Anda di halaman 1dari 2

Desain Penelitian

Randomised Controlled Trial (RCT)

Penelitan experimental dalam epidemiologi secara garis besar, dibagi menjadi dua
kelompok besar; 1) penelitian experimen /randomised controlled trial (RCT) dan 2) penelitian
experimen klaster / cluster randomised controlled trial (Cluster RCT) (Sastroasmoro, 2014).
Experimen dengan desain RCT umumnya dilakukan untuk intervensi secara individu seperti
percobaan obat baru, efektivitas vaksin sedangkan cluster RCT dilakukan untuk intervensi secara
kelompok (cluster) seperti untuk melihat efektivitas promosi dan pelayanan kesehatan. Dalam
perhitungan analisa statistik dan perhitungan sampel, korelasi dan jumlah clusters lebih harus
diperhitungkan dibandingkan desain RCT yang berasumsi setiap individu itu mandiri. Berikut
perbedaaan RCT dan cluster RCT secara umum :

Cluster Randomised Trial Individually Randomised


Characteristics (RCT) trial
Apa/Siapa yang
dirandomisasi Kelompok atau kluster Individu/personal
Kejadian Intervensi
(Nature of Sering dilaksanakan pada level
Intervention) kelompok/klaster (contohDiimpementasikan pada
puskesmas, desa, rumah sakit) tingkatan individu
Harus memperhitungkan
Nilai korelasi dalam klaster-Mengasumsikan setiap orang
Ukuran sampel klaster itu mandiri/independen
Analisis Harus memperhitungkan klaster Mengasumsikan setiap orang
Tabel Perbedaan umum Cluster RCT dan Indivudually RCT (4)
Pada studi eksperimental bertujuan untuk mengukur efek dari suatu intervensi terhadap
hasil tertentu yang diprediksi sebelumnya. Desain ini merupakan metode utama untuk
menginvestigasi terapi baru. Sebagai contoh, efek dari intervensi X dan intervensi Y terhadap
kesembuhan penyakit Z atau efektivitas suatu program kesehatan terhadap peningkatan
kesehatan masyarakat. Pada studi analitik, desain penelitian paling tinggi adalah desain
eksperimental, namun tetap saja masalah etik dan pengorganisasian penelitian serta dana yang
tinggi selalu menjadi kelemahan pada desain ini. Desain yang termudah adalah potong lintang
(cros sectional). Kita melakukan investigasi faktor paparan dan outcome pada satu waktu dan
bisa dilakukan pada banyak responden dalam waktu singkat dan sumber daya yang terbatas.
Namun, ketika kita ingin mendapatkan hasil studi dengan tingkat bias yang lebih rendah, kita
bisa melakukan studi kasus control (case control) dan selanjutnya kohort.

Daftar Pustaka

Sastroasmoro & Ismael. (20104. Dasar-Dasar Metodologi Klinis. Edisi 5. Jakarta: Sagung Seto.
Notoatmodjo, Soekidjo. (2012). Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Hales, S. et al. (2018). Managing Cancer and Living Meaningfully (CALM): A Randomized
Controlled Trial of a Psychological Intervention for Patients With Advanced Cancer. Journal
of clinical oncology. Vol.36. doi: 10.1200/JCO.2017.77.1097. Epub 2018 Jun 29. Akses by
https://www.researchgate.net/publication/326077782

Anda mungkin juga menyukai