Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kurikulum adalah suatu pedoman untuk pengajar/pendidik baik guru maupun dosen
yang akan melakukan pengajaran di kelas, guna membantu dalam kelancaran suatu
pengajaran, yang dimana kurikulum tersebut sudah tertera pada perundang-undangan
pemerintah . Pada umumnya kurikulum bisa dikatakan rancangan pembelajaran yang akan
dilakukan oleh pendidik yang berupa seperangkat mata pelajaran atau materi pelajaran yangg
dapat membatu jalannya belajar mengajar, tetapi, menurut para siswa kurikulum adalah
identik dengan tugas pelajaran, latihan atau isi buku pelajaran.

Dalam hal ini sekolah sebagai pelaksana pendidikan yang sangat berkepentingan
menjadi lahan utama. Dari semua pihak baik itu orang tua, masyarakat dan semua pihak yang
terkait dengan perubahan-perubahan kurikulum itu. Oleh karena itu perubahan kurikulum
harus disikapi secara positif dengan mengkaji dan memahami implementasinya di sekolah.
Keberhasilan implementasi kurikulum ini juga dipengaruhi oleh kemampuan guru terutama
berkaitan dengan pengetahuan. Yang sebagaimana kurikulum merupakan alat untuk
mencapai tujuan pendidikan, sekaligus sebagai pedoman dalam pelaksanaan pendidikan.
Kurikulum mencerminkan falsafah hidup bangsa, ke arah mana dan bagaimana bentuk
kehidupan itu kelak akan ditentukan oleh kurikulum yang digunakan oleh bangsa tersebut
sampai sekarang. (Iis)

Kurikulum dapat meramalkan hasil pendidikan atau pengajaran yang diharapkan


karena ia menunjukkan apa yang harus dipelajari dan kegiatan apa yang harus dialami oleh
peserta didik. Hasil pendidikan terkadang tidak dapat diketahui dengan segera atau setelah
peserta didik menyelesaikan suatu program pendidikan. Pembaharuan kurikulum perlu
dilakukan sebab tidak ada satu kurikulum yang sesuai dengan sepanjang masa, kurikulum
harus dapat menyesuaikan dengan perkembangan zaman yang senantiasa cenderung berubah.

Perubahan kurikulum dapat bersifat sebagian (pada komponen tertentu), tetapi dapat
pula bersifat keseluruhan yang menyangkut semua komponen kurikulum. Perubahan
kurikulum menyangkut berbagai faktor, baik orang-orang yang terlibat dalam pendidikan dan
faktor-faktor penunjang dalam pelaksanaan pendidikan contohnya Kepala Sekolah, Guru
Dsb. Sebagai konsekuensi dari perubahan kurikulum juga akan mengakibatkan perubahan
dalam operasionalisasi kurikulum tersebut, baik orang yang terlibat dalam pendidikan
maupun faktor-faktor penunjang dalam pelaksannaan kurikulum. Pembaharuan kurikulum
perlu dilakukan mengingat kurikulum sebagai alat untuk mencapai tujuan harus
menyesuaikan dengan perkembangan masyarakat yang senantiasa berubah dan terus
berlangsung.
(Nabilla)

1
Kurikulum juga mempunyai sejarah nya dari masa 1947 hingga masa sekarang yaitu
Kurikulum 2013. Pada sejarah Kurikulum pendidikan 1952 bahwa saat itu tepatnya di tahun
1952 kurikulum di indonesia mengalami penyempurnaan, pemerintah indonesia melalui
Kementrian Pendidikan Pengajaran dan Kebudayaan menerbitkan buku Pedoman Kurikulum
SD yang lebih merinci setiap mata pelajaran kemudian diberi nama Rencana Pembelajaran
Terurai 1952 yang berfungsi membimbing para guru dalam kegiatan mengajar di Sekolah
Dasar . Di dalamnya tercantum jenis-jenis pelajaran yang harus menjadi kegiatan murid
dalam belajar di sekolah, seperti pelajaran Bahasa Indonesia, Bahasa Daerah, Berhitung, Ilmu
Alam, Ilmu Hayat, Ilmu Bumi dan Sejarah. Pelajaran Bahasa Indonesia baru diberikan sejak
kelas tiga dan terbagi atas ; bercakap – cakap, membaca, bahasa dan mengarang. Dalam
pelajaran Bahasa Daerah diberikan pelajaran membaca dalam huruf daerah seperti huruf Jawa
bagi murid di Jawa di mulai sejak kelas dua tengah tahun kedua. Pelajaran terhitung terbagi
atas hitung angka, ilmu bangun dan mencongkak, sedangkan pelajaran Ilmu Hayat terbagi
atas Ilmu Tubuh Manusia, Ilmu Tumbuh-tumbuhan dan Ilmu Hewan. Kurikulum pada tahun
1952 ini juga sudah mengarah pada suatu sistem pendidikan nasional yang paling menonjol
dan sekaligus ciri dari kurikulum 1952 ini bahwa setiap rencana pelajaran sehari – hari .
Seperti halnya pada Silabus mata pelajarannya jelas sekali, seorang guru mengajar satu mata
pelajaran. (Riris)

