Anda di halaman 1dari 4

Tugas Nihongogaku

Onomatopoeia

Batan 「 バタン」& Bara-bara 「バラーバラ」

Nama: Fania Zahra Augustine

NIM: 1703251

5C

I. Terminologi
i. Onomatopoeia

Pada mulanya berasal dari bahasa Yunani, terdiri dari dua kata
yaitu; onoma yang berarti ‘nama’ dan poiein yang berarti ‘memberi’.
Jika kedua pengertian tersebut disatukan maka ditarik suatu kalimat
dari arti kedua nya yaitu ‘membuat nama’ atau ‘memberikan nama’.

Onomatopoeia merupakan salah satu dari rhetorical device atau


alat retorika, dimana kata yang digunakan merupakan suatu imitasi
dari suara yang didengar, diperoleh dari bunyi-bunyi yang didengar
dalam kehidupan sehari-hari. Maka kesimpulannya adalah,
onomatopoeia merupakan kata-kata yang melambangkan,
mengekspresikan bunyi imitasi yang didengar dalam kehidupan
sehari-hari.
Onomatopoeia seringkali dijumpai dalam kehidupan sehari-hari,
ditemukan di dalam begitu banyak media lainnya; seperti di film-film,
berita harian dan lain sebagainya.

ii. Batan 「バタン」

Merupakan salah satu dari bunyi/kata onomatopoeia dalam


bahasa Jepang yang umum dan sering ditemukan dalam kehidupan
sehari-hari. Kata ini digunakan, seringkali nya, saat
mendefinisikan bunyi yang terdengar saat seseorang menutup
pintu dengan keras sehingga mengeluarkan suara yang lantang.
Juga digunakan saat sesuatu (umumnya sesuatu yang berat dan
tumpul) jatuh ke lantai. Setara dengan onomatopoeia dalam bahasa
Inggris yaitu, thud atau slam.

iii. Bara-bara 「バラーバラ」

Bara-bara 「バラーバラ」dikenal pula sebagai chara-chara atau

gara-gara. Berbeda dengan kata sebelumnya, kata Bara-bara 「バラ

ーバラ」ini memiliki definisi yang lebih luas lagi. Kata ini dapat

diartikan sebagai suatu verba/kata kerja yang pada umumnya


artinya adalah pecah, robek, berpisah, berjatuhan, dsb. Namun,
saat bersifat sebagai onomatopoeia kata ini digunakan saat sesuatu
berjatuhan secara bersamaan namun satu-persatu, saat suatu benda
pecah dan saat sesuatu saling bergesekkan satu sama lain. Setara
dengan onomatopoeia dalam bahasa Inggris yaitu, rattle.

II. Analisis Kontrastif dengan bahasa Sunda


i. Hasil analisis perbandingan antar dua bahasa (Sunda-Jepang)
Berdasarkan hasil analisis, ditemukan perbedaan yang amat
kentara antar onomatopoeia yang ada dalam bahasa Sunda dan bahasa
Jepang. Yaitu perbedaan antar kata yang digunakan untuk
mendefinisikan/menjelaskan hal yang pada hakikatnya adalah sama.

Jika dalam bahasa Jepang kata Batan! 「バタン」digunakan saat aau

untuk mendefinisikan bunyi yang terdengar ketika sesuatu yang berat


terjatuh atau saat menutup pintu dengan keras; maka dalam bahasa
Sunda kata onomatopoeia nya adalah bledag/bledug atau bledag-
bledug.

Sama halnya dengan kata onomatopoeia Bara-bara 「バラーバラ」

yang digunakan saat mendefinisikan bunyi atau suara yang terdengar


saat sesuatu saling bergesekkan, saat sesuatu (seperti hujan) berjatuhan
disaat bersamaan namun satu per satu; maka dalam bahasa Sunda
digunakan onomatopoeia krasak-krusuk untuk mendefinisikan hal
yang sama.

III. Penggunaan

Berikut merupakan beberapa gambar yang dijadikan contoh penggunaan


onomatopoeia ‘Batan’ dan ‘Bara-bara’.

a. Batan! 「バタン」
b. Bara-bara 「バラーバラ」

Anda mungkin juga menyukai