Anda di halaman 1dari 3

Pada video tersebut terdapat dua perbedaan yang benar dan yang salah pada saat komunikasi

dengan pasien anak dan lansia

Pertama menunjukan hal yang benar dilakukan pada saat melakukan komunikasi pada anak
yaitu :

Dalam berinteraksi pada anak, perawat diharapkan untuk selalu bersikap terapeutik. Saat bertemu
dengan anak maupun ketika akan melakukan intervensi keperawatan, perawat sebaiknya menyapa
pasien anak dengan nama/panggilan yang disukainya seperti “adek”. Perawat juga harus selalu
menjelaskan hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan setelah tindakan pengobatan dengan bahasa
yang dimengerti anak seperti “adek minum yuk obatnya adek mau, nanti engga sembuh sakitnya?
Trus engga bisa main sama temen-temen deh”.

Dalam interaksinya perawat harus bisa menjadi kawan bagi anak dengan menunjukkan raut muka
bersahaja, sikap hangat, mengerti kebutuhan serta perasaan anak. Hal ini dimaksudkan agar anak
tidak cemas dan takut, sehingga cepat tercapai kesembuhan.

Cara-cara tersebut di antaranya adalah:

1. Dalam video perawat sudah berbicara dengan nada suara yang rendah dan lambat agar
anak dapat mengerti hal yang dikatakan perawat.

2. Tambahannya mungkin Perawat sebaiknya membuat jadwal yang tidak monoton antara
terapi medis dengan hal yang disukai anak (misal: bermain seperti membuat suatu game).
Dan sebaiknya perawat ketika tiba di kamar anak tidak langsung memberi tahukan anak
kalau akan dilakukan tindakan penyuntikan, karena bisa membuat sang anak menjadi takut.
Perawat bisa terlebih dahulu mendekatkan diri kepada anak, ajak berbicara seperti layaknya
teman atau membuat permainan terlebih dahulu serta membuat kesepakatan jika
permainannya telah usai maka si anak mau meminum obatnya atau di suntik

3. Dalam video perawat tetap berdiri walaupun sang anak sedang meringkuk ketakutan.
Perawat diharapkan memperhatikan posisi badan ketika berinteraksi dengan pasien anak
agar anak merasa nyaman dan mensejajarkan tinggi tubuhnya. Contoh : sikap tubuh tidak
terlalu kaku dan mengikuti gerak tubuh dan nada yang sesuai seperti anak-anak

4. Dalam video tersebut perawat melakukan kontak mata.

5. Dalam video tersebut seharusnya perawat melakukan sentuhan agar anak merasa nyaman
dan dekat dengan perawat, namun perlu diingat bahwa perawat harus meminta izin terlebih
dulu.

6. Tetapi perawat sudah melakukan hal yang benar dengan memberikan tawaran seperti suatu
hadiah kecil untuk membuat anak setuju diberikan obat.
7. Dalam video yang benar, perawat tidak memperkenalkan diri dan tidak menjelaskan
tujuannya menemui pasien. Seharusnya perawat memperkenalkan diri dan menjelaskan
tujuan atau prosedur yang akan dilakukan supaya dapat menciptakan hubungan saling
percaya antara perawat dan pasien. Serta pasien dapat mengetahui dan mengenal perawat.
Lalu apabila terjadi sesuatu yang tidak diharapkan, pasien dapat mengetahui perawat
tersebut dan bisa meminta pertanggungjawaban.

Yang kedua adalah video yang menunjukan hal yang salah pada saat perawat berkomunikasi
dengan pasien
1. Dalam video perawat langsung menghakimi sang anak bahwa jika ia tidak minum obat ia
tidak akan sembuh, perawat tidak menunjukan sikap, nada bicara yang bersahabat pada
anak sehingga si anak merasa takut
2. Di video yang lain perawat juga tidak memberikan salam terlebih dahulu, menayakan kabar
ataupun berkenalan dengan anak.
3. Perawat menunjukan sikap tubuh yang ditakuti anak dengan menaruh tangan di pinggang.

Video selanjutnya adalah tentang komunikasi dengan lansia, sama seperti dengan anak tadi di
video dengan lansia ini terdapat benar dan salah dalam melakukan komunikasi dengan lansia

Benar

1. Pada video tersebut perawat melakukan salam terapeutik terlebih dahulu dan melakukan
perkenalan diri

2. Perawat mengeraskan suara nya karena khawatir tidak terdengar

3. Tetapi sebaiknya ketika melakukan salam terapeutik, memperkenalkan diri, dan


menjelaskan tujuan perawat seharusnya memastikan kontap mata dengan pasien, tidak
membiarkan pasien acuh seperti itu. Atur lingkungan sehinggga menjadi kondusif untuk
komunikasi yang baik. Kurangi gangguan visual dan auditory. Pastikan adanya
pencahayaan yang cukup.

4. Perawat juga seharusnya berbicara dengan pelan dan jelas saat menatap matanya gunakan
kalimat pendek dengan bahasa yang sederhana.

5. Dalam video tersebut perawat sudah mengikut sertakan keluarga dalam berkomuikasi
dengan pasien sehingga memudahkan dalam melakukan komunikasi dengan pasien
tersebut
6. Perawat didalam video kurang melakukan bhsp terhadap si kakek dan mudah menyerah
pada saat kakek tidak menanggapi nya. Tidak membujuk atau memberikan rencana
pertemuan berikut nya

7. Perawat didalam video pada saat membujuk si nenek untuk mandi jarak nya terlalu dekat
dan melakukan kontak fisik yg tidak wajar. Wajah perawat terlalu dekat dengan pasien dan
membuat pasien tidak nyaman.

8. Dalam video, perawat tidak melakukan validasi pasien seperti meminta menyebutkan nama
dan nomor rekam medisnya. Tambahannya, seharusnya perawat mwlakukan validasi
pasien agar tidak terjadi kesalahan pasien, prosedur, dan asuhan keperawatan yang akan
diberikan. Dan juga apabila pasien tidak bisa atau tidak memadai untuk ditanyakan,
perawat bisa bertanya kepada anggota keluarga lainnya atau melihat gelang identitas yang
digunakan pasien saat itu.

Video komunikasi yang salah

1. Ketika merawat orang tua dengan gangguan komunikasi, ingat kelemahannya. Jangan
menganggap kemacetan komunikasi merupakan hasil bahwa klien tidak kooperatif.
Pada video tersebut menunjukan bahwa perawat marah marah ketika pasien tidak
menanggapi pembicaraanya
2. Tambahannya mungkin sebagai perawat jangan berharap untuk berkomunikasi dengan
cara yang sama dengan orang yang tidak mengalami gangguan. Sebaliknya
bertindaklah sebagai partner yang tugasnya memfasilitasi klien untuk mengungkapkan
perasaan dan pemahamannya.

Anda mungkin juga menyukai