BAB I
PENDAHULUAN
1. Permasalahan
bahwa hukum mengikat setiap tindakan yang dilakukan oleh warga negara
itu hukum bekerja dengan cara memberikan petunjuk tentang tingkah laku dan
karena itu pula hukum berupa norma. Hal ini senada dengan Pasal 1 ayat (3)
hukum.”1
pada perkembangan negara modern. Sebab dalam setiap masyarakat, baik pada
dan hukum tersebut ditunjukkan untuk masyarakat itu sendiri yaitu yaitu
1
H. Atip Latifulhayat, 2017, Penegakkan Hukum, Universitas Pedjdjaran, Jurnal
Ilmu Hukum, V. 4, No 2 h. 87
2
Sri Pujiniingsih, 2019, Konsep Hukum Indonesia di Masa Sekarang, Jurnal
Hukum Universitas Pekalongan, V. 1 h. 137
1
2
hak asasi manusia, dimana tindakan negara dalam arti tindakan aparatur
peradilan yang bebas. Untuk itu perlu didukung oleh penegak hukum yang
merupakan suatu produk hukum dari hasil perjuangan dan perwujudan cita-cita
kepastian hukum dan perlindungan terhadap hak asasi manusia. Dalam Kitab
undang.3
kehendaknya kepada orang lain. Lebih-lebih jika hal itu menyangkut kebebasan
yang dimiliki seseorang dilindungi oleh hukum. Oleh karena itu, tindakan yang
3
Dewa Putu Tagel, 2016, Artikel, Penggledahan dalam Keadaan Mendesak , v.
002, h. 3
3
mengurangi kebebasan dan kemerdekaan serta harta benda seseorang adalah suatu
harta milik seseorang, adakalanya kebebasan dan kemerdekaan itu harus dibatasi,
bahkan kadang-kadang hilang akibat ulah orang itu sendiri, sebagai akibat
hukum yang berlaku. Jika pembatasan itu dilakukan tanpa berdasarkan aturan
hukum, berarti telah melakukan pelanggaran terhadap hak-hak asasi orang lain.4
manusia yang terkenal dengan Hak Asasi Manusia (HAM) salah satu diantaranya
hanya dilakukan berdasarkan perintah tertulis oleh pejabat yang diberi wewenang
oleh undang-undang dan hanya dalam hal dan dengan cara yang diatur dengan
undang-undang.5
4
Rusli Muhammad, 2007, Hukum Acara Pidana Kontemporer, PT Citra Aditya
Bakti,Bandung, h. 25.
5
H.M.A. Kuffal, 2005, Tata Cara Penggeledahan dan Penyitaan, UMM Press,
Malang,h. 14.
4
pidana yang diatur dalam KUHAP tidak serta merta berjalan mulus sebagaimana
tidak jarang terjadi warga masyarakat masih mengalami dan merasakan adanya
tindakan upaya paksa yang dilakukan oleh aparat penegak hukum yang tidak
Tindakan penggeledahan ini bisa saja diambil atas dasar dugaan. Oleh
penyelidikan dan penegakan hukum. Bahkan penggeledahan ini bisa saja berujung
orang yang telah ditetapkan sebagai tersangka atau terdakwa, tetapi jika seseorang
suatu saat digeledah belum berarti seseorang tersebut telah menjadi tersangka,
siapapun.6
banyaknya berita, baik dari media cetak maupun elektronik yang memberitakan
6
ISSN 1412-7059, 2012, Jurnal kajian putusan pengadilan, Permasalahan
Penegakkan Hukum Kasus Narkotika.
