Anda di halaman 1dari 6

PENGAMATAN STRUKTUR KOMUNITAS HEWAN TANAH

Nafira Noer Arlanda


201710070311075 / IV B
Laboratorium Biologi, Universitas Muhammadiyah Malang
Sabtu, 30 dan Minggu, 31 Maret 2019

Abstrak— Pitfall trap yaitu suatu metode dimana digunakan untuk mengetahui artropoda
tanah yang hidup di tanah, dengan cara melubangi dan memasukkan gelas air mineral yang
telah berisikan formalin dan gliserin. Pada hasil pengamatan menggunakan pit fall trap di
dapatkan spesies yang berbeda-beda diwaktu pagi maupun malam. Semut hitam memiliki
kepadatan relatif lebih besar dibandingkan spesies lain yang ditemukan, baik diwaktu pagi
maupun malam hari, pada pagi hari yaitu, 83,84% sedangkan malam 77%. Corong barlese
yaitu metode dimana digunakan untuk mengetahui artropoda tanah yang hidup di tanah,
dengan cara mengambil dan memasukkan tanah kedalam corong barlese. Pada
pengamatan corong barlese, Selonopsis invicta memiliki kepadatan lebih tinggi dari pada
spesies yang ditemukan lainnya yaitu 64,4%. Beberapa faktor yang mempengaruhi metode-
metode ini yaitu, suhu, kelembaban, pH dan hujan.

Kata Kunci: athropoda tanah, corong barlese, ekologi, metode, pitfall trap

PENDAHULUAN 1. Mengetahui metode filltrap dan


Corong Barlese.
2. Menjelaskan proses metode
Arthropoda yaitu suatu komponen
pitfalltrap dan Corong Barlese.
biotik yang bayak berperan dalam proses
3. Menjelaskan fungsi Pitfalltrap dan
kehidupan, karena merupakan ratai yg
Corong Barlese.
penting dalam jaring makanan, terlebih pada
ekosistem yang berada didarat (Hariyanto METODE PRAKTIKUM

Sucipto, 2008). A. Alat

Pit fall trap merupakan perangkap 1) Pitfall trap, untuk menangkap

penjebak yang digunakan untuk mencuplik mesofauna dan makrofauna tanah.

arthropoda-arthropoda yang merayap pada 2) Corong Barlese, untuk menangkap

permukaan tanah (Setyo Amin, 2017). mikrofauna, mesofauna, dan

Corong barlese yaitu metode dimana makrofauna tanah.

digunakan untuk mengetahui artropoda 3) Mikroskop, untuk mengamati

tanah yang hidup di tanah (Haneda, N. F., & mikrofauna yang tertangkap.

Marfuah, N. T. 2013). 4) Lampu, untuk sumber panas atau


cahaya pada corong barlese.

Adapun tujuan penulis menulis laporan ini


B. Bahan
yaitu:
Ekologi Hewan – Sabtu, 30 dan Minggu, 31 Maret 2019
1
Formalin 1-2 % %, digunakan untuk 6. Memasang jebakan dengan ketentuan
mengawetkan hasil tangkapan. waktu:
Pagi pukul 06.00 WIB – sore
pukul 17.00 WIB (perangkap
C. Langkah Kerja
untuk siang hari), dan sore pukul
17.00 WIB – pagi pukul 06.00
Pitfall Trap :
WIB (perangkap untuk malam
1. Melubangi tanah
hari).
7. Menganalisis hewan hasil tangkapan.

8. Membedakan fauna siang (Diurnal)


dan fauna malam (Nocturnal) yang
tertangkap.

Corong Barlese :
2. Meletakkan gelas air mineral ke tanah 1) Mengambil tanah disekitar tempat
yang telah di lubangi pitfall trap dan membawanya ke
laboratorium.
2) Memasukkan tanah kedalam corong
barlese.

3. Memasukkan formalin

3) Meletakkan gelas air mineral yang


telah berisikan formalin pada bagian
bawah corong barlese.
4. Meratakan gelas air mineral dengan 4) Memberikan sumber panas atau

permukaan tanah cahaya dengan lampu pijar selama


24 jam.
5. Menutupi dengan penutup yang 5) Mengamati dan menganalisis fauna
terbuat dari triplek. yang telah tertangkap.

Ekologi Hewan – Sabtu, 30 dan Minggu, 31 Maret 2019


2
6) Mengamati mikrofauna yang berada
di bawah corong bareles dengan
menggunakan mikroskop.

HASIL PENGAMATAN Keterangan :


F : Frekuensi
A. Data hasil pengamatan FR : Frekuensi Relatif
K : Kepadatan
Tabel Pengamatan Pit Fall Trap Pagi KR : Kepadatan Relatif
INP : Indeks Nilai Penting
H’ : Indeks Diversitas
(Keanekaragaman)

Foto hasil pengamatan:


