Anda di halaman 1dari 13

PENGARUH AIR ENDAPAN LADA PUTIH SEBAGAI PENYEMBUHAN

SUARA SERAK

Disusun Oleh :

Naisya Safitri
Ratu Nayla Zalfa Davendra

MTs NEGERI 7 JAKARTA


Jalan Pengantin Ali No. 103, Ciracas, Kota Jakarta Timur, DKI Jakarta, Indonesia
2019
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya
berupa waktu dan kesempatan, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis.

Untuk menyelesaikan Karya Tulis ini, penulis mendapat bantuan dari berbagai pihak. Oleh
karena itu, penulis menyampaikan banyak terimakasih kepada:

1. Bapak Drs.Fallaqul Mubaroq selaku Kepala Sekolah MTsN 7 Model Jakarta


2. Ibu Arum Sri Rahayu, S.Pd selaku pembimbing mata pelajaran Research
3. Bapak/Ibu guru MTsN 7 Model Jakarta

yang telah memberikan saran dan masukan sehingga dapat terselesaikan Karya Tulis ini.

Namun penulis sebagai manusia biasa tidak bisa luput dari salah dan khilaf. Oleh karena itu,
saran dan kritik yang membangun dari pembaca sekalian, sangat kami harapkan demi
kesempurnaan Karya Tulis ini. Akhir kata, semoga Karya Tulis ini berguna dan bermanfaat bagi
ilmu pengetahuan dan kita semua. Aamiin.

Billahitaufiqwalhidayah,

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Jakarta, Mei 2019

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................................. i


DAFTAR ISI ................................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ...................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................... 2
1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................................... 2
1.4 Manfaat Penelitian ................................................................................................... 2
1.5 Hipotesis .................................................................................................................. 2
BAB II KAJIAN TEORI
2.1 Lada/Merica .............................................................................................................. 3
2.2 Suara Serak .............................................................................................................. 4
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian .................................................................................. 5
3.2 Desain Penelitian ...................................................................................................... 5
3.3 Metode Pengumpulan Data ...................................................................................... 5
3.4 Metode Analisis Data ............................................................................................... 6
3.5 Prosedur Pembuatan ................................................................................................ 6
LAMPIRAN .........................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Seperti yang diketahui, lada merupakan bumbu masakan yang mempunyai cita rasa
pedas. Orang-orang biasanya sering menggunakan lada untuk menciptakan rasa pedas
dimasakan mereka. Lada terbagi menjadi dua, yaitu lada hitam dan lada putih. Keduanya
sama sama bisa menjadi pengganti cabai sebagai rasa pedas pada makanan. Lada hitam dan
lada putih sebenarnya tumbuh dari tanaman yang sama. Namun, keduanya memiliki cara
pengolahan yang berbeda sehingga menghasilkan warna, tekstur, dan rasa berbeda yang
memiliki khas masing-masing.
Lada hitam diambil dari buah lada yang hampir busuk dan mengering karena sinar
matahari sehingga memiliki bagian kulit yang kehitaman. Sebaliknya, lada putih diambil
dari buah lada yang matang. Lada putih memiliki rasa yang lebih pedas daripada lada hitam.
Namun rasa lada putih tidak sekaya rasa lada hitam yang memiliki rasa lebih kompleks.
Lada hitam memiliki aroma yang khas dan berbeda.
Lada hitam memiliki aroma yang tajam dan biasanya digunakan dalam masakan masakan
Eropa karena cita rasanya yang sesuai. Adapula masakan Indonesia yang tidak boleh luput
dari lada hitam seperti rendang, kaleo, dan beberapa kuliner tradisional Aceh. Sedangkan
lada putih memiliki aroma yang halus dan juga sering digunakan dalam masakan sehari-hari.
Lada putih ternyata juga mempunyai manfaat yang lain selain sebagai bumbu masakan
sehari-hari. Salah satunya bisa sebagai obat penyembuhan suara serak. Biasanya orang-
orang mengobati suara serak hanya dengan cara meminum banyak air putih. Meminum
banyak air putih bisa saja menyembuhkan suara serak, tapi jika terlalu meminum banyak air
putih, terkadang bisa kembung di perut.
Berdasarkan ulasan di atas, maka peneliti ingin melakukan penelitian tentang
“PENGARUH AIR ENDAPAN LADA PUTIH SEBAGAI PENYEMBUHAN SUARA
SERAK”
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah air endapan lada putih dapat menyembuhkan suara serak?
2. Bagaimana proses kerja air endapan lada putih untuk meyembuhkan suara serak?
3. Apakah lada putih efektif dalam penyembuhan suara serak?

1.3 Tujuan Penelitian


1. Untuk mengetahui apakah air endapan lada putih dapat menyembuhkan suara serak
2. Untuk mengetahui bagaimana proses kerja air endapan lada putih untuk menyembuhkan
suara serak
3. Untuk mengetahui apakah lada putih efektif dalam penyembuhan suara serak

1.4 Manfaat Penelitian


Manfaat dari penelitian ini adalah :
1. Mengetahui manfaat lain dari lada putih selain sebagai bumbu masakan
2. Mengetahui cara membuat air endapan lada putih untuk mengatasi suara serak
3. Mengetahui bahwa lada / merica adalah bahan obatan herbal ( alami )

1.5 Hipotesis
Menurut pandangan dan dugaan penulis, ada beberapa cara untuk menyembuhkan suara
serak. Salah satunya adalah dengan mengonsumsi air endapan lada putih. Pembaca dapat
membuatnya dengan cara mengembunkan air lada selama satu malam. Setelah diembunkan
air endapan lada tersebut disaring terlebih dahulu, kemudian air endapan lada tersebut dapat
dikonsumsi (diminum). Dengan demikian pembaca dapat mengetahui bahwa air endapan
lada putih efektif untuk penyembuhan suara serak.
BAB II
KAJIAN TEORI

2.1 Lada / Merica


a. Klasifikasi Lada/Merica

Gambar 2.1 Tanaman Lada


Tabel 2.1 Klasifikasi Tanaman Lada

Kingdom Plantae
Sub Kingdom Viridiplantae
Infra Kingdom Streptophyta
Super Divisi Embryophyta
Divisi Tracheophyta
Sub Divisi Spermatophytina
Kelas Magnoliopsida
Super Ordo Magnolianae
Ordo Piperales
Famili Piperaceae
Genus Piper L
Spesies Piper nigrum L.
b. Definisi Lada/Merica
Lada/ merica adalah sejenis tanaman obat yang diambil
buahnya. Merica berbentuk bulat dengan tekstur yang sedikit keras. Merica yang sudah
dihaluskan atau berbentuk bubuk disebut sebagai lada. Merica berwarna putih maupun
hitam dan aromanya cukup menyengat. Merica atau lada memiliki rasa yang pedas. Di
kalangan masyarakat, terdapat dua macam merica / lada yaitu : Merica/ lada putih atau
Merica/ lada hitam. Perbedaan keduanya yang pasti dapat dilihat dari tampilan warna
yang ada. Lada / merica biasanya dimanfaatkan untuk membuat masakan seperti sayur
sop, tumis dan masakan lain dengan cita rasa kuat. Lada putih diperoleh dengan
menggunakan buah yang belum matang sementara lada hitam dibuat dengan
menggunakan buah yang sudah matang. Merica adalah bumbu yang masih utuh
sedangkan lada adalah merica yang sudah dihaluskan.

c. Fungsi dan manfaat Lada/ merica


Kegunaan merica atau lada adalah memberikan rasa sedikit panas atau pedas pada
masakan. Lada putih sangat umum digunakan sebagai campuran masakan dan dilarutkan
bersamaan dengan masakan itu sendiri. Umumnya lada/ merica akan digunakan pada
setiap santapan sup. Sementara lada hitam lebih banyak digunakan sebagai pelengkap
makanan yang sudah dimasak.
Bentuk atau tekstur dari lada / merica yang banyak dikenal di masyarakat juga ada
dua macam, yaitu lada halus atau lada yang masih berbentuk butiran. Tentunya untuk
memperoleh bentuk yang halus, awalnya perlu melakukan proses penggerusan terlebih
dahulu. Dari lada yang berbentuk butiran pula kita dapat mengatur besar kecil butiran
yang akan digunakan. Tentunya lada yang masih berbentuk butiran akan memiliki rasa
yang lebih pekat dibanding lada halus.

