Anda di halaman 1dari 10

I.

Learning Objective
Jelaskan tentang hernia, meliputi :
a. Pengertian.
b. Macam-macam hernia (etiologi, gejala klinis, patogenesis).
c. Diagnosa.
d. Penanganan dan Terapi (NSAID)
e. Pencegahan (herediter).

Pembahasan

Hernia :
a. Pengertian :
Hernia merupakan protrusio sebagian atau seluruh organ melalui lubang alami
atau perolehan pada lokasi jaringan yang sama atau jaringan lain dan masih tertutup
oleh kulit (Read, 2003).
Hernia adalah penonjolan yang dibentuk dari beberapa organ yang keluar melintasi
permukaan alami maupun buatan pada dinding abdomen membentuk bengkakan yang
tertutup kulit dan biasanya peritoneum (Frank, 1961).

Gambar. Anjing penderita hernia (Anonim(a), 2011)


b. Macam- macam hernia :
1) Hernia umbilikalis adalah hernia yang paling umum dan terjadi pada garis tengah
perut di pusar. Hernia pusat tidak menimbulkan masalah kesehatan yang nyata
karena jaringan lemak biasanya hanya item yang menonjol ke pembukaan. Hernia
ini dapat terjadi dengan baik pada anjing jantan maupun betina (Anonim, 2009).
Hernia umbilicalis kongenital adalah yang paling umum dari semua hernia. Karena

1|BLOK 18 HEWAN KESAYANGAN


masalah ini merupakan sifat yang diturunkan, pencegahan yang terbaik adalah
tidak menggunakannya sebagai indukan. Anjing dan kucing dengan hernia
umbilikalis memiliki pembengkakan lunak, tidak nyeri atau Tonjolan di atas pusar
mereka. Pembengkakan bisa ada dan menghilang tergantung pada posisi hewan
peliharaan dan berapa banyak makanan yang telah dimakan. Hernia umbilicalis
berisi lemak dan mungkin omentum beserta usus. Pada anjing jantan
memperbaikinya ketika hewan peliharaan pada usia 12-18 minggu. Ada
kesalahpahaman umum bahwa memotong tali pusat dari terlalu dekat adalah
penyebab kondisi ini, Hal ini tidak benar. Hernia pusat yang besar bisa menjepit
loop usus atau sebagian organ tubuh lain. Dalam kasus ini cincin hernia
menghambat pasokan darah ke segmen yang terjepit dan akan terjadi kematian sel
yang menyebabkan usus nekrosis. Ini adalah kondisi yang mengancam kehidupan
(Hines, 2009).

2) Hernia inguinalis terjadi di mana organ perut memenuhi kaki belakang. Mereka
muncul sebagai cacat lahir atau karena cedera. Hernia ini lebih serius daripada
hernia umbilikalis karena usus dapat menonjol, mengganggu proses pencernaan
normal. Pengurangan materi hernia dan menjahit lubang atau otot yang rusak harus
dilakukan untuk memperbaiki jenis hernia ini (Anonim, 2009). Hernia di
selangkangan biasanya terjadi pada anjing betina yang sedang hamil atau
mengalami kembung atau sembelit, kadang-kadang masalah ini di anjing jantan
juga. Dalam semua kasus, jaringan yang dimiliki di bagian belakang rongga perut
menekan keluar melalui wilayah yang lemah di sekitar arteri femoralis. Biasanya
hernia hanya mengandung lemak. Hal ini direduksi kembali ke dalam perut dengan
tekanan jari. Di bawah anestesi umum, kantung ini dapat hati-hati membedah
dengan gunting dan pisau bedah sampai menyerupai sebuah balon kecil yang
menempel paha Kemudian dapat mendorongnya dengan hati-hati ke dalam perut.
2|BLOK 18 HEWAN KESAYANGAN
Salah satu harus sangat berhati-hati ketika penjahitan menutup lubang, karena
dapat mengenai a. femoralis atau saraf (Hines, 2009).

3) Hernia perineal terjadi karena melemahnya otot-otot terletak di bawah ekor di


kedua sisi anus. Hernia ini biasanya terjadi pada anjing tua dan dapat menyebabkan
masalah eliminasi impactions jika tidak diperbaiki (Anonim, 2009). Keturunan
kelemahan dalam struktur yang membentuk cincin ligamen sekitar hasil anus juga
menyebabkan kondisi ini. Kondisi ini yang paling sering pada anjing breeds kecil.
Masalah terjadi ketika strain hewan peliharaan untuk mengeluarkan tinja keras atau
ketika kelenjar dubur menyebabkan radang kronis tegang. Hal ini biasanya hanya
lemak mengisi kantung hernia tapi kadang kandung kemih juga dalam kantung.
Ketika ini terjadi masalah menjadi darurat medis karena hewan peliharaan tidak
dapat buang air kecil. Isi kantung dapat dikembalikan ke dalam perut secara
manual atau dengan mengangkat kaki belakang anjing atau kucing. Teknik
perbaikan hernia ini mirip dengan hernia inguinalis. Tetapi dalam kasus-kasus ini,
bagian yang sulit adalah menemukan jaringan sekitar anus untuk bersatu dengan
panggul. Harus sangat berhati-hati agar tidak melukai saraf rektum dan anus
selama operasi (Hines, 2009). Bentuk hernia perineal dapat diklasifikasikan
sebagai: Dorsal apabila isi abdomen/viscera keluar melalui m. coccigeus dan m.
levator ani. Caudal atau Medial bila hernia keluar diantara m,sphincter ani
external, m.levator ani dan m.obturatorius internal. Ventral bila keluar antara
m.ischiocarvernosus, m.ischiourethralis dan m.bulbocavernosus. dan Lateral atau
daerah ischiadicus terjadi antara ligament sacrotuberosa dan m. coccigeus.
4) Hernia diafragma adalah jenis hernia yang paling serius. Lubang atau pecahnya
diafragma, dinding otot yang memisahkan rongga dada dan paru-paru dari perut,
dapat memungkinkan usus, hati atau organ vital lainnya untuk masuk ke dalam
rongga dada. Jenis hernia dapat bawaan atau hasil dari cedera. Sesak nafas,

3|BLOK 18 HEWAN KESAYANGAN


kelemahan, dan masalah usus dapat terjadi dan harus diperbaiki melalui
pembedahan. X-ray digunakan untuk meyakinkan diagnosis hernia, tetapi setelah
perbaikan anjing dapat melanjutkan hidup normal (Anonim, 2009). Meskipun
hernia diafragmatik merupakan penyakit bawaan, tetapi dapat juga terjadi akibat
kecelakaan. Masalah ini terjadi ketika tekanan di dalam perut tiba-tiba naik,
menekan organ-organ perut terhadap diafragma dan merobeknya. ini adalah yang
paling sulit dari semua hernia untuk mengobati. Mereka enggan untuk berbaring
dan nafasnya terengah-engah dan menjadi sangat gelisah kalau kaki belakang
mereka ditinggikan (Hines, 2009).

5) Patogenesis
Proses kejadian hernia terjadi ketika otot-otot pembatas dari rongga abdomen
mengalami kelemahan atau berlubang. Maka jika terjadi tekanan, organ-organ
rongga abdomen dapat melewati celah-celah otot yang lemah atau berlubang
tersebut, sehingga organ visceral berada pada posisi yang abnormal. Hal ini sama
ketika kewan mengalami kecelakaan maka otot diafragma dapat pecah, sehingga
jika organ visceral mendapat tekanan dapat masuk ke rongga thoraks (Aiello,
1998).
6) Gejala klinis
Gejala-gejala yang berhubungan dengan hernia, awalnya mungkin berhubungan
dengan ketidakmampuan makanan untuk melewati bagian usus yang mengerut.
Gelombang kontraksi yang disebut gerak peristaltik mendorong isi sepanjang usus.
Ketika suatu halangan yang dihadapi, seperti yang dijelaskan, arah gelombang
peristaltik untuk memindahkan makanan berbalik arah melalui seluruh saluran
pencernaan. Hal ini menghasilkan makanan dan air yang di muntahkan. Hewan
biasanya menolak untuk makan. Mereka masih mau minum air karena cairan
mungkin bisa melewati bagian terbatas dari usus atau diserap sebelum titik itu.

4|BLOK 18 HEWAN KESAYANGAN


Gejala-klinis tersebut berhubungan dengan hernia inguinalis dan perineal.
Sedangkan pada hernia diafragmatika gejala yang menciri adalah anjing enggan
untuk berbaring dan nafasnya terengah-engah dan menjadi sangat gelisah kalau
kaki belakang mereka ditinggikan. Dan pada hernia umbilikalis tidak ada gejala
yang serius, hanya ada tonjolan pada daerah pusar (Foster, 2010).
c. Diagnosa :
Diagnosis melalui radiologi, studi kontras sering dibutuhkan untuk konfirmasi.
Fluoroskopi atau endoskopi berguna dalam diagnosis hiatus hernia. Koreksi dari
hernia tersebut yang terbaik adalah dilakukan melalui operasi. Dalam kasus hernia
hiatus, terapi medis, termasuk penggunaan preparat antasid sistemik dan modifikasi
diet, mungkin kontrol tanda-tanda jika ringan. Selain itu dapat dilakukan dengan
pemeriksaan palpasi, auskultasi dan perkusi, serta gejala klinis dan riwayat kasus dari
anjing sendiri. Anamnese, gejala klinis, pemeriksaan fisik termasuk palpasi perektal
merupakan cara menentukan diagnosa hernia perineal, Radiografi dan ultrasound
dapat meneguhkan diagnosa hernia perineal lebih akurat lagi (Aiello, 1998).
d. Penanganan :
Penanganan pada kasus hernia ini dapat dilakukan dengan tindakan operatif dan
non operatif. Tindakan operatif dengan mengembalikan isi hernia ke tempat yang benar
dan menutup cincin hernia. Pada hernia yang bersifat herediter, umur hewan masih di
bawah 6 bulan, bisa diupayakan dengan menekan benjolan hernia dan dalam
perkembangan umur diharapkan cincin hernia akan menutup. Hewan yang menderita
hernia herediter harus disterilkan.
Prosedur operasi hernia
1) Premedikasi
Dilakukan penentuan dosis premedikasi yang akan diberikan, kemudian
hewan dihandel dan dilakukan penyuntikan atropin 0,025% IM. Tindakan
ini dilakukan 10 menit sebelum pemberian anastetikum (Rahman, 2010).
2) Pembiusan/Anasthesi
1. Kucing atau anjing dihandle
2. Injeksi Ketamin + Xylazine (sesuai perhitungan) intramuskular pada
otot semimembranosus dan semitendinosus
3. Setelah kucing tidak sadar, bagian abdomen sekitar daerah orientasi
sayatan, dicukur sampai bersih.

5|BLOK 18 HEWAN KESAYANGAN


4. Kemudian daerah orientasi tersebut dibersihkan dengan alkohol 70%
dan dioles dengan iodium tincture 3% ke arah luar.
5. Kucing dibawa ke meja operasi dengan posisi ventrodorsal (terlentang)
yang sebelumnya telah diberi alas koran.
6. Keempat kaki diikat satu per satu dengan menggunakan simpul tomfool
dan kemudian dikaitkan ke meja operasi.
7. Daerah sekitar orientasi ditutup dengan kain steril
(Rahman, 2010)

3) Perhitungan Dosis
Premedikasi
Atropin : 0,04 mg/kgBB x …… KgBB = ….. ml
0,25 mg/ml
Anasthesi
Xylazin 2% = 1 mg/kgBB x ….. KgBB = ….. ml
20 mg/ml
Ketamin 10% = 15 mg/kgBB x ….. KgBB = …… ml
100 mg/ml
Antibiotik
Penicillin 50000 IU Topikal secukupnya
Oxytetracyclin = 14 mg/kgBB x ….. KgBB = 0,175 ml
200 mg/ml
(Rahman, 2010)
4) Orientasi
Pada laparotomi kali ini, dilakukan penyayatan di daerah abdomen
dengan teknik laparotomi medianus posterior. Penyayatan dilakukan pada
linea alba (medianus), 3-5 cm di posterior umbilical (Rahman, 2010).
5) Teknik Operasi
1. Lapisan kulit disayat menggunakan scalpel. Sayatan bersifat lurus dan
langsung (tidak terputus) sepanjang 2-3 cm.
2. Lapisan subkutis dipreparir kemudian dijepit menggunakan tang arteri
bersama kulit. Penjepitan dilakukan pada masing-masing ujung
sayatan.
6|BLOK 18 HEWAN KESAYANGAN
3. Lubang dilebarkan menggunakan gunting tumpul-tumpul.
4. Cincin hernia dicari dan kemudian organ-organ yang keluar dari cincin
tersebut dimasukkan kembali dan rongga abdomen diberi antibiotik
penicillin cair topikal.
5. Peritoneum dan omentum dijahit menggunakan jarum bundar, cat gut
chromic 3/0 dengan jahitan sederhana.
6. Ujung-ujung otot abdominal dijahit menggunakan jarum bundar, cat
gut chromic 3/0 dengan jahitan sederhana.
7. Kulit dan subkutis dijahit menggunakan jarum segitiga, benang silk 3/0
dengan jahitan sederhana.
8. Bekas jahitan diolesi dengan Iod tincture 3% dan diolesi levertran.
9. Kemudian bekas jahitan tersebut ditutup dengan kain kassa dan verban.
(Rahman, 2010)

1. Obat NSAID
Asam asetilsalisilat (aspirin) sebagai prototip nonsteroidal anti-inflammatory drugs
(NSAID) merupakan analgetika nonsteroid, non-narkotik. Kerja utama asam asetilsaIisilat
dan kebanyakan obat antiradang nonsteroid lainnya sebagai penghambat enzim
siklooksigenase yang mengakibatkan penghambatan sintesis senyawa endoperoksida siklik
PGG2 dan PGH2. Kedua senyawa ini merupakan prazat semua senyawa prostaglandin,
dengan demikian sintesis prostaglandin akan terhenti (Mansjoer,2003)

7|BLOK 18 HEWAN KESAYANGAN


Asam asetilsalisilat (salisilat) tidak menghambat metabolisme asam arakidonat melalui
alur lipoksigenase. Penghambatan enzim siklooksigenase kemungkinan akan menambah
pembentukan leukotrien pada alur lipoksigenase. Kemungkinan ini dapat terjadi
disebabkan bertambahnya sejumlah asam arakidonat dari yang seharusnya dibutuhkan
enzim lipoksigenase (Mutschler, 1991; Campbell, 1991). Selain sebagai penghambat
sintesis prostaglandin dari berbagai model eksperimen yang telah dicoba kepada manusia
untuk tujuan terapeutik, NSAID ternyata menunjukkan berbagai kerja lain sebagai
antiradang (Mansjoer,2003).
Obat antiradang nonsteroid menurut struktur kimia dengan beberapa pengecualian dapat
dibagi dalarn delapan golongan. (1) Turunan asam salisilat: asam asetilsalisilat, diflunisal.
(2) Turunan pirazolon: fenilbutazon, oksifenbutazon, antipirin, arninopirin, (3) Turunan
para-aminofenol: fenasetin. (4) Indometasin dan senyawa yang masih berhubungan:
indometasin dan sulindak. (5) Turunan asam propionat: ibuprofen, naproksen, fenoprofen,
ketoprofen, flurbiprofen. (6) Turunan asam antranilat : asam flufenamat, asam mafenamat.
(7) Obat antiradang yang tidak mempunyai penggolongan tertentu: tolmetin, piroksikam,
diklofenak, etodolak, nebumeton, senyawa emas. (8) Obat pirro (gout), kolkisin,
alopurinol (Mansjoer,2003).
Selain sebagai penghambat sintesis prostaglandin, beberapa contoh kerja lain NSAID
adalah sebagai berikut. Fenilbutason (reumatoid artritis, pirai akut, sinovitis, ankilosing
spondilitis dan osteoartritis), mirip asam asetilsalisilat yaitu uncouple oksidatif fosforilasi,
interaksi dengan protein selular, menghambat pembebasan histamin, menghambat sintesis
mukopolisakarida, menstabilkan membran lisosomal dan mengurangi respons terhadap
enzim lisosomal (Mutschler, 1991; Campbell, 1991). Indometasin (reumatoid dan
beberapa tipe artritis termasuk pirai akut), menghambat motilitas leukosit polimorfonuklir,
uncouple oksidatif fosforilasi dan menghambat sintesis mukopolisakarida. Turunan asam
propionat (reumatoid artritis, osteoartritis dan ankilosing spondilitis), beberapa
diantaranya dapat menghambat migrasi dan fungsi leukosit, khususnya naproksen sangat
potensial. Ketoprofen dapat menstabilkan membran lisosomal dan aksi antagonis terhadap
bradikinin. Piroksikam (reumatoid artritis, osteoartritis), menghambat aktiviasi neutrofil.
Diklofenak (rheumatoid artritis, osteoartritis dan ankilosing spondilitis), mengurangi
konsentrasi intraselular asam arakidonat bebas pada leukosit (Mutschler, 1991)

8|BLOK 18 HEWAN KESAYANGAN


e. Pencegahan :
Sebagai catatan, hernia umbilikalis pada anak anjing adalah genetik atau
bawaan cacat di lebih dari 90% kasus. Gangguan ini ditularkan dari generasi ke
generasi. Sangat, sangat jarang mereka disebabkan oleh trauma atau tekanan yang
berlebihan. Hewan yang memiliki hernia atau pernah bedah perbaikan hernia tidak
boleh digunakan untuk bibit. Selain itu, breeder yang menghasilkan anak anjing
dengan kondisi ini tidak boleh dibesarkan lagi (Foster, 2010).

9|BLOK 18 HEWAN KESAYANGAN


Daftar Pustaka

Aiello, s. 1998. The merck veterinary manual. Merck and co. Usa.

Anonim. 2009. Hernias in Dogs. http://www.whatprice.co.uk/pets/. Diakses 22 Mei 2013.

Foster. 2010. Inguinal, Umbilical and Diaphragmatic Hernias in Dogs.


http://www.peteducation.com/article.cfm?c=2+2090&aid=442. Diakses 22 Mei 2013.

Hines, R. 2009. Hernias In Dogs And Cats. http://www.2ndchance.info/ACC.htm. Diakses 22


Mei 2013.

Rahman, M. 2010. Hernia Abdominalis – Surgery. http://indovet.wordpress.com/. Diakses 22


Mei 2013.
Read, R.A and Christopher RB. 2003. Hernias. In: Slatter D (ed) Textbook of Small Animal
Surgery, 3rd ed, pp 446-454.

10 | B L O K 1 8 H E W A N K E S A Y A N G A N

Anda mungkin juga menyukai