Lahirnya kurikulum 1952 tidak terlepas dari sejarah kelahiran Kurikulum 1947.
Bahkan dapat dikatakan bahwa Kurikulum 1952 adalah pembaharuan dari Kurikulum 1947.
Dikatakan demikian karena saat kurikulum 1947 berlaku belum ada undang-undang
pendidikan yang berlaku sebagai landasan operasionalnya. Hal ini terjadi sampai tahun 1949.
Baru setelah tahun 1950 undang-undang pendidikan yang dikenal dengan Undang-undang
No. 4 Tahun 1950 dapat dirampungkan. Selanjutnya undang-undang itu disahkan pada tahun
1954 sebagai UU No. 12 Tahun 1954. Dari situlah dikenal undang-undang pendidikan yang
pertama kali, yaitu No. 4 Tahun 1950 No. 12 Tahun 1954. Namun undang-undang itu tidak
memberlakukan pelaksanaan Kurikulum 1947. (Arinda)

Kurikulum menganut kepada pendidikan , Pendidikan adalah suatu upaya sosial-


budaya manusia yang paling tua. Ketika manusia berkembang, memiliki keturunan dan
memiliki keinginan agar keturunan tersebut memiliki apa yang sudah dimiliki manusia
tersebut maka terjadilah proses komunikasi dan proses pendidikan. Dalam komunikasi
tersebut, segala aspek kehidupan (budaya, sosial, teknologi, kepercayaan ilmu, cara berfikir,
cara bersikap, cara bertindak, cara berbicara) diwariskan ke keturunan tersebut. Melalui
pendidikan terjadi proses pewarisan dan orang tua merasa yakin bahwa anaknya dapat
melanjutkan kehidupan keluarga, dan masyarakat yakin bahwa anggota barunya dapat
meneruskan keberlangsungan hidup kelompoknya. Ketika masyarakat tersebut berkembang
menjadi bangsa maka bangsa itu yakin pula bahwa melalui pendidikan generasi keturunan itu
dapat meneruskan kehidupan bangsa.(esti)
Maka dari itu sangat penting bagi kita untuk mempelajari perubahan kurikulum dari
masa ke masa. Karena hal ini akan semakin memberikan pemahaman kepada kita betapa
pentingnya keberadaan kurikulum dan penting pula untuk dikembangkan.

2
B. Tujuan Penulisan

1. Mengetahui sejarah Kurikulum Pendidikan pada tahun 1952


2. Mengetahui permasalahan Kurikulum Pendidikan pada tahun 1952
3. Mengetahui perbedaan Kurikulum Pendidikan pada tahun 1952 dengan
Kurikulum sekarang (2013)

