Abstrak— Pitfall trap yaitu suatu metode dimana digunakan untuk mengetahui artropoda
tanah yang hidup di tanah, dengan cara melubangi dan memasukkan gelas air mineral yang
telah berisikan formalin dan gliserin. Pada hasil pengamatan menggunakan pit fall trap di
dapatkan spesies yang berbeda-beda diwaktu pagi maupun malam. Semut hitam memiliki
kepadatan relatif lebih besar dibandingkan spesies lain yang ditemukan, baik diwaktu pagi
maupun malam hari, pada pagi hari yaitu, 83,84% sedangkan malam 77%. Corong barlese
yaitu metode dimana digunakan untuk mengetahui artropoda tanah yang hidup di tanah,
dengan cara mengambil dan memasukkan tanah kedalam corong barlese. Pada
pengamatan corong barlese, Selonopsis invicta memiliki kepadatan lebih tinggi dari pada
spesies yang ditemukan lainnya yaitu 64,4%. Beberapa faktor yang mempengaruhi metode-
metode ini yaitu, suhu, kelembaban, pH dan hujan.
Kata Kunci: athropoda tanah, corong barlese, ekologi, metode, pitfall trap
tanah yang hidup di tanah (Haneda, N. F., & mikrofauna yang tertangkap.
Corong Barlese :
2. Meletakkan gelas air mineral ke tanah 1) Mengambil tanah disekitar tempat
yang telah di lubangi pitfall trap dan membawanya ke
laboratorium.
2) Memasukkan tanah kedalam corong
barlese.
3. Memasukkan formalin
A B
C D
C D
e. Stasiun Camp
Camp
Corong Barless
a. Stasiun A
b. Stasiun B
PEMBAHASAN
keefektifan pit fall trap, sehingga hewan yang digunakan untuk mengetahui
DAFTAR PUSTAKA