Selain lada digunakan dalam masalakan, ternyata lada / merica pun dapat juga
dijadikan / digunakan sebagai bahan pengobatan alami ( herbal ). Beberapa orang
mengkonsumsinya sebagai bahan obat herbal ( alami ) dengan cara di minum. Lada /
merica juga mempunyai manfaat / khasiat bila di konsumsi secara benar. Pada
kesempatan ini penulis ingin membahas Manfaat dari mengkonsumsi air lada putih saja.
Mengkonsumsi air lada / merica putih satu gelas sehari memberikan beberapa manfaat
bagi kesehatan tubuh kita. Manfaat tersebut antara lain :

1. Menyembuhkan suara serak di tenggorokan


2. Meredakan hidung tersumbat
3. Mencegah kerusakan sel
4. Menghambat pertumbuhan bakteri
5. Membantu mengobati penyakit lambung
6. Mampu meredakan radang sendi
7. Mengontrol kadar gula darah.

2.2 Suara Serak


a. Definisi Suara Serak
Suara serak adalah suatu gejala di mana terjadi perubahan pada suara yang
menandakan adanya masalah pada pita suara. Perubahan suara tersebut dapat berupa
suara yang menjadi parau, lemah, atau berat. Berbagai kondisi dapat menyebabkan suara
menjadi serak, namun kasus yang paling banyak terjadi adalah karena laringitis atau
peradangan laring. Meski bukan merupakan kondisi darurat, namun suara serak dapat
terkait dengan kondisi lain yang lebih serius, terutama jika suara serak berlangsung lebih
dari sepuluh hari.

b. Penyebab Suara Serak


Suara serak paling banyak terjadi akibat laringitis yang timbul dari infeksi virus saluran
pernapasan atas. Selain penyebab tersebut, suara serak juga dapat disebabkan oleh:
 Batuk kronis.
 Iritasi pada saluran pernapasan.
 Cedera pada laring atau pita suara.
 Kerusakan pada pita suara.
 Adanya polip, kista, atau benjolan pada pita suara.
 Kanker pita suara.
 Penyakit GERD (gastroesofageal reflux).
 Gangguan kelenjar tiroid.
 Penyakit saraf, misalnya stroke atau penyakit Parkinson.
 Alergi.
 Aneurisma aorta.
 Kanker laring, paru-paru, tiroid, atau tenggorokan.
Di samping kondisi medis, beberapa hal lainnya juga dapat menimbulkan suara serak,
yaitu:
 Kebiasaan merokok.
 Masa pubertas (pada pria).
 Konsumsi minuman berkafein dan beralkohol.
 Paparan zat beracun.
 Berteriak atau bernyanyi secara berlebihan atau dalam waktu lama.

c. Pengobatan Suara Serak


Pengobatan suara serak tergantung kepada penyebabnya. Biasanya jika kondisi
yang mendasari suara serak berhasil ditangani, maka otomatis suara serak juga akan
sembuh.
Jika suara serak masih ringan dan belum berlangsung lama, maka terdapat
beberapa penanganan secara mandiri di rumah yang bisa dilakukan untuk meredakannya.
Penanganan umum tersebut meliputi:
 Minum banyak air putih, upayakan sebanyak dua liter sehari
 Mengistirahatkan pita suara selama beberapa hari dengan mengurangi bicara dan tidak
berteriak.
 Menghindari konsumsi minuman berkafein atau beralkohol.
 Tidak merokok.
 Menjauhi faktor-faktor pemicu alergi.
 Menggunakan alat pelembap udara untuk menjaga jalan napas tetap terbuka, sehingga
mempermudah pernapasan.
 Mengonsumsi permen pelega tenggorokan.
 Mandi air hangat.
Jika upaya penanganan mandiri belum bisa mengatasi suara serak, maka dokter
dapat memberikan pengobatan sesuai dengan penyebab suara serak. Saat suara serak
disebabkan oleh laringitis, obat akan disesuaikan dengan penyebab laringitis. Misalnya
jika penyebabnya adalah alergi, maka dokter akan memberi obat antialergi.
Sedangkan untuk penanganan kasus GERD, dokter akan memberi obat untuk
mengurangi asam lambung, di samping meminta pasien menyesuaikan pola makannya.
Sementara penanganan untuk polip, kista, atau nodul pita suara, dokter dapat
menyarankan terapi suara atau tindakan operasi, untuk menghilangkan jaringan yang
mengganggu.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian ini dilaksanakan di rumah peneliti yang berlokasi di Jalan Bungur Raya
No. 37 RT 010/006, Kelurahan Rambutan, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur. Penelitian
dilaksanakan selama empat bulan, yakni mulai dari bulan Agustus – Desember 2019.

