PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kurikulum adalah suatu pedoman untuk pengajar/pendidik baik guru maupun dosen
yang akan melakukan pengajaran di kelas, guna membantu dalam kelancaran suatu
pengajaran, yang dimana kurikulum tersebut sudah tertera pada perundang-undangan
pemerintah . Pada umumnya kurikulum bisa dikatakan rancangan pembelajaran yang akan
dilakukan oleh pendidik yang berupa seperangkat mata pelajaran atau materi pelajaran yangg
dapat membatu jalannya belajar mengajar, tetapi, menurut para siswa kurikulum adalah
identik dengan tugas pelajaran, latihan atau isi buku pelajaran.
Dalam hal ini sekolah sebagai pelaksana pendidikan yang sangat berkepentingan
menjadi lahan utama. Dari semua pihak baik itu orang tua, masyarakat dan semua pihak yang
terkait dengan perubahan-perubahan kurikulum itu. Oleh karena itu perubahan kurikulum
harus disikapi secara positif dengan mengkaji dan memahami implementasinya di sekolah.
Keberhasilan implementasi kurikulum ini juga dipengaruhi oleh kemampuan guru terutama
berkaitan dengan pengetahuan. Yang sebagaimana kurikulum merupakan alat untuk
mencapai tujuan pendidikan, sekaligus sebagai pedoman dalam pelaksanaan pendidikan.
Kurikulum mencerminkan falsafah hidup bangsa, ke arah mana dan bagaimana bentuk
kehidupan itu kelak akan ditentukan oleh kurikulum yang digunakan oleh bangsa tersebut
sampai sekarang. (Iis)
Perubahan kurikulum dapat bersifat sebagian (pada komponen tertentu), tetapi dapat
pula bersifat keseluruhan yang menyangkut semua komponen kurikulum. Perubahan
kurikulum menyangkut berbagai faktor, baik orang-orang yang terlibat dalam pendidikan dan
faktor-faktor penunjang dalam pelaksanaan pendidikan contohnya Kepala Sekolah, Guru
Dsb. Sebagai konsekuensi dari perubahan kurikulum juga akan mengakibatkan perubahan
dalam operasionalisasi kurikulum tersebut, baik orang yang terlibat dalam pendidikan
maupun faktor-faktor penunjang dalam pelaksannaan kurikulum. Pembaharuan kurikulum
perlu dilakukan mengingat kurikulum sebagai alat untuk mencapai tujuan harus
menyesuaikan dengan perkembangan masyarakat yang senantiasa berubah dan terus
berlangsung.
(Nabilla)
1
Kurikulum juga mempunyai sejarah nya dari masa 1947 hingga masa sekarang yaitu
Kurikulum 2013. Pada sejarah Kurikulum pendidikan 1952 bahwa saat itu tepatnya di tahun
1952 kurikulum di indonesia mengalami penyempurnaan, pemerintah indonesia melalui
Kementrian Pendidikan Pengajaran dan Kebudayaan menerbitkan buku Pedoman Kurikulum
SD yang lebih merinci setiap mata pelajaran kemudian diberi nama Rencana Pembelajaran
Terurai 1952 yang berfungsi membimbing para guru dalam kegiatan mengajar di Sekolah
Dasar . Di dalamnya tercantum jenis-jenis pelajaran yang harus menjadi kegiatan murid
dalam belajar di sekolah, seperti pelajaran Bahasa Indonesia, Bahasa Daerah, Berhitung, Ilmu
Alam, Ilmu Hayat, Ilmu Bumi dan Sejarah. Pelajaran Bahasa Indonesia baru diberikan sejak
kelas tiga dan terbagi atas ; bercakap – cakap, membaca, bahasa dan mengarang. Dalam
pelajaran Bahasa Daerah diberikan pelajaran membaca dalam huruf daerah seperti huruf Jawa
bagi murid di Jawa di mulai sejak kelas dua tengah tahun kedua. Pelajaran terhitung terbagi
atas hitung angka, ilmu bangun dan mencongkak, sedangkan pelajaran Ilmu Hayat terbagi
atas Ilmu Tubuh Manusia, Ilmu Tumbuh-tumbuhan dan Ilmu Hewan. Kurikulum pada tahun
1952 ini juga sudah mengarah pada suatu sistem pendidikan nasional yang paling menonjol
dan sekaligus ciri dari kurikulum 1952 ini bahwa setiap rencana pelajaran sehari – hari .
Seperti halnya pada Silabus mata pelajarannya jelas sekali, seorang guru mengajar satu mata
pelajaran. (Riris)
Lahirnya kurikulum 1952 tidak terlepas dari sejarah kelahiran Kurikulum 1947.
Bahkan dapat dikatakan bahwa Kurikulum 1952 adalah pembaharuan dari Kurikulum 1947.
Dikatakan demikian karena saat kurikulum 1947 berlaku belum ada undang-undang
pendidikan yang berlaku sebagai landasan operasionalnya. Hal ini terjadi sampai tahun 1949.
Baru setelah tahun 1950 undang-undang pendidikan yang dikenal dengan Undang-undang
No. 4 Tahun 1950 dapat dirampungkan. Selanjutnya undang-undang itu disahkan pada tahun
1954 sebagai UU No. 12 Tahun 1954. Dari situlah dikenal undang-undang pendidikan yang
pertama kali, yaitu No. 4 Tahun 1950 No. 12 Tahun 1954. Namun undang-undang itu tidak
memberlakukan pelaksanaan Kurikulum 1947. (Arinda)
2
B. Tujuan Penulisan
3
BAB II
PEMBAHSAN
e. Ilmu Hayat
Pelajaran ini terdiri dari pelajaran-pelajaran ilmu tumbuh-tumbuhan, ilmu hewan,
ilmu manusia yang diberikan secara terpisah-pisah.
4
f. Ilmu Bumi
Tujuan:
Mempelajari hal tentang tanah dan bangsa Indonesia, dan juga bangsa-bangsa
lain.
Menghargai Negara, bangsa Indonesia dan Negara lain.
Mempelajari hal pergaulan hidup dengan bangsa lain.
Pelajaran ini mulai diberikan pada kelas III, IV, V, VI. Jalannya pelajaran:
Mempersiapkan alat-alat
Mempelajari peta
Mengajarkan pengetahuan ilmu bumi
Memilih
Menyalin
g. Sejarah
Pelajaran ini dimulai dari kelas IV, V, VI.
Maksudnya:
Supaya mengenal cerita-cerita yang dikenal umum yang berhubungan dengan sejarah.
Tujuannya:
Memupuk rasa kebangsaan
Menghidupkan harga diri bangsa indonesia
Menghargai dan cinta kepada kebudayaan bangsa Indonesia dan kebudayaan
internasional. (Esti)
Kurikulum ini lebih merinci setiap mata pelajaran yang disebut Rencana Pelajaran
Terurai 1952 di penghubung era Presiden Soekarno, muncul Rencana Pendidikan 1964 atau
kurikulum 1964. Fokusnya pada pengembangan pancawardhana, yaitu : a) daya cipta, b)
rasa, c) karsa, d) karya, e) moral. Mata pelajaran diklasifikasi dalam lima kelompok bidang
studi :
1. Perkembangan moral : pendidikan kemasyarakatan, pendidikan agama/ budi pekerti.
2. Perkembangan inteligensi : bahasa Indonesia, bahasa daerah, berhitung dan
pengetahuan alamiah.
3. Perkembangan emosional /artistik : seni sastra/musik, seni lukis/rupa, seni tari, dan
seni sastra/drama.
4. Perkembangan keprigelan : pertanian/peternakan, industry kecil/ pekerjaan tangan,
koperasi/tabungan, dan keprigelan – keprigelan yang lain.
5. Perkembangan jasmaniah : pendidikan jasmaniah, pendidikan kesehatan. (Nabilla)
Lahirnya kurikulum 1952 tidak terlepas dari sejarah kelahiran Kurikulum 1947.
Bahkan dapat dikatakan bahwa Kurikulum 1952 adalah pembaharuan dari Kurikulum 1947.
Dikatakan demikian karena saat kurikulum 1947 berlaku belum ada undang-undang
pendidikan yang berlaku sebagai landasan operasionalnya. Hal ini terjadi sampai tahun 1949.
