Anda di halaman 1dari 9

1.

Fungsi Perencanaan
2.Fungsi Faktor Penentu Kebutuhan
3.Fungsi Penganggaran
4.Fungsi Pemindahan/Penyaluran secara fisik
5.Fungsi Penggudangan
6.Fungsi Perawatan
7.Fungsi Inventarisasi
8.Penghapusan Barang

Bab 1 memuat judul Merencanakan Kebutuhan Sarana dan Prasarana yang dibagi ke dalam
dua bagian yaitu :
 Perencanaan kebutuhan sarana dan prasarana
 Pengadaan sarana dan prasarana

Bab 2 diberi judul Penerimaan, Penyimpanan, dan Penyaluran Sarana dan Prasarana. Bab 2
dibagi kedalam 3 sub judul, yaitu :
 Penerimaan, penyimpanan, dan penyaluran
 Proses penyaluran sarana dan prasarana
 Bentuk berita acara

Bab 3 memuat judul Inventarisasi Sarana dan Prasarana, dan dibagi ke dalam 5 bagian
pembahasan yaitu :
 Pengertian inventarisasi
 Tujuan, manfaat, dan dasar hokum inventarisasi
 Langkah-langkah inventarisasi
 Pembuatan dokumen inventarisasi dengan menggunakan aplikasi computer
 Pemanfaatan sarana dan prasarana

Bab 4 dengan judul Pengamanan dan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana, dan dibagi ke
dalam 4 bagian pembahasan yaitu :
 Pengertian pengamanan dan pemeliharaan sarana dan prasarana
 Perencanaan, pengamanan, dan pemeliharaan
 Macam-macam perawatan dan pemeliharaan sarana dan prasarana
 Tujuan dan manfaat pemeliharaan sarana dan prasarana

Bab 5 diberi judul Penghapusan Sarana dan Prasarana, dan dibagi ke dalam 2 bagian
pembahasan yaitu :
 Penghapusan sarana dan prasarana
 Tata cara penghapusan sarana dan prasarana

Bab 6 dengan judul Penyimpanan Dokumen Administrasi Sarana dan Prasarana, dan dibagi
ke dalam 4 bagian pembahasan yaitu :
 Penyimpanan dokumen administrasi sarana dan prasarana berdasarkan sistem
kearsipan
 Macam-macam sistem penyimpanan arsip
 Pemilihan sistem penyimpanan
 Evaluasi sarana dan prasarana

Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Otomatisasi Tata KelolaSarana dan


Prasarana untuk kelas XII
Kompetensi dasar (KD) kurikulum 2013 edisi revisi 2018 untuk mata pelajaran otomatisasi
tata kelola sarana dan prasarana kelas 12 adalah sebagai berikut.
3.10 Menganalisis perencanaan kebutuhan sarana prasarana kantor
3.11 Menerapkan pengadaan sarana dan prasarana
3.12 Menerapkan penerimaan, penyimpanan, dan penyaluran sarana dan prasarana
3.13 Menerapkan inventarisasi sarana dan prasarana
3.14 Menerapkan pemanfaatan sarana dan prasarana
3.15 Menerapkan pengamanan dan pemeliharaan sarana dan prasarana
3.16 Menerapkan penghapusan sarana dan prasarana
3.17 Menerapkan penyimpanan dokumen administrasi sarana dan prasarana
3.18 Mengevaluasi administrasi sarana dan prasarana

4.10 Membuat perencanaan kebutuhan sarana prasarana kantor


4.11 Melaksanakan pengadaan sarana dan prasarana
4.12 Melakukan kegiatan penerimaan, penyimpanan, dan penyaluran sarana dan
prasarana
4.13 Melakukan kegiatan inventarisasi sarana dan prasarana
4.14 Melakukan kegiatan pemanfaatan sarana dan prasarana
4.15 Menlakukan kegiatan pengamanan dan pemeliharaan sarana dan prasarana
4.16 Melakukan penghapusan sarana dan prasarana
4.17 Melaksanakan penyimpanan dokumen administrasi sarana dan prasarana
4.18 Membuat laporan hasil evaluasi administrasi sarana dan prasarana

Hubungan Isi Buku Dengan Kompetensi Dasar

Berikut adalah hubungan isi buku otomatisai tata kelola sarana dan prasarana 3 dengan
komptensi dasar kurikulum 2013 edisi revisi tahun 2018.
1. Materi untuk KD 3.10, dan KD 4.10, dibahas pada pokok bahasan bab 1
tentang perencanaan kebutuhan sarana dan prasarana
Materi KD 3.11, dan KD 4.11 dibahas pada bab 1 tentang pengadaan sarana dan
prasarana.

2. Materi untuk KD 3.12, dan KD 4.12 dibahas secara lengkap dalam tiga topik
bahasan pada bab 2, yaitu topik penerimaan, penyimpanan, dan penyaluran. topik
proses penyaluaran sarana dan prasarana, dan topik bentuk berita acara.

3. Materi untuk KD 3.13, dan 4.13 terdapat pada bab 3 dengan topik bahasan yaitu
pengertian inventarisasi, topik bahasan tujuan, manfaat, dan dasar hukum
inventarisasi. Topik bahasan langkah-langkah inventarisasi, dan topik bahasan
pembuatan dokumen inventarisasi dengan menggunakan aplikasi komputer.

Materi untuk KD 3.14, dan 4.14 terdapat pada bab 3 dengan topik bahasan yaitu
pemanfaatan sarana dan prasarana.

4. Materi untuk KD 3.15, dan 4.15 terdapat pada bab 4 dengan topik bahasan yaitu
pengertian pengamanan dan pemeliharaan sarana dan prasarana, topik bahasan
perencanaan pengamanan dan pemeliharaan, topik bahasan macam-macam
perawatan dan pemeliharaan sarana dan prasarana, dan topik bahasan tujuan dan
manfaat pemeliharaan sarana dan prasarana.

5. Materi untuk KD 3.16, dan 4.16 terdapat pada bab 5 dengan topik bahasan yaitu
penghapusan sarana dan prasarana, dan topik bahasan tata cara penghapusan
sarana dan prasarana.

6. Materi untuk KD 3.17, KD 3.18, KD 4.17, dan KD 4.18 terdapat pada bab6 dengan
topik bahasan yaitu penyimpanan dokumen administrasi sarana dan prasarana
berdasarkan sistem kearsipan, macam-macam sistem penyimpanan arsip, dan
pemilihan sistem penyimpanan.
Materi untuk KD 3.18, dan KD 4.18 terdapat pada bab 6 dengan topik bahasan
yaitu evaluasi sarana dan prasarana.

Kesimpulan

Buku otomatisasi tata kelola sarana dan prasarana 3 Kurikulum 2013 edisi revisi terbitan
tahun 2018 dari penerbit Putra Nugraha, selain memuat materi yang telah dibahas diatas
juga dilengkapi dengan :
1. Konten buku sesuai dengan tuntutan dalam kompetensi dasar mata pelajaran
otomatisasi tata kelola sarana dan prasarana kelas XII.

2. Dalam pembahasan setiap materi diilengkapi dengan gambar/foto, grafik, dan tabel,
3. Format-format yang diperlukan dalam pengelolaan sarana dan prasarana
4. Kompetensi inti dan kompetensi dasar tercantum pada buku
5. Tujuan pembelajaran, dan peta konsep ada pada tiap bab
6. Soal latihan, dan soal kegiatan disajikan pada akhir tiap bab.
7. Pada akhir tiap bab terdapat soal-soal uji kompetensi, rangkuman, soal remidial dan
soal pengayaan, serta glosarium.

Bahasan tentang isi buku otomastisai tata kelola sarana dan prasarana 3 kurikulum 2013
revisi 2018 tersebut diatas mudah-mudahan memberikan sedikit pencerahan kepada yang
sedang mencari buku untuk maple tersebut, sehingga ada alternative pilihan untuk
menambah buku sumber atau pun buku referensi.

“PERENCANAAN DAN PENGADAAN SARANA DAN


PRASARANA PENDIDIKAN”

A. Hakikat Perencanaan Sarana dan Prasarana Pendidikan


Perencanaan dapat diartikan sebagai keseluruhan proses perkiraan dan penentuan
secara matang hal-hal yang akan dikerjakan di masa yang akan datang dalam rangka
pencapaian tujuan yang telah ditentukan (Sondang P. Siagian). Menurut Roger A. Kauffman
seperti yang dikutip oleh Nanang Fatah, perencanaan adalah proses penentuan tujuan atau
sasaran yang hendak dicapai dan menetapkan jalan dan sumber-sumber yang diperlukan
untuk mencapai tujuan itu seefisien dan seefektif mungkin.
Perencanaan adalah pola perbuatan menggambarkan dimuka hal-hal yang akan
dikerjakan kemudian. Dengan kata lain, planning adalah memikirkan sekarang untuk
tindakan yang akan datang. Perencanaan yang dimaksud adalah merinci rancangan
pembelian, pengadaan,rehabilitasi, distribusi sewa atau pembuatanperalatan dan
perlengkapan yang sesuai dengan kebutuhan.
Perencanaan sarana dan prasarana dapat diartikan sebagai keseluruhan proses
perkiraan secara matang rancangan pembelian, pengadaan, rehabilitasi, distribusi sewa atau
pembuatan peralatan dan perlengkapan yang sesuai dengan kebutuhan.
Perencanaan kebutuhan merupakan rincian fungsi perencanaan yang
mempertimbangkan suatu faktor kebutuhan yang harus dipenuhi. Dalam menentukan
kebutuhan diperlukan beberapa data diantaranya adalah distribusi dan komposisi, jenis,
jumlah, dan kondisi (kualitas) sehingga berhasil guna, tepat guna, dan berdaya guna dan
kebutuhan dikaji lebih lanjut untuk disesuaikan dengan besaran pembiayaan dari dana yang
tersedia.
a. Tujuan dan Manfaat Perencanaan Sarana dan Prasarana Pendidikan
a. Tujuan Perencanaan Sarana dan Prasarana Adalah demi menghindari terjadinya
kesalahan dan kegagalan yang tidak diinginkan dan untuk meningkatkan efektivitas
dan efisiensi dalam pelaksanaannya. Perencanaan pengadaan sarana dan prasarana
pendidikan dilakukan berdasarkan analisis kebutuhan dan penentuan skala prioritas
kegiatan untuk dilaksanakan yang disesuaikan dengan tersedianya dana dan tingkat
kepentingan.
b. Manfaat Perencanaan Sarana dan Prasarana Pendidikan adalah dapat membantu
dalam menentukan tujuan, meletakkan dasar-dasar dan menetapkan langkah-langkah,
menghilangkan ketidakpastian, dapat dijadikan sebagai suatu pedoman atau dasar
untuk melakukan pengawasan, pengendalian dan bahkan juga penilaian agar nantinya
kegiatan berjalan dengan efektif dan efisien.

