiknya dibeli atau dirancang atau dibuat sendiri, (3) Apakah
tersedia dana, tenaga, dan fasilitas yang cukup untuk mengadakan sumber belajar
sumber belajar yang bersangkutan untuk jangka waktu yang relatif lama, dan (5)
Efektifitas biaya dalam jangka waktu yang relatif lama. Selain memperhatikan
(1988) yaitu, (1) Metode pembelajaran yang digunakan, (2) Tujuan pembelajaran
yang ingin dicapai, (3) Karakteristik pebelajar, (4) Aspek kepraktisan dalam hal
Pada dasarnya suatu informasi atau hasil penelitian dapat dijadikan sebagai
sumber belajar dan ilmu pengetahuan jika informasi tersebut memenuhi syarat
dengan menggunakan rasa (nalar) dan hasilnya dapat diterima oleh nalar
manusia.
Kebenaran itu dapat diselidiki dan dibenarkan oleh ahli lain dalam bidang
Oleh karenanya, ilmu pengetahuan bersifat relatif dan temporal, tidak pernah
mutlak dan final. Dengan demikian, ilmu pengetahuan bersifat dinamis dan
terbuka.
dengan fakta.
5. Andal dan dirancang, ilmu pengetahuan dapat diuji kembali secara terbuka
menurut persyaratan dengan hasil yang dapat diandalkan. Selain itu, ilmu
metode ilmiah.
menurut Stronge (2006) ada enam jenis yaitu, (1) Orang, bentuk sumber belajar:
tenaga pengajar mata pelajaran, teman sejawat, dan laboran, (2) Pesan bentuk
sumber belajar: Ide, fakta, makna yang terkait dengan isi bidang studi atau mata
kuliah, (3) Bahan bentuk sumber belajar: buku, hasil pekerjaan mahasiswa, papan,
peta, globe, film (non TV), gambar-gambar, diagram, majalah, jurnal, dan surat
surat kabar, (4) Latar bentuk sumber belajar: perpustakaan, laboratorium, dan
taman kampus, (5) Teknik bentuk sumber belajar: ceramah bervariasi, diskusi,
tugas, dan (6) Alat bentuk sumber belajar: komputer, LCD, radio, tape recordo,
dalam proses belajar-mengajar. Pada umumnya, lembar kerja peserta didik berisi
diskusi, teka teki silang, tugas portofolio, dan soal-soal latihan, maupun segala
bentuk petunjuk yang mampu mengajak peserta didik beraktivitas dalam proses
peserta didik.
disajikan.
secara lisan.
b. Tujuan Pembelajara/kompetensi.
c. Ringkasan Materi.
45
e. Alat penilaian.
Menurut Darmojo dan Kaligis (1994) dalam Ango (2013), lembar kerja
peserta didik yang baik haruslah memenuhi berbagai persyaratan misalnya syarat
1. Syarat didaktik mengatur tentang penggunaan lembar kerja peserta didik yang
bersifat universal, dapat digunakan dengan baik untuk peserta didik yang
lamban atau yang pandai. Lembar kerja peserta didik lebih menekankan
konsep, dan yang terpenting dalam lembar kerja peserta didik ada variasi
stimulus melalui berbagi media dan kegiatan peserta didik . Lembar kerja
peserta didik yang baik itu adalah yang dapat digunakan baik oleh peserta
peserta didik dapat berfungsi sebagai petunjuk jalan bagi peserta didik
didik .
bahasa, susunan kalimat, kosa kata, tingkat kesukaran, dan kejelasan yang
pada hakikatnya haruslah tepat guna dalam arti dapat dimengerti oleh peserta
didik.
didik.
peserta didik.
peserta didik.
peserta didik.
i. Memiliki tujuan belajar yang jelas serta manfaat dari pelajaran itu sebagai
sumber motivasi.
3. Syarat teknis dalam penyusunan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) terdiri
atas :
a. Tulisan (a) Menggunakan huruf cetak dan tidak menggunakan huruf latin
atau romawi. (b) Menggunakan huruf tebal yang agak besar, bukan huruf
biasa yang diberi garis bawah (c) Menggunakan tidak lebih dari 10 kata
b. Gambar yang baik untuk lembar kerja peserta didik adalah yang dapat
penguna lembar kerja peserta didik. Yang lebih penting adalah kejelasan
c. Penampilan adalah hal yang sangat penting dalam sebuah lembar kerja
dijawab oleh peserta didik, hal ini akan menimbulkan kesan jenuh
gambarnya saja, itu tidak mungkin karena pesannya atau isinya tidak akan
48
sampai. Jadi yang baik adalah lembar kerja peserta didik yang memiliki
Sumber belajar yang akan digunakan oleh peserta didik, dalam penerapannya
karakteristik sumber belajar yang digunakan. Adapun yang harus dilakukan guru
2. Sumber belajar yang digunakan harus sesuai dengan tujuan yang hendak
tersebut, siswa dituntut untuk mampu memahami konsep daripada hanya sekadar
itu, sumber belajar yang diberikan harus dapat membantu siswa dalam memahami
49
konsep materi yang disampaikan oleh guru. Selain itu, juga mendukung
siswa harus sesuai dengan kompetensi dasar yang akan dicapai sehingga sumber
belajar harus memuat materi yang sesuai dengan kurikulum yang berlaku.
50