Baru setelah tahun 1950 undang-undang pendidikan yang dikenal dengan Undang-undang
No. 4 Tahun 1950 dapat dirampungkan. Selanjutnya undang-undang itu disahkan pada tahun
1954 sebagai UU No. 12 Tahun 1954. Dari situlah dikenal undang-undang pendidikan yang
pertama kali, yaitu No. 4 Tahun 1950 No. 12 Tahun 1954. Namun undang-undang itu tidak
memberlakukan pelaksanaan Kurikulum 1947.(arinda)
5
Seiring dengan berlakunya undang-undang pendidikan No. 4 Tahun 1950 yang baru
dilaksanakan pada tahun 1954, kurikulum yang berlaku bukan lagi kurikulum 1947, tetapi
kurikulum tahun 1952. Dengan kata lain, kurikulum 1952 merupakan kurikulum pertama
yang memiliki dasar hukum operasional.(arinda)
Landasan yuridis kurikulum 1952 tidak berbeda jauh dari kurikulum 1947. Landasan
idilnya adalah Pancasila yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945, sedangkan landasan
konstitusionalnya adalah UUD 1945.
Isi kurikulum 1952 merupakan penjabaran arah dan tujuan pedidikan sekolah
menengah dan tujuan kurikulum. Sebagaimana dikemukakan di atas bahwa tujuan pendidikan
sekolah menengah dan tujuan kurikulum diarahkan pada penyiapan pelajar ke pendidikan
tinggi serta mendidik tenaga-tenaga ahli dalam berbagai lapangan khusus, sesuai dengan
bakat masing-masing dan kebutuhan masyarakat.(esti)
Hal itu didasarkan pada kesadaran akan corak pendidikan masa lampau. Penjelasan itu
dapat diperoleh pada penjelasan UU Nomor 4 Tahun 1950 Bab V pasal 7 ayat 3. Dalam
undang-undang itu dinyatakan bahwa pada masa lampau pendidikan menengah dibedakan
menjadi dua, yaitu pendidikan menengah kejuruan dan pendidikan menengah umum. Sekolah
menengah umum mementingkan pelajaran-pelajaran bagi perguruan tinggi, dan sekolah
menengah kejuruan mendidik tenaga-renaga dalam bermacam-macam pekerjaan kepandaian
dan keahlian. Akibatnya adalah sebagian besar dari siswa memilih pendidikan menengah
umum, dengan maksud supaya dapat meneruskan pendidikan ke sekolah yang lebih tinggi.
Sementara itu, sekolah.sekolah kejuruan kurang mendapat minat. Merespon minat siswa yang
rendah dalam melanjutkan ke sekolah kejuruan, pemerintah melakukan beberapa upaya.
6
Nilai-nilai pendidikan karakter dalam kurikulum pendidikan yang pernah
digunakan di Sekolah Dasar berdasarkan Rencana Pelajaran 1947 dan Rencana Pelajaran
Terurai 1952 yaitu:
1) Sifat manusia dan kewarganegaraan yang diutamakan meliputi Perasaan bakti
kepada Tuhan YME,
2) Cinta pada alam, negara, bangsa, dan kebudayaan,
3) Cinta dan hormat kepada ibu dan bapak.
4) Berhak dan wajib ikut memajukan negara nya menurut pembawaan dan
kemampuan.
5) Keyakinan bahwa orang menjadi sebagian yang tak terpisah dari keluarga dan
masyarakat;
6) Orang hidup dalam masyarakat harus tunduk pada tata tertib.
7) Pada dasarnya manusia itu sama harganya, sebab itu berhubungan sesama
anggota masyarakat harus bersifat hormat menghormati.
8) Berdasar atas rasa keadilan, dengan berpegang teguh atas harga diri
9) Negara memerlukan warga negara yang rajin bekerja tahu pada wajibnya
10) Jujur dalam fikiran dan tindakannya.
Pendidikan budi pekerti sebagai pendidikan moral sudah diangkat sebagai mata
pelajaran pada Kurikulum 1952, tapi masih menjadi mata pelajaran yang bersifat pilihan.
Oleh karena itu dalam struktur kurikulum belum disediakan jumlah jam pelajaran yang secara
khusus diperuntukkan bagi pendidikan budi pekerti.(riris)
Sistem penilaian berdasarkan Kurikulum 1952 hampir sama dengan Kurikulum 1947,
yakni dilakukan melalui ulangan harian, ulangan umum catur wulan dan ujian penghabisan.
Ulangan harian dan ulangan umum catur wulan dipakai sebagai dasar untuk menentukan
apakah seorang siswa naik atau tinggal kelas. Apabila seorang siswa belum mencapai
minimal nilai 6 dalam ulangan umum catur wulan, yang bersangkutan mengikuti ulangan
perbaikan (her). Ujian Penghabisan yang kemudian diubah namanya menjadi Ujian Negara
pada sekitar tahun 1958, digunakan untuk menentukan kelulusan. Seorang siswa SMP dapat
dinyatakan lulus jika memiliki maksimal nilai 5 sebanyak 4 mata pelajaran atau ekuivalennya
(nilai 4 ekuivalen dengan dua nilai 5, nilai 3 ekuivalen dengan 3 nilai 5).
