7 Klinis Praktis Penyakit Gigi
7 Klinis Praktis Penyakit Gigi
1. Caries Dentis
Batasan
Penyakit jaringan keras gigi, bersifat kronik progresif, disebabkan aktivitas jasad
renik dalam karbohidrat yang dapat diragikan.
Etiologi
o Bakteri (Lactobacillus, Streptococcus, Actinomyces)
o Karbohidrat makanan (sukrosa dianggap sebagai etiologi utama karies)
o Kerentanan permukaan gigi (morfologi, lingkungan, dan posisi gigi)
o Waktu
Patofisiologi
1. Teori asidogenik (Miller, 1882)
Karbohidrat, MO, asam, plak dekalsifikasi email dekalsifikasi dentin
2. Teori proteolitik
a. Gottlieb (1994)
Produk bakteri proses proteolysis bahan organik dalam jaringan keras gigi
b. Manley & Hardwick (1951)
Bakteri dapat membentuk asam dari karbohidrat, bakteri tertentu dapat
merusak protein jika tidak ada
Karbohidrat
Tipe 1 Tipe 2
Bakteri menginvasi lamella email menyerang Hanya terdapat perubahan pada email
email dan dentin sebelum tampak gejala klinis karies sebelum terjadi invasi MO
Terapi
Ditambal lubang pada gigi oleh dokter gigi
R/ Asam mefenamat tab mg 500 No. X
∫ 3 dd tab I
R/ Amoxicillin tab mg 500 No. X
∫ 3 dd tab I
R/ Dexamethason tab mg 0,5 No. X
∫ 3 dd tab I
R/ Betadine Gargle lag No. I
∫ 3 dd gag I
Edukasi
Usaha usaha prevensi rekurensi (kurangi konsumsi sukrosa, jaga kebersihan gigi)
2. Ginggivitis
Batasan
Peradangan gusi akibat faktor lokal (sisa makanan, bakteri) maupun faktor sistemik
(DM, ketidakseimbangan hormonal)
Etiologi
o Faktor lokal : plak, kalkulus, karies, impaksi makanan, tambalan yang berlebih
o Faktor sistemik: DM, ketidakseimbangan hormon
Patofisiologi
Kriteria Diagnosis
- Mulut bau, gusi bengkak, mudah berdarah, tidak nyeri
- Keadaan lebih lanjut adalah perikondritis yaitu bila demam dan sukar membuka
mulut.
Terapi
Hilangkan plak dan seluruh faktor pemberat (kalkulus, impaksi makanan, karies, dan
tambahan yang berlebihan atau mengemper)
R/ Asam mefenamat tab mg 500 No. X
∫ 3 dd tab I
R/ Amoxicillin tab mg 500 No. X
∫ 3 dd tab I
(atau antibiotik broad spectrum lain)
R/ Dexamethason tab mg 0,5 No. X
∫ 3 dd tab I
R/ Betadine Gargle lag No. I
∫ 3 dd gag I
3. Periodontitis
Batasan: Infeksi jaringan penyangga gigi yang lebih dalam meliputi infeksi tulang
penyangga gigi sehingga terjadi gangguan perlekatan antar gigi dan tulang, biasanya
merupakan kelanjutan dari gingivitis.
Etiologi:
Infeksi persisten plak bakteri di leher gigi.
Patofisiologi
Plak yang tidak dibersihkan karang gigi bakteri pada karang gigi pembengkakan
gusi kerusakan tulang penyangga gigi.
Kriteria Diagnosis:
Terdapat ruangan antara gigi-gigi
Pergerakan gigi yang tidak normal
Berkurangnya jaringan gusi yang menutupi gigi
Nyeri dan perasaan tidak enak
Sakit saat mengunyah, kadang gigi menjadi goyah
Sakit bila diketuk, pemeriksaan dengan menggunakan sonde memperlihatkan adanya
saku gigi
Terapi:
Edukasi:
Sarankan ke dokter gigi karena karang gigi, saku gigi, food impaction, dan penyebab
lokal harus dihilangkan dan bila gigi sangat goyah harus dicabut.
4. Pulpitis
Batasan: Radang jaringan pulpa. Merupakan reaksi terhadap toksin bakteri pada karies
gigi.
Etiologi
o Pembusukan gigi
o Cedera
Patofisiologi
Pada karies gigi terdapat bakteri hasilkan toksin menyebar ke jaringan pulpa
pulpitis
Kriteria Diagnosis
1) Gigi berlubang dan pulpa terbuka
2) Nyeri berdenyut menjalar ke sinus, pelipis, kadang ke telinga
3) Nyeri bila mengunyah karena rangsang asam, manis, dingin, dan panas
Terapi
R/ Asam mefenamat tab mg 500 No. X
∫ 3 dd tab I
R/ Amoxicillin tab mg 500 No. X
∫ 3 dd tab I
(atau antibiotik broad spectrum lain)
R/ Dexamethason tab mg 0,5 No. X
∫ 3 dd tab I
Edukasi
Sarankan ke dokter gigi karena perlu ditambal.
5. Gangren Pulpa
Batasan: suatu proses lebih lanjut dari peradangan pulpa
Kriteria Diagnosis
o Mulut penderita biasanya bau
o Gigi yang rusak warna abu-abu kehitaman
o Gigi berlubang, sakit bila terkena panas, sondase tidak menimbulkan nyeri
Terapi
Edukasi
Sarankan ke dokter gigi karena sesudah peradangan sembuh, gigi dicabut, dan diberikan
perawatan saraf
6. Stomatitis
Batasan
Peradangan pada mukosa mulut yang menandakan gangguan fungsional saluran cerna/
Etiologi
- Alergi (makanan, obat-obatan, lewat kontk seperti lesi kulit eritema multiforme)
- Defisiensi vitamin riboflavin (angular stomatitis)
- HSV tipe I dan II (herpetic stomatitis), Coxsackie A (Hepangina dan hand-foot-
mouth disease)
- Smoking (nicotinic stomatitis)
- Hormonal (mungkin menyebabkan ulcer stomatitis yang berulang)
- Bakteri, jamur (Candida sp.)
- Uremik
Patofisiologi
Alergi
Langsung
Infeksi Tanda
Mengenai mukosa mulut
Penyebaran dari radang
tempat lain
Trauma
Stomatitis
Kriteria Diagnosis
- Gejala yang tampak sesuai dengan etiologinya
- Rasa nyeri bervariasi dari ringan sampai berat
- Ulkus intraoral multipel dengan diameter 1 mm hingga beberapa cm
- Bisa disertai gejala konstitusi seperti demam, pusing, malaise
Terapi
Lidocaine (xylocaine) viscous 2 %
Liquid diphenhydramine (Benadryl) jika etiologinya adalah alergi
Antibiotic untukm stomatitis gangrene
Antifungal ointment, seperti nistatin (mycostatin) untuk infeksi candida pad angular
stomatitis
Untuk candidiasis: suspene nystatin oral 400.000 unit (4 ml) qid untuk 19 hari
Asiklovir 200 -800 mg 5 kali sehari selam 7-14 hari untuk herpetic stomatitis
Sucralfat suspension 1 tsp swish in mouth or place in ulcers (4 times in day)
Edukasi
- Jaga kebersihan gigi dan mulut
- Hindari makanan pedas, keras, dan tajam