Suatu rencana yang baik selalu menuju sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya, dilandaskan atas perhitungan dan selalu mengandung
kegiatan/tindakan/usaha.Sasaran perencanaan kerjasama untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan sebelumnya.
Perencanaan yang efektif dalam penyusunannya harus dilakukan melalui suatu
rangakaian pertanyaan yang perlu dijawab dengan memuaskan:
(What) Kegiatan-kegiatan apa yang harus dilakukan dalam rangka pencapaian tujuan
yang telah ditetapkan?
(Where) Dimana kegiatan hendak dilaksanakan?
Pertanyaan ini mencakup tata ruang yang disusun, tempat yang akan
digunakan, tempat perhimpunan alat-alat serta perlengkapan lainnya.
(When) Bilamana kegiatan tersebut hendak dilaksanakan? Hal ini berarti harus
tergambar sistem prioritas yang akan digunakan, penjadwalan waktu, target,
fase-fase tertentu yang akan dicapai serta hal-hal lain yang berhubungan
dengan faktor waktu. Rencana kebutuhan dibuat untuk jangka waktu pendek,
menengah, dan panjang.
(How) Bagaimana cara melaksanakan kegiatan ke arah tercapainya tujuan?
Yang diackup oleh pertanyaan ini menyangkut sistem kerja, standar yang harus
dipenuhi, cara pembuatan dan penyampaian laporan, cara menyimpan dan
mengolah dokumen-dokumen yang timbul sebagai akhir pelaksanaan.
(Who) Pertanyaan siapa? Berarti diketemukannya jawaban tentang personalia, tentang
pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab.
(Why) Secara filosofis, pertanyaan yang terpenting diantara rangkaian pertanyaan ini
ialah “Mengapa” karena pertanyaan ini ditujukan kepada kelima pertanyaan
yang mendahuluinya.

b. Persyaratan yang harus diperhatikan dalam Perencanaan Sarana dan Prasarana


Pendidikan
a. Perencanaan pengadaan barang harus dipandang sebagai bagian integral dari usaha
peningkatan kulaitas proses belajar mengajar.
b. Perencanaan harus jelas. Kejelasan suatu rencana dapat dilihat pada :
1. Tujuan dan sasaran atau target yang harus dicapai.
2. Jenis dan bentuk tindakan/kegiatan yang akan dilaksanakan.
3. Petugas pelaksanaan, misal guru, karyawan.
4. Bahan dan peralatan yang dibutuhkan.
5. Kapan dan dimana kegiatan dilaksanakan.
6. Dapat dilaksanakan dengan jelas, terprogram, sistematis, sederhana, luwes,
fleksibel.
c. Rencana harus sistematis dan terpadu.
d. Rencana harus menunjukkan unsur-unsur insani yang baik ataupun non-insani sebagai
komponen yang berhubungan satu sama lainnya bekerja sama mencapai tujuan, target,
kesesuaian yang telah ditetapkan sebelumnya.
e. Memiliki struktur berdasarkan analisis.
f. Berdasarkan atas kesepakatan dan keputusan bersama pihak perencana.
g. Fleksibel dan dapat menyesuaikan dengan keadaan, perubahan situasi dan kondisi
yang tidak disangka-sangka.
h. Dapat dilaksanakan dan berkelanjutan.
i. Menunjukkan skala prioritas.
j. Mengadakan sarana pendidikan yang disesusaikan dengan plafon anggaran.
k. Mengacu dan berpedoman pada kebutuhan dan tujuan yang logis.
l. Dapat dilaksanakan pada jangka pendek (1 tahun), jangka menengah (4-5 tahun),
jangka panjang (10-15 tahun).

Terdapat beberapa prosedur dalam perencanaan sarana dan prasarana pendidikan. Untuk
perencanaan sarana dan prasarana pendidikan di sekolah dilakukan melalui tahapan
berikut:
1. Menganalisis kebutuhan
2. Menginventarisasi sarana dan prasarana yang ada
3. Mengadakan seleksi
4. Menyediakan dana
5. Pemberian wewenang untuk melaksanakan tugas penyediaan sarana dan prasarana.

c. Perencanaan Pengadaan Barang Bergerak Dan Tidak Bergerak.


