Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Islam adalah agama yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai nabi dan
rasul terakhir untuk menjadi pedoman hidup seluruh manusia hingga akhir zaman. Islam adalah
ketundukan seorang hamba kepada wahyu Ilahi yang diturunkan kepada para nabi dan rasul
khususnya Muhammad SAW guna dijadikan pedoman hidup dan juga sebagai hukum/ aturan
Allah SWT yang dapat membimbing umat manusia ke jalan yang lurus, menuju ke kebahagiaan
dunia dan akhirat.

Ajaran islam tidak akan lengkap jika tidak memiliki rukun-rukun pada ajarannya, ajaran
islam memiliki rukun-rukun yaitu Rukun Islam dan Rukun Iman. Rukun yang berarti Pilar-
pilar dan Iman adalah "Keyakinan dalam hati, Perkataan di lisan, amalan dengan anggota
badan, bertambah dengan melakukan ketaatan dan berkurang dengan maksiat".

Adapun beberapa hal yang akan membatalkan keislaman seseorang yang perlu kita
ketahui dan hindari sebagai seorang muslim maupun muslimah.

1.2. Identifikasi Masalah

Berkaitan dengan judul makalah diatas yaitu “Iman dan Rukun Iman, maka masalahnya
dapat diidentifikasi sebagai berikut :

1. Apa pengertian Iman ?


2. Apa Pengertian Rukun Iman ?
3. Apa saja Pilar-pilar atau Rukun Iman ?
4. Hal-hal apa saja yang membatalkan keimanan ?

1.3. Pembatasan Masalah

Untuk memperjelas ruang lingkup pembahasan, maka masalah yang dibahas dibatasi
pada masalah :

a. Pengertian Iman
b. Penjelasan Rukun Iiman
c. Hal-hal yang membatalkan keimanan

1
1.4. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah tersebut, masalah-masalah yang


dibahas dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Apa deskripsi dari pengertian Iman ?


2. Apa deskripsi tentang pengertian Rukun Iman ?
3. Deskripsikan apa saja pada pilar-pilar atau rukun islam ?
4. Deskripsikan hal-hal apa saja yang membatalkan keislaman ?

1.5. Tujuan

Makalah ini kami buat agar dapat memberikan pengetahuan tentang Iman dan Rukun
Iman termasuk dalil-dalil yang menjelaskan tentang Iman dan Rukun Iman serta hal-hal yang
dapat membatalkan keimanan seorang muslim maupun muslimah. Sehingga para pembaca
dapat memahami pengetahuan yang telah kami uraikan tersebut.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Iman

Iman secara bahasa berarti tashdiq (membenarkan). Pengertian iman dari bahasa Arab
yang artinya percaya. Sedangkan menurut istilah, pengertian iman adalah membenarkan
dengan hati, diucapkan dengan lisan, dan diamalkan dengan tindakan (perbuatan). Dengan
demikian, pengertian iman kepada Allah adalah membenarkan dengan hati bahwa Allah itu
benar-benar ada dengan segala sifat keagungan dan kesempurnaanNya, kemudian pengakuan
itu diikrarkan dengan lisan, serta dibuktikan dengan amal perbuatan secara nyata.

2.2. Pengertian Rukun Iman


Rukun Iman (Arab: ‫أركان اإليمان‬ arkān al-Imān; "pilar-pilar agama") yaitu pilar
keimanan dalam Islam yang harus dimiliki seorang muslim. Jumlahnya ada enam. Enam rukun
iman ini didasarkan dari ayat-ayat Al-Qur'an dan Hadits Jibril yang terdapat dalam kitab Shahih
Bukhari dan Shahih Muslim yang diriwayatkan dari Umar bin Khattab.
Hadits yang mendasari adanya rukun iman ini adalah sebuah hadits yang diriwayatkan
oleh Imam Muslim. Haditsnya cukup panjang jadi akan dicantumkan sebagian saja.

Maka kabarkan padaku tentang iman, Rasulullah bersabda: Iman adalah bahwa kamu
beriman kepada Allah dan malaikatNya, segala kitabNya, dan RasulNya dan hari akhirat serta
kamu beriman dengan qadar baik dan buruk.(H.R. Imam Muslim)

2.3. Pilar-pilar Rukun Iman

2.3.1 Iman kepada Allah

Seseorang tidak dikatakan beriman kepada Allah hingga dia mengimani 4 hal:
Mengimani adanya Allah. Mengimani rububiah Allah, bahwa tidak ada yang mencipta,
menguasai, dan mengatur alam semesta kecuali Allah. Mengimani uluhiah Allah,
bahwa tidak ada sembahan yang berhak disembah selain Allah dan mengingkari semua
sembahan selain Allah SWT. Mengimani semua nama dan sifat Allah (al-Asma'ul
Husna) yang Allah telah tetapkan untuk diri-Nya dan yang nabi-Nya tetapkan untuk

3
Allah, serta menjauhi sikap menghilangkan makna, memalingkan makna,
mempertanyakan, dan menyerupakanNya. Penjelasannya dalam QS. Ali Imran : 57

2.3.2. Iman kepada para Malaikat Allah


Meyakini dengan sepenuh hati bahwa Allah SWT telah menciptakan Malaikat
sebagai makhluk gaib yang telah diutus untuk melaksanakan segalah perintah-Nya.
Manusia yang mengimaninya akan selalu berhati-hati dan menjaga dirinya dalam
berkata-kata dan berbuat sesuatu dalam kehidupan sehari-hari. Penjelasannya dalam
QS. Al Baqarah :285

2.3.3. Iman kepada Kitab-kitab Allah


Mengimani bahwa seluruh kitab Allah adalah ucapan-Nya dan bukanlah
ciptaanNya. karena kalam (ucapan) merupakan sifat Allah dan sifat Allah bukanlah
makhluk. Muslim wajib mengimani bahwa Al-Qur`an merupakan penghapus hukum
dari semua kitab suci yang turun sebelumnya. Penjelasannya dalam QS. Al Baqarah :
285

4
2.3.4. Iman kepada para Rasul Allah
Mengimani bahwa ada di antara laki-laki dari kalangan manusia yang Allah
SWT pilih sebagai perantara antara diri-Nya dengan para makhluknya. Akan tetapi
mereka semua tetaplah merupakan manusia biasa yang sama sekali tidak mempunyai
sifat-sifat dan hak-hak ketuhanan, karenanya menyembah para nabi dan rasul adalah
kebatilan yang nyata. Wajib mengimani bahwa semua wahyu kepada nabi dan rasul itu
adalah benar dan bersumber dari Allah Ta’ala. Juga wajib mengakui setiap nabi dan
rasul yang kita ketahui namanya dan yang tidak kita ketahui namanya. Penjelasannya
dalam QS. Al Baqarah :285

2.3.5. Iman kepada Hari Akhir

Mengimani semua yang terjadi di alam barzakh (di antara dunia dan akhirat)
berupa fitnah kubur (nikmat kubur atau siksa kubur). Mengimani tanda-tanda hari
kiamat. Mengimani hari kebangkitan di padang mahsyar hingga berakhir di Surga atau
Neraka. Penjelasannya dalam QS. Al Baqarah : 8

2.3.6. Iman kepada Qada dan Qadar, yaitu takdir yang baik dan buruk

Mengimani kejadian yang baik maupun yang buruk, semua itu berasal dari
Allah SWT. Karena seluruh makhluk tanpa terkecuali, zat dan sifat mereka begitupula
perbuatan mereka adalah ciptaan Allah. Penjelasannya dalam QS. An Nisa : 85

5
2.4. Hal-hal Yang Membatalkan Keislaman
Pembatal iman atau "nawaqidhul iman" adalah sesuatu yang dapat menghapuskan
iman sesudah iman masuk didalamnya yakni antara lain:

1. Mengingkari rububiyah Allah atau sesuatu dari kekhususan-kekhususanNya, atau


mengaku memiliki sesuatu dari kekhususan tersebut atau membenarkan orang yang
mengakuinya. Allah Subhannahu wa Ta'ala berfirman (Al-Jatsiyah: 24)

2. Sombong serta menolak beribadah kepada Allah.

Allah SWT berfirman (Q.S. An-Nisa': 172-173)

6
3. Menjadikan perantara dan penolong yang ia sembah atau ia mintai (pertolongan) selain
Allah.

Allah SWT berfirman: (Q.S. Yunus: 18)

Hanya bagi Allah-lah (hak mengabulkan) do'a yang benar. Dan berhala-berhala
yang meraka sembah selain Allah tidak dapat memperkenankan sesuatu pun bagi
mereka, melainkan seperti orang membukakan kedua telapak tangannya ke dalam air
supaya sampai air ke mulutnya, padahal air itu tidak dapat sampai ke mulutnya. Dan
do'a (ibadah) orang-orang itu, hanyalah sia-sia belaka.

4. Menolak sesuatu yang ditetapkan Allah untuk diriNya atau yang ditetapkan oleh
RasulNya.

Begitu pula orang yang menyifati seseorang (makhluk) dengan sesuatu sifat
yang khusus bagi Allah, seperti ilmu Allah. Termasuk juga menetapkan sesuatu yang
dinafikan Allah dari diriNya atau yang telah dinafikan dariNya oleh Rasul Nya SAW.

Allah berfirman kepada Rasulnya: "Katakanlah, Dialah Allah, yang Mahaesa,


Allah adalah Tuhan yang bergantung kepadaNya segala sesuatu. Dia tidak beranak dan
tiada pula diperanakkan dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia." (Q.S. Al-
Ikhlas: 1-4)

Allah SWT berfirman dalam (Q.S. Al-A’raf: 180)

7
"Tuhan (yang menguasai) langit dan bumi dan apa-apa yang ada di antara
keduanya, maka sembahlah Dia dan berteguh hatilah dalam beribadat kepadaNya.
Apakah kamu mengetahui ada seseorang yang sama dengan Dia (yang patut
disembah)?" (Maryam: 65)

5. Mendustakan Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam tentang sesuatu yang beliau


bawa.

Allah Subhannahu wa Ta'ala berfirman: "Dan jika mereka mendustakan kamu,


maka sesungguhnya orang-orang yang sebelum mereka telah mendustakan (rasul-
rasulNya); kepada mereka telah datang rasul-rasulNya dengan mambawa mu'jizat
yang nyata, zubur, dan kitab yang memberi penjelasan yang sempurna. Kemudian Aku
adzab orang-orang yang kafir; maka (lihatlah) bagaimana (hebatnya) akibat
kemurkaanKu." (Q.S. Fathir: 25-26)

6. Berkeyakinan bahwa petunjuk Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam tidak sempurna


atau menolak suatu hukum syara' yang telah Allah turunkan kepadanya, atau meyakini
bahwa selain hukum Allah itu lebih baik, lebih sempurna dan lebih memenuhi hajat
manusia, atau meyakini kesamaan hukum Allah dan RasulNya dengan hukum yang
selainnya, atau meyakini dibolehkannya berhukum dengan selain hukum Allah.

Allah SWT berfirman (Q.S. An-Nisa': 60)

8
7. Tidak mau mengkafirkan orang-orang musyrik atau ragu tentang kekafiran mereka,
sebab hal itu berarti meragukan apa yang dibawa oleh baginda Rasul Shalallaahu alaihi
wasalam.

Allah SWT berfirman (Q.S. Ibrahim: 9)

8. Mengolok-olok atau mengejek-ejek Allah atau Al-Qur'an atau agama Islam atau
pahala dan siksa dan yang sejenisnya, atau mengolok-olok Rasulullah Shalallaahu
alaihi wasalam atau seorang nabi, baik itu gurauan maupun sungguhan.

Allah SWT berfirman (Q.S. At-Taubah: 65-66)

9
9. Membantu orang musyrik atau menolong mereka untuk memusuhi orang muslim.

Allah SWT berfirman (Q.S. Al-Maidah: 51)

10. Meyakini bahwa orang-orang tertentu boleh keluar dari ajaran Rasulullah SAW, dan
tidak wajib mengikuti ajaran beliau.

Allah SWT berfirman (Q.S. Al-Maidah: 3)

10
11. Berpaling dari agama Allah, tidak mau mempelajarinya serta tidak mau
mengamalkannya.

Allah SWT berfirman (Q.S. As-Sajdah: 22)

Inilah sebagian pembatal-pembatal iman yang paling nyata. Masih banyak


pembatal-pembatal iman yang lain seperti sihir, menolak Al-Qur’an baik sebagian
maupun keseluruhannya, atau meragukan ke-mu'jizatannya atau menghina mushaf
atau sebagiannya, atau menghalalkan sesuatu yang sudah disepakati keharamannya
seperti zina atau khamar, atau menghujat agama serta mencelanya.

11
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

 Iman adalah membenarkan dengan hati, diucapkan dengan lisan, dan diamalkan
dengan tindakan (perbuatan).
 Rukun Iman adalah Pilar-pilar agama yang merujuk pada keimanan dalam Islam yang
harus dimiliki seorang muslim. Jumlahnya ada enam.
1. Iman kepada Allah
2. Iman kepada para malaikat Allah
3. Iman kepada kitab-kitab Allah
4. Iman kepada para rasul Allah
5. Iman kepada hari akhir
6. Iman kepada qada dan qadar, yaitu takdir yang baik dan buruk
 Hal-hal yang membatalkan Keislaman :

Mengingkari rububiyah Allah atau sesuatu dari kekhususan-kekhususanNya, atau mengaku


memiliki sesuatu dari kekhususan tersebut atau membenarkan orang yang mengakuinya.

1. Sombong serta menolak beribadah kepada Allah.


2. Menjadikan perantara dan penolong yang ia sembah atau ia mintai (pertolongan) selain
Allah.
3. Menolak sesuatu yang ditetapkan Allah untuk diriNya atau yang ditetapkan oleh
RasulNya.
4. Mendustakan Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam tentang sesuatu yang beliau
bawa.
5. Berkeyakinan bahwa petunjuk Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam tidak sempurna
atau menolak suatu hukum syara' yang telah Allah turunkan kepadanya,
6. Tidak mau mengkafirkan orang-orang musyrik atau ragu tentang kekafiran mereka,
sebab hal itu berarti meragukan apa yang dibawa oleh baginda Rasul Shalallaahu alaihi
wasalam.

12
7. Mengolok-olok atau mengejek-ejek Allah atau Al-Qur'an atau agama Islam atau
pahala dan siksa dan yang sejenisnya, atau mengolok-olok Rasulullah Shalallaahu
alaihi wasalam atau seorang nabi, baik itu gurauan maupun sungguhan.
8. Membantu orang musyrik atau menolong mereka untuk memusuhi orang muslim.
9. Meyakini bahwa orang-orang tertentu boleh keluar dari ajaran Rasulullah Shalallaahu
alaihi wasalam, dan tidak wajib mengikuti ajaran beliau.
10. Berpaling dari agama Allah, tidak mau mempelajarinya serta tidak mau
mengamalkannya.

3.2. Saran
Iman adalah salah satu pilar-pilar agama yang perlu kita terapkan dalam kehidupan
sehari-hari, misalnya adalah menerapkan rukun iman, agar kita menjadi orang mukmin
sejati, makalah ini saya rasa masih belum lengkap jadi jangan berhenti mempelajari
kandungan yang ada didalam makalah ini dan kembangkanlah, banyak pengetahuan iman
dan rukun iman yang lebih lengkap dari sumber lain, sumber diluar makalah ini.

13
DAFTAR PUSTAKA

https://islamagamaku.wordpress.com/2009/07/25/pengertian-iman/

http://blogeulum.blogspot.co.id/2014/07/ayat-ayat-al-quran-yang-berhubungan.html

http://arraziibrahim.com/rukun-iman/

Amrullah http://www.asmaul-husna.com/2015/06/rukun-iman-dan-penjelasannya.html

http://www.habibullahurl.com/2015/01/pengertian-iman-kepada-malaikat-dan-

hukumnya.html

http://kongaji.tripod.com/myfile/Ali_Imran_ayat_52_58.htm

http://nafidia.blogspot.co.id/2013/04/iman-kepada-malaikat-malaikat-allah.html

https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=332293843488236&id=26349629036

7992

http://leniblogs.blogspot.co.id/2013/02/iman-kepada-qadha-dan-qadar.html

14

Anda mungkin juga menyukai