Tabel Pengamatan Pit Fall Trap Malam

 Pitfall trap pagi

A B

C D

Tabel Pengamatan Corong Barless


Camp

 Pitfall trap malam

Ekologi Hewan – Sabtu, 30 dan Minggu, 31 Maret 2019


3
A B
d. Stasiun D

C D

e. Stasiun Camp

Camp

 Corong Barless
a. Stasiun A

b. Stasiun B
PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil pengamatan pitfall


trap pagi di dapatkan spesies semut hitam,
Solenopsis Invicta, Caenoplana Coerulea.
Dengan masing-masing jumlah berbeda.
Hasil data menunjukkan bahwa semut hitam
memiliki kepadatan relatif yang lebih besar
dibandingkan dengan Solenopsis Invicta,
Caenoplana Coerulea. Hal ini menunjukkan
bahwa mesofauna di Arboretum
termasukdalam komunitas yang rendah
(tidak stabil). Hal ini juga dapat dipengaruhi
oleh suhu dan kelembaban tanah, dan pada
saat perlakuan terjadi hujan.
Berdasarkan hasil pengamatan pitfall

c. Stasiun C trap malam didapatkan spesies semut hitam,


Solenopsis Invicta, dan laba-laba. Hasil data
Ekologi Hewan – Sabtu, 30 dan Minggu, 31 Maret 2019
4
menunjukkan kepadatan relatif paling besar kelembaban. Menurut Cahyani Kurnia
adalah semut hitam 77%, sedangkan (2017), ada beberapa faktor yang dapat
Solenopsis Invicta dan laba-laba masing- mempengaruhi yaitu, suhu, kelembaban.
masing 17% dan 51%. Hal ini menunjukkan Kelambaban tanah merupakan peran utama,
bahwa mesofauna tanah pada tempat meski tidak mempengaruhi secara
pengamatan tidak stabil. Hal ini dapat keseluruhan spesies perindividunya,
diseebabkan oleh beberapa faktor yaitu, tetapiberpengaruh secara kehadiran dan
hujan, suhu, kelembaban tanah dan pH jumlah spesies yg datang.
tanah.
Menurut Csaszar Peter (2018), ada KESIMPULAN
beberapa faktor yang dapat mempengaruhi 1. Pitfall trap merupakan perangkap
tangkapan pit fall trap yaitu, diameter penjebak yang digunakan untuk
cangkir, jarak, struktur habitat, suhu, mencuplik arthropoda-arthropoda
kelembaban dan kelompok sasaran dari yang merayap pada permukaan
invertebrata. Pada saat praktikum terjadi tanah.
hujan, dimana hujan dapat mengurangi 2. Corong barlese yaitu metode dimana

keefektifan pit fall trap, sehingga hewan yang digunakan untuk mengetahui

di dapat kurang beragam. Kelembaban, artropoda tanah yang hidup di tanah.


3. Pada pengamatan corong barlese,
suhu dan pH akan tidak stabil pada saat
Selonopsis invicta memiliki
hujan, sehingga hewan yang ada akan pergi
kepadatan lebih tinggi dari pada
atau mencari tempat atau habitat yang baik
spesies yang ditemukan lainnya yaitu
untuk dirinya.
64,4%.
Pada hasil pengamatan corong 4. Pada pengamatan Pit Fall Trap,
barlese didapatkan beberapa spesies yaitu semut hitam memiliki kepadatan
rayap, ulat, ulat putih, laba-laba, rove beetle, relatif lebih besar yaitu 77%
semut hitam kecil, kepindang, wereng, dibandingkan spesies lain yang
orong-orong, semut merah kecil, Caonabala ditemukan.
coerula, Selonopsis invicta. Masing-masing
KRITIK DAN SARAN
memiliki kepadatan relative berbeda.
Kritik : Penjelasan materi dari instruktur
Selonopsis invicta memiliki kepadatan lebih
cukup mudah dipahami, dan selalu di berikan
tinggi dari pada spesies yang ditemukan
sesi pertanyaan yang diharapkan nantinya
lainnya yaitu 64,4%. Hasil data menunjukkan
kita tidak kebingungan dalam mengerjakan
bahwa mesofauna di Arboretum rendah.
laporan
Tanah pada Arboretum teksturnya lebih
padat dan basah, sehingga cocok untuk
hewan seperti cacing atau hewan yang
lainnya. Faktor yang lain yang
Saran : untuk semuanya sudah
mempengaruhi hal tersebut adalah suhu dan
melaksanakan tugasnya dengan baik,
Ekologi Hewan – Sabtu, 30 dan Minggu, 31 Maret 2019
5
pertahankan untuk semuanya, atau jika bisa
lebih baik lagi 

DAFTAR PUSTAKA

Cahyani, K., Aminatun, T., & Putra, N. S.


(2017). STRUKTUR KOMUNITAS
COLLEMBOLA DI LINGKUNGAN
RHIZOSFER Chromolaena odorata PADA
LAHAN VULKANIK, PANTAI BERPASIR,
DAN KARST. Jurnal Prodi Biologi, 6(8).

Császár, P., Torma, A., Gallé-Szpisjak, N.,


Tölgyesi, C., & Gallé, R. (2018). Efficiency
of pitfall traps with funnels and/or roofs
in capturing ground-dwelling
arthropods. European Journal of
Entomology, 15–24.
https://doi.org/10.14411/eje.2018.003

Hariyanto Sucipto. (2008). Teori dan Praktik


Ekologi. Surabaya : Airlangga
University Press.

Haneda, N. F., & Marfuah, N. T. (2013).


Diversity of Soil Arthropods in Teak
Forest Plantation Forests at Cepu, Blora,
Central Java. JMHT, 19(3).
https://doi.org/10.7226/jtfm.19.3.169.

Setyo Amin. (2017). Ekologi Arthropoda.


Malang : UB Press.

Ekologi Hewan – Sabtu, 30 dan Minggu, 31 Maret 2019


6

Anda mungkin juga menyukai