Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM

FARMAKOLOGI EKSPERIMENTAL I
EVALUASI HUBUNGAN DOSIS-RESPON BERDASARKAN RESPON
GRADUAL DENGAN UJI FARMAKOLOGI ORGAN
TERISOLASI DAN RESPON QUANTAL

Nama Asisten :
1.
2.

Asisten Koreksi :
1. Elyta Kusumawati

Disusun oleh :
Nama NIM
1. Yustinus Lukito Kusdewanto 17/408859/FA/11309
2. Zanahtya Rustika Sukaya 17/408860/FA/11310
3. Zuhra Nur Jauza Ozura 17/408861/FA/11311
4. Astari Aghati Putri 17/411283/FA/11312

LABORATORIUM FARMAKOLOGI DAN TOKSIKOLOGI


DEPARTEMEN FARMAKOLOGI DAN FARMASI KLINIK
FAKULTAS FARMASI UGM
2019
PERCOBAAN IV
EVALUASI HUBUNGAN DOSIS-RESPON BERDASARKAN RESPON
GRADUAL DENGAN UJI FARMAKOLOGI ORGAN
TERISOLASI DAN RESPON QUANTAL

A. TUJUAN
B. DASAR TEORI
C. CARA PERCOBAAN
1. Alat dan Bahan Percobaan
Alat : Bahan :
1. Organ bath 1. Larutan buffer Krebs
2. Transduser 2. Larutan agonis histamine dengan
3. Pipet ukur 0,07-0,2 mL dan 20 mL berbagai seri kadar
4. Komputer 3. Organ trachea marmut
5. Spuit injeksi 4. Gas CO2
6. Kertas grafik semi-logaritmik 5. Phenobarbital, KCN, thiopental
strikhnin
2. Cara Kerja
Respon Gradual
Diikat organ yang telah dipreparasi pada organ bath dan segera diberi lanjutan
buffer Krebs hingga terendam sempurna dan dialiri gas CO2.

Diatur kedudukan tuas pencatat sedemikian rupa sehingga bisa memberikan


rekaman yang terbaik pada recorder (periode yang diberikan yaitu 0,5 gram).

Diekuilibrium organ tersebut dalam organ bath selama 15 menit dengan


penggantian larutan buffer Krebs setiap 5 menit (selesainya ekuilibrium
ditandai dengan diperolehnya hasil kimogram yang stabil).

Diganti larutan buffer, diisikan buffer sebanyak 20 mL dengan pipet volume.

Setelah 5 menit, kurva dosis-respon I direkam dengan factor kumulasi dengan


kenaikan sebesar ½ log 10.

Setelah diperoleh respon maksimal (ditandai dengan tidak bertambahnya


intensitas respon yang timbul pada penambahan dosis), dicuci organ dengan
menggunakan larutan buffer selama 30 menit dengan pergantian buffer setiap
15 menit

Pada akhir penggantian larutan buffer, diisikan pada organ bath 20 mL larutan
buffer dan setelah menit dilakukan perekaman pembuatan kurva dosis-respon
(diulangi hingga diperoleh kurva identik).

Didapatkan data respon yang timbul (yang digambarkan dengan tingginya


gambar kontraksi pada kimogram) pada masing-masing dosis yang terukur
dalam satuan mm.
Volume obat yang Molaritas larutan agonis Molaritas agonis dalam organ
ditambah (mL) yang ditambahkan (M) bath (M)*
100 2 × 10−7 10−9
200 2 × 10−7 3 × 10−9
70 2 × 10−6 10−8
200 2 × 10−6 3 × 10−8
70 2 × 10−5 10−7
200 2 × 10−5 3 × 10−7
70 2 × 10−4 10−6
200 2 × 10−4 3 × 10−6
70 2 × 10−3 10−5
200 2 × 10−3 3 × 10−5
*Faktor kumulatif = ½ log 10

Respon Quantal
Disiapkan 5 mencit (dosis 5 mg/kg; 50 mg/kg; 300 mg/kg; dan 2000 mg/kg) dan
kontrol.

Diberi obat (phenobarbital, thiopental, atau jamu tradisional) dimulai dari dosis 5
mg/kg; 50 mg/kg; 300 mg/kg; hingga 2000 mg/kg serta kontrol.

Diamati onset, durasi, dan tanda-tanda toksik hingga kelemahan hewan uji.

Dihitung dan dicatat jumlah mencit yang mati pada tiap kelompok.

Analisis Data:
Respon Gradual
- Data respon yang timbul pada masing-masing dosis terukur dalam satuan mm
diubah dari nilai respon maksimal.
𝑡1
𝐶1 = × 100%
𝑡𝑛
- Nilai % diplotkan secara linear (100% = 100 nm) pada ordinat sumbu x, log 10 =
30 mm.
- Dosis yang menimbulkan 50% respon maksimal bisa dihitung dengan grafik (plot
dosis vs respon) = - log dosis (𝑃𝐷)2 . Besaran ini memberikan gambaran afinitas
agonis dengan yang bersangkutan terhadap respon spesifik.
Respon Quantal
Dibuat tabel log dosis dan %respon dari data yang diperoleh.

Dihitung harga LD50 obat dengan metode:


- Menurut Farmakope Indonesia - Analisis Probit (Manual/Komputasi)
- Metode Thompson-Weil - OECD-420

Dianalisis perhitungan hasil harga LD50.


E. HASIL PERCOBAAN
G. PEMBAHASAN
I. KESIMPULAN
K. DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai