Kanker Payudara9 Tabel 1. Diagnosis banding Fibroadenoma mammae (sumber: Price SA, Wilson LM. Patofisiologi. Volume 2 Edisi 6. Jakarta: EGC. 2005) Penyakit
Penjelasan
A. Kista Payudara
B. Abses payudara
C. Papiloma Intraduktal
D. Tumor Filoides
Gejala: Terasa nyeri bila dipalpasi, massa berbatas jelas,
mobile, berisi cairan (keruh dan debris). Massa kista dipastikan dengan aspirasi dan USG. Etiologi: Belum jelas, kemungkinan akibat perubahan hormonal. Epidemiologi: Pada usia dekade kelima, menurun setelah wanita melewati menopause. Kista payudara berasal dari destruksi dan dilatasi lobulus dan duktus terminalis payudara. Kista dapat tunggal atau multipel, unilateral atau bilateral. Perkembangan keganasan dari kista payudara sangat jarang sekitar 0,1%. Infeksi-infeksi bakterial sering terjadi pada pascapartum semasa awal laktasi jika organisme berhasil masuk dan mencapai jaringan payudara melalui fisura pada puting. Organisme yang paling sering adalah Staphilococcus aureus. Payudara menjadi merah, panas jika disentuh, membengkak, dan nyeri tekan. Gejala: Demam tinggi, menggigil dan malaise. Benjolan jinak yang biasanya soliter (satu) dan biasanya ditemukan pada kelenjar utama dekat puting pada lokasi subareolar (sekitar puting). Papiloma intraduktal sering terjadi pada dekade ke-4. Gejalanya berupa keluarnya cairan berupa darah dari salah satu payudara tanpa terabanya massa atau benjolan di payudara. Penyebab tersering hal tersebut adalah papiloma intraduktal. Benjolan yang ada tidak teraba karena biasanya berukuran < 5 mm. Neoplasma jinak, berasal dari jaringan penyokong nonepitel, bersifat menyusup secara lokal dan mungkin ganas (10-15%). Pertumbuhannya cepat, ditemukan dalam ukuran besar. Epidemiologi: Terdapat pada semua usia, kebanyakan pada usia sekitar 30 tahun.
E. Kanker Payudara
Penanggulangan adalah eksisi luas. Jika tumor sudah
besar dilakukan mastektomi simpel. Bila tumor ganas, dilakukan mastektomi radikal walaupun mungkin bermetastasis secara homogen seperti sarkoma.10 Adanya hiperplasia epitel, terutama hiperplasia atipikal dalam penyakit fibrokistik, berkaitan dengan peningkatan resiko berkembangnya kanker payudara. Kanker payudara mengenai 1 dari 8 perempuan dengan lama hidup 85 tahun dan merupakan penyebab utama kedua kematian akibat kanker di AS. Satu dari sejumlah indikator prognostik kanker payudara yang paling penting adalah ada tidaknya metastasis kelenjar getah bening aksilar. Pengobatan pembedahan kanker payudara meliputi berbagai derajat eksisi terapi tambahan (terapi radiasi, kemoterapi, atau terapi hormonal) bila terdapat resiko rekurensi yang tinggi. Faktor-faktor yang berkaitan dengan meningkatnya resiko kanker payudara adalah letak geografis, kanker payudara familial (terutama memiliki gen BRCA-1 atau BRCA-2), penyakit payudara proliferatif, awitan dini menarke, kelahiran anak pertama yang lama, menopause lambat, hormon estrogen, dan faktor diet (obesitas dan asupan alkohol tinggi).9