3
BAB II

PEMBAHSAN

A. Sejarah kurikulum pendidikan tahun 1952


Setelah rencana pelajaran 1947, pada tahun 1952 kurikulum di Indonesia mengalami
penyempurnaan. Pada tahun 1952 ini, pemerinah Indonesia melalui Kementerian Pendidikan
Pengajaran dan Kebudayaan menerbitkan buku pedoman kurikulum SD yang lebih merinci
setiap mata pelajaran kemudian diberi nama Rencana Pelajaran Terurai 1952 yang berfungsi
membimbing para guru dalam kegiatan mengajar di Sekolah Dasar. Di dalamnya tercantum
jenis – jenis pelajaran yang harus menjadi kegiatan murid dalam belajar di sekolah, sepeti
pelajaran Bahasa Indonesia, Bahasa Daerah, Berhitung, Ilmu Alam, Ilmu Hayat, Ilmu Bumi,
dan Sejarah.(esti)
a. Bahasa Indonesia
Dalam pembelajaran terurai, pelajaran bahasa Indonesia dimulai dari kelas III,
sedangkan kelas sebelumnys diberikan bahasa daerah. Disini tidak diterangkan
bagaimana jika suatu daerah menggunakan pengantar bahasa Indonesia.
Pelajaran ini meliputi : bercakap-cakap, membaca, ilmu bahan, menyalin, dikte,
latihan, menterjemah dan surat menyurat.
b. Bahasa Daerah
Pelajaran ini dimulai sejak kelas I, maksud dan tujuannya adalah agar anak dapat
memahami perkataan orang dan dapat menuturkan perasaan sendiri dengan bahasa
sederhana, baik dan jelas.
Pelajaran ini meliputi: bercakap-cakap, membaca dengan huruf latin jawa, ilmu
bahasa. Untuk kelas V dan VI membuat kalimat dengan kata-kata yang diterangkan,
menyalin dikte dan sebagainya.
c. Berhitung
Pelajaran ini menggunakan jalan pengajaran konsintris
Kelas I : 1 – 20
Kelas II : 1 – 100
Kelas III : 1 – 1000
Kelas IV, V, VI : 1000 ke atas
Pelajaran meliputi: menambah, mengurangi, mencongak, ukuran, timbangan, uang,
pecahan dan lain-lain. Pelajaran dimulai dengan hal-hal yang mudah dan sederhana
kemudian makin menjadi sukar dan kompleks.
d. Ilmu Alam
Tujuannya :
Menerangkan tentang kejadian-kejadian dalam kehidupan sehari-hari yang sederhana
yang berhubungan dengan ilmu alam.
Kegunaannya :
Untuk mencerdaskan pikiran anak, menghilangkan takhyul dan menanamkan
kepercayaan kepada Tuhan. Pelajaran ini diberikan di kelas V dan VI dan diberikan
satu jam dalam seminggu.

e. Ilmu Hayat
Pelajaran ini terdiri dari pelajaran-pelajaran ilmu tumbuh-tumbuhan, ilmu hewan,
ilmu manusia yang diberikan secara terpisah-pisah.

4
f. Ilmu Bumi
Tujuan:
 Mempelajari hal tentang tanah dan bangsa Indonesia, dan juga bangsa-bangsa
lain.
 Menghargai Negara, bangsa Indonesia dan Negara lain.
 Mempelajari hal pergaulan hidup dengan bangsa lain.
Pelajaran ini mulai diberikan pada kelas III, IV, V, VI. Jalannya pelajaran:
 Mempersiapkan alat-alat
 Mempelajari peta
 Mengajarkan pengetahuan ilmu bumi
 Memilih
 Menyalin
g. Sejarah
Pelajaran ini dimulai dari kelas IV, V, VI.
Maksudnya:
Supaya mengenal cerita-cerita yang dikenal umum yang berhubungan dengan sejarah.
Tujuannya:
 Memupuk rasa kebangsaan
 Menghidupkan harga diri bangsa indonesia
 Menghargai dan cinta kepada kebudayaan bangsa Indonesia dan kebudayaan
internasional. (Esti)

Kurikulum ini lebih merinci setiap mata pelajaran yang disebut Rencana Pelajaran
Terurai 1952 di penghubung era Presiden Soekarno, muncul Rencana Pendidikan 1964 atau
kurikulum 1964. Fokusnya pada pengembangan pancawardhana, yaitu : a) daya cipta, b)
rasa, c) karsa, d) karya, e) moral. Mata pelajaran diklasifikasi dalam lima kelompok bidang
studi :
1. Perkembangan moral : pendidikan kemasyarakatan, pendidikan agama/ budi pekerti.
2. Perkembangan inteligensi : bahasa Indonesia, bahasa daerah, berhitung dan
pengetahuan alamiah.
3. Perkembangan emosional /artistik : seni sastra/musik, seni lukis/rupa, seni tari, dan
seni sastra/drama.
4. Perkembangan keprigelan : pertanian/peternakan, industry kecil/ pekerjaan tangan,
koperasi/tabungan, dan keprigelan – keprigelan yang lain.
5. Perkembangan jasmaniah : pendidikan jasmaniah, pendidikan kesehatan. (Nabilla)

Lahirnya kurikulum 1952 tidak terlepas dari sejarah kelahiran Kurikulum 1947.
Bahkan dapat dikatakan bahwa Kurikulum 1952 adalah pembaharuan dari Kurikulum 1947.
Dikatakan demikian karena saat kurikulum 1947 berlaku belum ada undang-undang
pendidikan yang berlaku sebagai landasan operasionalnya. Hal ini terjadi sampai tahun 1949.
Baru setelah tahun 1950 undang-undang pendidikan yang dikenal dengan Undang-undang
No. 4 Tahun 1950 dapat dirampungkan. Selanjutnya undang-undang itu disahkan pada tahun
1954 sebagai UU No. 12 Tahun 1954. Dari situlah dikenal undang-undang pendidikan yang
pertama kali, yaitu No. 4 Tahun 1950 No. 12 Tahun 1954. Namun undang-undang itu tidak
memberlakukan pelaksanaan Kurikulum 1947.(arinda)

5
Seiring dengan berlakunya undang-undang pendidikan No. 4 Tahun 1950 yang baru
dilaksanakan pada tahun 1954, kurikulum yang berlaku bukan lagi kurikulum 1947, tetapi
kurikulum tahun 1952. Dengan kata lain, kurikulum 1952 merupakan kurikulum pertama
yang memiliki dasar hukum operasional.(arinda)

Landasan yuridis kurikulum 1952 tidak berbeda jauh dari kurikulum 1947. Landasan
idilnya adalah Pancasila yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945, sedangkan landasan
konstitusionalnya adalah UUD 1945.

Landasan operasional kurikulum 1952 adalah UU No. 4 Tahun 1950. Undang-undang


itu telah dirancang sebelum tahun 1950. Rancangan undang-undang itu yang awalnya dibahas
oleh BPKNIP tahun 1948 tidak dapat dilakukan karena terjadinya clash II. Baru pada tanggal
29 Oktober 1949, RUU itu diterima oleh BPKNIP dan disahkan oleh pemerintah RI pada
tanggal 2 April 1950.

Seiring dengan terbentuknya kembali negara kesatuan RI setelah berada di bawah


pemerintahan RIS, maka UU No. 4 Tahun 1950 disempurnakan lagi dan diterima oleh DPR
pada tanggal 23 Desember 1953, pengesahannya dilakukan pemerintah RI pada tanggal 12
Maret 1954 sebagai UU No. 12 Tahun 1954. Dengan demikian maka dapat dipahami bahwa
UU No. 12 Tahun 1954 sebenarnya merupakan dasar hukum bagi pelaksanaan UU No. 4
Tahun 1950. Maka landasan operasional kurikulum 1952 adalah UU No. 4 Tahun 1950 dan
UU No. 12 Tahun 1954.(iis)

Kurikulum 1952 merupakan pengembangan dari kurikulum sebelumnya, yaitu


kurikulum 1947, dimana kurikulum ini lebih merinci setiap mata pelajaran. Karena itu,
kurikulum 1952 lebih dikenal sebagai Rencana Pelajaran Terurai 1952. Yang paling
menonjol dan sekaligus ciri dari kurikulum 1952 ini bahwa setiap rencana pelajaran harus
memperhatikan isi pelajaran yang dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari.

Isi kurikulum 1952 merupakan penjabaran arah dan tujuan pedidikan sekolah
menengah dan tujuan kurikulum. Sebagaimana dikemukakan di atas bahwa tujuan pendidikan
sekolah menengah dan tujuan kurikulum diarahkan pada penyiapan pelajar ke pendidikan
tinggi serta mendidik tenaga-tenaga ahli dalam berbagai lapangan khusus, sesuai dengan
bakat masing-masing dan kebutuhan masyarakat.(esti)

Hal itu didasarkan pada kesadaran akan corak pendidikan masa lampau. Penjelasan itu
dapat diperoleh pada penjelasan UU Nomor 4 Tahun 1950 Bab V pasal 7 ayat 3. Dalam
undang-undang itu dinyatakan bahwa pada masa lampau pendidikan menengah dibedakan
menjadi dua, yaitu pendidikan menengah kejuruan dan pendidikan menengah umum. Sekolah
menengah umum mementingkan pelajaran-pelajaran bagi perguruan tinggi, dan sekolah
menengah kejuruan mendidik tenaga-renaga dalam bermacam-macam pekerjaan kepandaian
dan keahlian. Akibatnya adalah sebagian besar dari siswa memilih pendidikan menengah
umum, dengan maksud supaya dapat meneruskan pendidikan ke sekolah yang lebih tinggi.
Sementara itu, sekolah.sekolah kejuruan kurang mendapat minat. Merespon minat siswa yang
rendah dalam melanjutkan ke sekolah kejuruan, pemerintah melakukan beberapa upaya.

6
Nilai-nilai pendidikan karakter dalam kurikulum pendidikan yang pernah
digunakan di Sekolah Dasar berdasarkan Rencana Pelajaran 1947 dan Rencana Pelajaran
Terurai 1952 yaitu:
1) Sifat manusia dan kewarganegaraan yang diutamakan meliputi Perasaan bakti
kepada Tuhan YME,
2) Cinta pada alam, negara, bangsa, dan kebudayaan,
3) Cinta dan hormat kepada ibu dan bapak.
4) Berhak dan wajib ikut memajukan negara nya menurut pembawaan dan
kemampuan.
5) Keyakinan bahwa orang menjadi sebagian yang tak terpisah dari keluarga dan
masyarakat;
6) Orang hidup dalam masyarakat harus tunduk pada tata tertib.
7) Pada dasarnya manusia itu sama harganya, sebab itu berhubungan sesama
anggota masyarakat harus bersifat hormat menghormati.
8) Berdasar atas rasa keadilan, dengan berpegang teguh atas harga diri
9) Negara memerlukan warga negara yang rajin bekerja tahu pada wajibnya
10) Jujur dalam fikiran dan tindakannya.

Pendidikan budi pekerti sebagai pendidikan moral sudah diangkat sebagai mata
pelajaran pada Kurikulum 1952, tapi masih menjadi mata pelajaran yang bersifat pilihan.
Oleh karena itu dalam struktur kurikulum belum disediakan jumlah jam pelajaran yang secara
khusus diperuntukkan bagi pendidikan budi pekerti.(riris)

Tujuan pendidikan nasional berdasarkan kurikulum 1952 adalah membentuk


manusia yang susila dan cakap dan warga negara yang demokratis serta bertanggung iawab
akan kesejahteraan masyarakat dan tanah air. Dalam Proses pembelajaran, guru berperan
sebagai model yang menerapkan etika, moral, nilai-nilai, dan aturan-aturan yang
berlaku. Kedisiplinan, kerajinan, sopan-santun, dan jiwa nasionalisme ditanamkan melalui
tingkah laku guru dan penegakan peraturan sekolah yang tegas. Sayangnya proses belajar
mengajar berpusat pada guru. Siswa ditempatkan sebagai objek yang harus menerima
informasi sebanyak-banyaknya dari guru. Peran guru dalam kelas sangat dominan. Siswa
bersifat pasif menerima informasi. Hal itu sebagai dampak dari proses belajar yang
mengutamakan materi dan penguasaan materi.(nabilla)

Sistem penilaian berdasarkan Kurikulum 1952 hampir sama dengan Kurikulum 1947,
yakni dilakukan melalui ulangan harian, ulangan umum catur wulan dan ujian penghabisan.
Ulangan harian dan ulangan umum catur wulan dipakai sebagai dasar untuk menentukan
apakah seorang siswa naik atau tinggal kelas. Apabila seorang siswa belum mencapai
minimal nilai 6 dalam ulangan umum catur wulan, yang bersangkutan mengikuti ulangan
perbaikan (her). Ujian Penghabisan yang kemudian diubah namanya menjadi Ujian Negara
pada sekitar tahun 1958, digunakan untuk menentukan kelulusan. Seorang siswa SMP dapat
dinyatakan lulus jika memiliki maksimal nilai 5 sebanyak 4 mata pelajaran atau ekuivalennya
(nilai 4 ekuivalen dengan dua nilai 5, nilai 3 ekuivalen dengan 3 nilai 5).

7
Namun, dalam pelaksanaannya, Kurikulum 1952 tentunya memiliki kelebihan dan
kelemahan. Berikut ini disajikan kelebihan dan kekurangan Kurikulum 1952 pada tabel
berikut:

No. KELEBIHAN KURIKULUM1952 KELEMAHAN KURIKULUM 1952

1. Kurikulum 1952 telah mengarah pada Karena kurikulum 1952 baru mengarah
sistem pendidikan nasional, walaupun pada sistem pendidikan nasional, maka
belum merata pada seluruh wilayah di belum mampu menjangkau seluruh
Indonesia, namun dapat mencerminkan wilayah Indonesia.
suatu pemahaman dan cita-cita para
praktisi pendidikan akan pentingnya
pemerataan pendidikan bagi seluruh
bangsa Indonesia.

2. Pada Kurikulum 1952, materi pelajaran Materi pelajaran belum orientasi masa
sudah berorientasi pada kebutuhan hidup depan, karena yang diajarkan
para siswa, sehingga hasil pembelajaran berorientasi kebutuhan untuk hidup
dapat berguna ketika ditengah masyarakat. dimasyarakat saat itu, dengan demikian
belum memiliki visi kebutuhan dimasa
mendatang.