3.2 Desain Penelitian

Pengumpulan
Pembuatan
Literature dan Uji Coba
Produk
Bahan

Studi Literature
Penulisan Laporan Kesimpulan
dan Analisa Data

3.3 Metode Pengumpulan Data


Menurut Sugiyono (2013:2), Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah
untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan pengertian
tersebut maka pengumpulan data dalam penelitian ini diambil melalui metode percobaan
membuat produk air endapan lada putih dan metode uji coba.
Alat yang digunakan dalam pengumpulan data adalah lembar angket yang
didalamnya terdapat pertanyaan dan pilihan jawaban yang harus dipilih oleh responden.
Responden dalam uji coba berjumlah 7 orang yang terdiri dari siswa MTsN 7 Model
Jakarta.
Untuk memperoleh data sebagai pembuktian jawaban yang optimal dari rumusan
masalah maka kami juga melakukan percobaan atau eksperimen yang dianggap perlu. Untuk
itu kami menggunakan dua metode dalam pengumpulan data dalam penelitian ini, yaitu :
1) Study Literatur
Untuk mendapatkan data yang valid dan mendukung penelitian ini kami
mengumpulkan beberapa informasi yang terkait dengan penelitian ini.
2) Eksperimen
Dalam melakukan eksperimen ada beberapa tahap dan langkah yang kami
lakukan yaitu, melakukan eksperimen, pengumpulan data, pembahasan data
dengan mengacu pada dasar teori yang kami peroleh dari study literatur, dan
mencoba berbagai komposisi yang pas untuk membuatnya lebih bermutu dan
berkualitas.

3.4 Metode Analisis Data


Menurut Moleong (2004:280-281), “Analisis data adalah proses mengorganisasikan dan
mengurutkan data kedalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat
ditemukan tema dan tempat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data”.
Analisa data dalam penelitian ini menggunakan analisa kualitatif. Analisa kualitatif artinya
peneliti menganalisa dengan menggunakan kalimat-kalimat deskriptif dari data yang ada
dalam hal ini peneliti menganalisa data angka dalam table dengan membaca tabel-tabel,
kemudian melakukan uraian dan penafsiran berdasarkan literature yang dikaji.
Data ini berupa angka-angka jumlah responden yang memberikan respon setelah
melakukan uji coba. Teknik analisis data dalam penelitian kuantitatif menggunakan statistic
sederhana yaitu angka-angka yang disusun dalam tabel.

3.5 Prosedur Pembuatan


Alat Bahan
2. Gelas 1. Lada Putih Halus ( 1 1/2 sdm)
3. Sendok makan 2. Air (20 ml)
4. Saringan teh
Cara pembuatan :
1. Siapkan alat dan bahan
2. Masukan lada putih kedalam gelas (1 1/2 sdm)
3. Masukan air kedalam gelas (20 ml)
4. Diamkan hingga air lada putih mengendap
5. Setelah itu pisahkan endapan lada dengan aair endapan lada menggunakan saringan
teh
6. Setelah air endapan lada dipisah dengan endapan lada, minum air endapan ladanya.

Anda mungkin juga menyukai