a. Perencanaan pengadaan barang-barang bergerak
Menyusun dan menata perkiraan biaya/hanya keperluan, pengadaan barang, selama 1
bulan/semester/tahun untuk barang habis pakai tidak habis pakai.Menyusun daftar
perencanaan berdasarkan analisis kebutuhan dari masing-masing satuan organisasi.
b. Perencanaan pengadaan prasarana/barang-barang tidak bergerak
1) Tanah
 Menyusun rencana pengadaan tanah berdasarkan analisis kebutuhan bangunan
yang akan didirikan serta lokasi yang ditentukan berdasarkan pemetaan
sekolah.
 Mengadakan survei tentang adanya fasilitas sekolah seperti: jalan, listrik, air,
telepon, transportasi, dan sebagainya.
 Mengadakan survei harga tanah.
 Menyusun rencana anggaran biaya bangunan.
2) Bangunan
 Menyusun rencana bangunan yang akan didirikan berdasarkan analisis
kebutuhan secara lengkap dan teliti.
 Mengadakan survei terhadap tanah dimana bangunan akan didirikan, hal
luasnya, kondisi, situasi, status, perizinan, dan sebagainya.
 Menyusun rencana kontruksi dan arsitektur bangunan sesuai pesanan.
 Menyusun rencana anggaran biaya sesuai dengan harga standar.
 Menyusun pertahapan rencana anggaran secara teknik dan memperhatikan
skala prioritas yang telah ditetapkan berdasarkan kebijakan pemerintah.

B. Hakikat Pengadaan Sarana dan Prasarana Pendidikan


Pengadaan adalah kegiatan yang dilakukan untuk menyediakan semua jenis sarana
dan prasarana pendidikan persekolahan yang sesuai dengan kebutuhan dalam rangka
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam konteks persekolahan, pengadaan merupakan
segala kegiatan yang dilakukan dengan cara menyediakan semua keperluan barang atau jasa
berdasarkan hasil perencanaan dengan maksud untuk menunjang kegiatan pembelajaran agar
berjalan secara efektif dan efisien sesuai dengan tujuan yang diinginkan.
Pengadaan sarana dan prasarana merupakan fungsi operasional pertama dalam
manajemen sarana dan prasarana pendidikan persekolahan.Fungsi ini pada hakikatnya
merupakan serangkaian kegiatan untuk menyediakan sarana dan prasarana
pendidikanpersekolahan sesuai dengan kebutuhan, baik berkaitan dengan jenis dan
spesifikasi, jumlah, waktu maupun tempat, dengan harga dan sumber yang dapat
dipertanggungjawabkan.
a. Cara-cara Pengadaan Sarana dan Prasarana Sekolah
Ada beberapa alternatif cara dalam pengadaan sarana dan prasarana pendidikan
persekolahan. Beberapa alternatif cara pengadaan sarana dan prasarana pendidikan
persekolahan tersebut adalah sebagai berikut.
1. Pembelian
Pembelian adalah merupakan cara pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana
pendidikan persekolahan dengan jalan sekolah membayar sejumlah uang tertentu kepada
penjual atau supplier untuk mendapatkan sejumlah sarana dan prasarana sesuai
dengankesepakatan kedua belah pihak.
2. Pembuatan Sendiri
Pembuatan sendiri merupakan cara pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana
pendidikan persekolahan dengan jalan membuat sendiri yang biasanya dilakukan oleh
guru, siswa, atau pegawai.
3. Penerimaan Hibah atau Bantuan
Penerimaan hibah atau bantuan yaitu merupakan cara pemenuhan sarana dan
prasaran pendidikan persekolahan dengan jalan pemberian secara cuma-cuma dari pihak
lain.
4. Penyewaan
Yang dimaksud dengan penyewaan adalah cara pemenuhan kebutuhan sarana dan
prasarana pendidikan persekolahan dengan jalan pemanfaatan sementara barang milik
pihak lain untuk kepentingan sekolah dengan cara membayar berdasarkan perjanjiansewa-
menyewa.
5. Pinjaman
Yaitu penggunaan barang secara cuma-cuma untuk sementara waktu dari pihak lain
untuk kepentingan sekolah berdasarkan perjanjian pinjam meminjam.
6. Pendaurulangan
Yaitu pengadaan sarana dan prasarana pendidikan dengan cara memanfaatkan
barang yang sudah tidak terpakai menjadi barang yang berguna untuk kepentingan sekolah.
7. Penukaran
Penukaran merupakan cara pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana pendidikan
dengan jalan menukarkan sarana dan prasarana yang dimiliki dengan sarana dan prasarana
yang dibutuhkan organisasi atau instansi lain.
8. Perbaikan atau Rekondisi
Perbaikan merupakan cara pemenuhan sarana dan prasaranapendidikan dengan
jalan memperbaiki sarana dan prasarana yangtelah mengalami kerusakan, baik dengan
perbaikan satu unit saranadan prasarana maupun dengan jalan penukaran instrumen yang
baikdi antara instrumen sarana dan prasarana yang rusak sehinggainstrumen-instrumen
yang baik tersebut dapat disatukan dalam satuunit atau beberapa unit, dan pada akhirnya
satu atau beberapa unitsarana dan prasarana tersebut dapat dioperasikan atau difungsikan.
b. Prosedur Pengadaan
Prosedur pengadaan barang dan jasa harus mengacu kepada Kepres No. 80 tahun
2003 yang telah disempurnakan dengan Permen No. 24 tahun 2007. Pengadaan sarana
dan prasarana pendidikan di sekolah umumnya melalui prosedur sebagai berikut:
1. Menganalisis kebutuhan dan fungsi sarana dan prasarana.
2. Mengklasifikasikan sarana dan prasarana yang dibutuhkan.
3. Membuat proposal pengadaan sarana dan prasarana yang ditujuakan kepada
pemerintah bagi sekolah negeri dan pihak yayasan bagi sekolah swasta.
4. Bila disetujui maka akan ditinjau dan dinilai kelayakannya untuk mendapat
persetujuan dari pihak yang dituju.
5. Setelah dikunjungi dan disetujui maka sarana dan prasarana akandikirim ke sekolah
yang mengajukan permohonan pengadaan sarana dan prasarana tersebut.
c. Proses Pengadaan Berbagai Jenis Sarana dan PrasaranaSekolah
Berikut dijelaskan pengadaan berbagai jenis sarana dan prasarana pendidikan
persekolahan:

1. Buku
Yang dimaksud dengan buku disini ialah buku pelajaran, buku bacaan, buku
perpustakaan dan buku-buku lainnya.Buku yang dapat dipakai oleh sekolah meliputi
buku teks utama, buku teks pelengkap, buku bacaan baik fiksi maupun non fiksi, buku
sumber dan sebagainya. Tentang jenis-jenis buku harus mengacu pada standar di atas
yang antara lain meliputi:
1. Buku teks utama adalah buku pokok yang menjadi pegangan guru dan murid yang
subtansinya mengacu pada kurikulum yang berlaku.
2. Buku teks pelengkap adalah buku yang sifatnya membantu atau merupakan tambahan
buku teks utama yang digunakan oleh murid dan guru yang seluruh isinya menunjang
kurikilum.
3. Buku bacaan non fiksi adalah buku bacaan yang ditulis berdasarkan fakta atau
kenyataan. Pada umumnya buku bacaan non fiksi menunjang salah satu bidang studi.
Sistematika penyusunannya tidak seperti buku teks pelengkap tetapi disajikan secara
populer.
4. Buku bacaan fiksi adalah buku bacaan yang ditulis tidakberdasarkan fakta atau
kenyataan, melainkan berdasarkankhayalan penulis. Isi buku bacaan fiksi biasanya
berbentuk cerita yang tidak benar-benar terjadi.
Untuk pengadaan buku dapat dilakukan dengan 4 cara, yaitu:
a. Membeli
b. Menerbitkan sendiri
c. Menerima bantuan/hadiah
d. Menukar.
Dalam hal ini yang biasa dilakukan oleh sekolah adalah membeli dan menerima
bantuan/hibah. Sebab jika menerbitkan sendiri akan sangat membutuhkan waktu yang
lama, sedangkan jika menukar tidak semua materi akan sesuai dengan materi yang
diajarkan atau dengan kurikulum.
2. Alat
Alat yang dimaksud dalam hal ini terdiri atas alat-alat kantor dan alat-alat
pendidikan. Adapun yang termasuk alat kantor ialah alat-alat yang biasa digunakan di
kantor seperti: mesin tulis, mesin hitung, mesin stensil, komputer, alat-alat pembersih dan
sebagainya.
Sedangkan yang termasuk dalam alat pendidikan ialah alat-alat yang secara
fungsional digunakan dalam proses belajar mengajar seperti alat peraga, alat praktik, alat
laboratorium, alat kesenian, alat olah raga dan sebagainya. Pengadaan alat kantor dan alat
pendidikan dapat dilaksanakan dengan cara:
a. Membeli
b. Membuat sendiri
c. Menerima bantuan/ hibah/hadiah.
3. Perabot
Perabot ialah barang-barang yang berfungsi sebagai tempat untuk menulis,
istirahat, tempat penyimpanan alat atau bahan.
Contoh: meja, kursi, lemari, rak, filling kabinet dan sebagainya. Dalam pengadaan
perabot sekolah, maka ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan seperti segi
antropometri, ergonomi.Estetika, dan segi ekonomis.
1. Antropometri, artinya pengadaan perabot dengan memperhitungkan tinggi badan atau
ukuran penggal-penggal tubuh pemakai (misalnya siswa dan tenaga kependidikan
lainnya).
2. Ergonomis, maksudnya perabot yang akan diadakan tersebut memperhatikan segi
kenyamanan, kesehatan, dan keamanan pemakai,
3. Estetis, yaitu perabot tersebut hendaknya menyenangkan untuk dipakai karena bentuk
dan warnanya menarik.
4. Ekonomis, maksudnya perabot bukan hanya berkaitan dengan harganya tetapi
merupakn transformasi wujud efisiensi dan efektifitas dalam pengadaan dan
pendayagunaannya.
4. Bangunan
Pengadaan bangunan dapat dilaksanakan dengan cara:
a. Membangun bangunan baru meliputi:
b. Membeli bangunan
c. Menyewa bangunan
d. Menerima hibah bangunan
e. Menukar bangunan