7
Namun, dalam pelaksanaannya, Kurikulum 1952 tentunya memiliki kelebihan dan
kelemahan. Berikut ini disajikan kelebihan dan kekurangan Kurikulum 1952 pada tabel
berikut:
1. Kurikulum 1952 telah mengarah pada Karena kurikulum 1952 baru mengarah
sistem pendidikan nasional, walaupun pada sistem pendidikan nasional, maka
belum merata pada seluruh wilayah di belum mampu menjangkau seluruh
Indonesia, namun dapat mencerminkan wilayah Indonesia.
suatu pemahaman dan cita-cita para
praktisi pendidikan akan pentingnya
pemerataan pendidikan bagi seluruh
bangsa Indonesia.
2. Pada Kurikulum 1952, materi pelajaran Materi pelajaran belum orientasi masa
sudah berorientasi pada kebutuhan hidup depan, karena yang diajarkan
para siswa, sehingga hasil pembelajaran berorientasi kebutuhan untuk hidup
dapat berguna ketika ditengah masyarakat. dimasyarakat saat itu, dengan demikian
belum memiliki visi kebutuhan dimasa
mendatang.
3. Karena setiap guru mengajar satu mata Kurang membangkitkan kreatifitas dan
pelajaran, maka memiliki keuntungan inovasi guru, karena setiap mata
untuk lebih menguasai bidang pelajaran sudah terinci dalam rencana
pengajarannya dengan lebih baik, dari pelajaran terurai, hal ini mempersempit
pada mengajar berbagai mata pelajaran. kreatifitas dan inovasi guru baik dalam
perencanaan, pelaksanaan, maupun
menentukan sumber materi pelajaran.
8
B. Hipotesis kurikulum pendidikan tahun 1952
Hubungan kurikulum pendidikan pada tahun 1947 dan 1952 beserta fakta sebagai
berikut:
Lahirnya kurikulum 1952 tidak terlepas dari sejarah kelahiran Kurikulum 1947.
Bahkandapat dikatakan bahwa Kurikulum 1952 adalah pembaharuan dari Kurikulum 1947.
Dikatakan demikian karena saat kurikulum 1947 berlaku belum ada undang-undang
pendidikan yang berlaku sebagai landasan operasionalnya. Hal ini terjadi sampai tahun 1949.
Baru setelah tahun 1950 undang-undang pendidikan yang dikenal dengan Undang-undang
No. 4 Tahun 1950 dapat dirampungkan. Selanjutnya undang-undang itu disahkan pada tahun
1954 sebagai UU No. 12 Tahun 1954. Dari situlah dikenal undang-undang pendidikan yang
pertama kali, yaitu No. 4 Tahun 1950.
Hubungan kurikulum pendidikan dengan ilmu pengetahuan sebagai berikut :
Setelah rencana pelajaran 1947, pada tahun 1952 kurikulum di Indonesia mengalami
penyempurnaan. Pada tahun 1952 ini, pemerinah Indonesia melalui Kementerian Pendidikan
Pengajaran dan Kebudayaan menerbitkan buku pedoman kurikulum SD yang lebih merinci
setiap mata pelajaran kemudian diberi nama Rencana Pelajaran Terurai 1952 yang berfungsi
membimbing para guru dalam kegiatan mengajar di Sekolah Dasar, dengan satu mata
pelajaran 1 guru yang ahli dalam mata pelajaran tersebut. Di dalamnya tercantum jenis – jenis
pelajaran yang harus menjadi kegiatan murid dalam belajar di sekolah, sepeti pelajaran
Bahasa Indonesia, Bahasa Daerah, Berhitung, Ilmu Alam, Ilmu Hayat, Ilmu Bumi, dan
Sejarah.(riris)
9
BAB II
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Menyadari bahwa penyusun masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penyusun
akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah sejarah kurikulum
pendidikan 1952 dengan sumber - sumber yang lebih banyak yang tentunga dan dapat di
pertanggung jawabkan.
Agar penyusun dapat lebih memperhatikan dalam segi kerapian dalam penyusunan
makalah ini.(arinda)
10
DAFTAR PUSTAKA
http://www.academia.edu/6932089/Tu_GAS_STRUKTUR_KURIKULUM_kami
(esti)
11