Anda di halaman 1dari 2

Rumusan Masalah

1. Apakah yang dimaksud Kekeliruan I dan Kekeliruan II ?


2. Bagaimana table tipe kekeliruan ketika membuat Kesimpulan tentang Hipotesis ?

Teori Pendukung Dua kesalahan Pengujian Hipotesis

a. Dua macam Kekeliruan


Untuk pengujian hipotesis, penelitian dilakukan, sampel acak diambil, nilai – nilai
statistik yang perlu dihitung kemudian dibandingkan – menggunakan kriteria tertentu
– dengan hipotesis. Jika hasil yang didapat dari penelitian itu, dalam pengertian
peluang, jauh berbeda dari hasil yang diharapkan terjadi berdasarkan hipotesis, maka
hipotesis ditolak. Jika terjadi sebaliknya, jika terjadi sebaliknya hipotesis diterima.
Perlu dijelaskan di sini bahwa meskipun berdasarkan penelitian kita telah menerima
atau menolak hipotesis, tidak berarti bahwa kita telah membuktikan atau tidak
membuktikan kebeneran hipotesis. Yang kita perlihatkan hanyalah menerima atau
menolak hipotesis saja.
Dalam melakukan pengujian hipotesis, ada dua macam kekeliruan yang dapat
terjadi, dikenal dengan nama – nama :
a) Kekeliruan tipe I : ialah menolak hipotesis yang seharusnya diterima
b) Kekeliruan tipe II : ialah menerima hipotesis yang seharusnya ditolak

Untuk mengingat hubungan antara hipotesis , kesimpulan dan tipe kekeliruan, dapat dilihat
didalam table di bawah ini.

DAFTAR XII(1)

TIPE KEKELIRUAN KETIKA MEMBUAT KESIMPULAN TENTANG HIPOTESIS

KESIMPULAN KEADAAN SEBENARNYA


HIPOTESIS BENAR HIPOTESIS SALAH
Terima Hipotesis BENAR KELIRU
(Kekeliruan Tipe II)
Tolak Hipotesis KELIRU BENAR
(Kekeliruan Tipe I)
Ketika merencanakan suatu penelitian dalam rangka pengujian hipotesis, jelas kiranya
bahwa kedua tipe kekeliruan itu harus dibagi sekecil mungkin. Agar penelitian dapat
dilakukan maka kedua tipe kekeliruan itu kita nyatakan dalam peluang. Peluang membuat
kekeliruan tipe I biasa dinyatakan dengan α (alfa) dan peluang membuat kekeliruan tipe II
dinyatakan dengan β (beta). Berdasarkan kekeliruan ini, kekeliruan tipe I dinamakan pula
kekeliruan α dan kekeliruan tipe II dikenal dengan kekeliruan β.

Dalam penggunaannya,α disebut pula taraf nyata. Besar kecilnya α dan β yang dapat
diterima dalam pengambilan kesimpulan bergantung pada akibat – akibat atas diperbuatnya
kekeliruan – kekeliruan itu. Selain daripada itu perlu pula dikemukakan bahwa kedua
kekeliruan itu saling berkaitan.Jika α diperkecil, maka β menjadi besar dan demikian
sebaliknya. Pada dasarnya, harus dicapai hasil pengujian hipotesis yang baik, ialah pengujian
yang bersifat bahwa diantara semua pengujian yang dapat dilakukan dengan harga α yang
sama besar, ambillah sebuah yang mempunyai kekeliruan β paling kecil.

DAFPUS

Prof. Dr. Sudjana M.A.,M. Sc.1996. METODA STATISTIKA, Edisi ke.6.TARSITO;Bandung.

Anda mungkin juga menyukai