Anda di halaman 1dari 3

KUISIONER PENGETAHUAN PERAWAT TERHADAP UPAYA PENCEGAHAN

KOMPLIKASI PASCA GENERAL ANESTESI

Identitas Responden

1. Inisial Nama :
2. Jenis Kelamin :
3. Pendidikan :
4. Lama Bekerja :

Petunjuk Pengisian :

Berikan tanda checklist cheklist (√) pada kolom B jika pernyataan anda dianggap Benar pada
kolom Benar dan kolom Salah jika pernyataan anda anggap Salah.

Pilihan Jawaban
No. Pertanyaan Benar Salah
1. Keperawatan pasca operasi adalah periode akhir dari F
keperawatan perioperatif.
2. Peran perawat pasca operasi adalah untuk F
mengajarkan pasien bagaimana cara meningkatkan
fungsi paru dan oksigenasi darah setelah general
anestesi, seperti menganjurkan napas dalam dan batuk
efektif.
3. Pasien dengan general anestesi dapat mengalami F
komplikasi obstruksi jalan napas.
4. Peran perawat pasca operasi adalah untuk F
mengajarkan pasien bagaimana cara meningkatkan
fungsi paru dan oksigenasi darah setelah general
anestesi, seperti mengajarkan napas dalam dan batuk
efektif
5. Penanganan hipertermi malligna dapat diberikan
intravena dan trolone dengan tetesan yang cepat
6. Pasien ynag mengalami retensi urine dapat dilakukan F
intervensi keperawatan pemasamgan kateter untuk
membantu mengeluarkan urin dan kandung kemih
7. Apabila tejadi penumpukan sekresi, suction tidak UF
perlu dilakukan apabila pasien tidak meminta
8. Pemantauan nyeri dilakukan 24 jam pertama hingga UF
72 jam setelah pada psien pasca general anestesi
9. Pengaturan tetesan infus diperlukan untuk balance F
cairan
10. Pasien pasca general anestesi diberikan oksigen
melalui kanul napas untuk mempertahankan
keadekuatan pernapasan
11. Motivasi pasien hingga 72 jam pasca anestesi UF
diperlukan untuk mencegah terjadinya komplikasi
12. Pemeriksaan hemoglobin ulang diperlukan pada F
pasien pasca operasi
13. Tromboflebitis pasca operasi dapat dicegah dengan
intervensi masase pada daerah kaki
14. Perubahan pola pernapasan karena pernapsan yang F
pendek dan cepat mungkin diakibatkan oleh nyeri,
balutan yang terllau ketat, dilatasi lambung, atau
obesitas.
15. Pasca general anestesi posisi kepala harus sejajar F
dengan kaki
16. Pasien pasca general anestesi yang tidak merasa F
pusing dapat dilakukan mobilisasi bertahap
17. Atropin sulfat dapat diberikan untuk mengurangi F
bradikardia.
18. Mual muntah adalah efek samping general anestesia. F
19. Pasien yang mual muntah dapat diatasi dengan UF
pemberian selimut.
20. Cairan intravena yang berlebihan bisa menyebabkan F
hipervolemia yang menimbulkan edema kegagalan
jantung kongestif
21. Jantung pada saat dianestesi bisa berhenti secara tiba- UF
tiba karena pemberian obat anestesi yang terlalu
sedikit
22. Hipoventilasi dapat terjadi akibat adanya kekurangan UF
cairan di paru.
23. Neuropati ulnar merupakan komplikasi yang dapat F
terjadi pada saraf setelah 24 jam pasca general
anestesi.
24. Monitoring tekanan darah, nadi, dan laju pernafasan F
dilakukan setiap 15 sampai 30 menit hingga pasien
stabil kemudian dilakukan evaluasi paling tidak 4
sampai 6 jam.
25. Produksi urine diawasi secara ketat selama 24 sampai F
72 jam setelah operasi.
26. Faktor risiko PONV dapat dicegah dengan UF
menganjurkan pasien aktif bergerak.
27. Pasien dengan fungsi ginjal normal rata-rata produksi F
urine adalah 0,5 ml/kgBB.
28. Output urin pasien pasca operasi kurang dari 30 UF
ml/jam.
29. Gangguan fungsi kognitif merupakan keadaan yang F
umum terjadi pada pasien pasca general anestesi.
30. Hipotensi disebabkan akibat dari perdarahan pada F
operasi.
31. Batuk, nyeri dada, dan kesulitan bernapas merupakan F
tanda dan gejala ateletaksis paru.
32. Aspirasi paru menyebabkan terjadinya komplikasi UF
pneumotorax.
33. Laringospasme dapat terjadi akibat pemasangan UF
guedel
34. Hipotensi disebabkan oleh hipervolemia pada intra UF
operasi.
35. Napas dalam dan batuk efektif tidak dapat mencegah UF
komplikasi pernapasan pasca general anestesi.
36. Pasien dengan obesitas mengalami keterlambatan F
kembalinya kesadaran.
37. Nyeri pada pasien pasca general anestesi diatasi UF
dengan pemberian anti emetik.
38. Cairan per oral dapat diberikan ketika pasien sudah
flatus.
39. Perawatan di bangsal bedah merupakan tahapan F
terakhir pasien dirawat pasca general anestesi.
40. Pasien berada diruang recovery room sebelum F
dipindahkan ke bangsal.
41. Mengkaji wana urine yang pekat dan keruh F
kemungkinan diakibatkan oleh terjadinya dehidrasi
42. Mengkaji turgor kulit (CRT) untuk mengetahui F
apakah pasien dehidrasi
43. Mengkaji sistem persafaran pasien dengan mengkaji F
respon membuka mata

Anda mungkin juga menyukai