Anda di halaman 1dari 9

ISI

A. Pengertian Tanaman Pisang

Pisang merupakan suatu komoditi yang paling banyak digemari oleh


masyarakat Indonesia. Yang menjadi alasan digemari buah yang berwarna
kuning ini adalah harganya yang cukup terjangkau dan juga memiliki
kandungan gizi serta vitamin yang cukup untuk menyehatkan badan. Pisang
juga merupakan suatu tanaman yang bisa dikatakan tidak sulit untuk
dibudidayakan. Sebab tanaman ini dalam perawatannya tidak menggunakan
terlalu banyak pupuk.

Usaha budidaya pisang memang tergolong mudah dan tidak membutuhkan


keahlian khusus, tetapi bukan berarti dalam usaha budidaya pisang selalu
berjalan mulus. Ada saja hal-hal yang menjadi kendala dilapangan, misalnya
adalah harga jual yang tidak sesuai harapan maupun serangan hama dan
penyakit. Hama dan penyakit yang sering menyerang tanaman pisang
memang tidak begitu banyak, namun pada kasus-kasus tertentu gangguan
OPT tidak jarang menyebabkan gagal panen. Terutama adalah serangan
penyakit yang disebabkan oleh jamur, bakteri maupun virus. Penyakit pada
tanaman pisang yang paling sering ditemukan dan paling berbahaya adalah
penyakit layu fusarium dan layu bakteri. Sedangkan hama yang sering
ditemukan pada tanaman pisang antara lain yaitu nematoda, uret, lalat buah
pisang, ngengat, ulat buah dan ulat penggulung daun pisang.

B. Morfologi (Ciri-ciri fisik) Pohon Pisang

Pisang memiliki ciri-ciri fisik atau morfologi sebagai berikut:


1. Daun
Daun pisang berwarna hijau tua apabila sudah dewasa dan hijau muda apabila
baru tumbuh. Kemudian daunnya lebar dan panjang. Memiliki tulang daun
yang berserat dengan tepi daun yang kompak.

2. Akar

Pohon pisang berakar serabut. Dengan pertumbuhan akar bergerak dan


berkumpul kearah samping pohon sepanjang 4-5 meter. Merupakan salah satu
alasan kenapa pohon pisang mudah sekali dicabut. Selain itu akar pohon
pisnag sendiri tidak dapat meraih leih dari 2 meter di bawah permukaan
tanah.

3. Bunga
Pohon pisang sendiri memiliki bunga. Bunga pisang dapat diperhatikan pada
pangkal untuk bunga betina sedangkan di bagian tengah untuk bunga jantan.
Ini mengindikasikan bahwa pisang merupakan kelompok dari bunga yang
sempurna. Sebab memiliki dua alat reproduksi yaitu bunga jantan dan betina.
Posisi bunga pisang yaitu terletak pada tiap ketiak antara daun pelindung.
Adapun istilah bunga pisang sering kita sebut dengan jantung pisang.

4. Batang Pisang

Pisang memiliki 2 jenis batang yaitu batang asli dan batang semu. Batang asli
yaitu batang yang terdapat di pangkal batang semua yang mana posisinya
tenggelam di bawah pernukaan tanah. Batang asli sendiri memiliki
sekumpulan mata tunas yang kemudian nanti akan menghasilkan akar.
Sedangkan batang semu adalah batang yang terdiri dari pelepah-pelepah
daun, tegak dan berdiri sangat kokoh diatas permukaan tanah. Bunga pisang
yang kemudian berubah menjadi buah pisang pada umumnya terdiri dari
beberapa sisir. Setiap sisirnya terdapat 7-21 buah pisang. Dan ini tergantung
dari jenis pisang dan cara perawatan pohon pisang itu sendiri.

5. Buah Pisang
Buah pisang tidak memiliki biji dengan rasa yang manis. Namun ada
beberapa jenis pisang yang memiliki biji dan rasanya sedikit asam. Tetapi ini
hanya sedikit saja dari seluruh jenis pisang yang ada.

C. Manfaat Pisang
Manfaat daging buah pisang adalah sebagai berikut:
1. Sebagai sumber energi
2. Dapat menurunkan berat badan
3. Meningkatkan kesehatan otak
4. Mengobati jerawat
5. Menghaluskan kulit
6. Mengatasi diabetes
7. Menyeimbangkan jumlah cairan
8. Mengobati sakit maag

D. Hama dan Penyakit

Usaha budidaya pisang memang tergolong mudah dan tidak membutuhkan


keahlian khusus, tetapi bukan berarti dalam usaha budidaya pisang selalu
berjalan mulus. Ada saja hal-hal yang menjadi kendala dilapangan, misalnya
adalah harga jual yang tidak sesuai harapan maupun serangan hama dan
penyakit. Hama dan penyakit yang sering menyerang tanaman pisang memang
tidak begitu banyak, namun pada kasus-kasus tertentu gangguan OPT tidak
jarang menyebabkan gagal panen. Terutama adalah serangan penyakit yang
disebabkan oleh jamur, bakteri maupun virus. Penyakit pada tanaman pisang
yang paling sering ditemukan dan paling berbahaya adalah penyakit layu
fusarium dan layu bakteri. Sedangkan hama yang sering ditemukan pada
tanaman pisang antara lain yaitu nematoda, uret, lalat buah pisang, ngengat,
ulat buah dan ulat penggulung daun pisang. Adapun jenis-jenis hama dalam
tanaman pisang adalah sebagai berikut :

1.Nematoda (Rotulenchus similis)


Nematoda atau cacing gilig adalah hama yang menyerang perakaran tanaman.
Hama nematoda bisa menyerang semua jenis pisang, terutama pisang kepok.
Hama ini menyerang akar pisang sehingga menyebabkan pertumbuhan
tanaman terhambat, tanaman tumbuh kerdil. Pada serangan parah, tanaman
pisang yang terserang nematoda mudah rebah karena akar membusuk dan
pertumbuhan akar-akar rambut terhent
Upaya pengendalian hama nematoda pada tanaman pisang dapat dilakukan
dengan pencegahan, yaitu penggunaan bibit yang sehat, membongkar dan
membakar rumpun tanaman yang terindikasi terinfeksi nematoda. Penggunaan
pestisida kimia dapat dilakukan jika memang diperlukan.

2.Ulat Penggulung Daun Pisang (Erionota thrax L.)


Sesuai dengan namanya, ulat penggulung daun pisang menyerang daun pisang
dengan cara memakannya. Ulat ini biasanya berukuran besar, tidak berbulu dan
tubuhnya diselimuti semacam tepung berwarna putih. Daun pisang yang
diserang digulung untuk perlindungan dirinya. Pada serangan parah daun
pisang bisa habis dan hanya tersisa tulang daunnya saja. Hama ini menyerang
semua jenis pisang, baik pisang buah, pisang hias maupun pisang sera
Pengendalian hama ulat penggulung daun pisang dapat dilakukan secara
mekanis, yakni dengan cara mengambil ulat dan kemudian memusnahkannya.

3.Hama Uret
Uret merupakan hama tanaman pisang yang sering menyerang tanaman pisang
daerah dataran tinggi. Hama uret menyerang batang dan bonggol pisang
sehingga batang dan bonggol berlubang. Gejala ini bisa kelihatan pada bibit
yang masih muda atau anakan pisang.
Pengendalian hama uret dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan kebun
dan penggunaan insektisida kimia.

4.Kumbang Penggerek Bonggol Pisang (Cosmopolites sordidus).


Kumbang penggerek bonggol adalah hama tanaman pisang yang menyerang
batang dan bonggol pisang. Batang dan bonggol pisang yang terserang
berlubang, daun menguning dan layu, pertumbuhan terhambat. Jika berbuah,
tanaman pisang akan menghasilkan buah berukuran kecil.
Upaya pengendalian dapat dilakukan dengan cara menjaga kebersihan kebun.
Memusnahkan batang dan bonggol tanaman terserang atau menimbunnya
didalam tanah dan menyemprotkan insektisida.

5.Hama Ulat Buah Pisang


Ulat buah adalah hama yang menyerang buah pisang. Ulat buah pisang
berwarna merah muda dan kepalanya berwarna hitam. Panjang tubuh ulat ini
sekitar 2,5 cm. Buah yang terserang terdapat noda hitam kabu-abuan, buah
keras dan bentuk buah tidak sempurna.
Upaya pengendalian dapat dilakukan dengan penyemprotan insektisida yang
direkomendasikan dengan dosis dan interval penyemprotan sesuai anjuran.

6.Hama Ngengat (Nicoleia octacema)


Hama ngengat pada tanaman pisang menyerang bunga dan buah pisang yang
masih muda. Hama ini adalah hewan nokturnal yang aktif dimalam hari.
Sedangkan pada siang hari hama ngengat bersembunyi. Serangan ngengat
menyebabkan menurunnya kualitas buah pisang dan bentuk buah tidak
semestinya.
Upaya pengendalian hama ngengat pada pisang dapat dilakukan dengan
menyemprotkan insektisida pada jantung pisang yang seludangnya telah
terbuka.

7.Lalat Buah Pisang (Dacus dorsilis)


Lalat buah yang menyerang buah pisang adalah Dacus dorsilis. Buah pisang
yang terserang mengalami perubahan bentuk, buah berubah warna, membusuk
dan gugur. Pembusukan buah pisang terjadi karena biasanya lalat buah ini
membawa jamur patogen yang berasal dari buah lainnya yang terinfeksi.
Upaya pengendalian lalat buah pisang dapat dilakukan dengan pemasangan
perangkap lalat buah dan menyemprotkan insektisida kimia yang
direkomendasikan.
Sedangkan jenis-jenis hama dalam tanaman pisang adalah sebagai berikut

1. Bercak Daun
Bercak daun pisang disebabkan oleh cendawan Cercospora musae Zimn. atau
cendawan Mycosphacrella musicola Mulder. Daun yang terserang terdapat
bintik-bintik hitam, semakin lama bintik hitam tersebut membesar dan melebar
membentuk noda kuning kecoklatan hingga hitam. Pada serangan parah
seluruh daun menguning dan mengering.
Upaya pengendalian bercak daun pisang dapat dilakukan dengan cara
membersihkan areal kebun, memangkas daun-daun yang terserang kemudian
memusnahkannya. Atau dengan penyemprotan fungisida kimia yang
direkomendasikan.

2.Penyakit Kerdil Pisang


Tanaman yang terserang penyakit kerdil ditandai dengan pertumbuhannya yang
lambat, daun tegak, kaku, pendek dan sempit. Tekstur daun rapuh dan mudah
patah. Warna daun berubah menjadi kuning yang dimulai dari tepi daun.
Penyakit kerdil pisang disebabkan oleh virus Banana bunchy top virus (BBTV)
dan Abaca bunchy top virus (ABTV).
Penyakit kerdil pisang merupakan penyakit yang sangat sulit diberantas. Upaya
pengendalian dapat dilakukan dengan menanam bibit yang sehat, membongkar
tanaman yang terserang kemudian membakarnya. Penyemprotan insektisida
kimia dapat dilakukan untuk membasmi kutu daun (Pentalonia nigronervosa).
Kutu ini merupakan hama sekaligus vektor pembawa virus BBTV dan ABTV.

3.Layu Fusarium
Penyakit layu fusarium pada tanaman pisang disebabkan oleh
cendawan Fusarium oxysporum. Daun tanaman yang terserang akan
menguning, pelapah menjadi layu, serta perubahan warna pada bonggol pisang.
Kemudian tanaman akan mati karena bonggol dan akar membusuk.
Pengendalian layu fusarium pada pisang dapat dilakukan dengan menggunakan
varietas yang tahan terhadap layu fusarium, penggunaan bibit yang sehat,
pemupukan berimbang dan aplikasi agens hayati trichoderma sp.

4.Penyakit Pembuluh Jawa


Penyakit pembuluh jawa disebabkan oleh bakteri Pseudomonas musae
Gaumann. Tanaman yang terserang mengalami pertumbuhan yang lambat,
perkembangan pupus daun lambat. Upih daun sebelah luar terbelah membujur,
daun patah dan layu. Jika bonggol dibelah akan terlihat berkas-berkas
pembuluh yang mengeluarkan cairan berwarna kemerahan.
Upaya pengendalian dapat dilakukan dengan menggunakan bibit yang sehat,
pengolahan lahan yang baik, pemupukan secara berimbang dan aplikasi
baktersida.

5.Penyakit Layu Bakteri


Penyakit layu bakteri pada tanaman pisang disebabkan oleh
bakteri Pseudomonas solaracearum. Bakteri ini menyerang akar, bonggol
hingga batang pisang. Gejala awal terlihat adanya perubahan warna pada daun
muda. Pada daun terdapat garis coklat kekuningan kearah tepi daun, lama
kelamaan seluruh daun menguning, berwarna cklat dan akhirnya layu.
Bonggol, batang, tandan dan buah pisang yang terserang mengeluarkan lendir
berbau berwarna putih keabu-abuan hingga coklat kemerahan.

6.Penyakit Darah
Daun tanaman pisang yang terserang penyakit ini menguning dan kemudian
layu, bunga jantan mengering, batang berubah warna menjadi kecoklatan dan
akhirnya membusuk. Gejala lainnya yaitu ditandai oleh pembusukan daging
buah, buah yang membusuk berwarna coklat kemerahan menyerupai darah.
Penyakit darah disebabkan oleh bakteri DBD (Blood Disease Bacterium).
Upaya pengendalian dilakukan dengan menanam bibit yang sehat,
membongkar kemudian membakar tanaman yang terserang dan penyemprotan
bakterisida

E. Pemeliharaan dari Serangan Penyakit dan Hama Pengganggu Tanaman

Tanaman pisang harus dirawat secara baik dan pastikan tidak ada serangan
penyakit dan hama yang mengganggu pertumbuhan tanaman. Hama yang
sering menyerang tanaman pisang seperti; Ulat daun (Erionota thrax), Uret
Kumbang (Cosmopolites sordidus), jenis nematoda seperti Radopholus similis,
Penyakit panama (penyebab Fusarium oxysporum), Penyakit darah (penyebab
bakteri Xanthomonas celebensis), Bintik daun (karena aktivitas jamur
Cercospora musae), Layu daun akibat bakteri jenis Bacillus sp berbahaya,
Daun pucuk akibat aktivitas virus dan perantara kutu daun Pentalonia
vonigronervosa, dan beberapa jenis wereng hitam yang kadang-kadang
merusak struktur daun muda pada pucuk tunas adventif bibit.

Anda mungkin juga menyukai