5
tentang penggunaan narkotika dan bagaimana korban dari berbagai kalangan dan
usia berjatuhan akibat penggunaannya. Narkotika diartikan sebagai suatu zat yang
tindak pidana pada umunya. Ciri-ciri khusus tindak pidana narkotika sebagai
berikut:
2. Melawan hukum;
4. Patut dipidana.7
(seperti barang gelap, barang curian, surat -surat bukti) untuk di sita. Maka secara
untuk mencari barang bukti untuk di sita. Dengan redaksi yang agak berbeda,
mencari benda yang diduga keras ada pada badannya atau dibawa serta, untuk
7
Bayu 2013 Artikel Kesehatan Dan Penyalahgunaan Narkoba Di Kalangan-
Remaja, Jurnal hukum, V. 29 November,h. 89
6
rumah tempat tinggal dan tempat tertutup lainnya untuk dilakukan tindakan
pemeriksaan atau penyitaan dan untuk penangkapan dalam hal dan menurut cara-
rumah maupun pemeriksaan pakaian dan penyitaan barang yang berkaitan dengan
yang dapat melakukan penggeledahan rumah dengan surat izin Ketua Pengadilan
Negeri setempat, Dalam hal rumah yang akan digeledah terletak di wilayah
hukum Pengadilan Negeri yang lain, maka Ketua Pengadilan Negeri dari daerah
tempat kejadian perkara yang menurut ketentuan yang berlaku adalah Pengadilan
Negeri yang berwenang mengadili perkara tersebut dan dalam keadaan yang
terlebih dahulu memperoleh izin dari Ketua Pengadilan Negeri setempat (Pasal 34
ini bisa saja berujung pada penahanan. Tindakan penggeledahan ini bisa
8
Direktorat Reserse, 1987, Himpunan Juklak dan Juknis, Jakarta, Mei, h.147.
7
saja diambil atas dasar dugaan. Oleh karena itu, seseorang bisa saja
Salah satu asas terpenting dalam Hukum Acara Pidana ialah asas
praduga tak bersalah, yang berarti bahwa setiap orang yang disangka,
hak yang pada taraf pertama adalah hak untuk segera mendapatkan
9
Kepolisian Negara Republik Indonesia,2000, Pedoman Pelaksanaan Tugas
Polridi Lapangan, CV. Tamita Utama, Jakarta, h. 15
10
Djoko Prakoso, 1987, POLRI Sebagai Penyidik dalam Penegakan Hukum ,
Jakarta: Bina Aksara, h.6.
8
lenyapkan.
wanita atau dapat dilakukan wanita lain, sesuai dengan Surat keputusan
wanita dapat menolak untuk di geledah pada bagian rongga badan apabila
suatu tindak pidana. Oleh sebab itu dalam penulisan skripsi ini, penulis
Kepastian sudah menjadi bagian dari suatu hukum, hal ini lebih
akan kehilangan kati diri serta maknanya, karena tidak lagi dapat
kekuasaan.
hukum, karena keteraturan merupakan inti dari kepastian itu sendiri. Dari
jaminan bahwa hukum tersebut harus dijalankan dengan cara yang baik.
(delapan) asas yang harus dipenuhi oleh hukum, yang apabila tidak
terpenuhi, maka hukum akan gagal untuk disebut sebagai hukum, atau
11
Ibid, h. 156
12
Dwika,2011,“Keadilan dari Dimensi Sistem Hukum ”, http: / /hukum.
kompasiana. com. diakses pada 24 Juli 2014.
13
Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer, 1991, Balai Pustaka, Jakarta, h. 897.
13
dan sebagainya atau dapat yang berlaku bagi semua orang di suatu
juga hukum tidak tertulis dengan harapan ada jaminan terhadap benda
14
Jimly Asshiddiqie, 2000. Pergeseran-pergeseran Kekuasaan Legislatif &
Eksekutif, Universitas Indonesia, Jakarta, h. 97.
7
14
15
Hardjon M. Philippus, 1988. Perlindungan Hukum bagi Rakyat Indonesia,
Bina Ilmu Surabaya,h. 89
15
bahwa “salah satu fungsi hukum baik sebagai kaidah maupun sebagai
atau kepatuhan pada hukum, tapi mencakup efek total dari hukum
terhadap sikap tindak atau perilaku baik yang bersifat positif atau
negatif. 19
16
J.S. Badudu dan Sutan Muhammad Zain, 2001, Kamus Umum Bahasa
Indonesia, Sinar Harapan, Jakarta, h. 371.