3. Karena setiap guru mengajar satu mata Kurang membangkitkan kreatifitas dan
pelajaran, maka memiliki keuntungan inovasi guru, karena setiap mata
untuk lebih menguasai bidang pelajaran sudah terinci dalam rencana
pengajarannya dengan lebih baik, dari pelajaran terurai, hal ini mempersempit
pada mengajar berbagai mata pelajaran. kreatifitas dan inovasi guru baik dalam
perencanaan, pelaksanaan, maupun
menentukan sumber materi pelajaran.

8
B. Hipotesis kurikulum pendidikan tahun 1952
Hubungan kurikulum pendidikan pada tahun 1947 dan 1952 beserta fakta sebagai
berikut:
Lahirnya kurikulum 1952 tidak terlepas dari sejarah kelahiran Kurikulum 1947.
Bahkandapat dikatakan bahwa Kurikulum 1952 adalah pembaharuan dari Kurikulum 1947.
Dikatakan demikian karena saat kurikulum 1947 berlaku belum ada undang-undang
pendidikan yang berlaku sebagai landasan operasionalnya. Hal ini terjadi sampai tahun 1949.
Baru setelah tahun 1950 undang-undang pendidikan yang dikenal dengan Undang-undang
No. 4 Tahun 1950 dapat dirampungkan. Selanjutnya undang-undang itu disahkan pada tahun
1954 sebagai UU No. 12 Tahun 1954. Dari situlah dikenal undang-undang pendidikan yang
pertama kali, yaitu No. 4 Tahun 1950.
Hubungan kurikulum pendidikan dengan ilmu pengetahuan sebagai berikut :
Setelah rencana pelajaran 1947, pada tahun 1952 kurikulum di Indonesia mengalami
penyempurnaan. Pada tahun 1952 ini, pemerinah Indonesia melalui Kementerian Pendidikan
Pengajaran dan Kebudayaan menerbitkan buku pedoman kurikulum SD yang lebih merinci
setiap mata pelajaran kemudian diberi nama Rencana Pelajaran Terurai 1952 yang berfungsi
membimbing para guru dalam kegiatan mengajar di Sekolah Dasar, dengan satu mata
pelajaran 1 guru yang ahli dalam mata pelajaran tersebut. Di dalamnya tercantum jenis – jenis
pelajaran yang harus menjadi kegiatan murid dalam belajar di sekolah, sepeti pelajaran
Bahasa Indonesia, Bahasa Daerah, Berhitung, Ilmu Alam, Ilmu Hayat, Ilmu Bumi, dan
Sejarah.(riris)

9
BAB II
PENUTUP

A. Kesimpulan

Bahwa sejarah kurikulum pendidikan 1952 lebih mangandung kepada pembelajaran


inti, dalam arti bahwa setiap satu mata pelajaran harus di ajarkan oleh satu pendidik/pengajar
yang ahli dalam mata pelajaran tersebut. Contohnya mata pelajaran matematika, pendidik
yang akan mengajarkan peserta didik harus ahli dalam bidang mata pelajaran matematika.
Kemudian sejarah kurikulum pendidikan 1952 ini dengan tujuan membentuk
manusia yang susila dan cakap , warga negara yang demokratis serta bertanggung iawab
akan kesejahteraan masyarakat dan tanah air. Dalam hal ini proses pembelajaran nya pengajar
berperan sebagai contoh pada peserta didik nya baik dari etika, moral, nilai-nilai, dan aturan-
aturan yang berlaku. Kedisiplinan, kerajinan, sopan-santun, dan jiwa nasionalisme
ditanamkan melalui tingkah laku pendidik danmenegakkan peraturan yang ada di sekolah
dengan bersikap yang tegas. (Iis)

B. Saran
Menyadari bahwa penyusun masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penyusun
akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah sejarah kurikulum
pendidikan 1952 dengan sumber - sumber yang lebih banyak yang tentunga dan dapat di
pertanggung jawabkan.
Agar penyusun dapat lebih memperhatikan dalam segi kerapian dalam penyusunan
makalah ini.(arinda)

10
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah.1999.Pengembangan kurikulum teori dan praktek.Jakarta:Gaya media


pratama

Solihin Wardan dan Sholeh Hidayat.2013.Pengembangan kurikulum


baru.Bandung:Remaja rosdakarya

http://www.academia.edu/6932089/Tu_GAS_STRUKTUR_KURIKULUM_kami
(esti)

11

Anda mungkin juga menyukai