5. Tanah
Pengadaan tanah dapat dilaksanakan dengan cara:
1) Membeli
2) Menerima bantuan/hadiah
3) Menukar

E. Pengendalian Dalam Pengadaan

Pengadaan barang, baik yang dilakukan sendiri oleh sekolah maupun dari luar sekolah,

hendaknya dapat dicatat sesuai dengan keadaan dan kondisinya.Hal itu dimaksudkan sebagai

upaya pengecekan, serta melakukan pengontrolan terhadap keluar/masuknya barang atau

sarana dan prasarana milik sekolah.Catatan tersebut dituangkan dalam format pengadaan

sarana dan prasarana pendidikan yang disajikan dalam bentuk tabel sebagai rujukan bagi

sekolah dalam melakukan aktivitas pengadaan sarana dan prasarana untuk sekolah.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pemaparan uraian pembahasan diatas maka kami dapat menarik beberapa
kesimpulan, adalah sebagai berikut :
a. Perencanaan sarana dan prasarana dapat diartikan sebagai keseluruhan proses
perkiraan secara matang rancangan pembelian, pengadaan, rehabilitasi, distribusi
sewa atau pembuatan peralatan dan perlengkapan yang sesuai dengan kebutuhan.
b. Seorang Perencana harus memahami beberapa prosedur dalam perencanaan sarana
dan prasarana pendidikan. Untuk perencanaan sarana dan prasarana pendidikan di
sekolah dilakukan melalui tahapan berikut:
 Menganalisis kebutuhan
 Menginventarisasi sarana dan prasarana yang ada
 Mengadakan seleksi
 Menyediakan dana
 Pemberian wewenang untuk melaksanakan tugas penyediaan sarana dan prasarana.

B. Saran
Dalam pembuatan makalah ini penulis menyadari banyak kekurangan, karena
keterbatasan referensi. Dalam makalah ini penulis berharap agar pembaca bisa
menambahkan isi dari kekurangan makalah ini agar makalah ini jadi senpurna dan dapat
dijadikan sebagai bahan perkuliahan.

Anda mungkin juga menyukai