17
Departemen Pendidikan Nasional, 2005, Kamus Besar Bahasa Indonesia,
Edisi Ketiga, Balai Pustaka, Jakarta, h. 284.
18
Soerjono Soekanto I, loc. cit.
19
Siswantoro Sunarso, 2004, Penegakan Hukum Psikotropika dalam Kajian
Sosiologi Hukum, Raja Grafindo Persada, Jakarta, h. 88.
16
netral, sehingga dampak positif atau negatifnya terletak pada isi faktor-
21
Ibid, h. 90
22
Soerjono Soekanto, 1988, Pokok-Pokok Sosiologi Hukum, Penerbit : PT. Raja
Grafindo Perkasa, Jakarta h. 8.
17
yang berlaku umum dan dibuat oleh Penguasa Pusat maupun Daerah yang
diperintahkan demikian);
kewajiban adalah beban atau tugas. Ada berbagai halangan yang mungkin
dari masyarakat. Masalah lain yang timbul dari anggapan tersebut adalah
sebagai tata hukum atau hukum positif tertulis. Akibat dari anggapan
20
timbul gagasan kuat bahwa semua bidang kehidupan akan dapat diatur
2.2. Hipotesis
3. Tujuan Penelitian
kehidupan masyarakat.
4. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini dapat dipakai sebagai pedoman oleh aparat penegak
5. Metode Penelitian
penelitian dan guna mencapai tujuan. 26 . Dari uraian tersebut diatas dapat
digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian yuridis empiris. “Yuridis empiris
26
Kartini Kartono, 1995, Metode Pembuatan Kertas Kerja atau Skripsi Ilmu
Hukum. Dalam Hilman Adikusuma, Penerbit Mandar Maju, Bandung, h. 58
24
gejala atau kelompok tertentu, atau untuk menentukan penyebaran suatu gejala,
atau untuk menentukan ada tidaknya hubungan antara suatu gejala, atau
menentukan ada tidaknya hubungan antara suatu gejala dengan gejala lain dalam
masyarakat yang dalam hal ini melihat dan mengamati bagaimana penerapan
yakni Penelitian Hukum Normatif yaitu adanya norma kosong dalam Undang-
yang terkait dengan permasalahan yang diangkat, dimana dalam penelitian ini
27
Abdul Kadir, 2004, Hukum dan Penelitian Hukum, PT Citra Aditya Bakti,
Bandung, h. 54.
28
Peter Mahmud Marzuki, 2005, Penelitian Hukum, Prenada Media,
Jakarta, h. 97.
25
Dalam penelitian hukum empiris terdapat dua jenis data yaitu data primer
dan data sekunder. Data primer adalah data yang bersumber langsung dari
penelitian lapangan, yaitu suatu data yang diperoleh langsung dari sumber
sekunder aalah suatu data yang bersumber dari suatu penelitian kepustakaan yaitu
data yang tidak secara langsung diperoleh dari sumber pertamanya, melainkan
1. Data primer (field research) atau data dasar yaitu data yang diperoleh
insiklopedia29
Pada penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu Teknik
30
Ronny Hanitijo Soemitro, 1991, Metodolologi Penelitian Hukum , Cetakan II,
Ghalia Indonesia, Jakarta, h. 93.
27
OLEH :
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS NGURAH RAI
DENPASAR
2018
28
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...........................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1
1. Permasalahan..................................................................................................1
2.1. Landasan...............................................................................................10
2.2. Hipotesis...............................................................................................20
3. Tujuan Penulisan............................................................................................21
4. Manfaat Penelitian.........................................................................................22
WANITA PENGGLEDAHAN.......................................................
2.3. Narkotika......................................................................................
2.4. Penggledahan................................................................................
tersangka wanita.......................................................................
wanita......................................................................................
30
Narkotika................................................................................
4.1. Kasus..........................................................................................
BAB V PENUTUP.........................................................................................
5.1. Kesimpulan.................................................................................
5.2. Saran............................................................................................
DAFTAR BACAAN
31
DAFTAR BACAAN
1. BUKU :
2. ARTIKEL INTERNET:
3. JURNAL: