Anda di halaman 1dari 3

Pengantar Filsafat Ilmu

Seperti yang kita ketahui, filsafat ilmu berasal dari dua kata, yaitu kata filsafat dan ilmu.
Kata filsafat juga memiliki arti yang berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari dua kata, yaitu
Philo dan Sophia. Philo artinya cinta dan Sophia artinya kebijakan, pengetahuan, kebenaran.
Secara istilah filsafat adalah memiliki rasa cinta yang mendalam terhadap kebijakan. Filsafat itu
diibaratkan seperti, melukis bayang-bayang atau dapat juga dengan mengukir di atas air, yang
artinya dalam mempelajari filsafat kita dapat berimajinasi, dan berangan-angan. Filsafat juga
dapat diartikan dengan cara berpikir secara kritis dan biasanya orang yang berpikir dengan
menggunakan cara tersebut adalah orang yang bijak.
Awal mula orang mulai berfilsafat dikarenakan ada faktor-faktor yang mempengaruhi
diantaranya yaitu, diawali dengan munculnya rasa heran pada diri seseorang terhadap apa itu
filsafat, kemudian dilanjut dengan memiliki rasa kagum terhadap filsafat, lalu memiliki rasa
ingin tahu terhadap filsafat, setelah itu orang-orang mulai ada yang percaya dan tidak percaya
terhadap filsafat, dan yang terakhir adanya keterbatasan dalam berpikir tentang filsafat.
Di dalam filsafat ada dua obyek yang perlu kita ketahui, yaitu obyek material dan obyek
formal. Obyek material adalah obyek yang dipakai dalam filsafat itu segala bentuk pemikiran
pada manusia yang ada dan mungkin ada. Sedangkan obyek formal adalah bersifat penyelidikan.
Obyek formal filsafat ini adalah melakukan penyelidikan yang mendalam, artinya jika kita ingin
mengetahui apa itu filsafat, maka kita harus mengetahui juga apa saja bagian dalam dari filsafat
tersebut. Filsafat juga memiliki ciri-ciri antara lain, radikal (sampai ke akar-akarnya), sistematis
(dimulai dari yang sederhana), halistik (komprehemsif), spekulatif (menduga-duga), skiptif
(percaya dan tidak percaya), universal (menyeluruh), liberal (bebas), koheren (berhubungan
dengan yang satu dengan yang lain), dan konseptual (berupa konsep-konsep).
Apabila ingin mempelajari filsafat, sebaiknya harus mengetahui metode-metode dalam
mempelajari filsafat tersebut. Metode-metode dalam mempelajari filsafat dibagi menjadi tiga
macam, yaitu yang pertama metode historis, adalah metode yang menggunakan cara dengan
melihat sejarah yang ada sebelumnya. Contohnya pada masa pra Yunani, pusat kajiannya
terdapat pada alam (Fosmologi), pada masa Yunani, pusat kajiannya terdapat pada tuhan
(Teologi), pada masa modern, pusat kajiannya terdapat pada manusia (Antropologi), pada masa
Kontemporer, pusat kajiannya terdapat pada bahasa (Logologi). Yang kedua, metode sistematis,
adalah dalam mempelajari filsafat dengan cara memahami karya filsafat. Jadi metode ini lebih
perhatian atau tertuju terhadap isi yang terkandung dalam filsafat bukan pada tokoh ataupun
periode. Yang terakhir, metode kritis, adalah dalam mempelajari metode ini, seseorang harus
memiliki tingkat pengetahuan yang cukup tentang filsafat. Dalam mempelajari filsafat dengan
metode ini, diperlukan tingkat kesungguhan (intensif).
Kemudian setelah memahami apa itu filsafat, selanjutnya akan membahas tentang ilmu.
Sebelum mengetahui apa itu arti ilmu, disini akan membahas tentang pengetahuan terlebih
dahulu. Pengetahuan merupakan kumpulan dari beberapa informasi, ada beberapa macam
pengetahuan, yaitu pengetahuan biasa, pengetahuan rasio bisa disebut juga dengan apriori
(pengetahuan yang menggunakan akal) bersifat analisis, yaitu melakukan penyelidikan terhadap
suatu peristiwa dan dalam mengambil kesimpulan menggunakan prinsip deduksi, yaitu dari
mengambil kesimpulan yang bersifat umum kemudian diubah menjadi kesimpulan yang bersifat
khusus, kemudian ada pengetahuan empiris bisa disebut juga dengan apesteriori (pengetahuan
yang menggunakan panca indera) bersifat sintesis dan dalam menarik kesimpulan menggunakan
prinsip induksi, yaitu dari mengambil kesimpulan yang khusus-khusus kemudian diubah menjadi
kesimpulan yang bersifat umum, pengetahuan wahyu, adalah pengetahuan yang bersifat ghaib,
pengetahuan otoritas, adalah orang yang memiliki kewenangan, memiliki pengetahuan ilmu yang
tinggi, kemudian ada pengetahuan deklaratif, adalah pengetauan yang berisi tentang pernyataan-
pernyataan, pengetahuan prosedural, adalah pengetahuan yang bersifat mengikuti alur prosedur
ilmiah, dan ada pengetahuan informatif, adalah pengetahuan yang memberikan suatu informasi
jadi sebelum kita tahu, para wartawan lebih dulu tahu.
Selanjutnya, setelah memahami pengertian dan macam-macam pengetahuan barulah kita
membahas pengertian tentang ilmu. Ilmu merupakan kumpulan dari pengetahuan-pengetahuan
yang disusun secara sistematis, logis, empiris, bisa dijelaskan, bisa diprediksi dan dapat diuji
kebenarannya. Selain pengertian yang telah dijelaskan, ilmu juga dapat diartikan sebagai ilmu
sebagai proses atau aktivitas, karena didalamnya terdapat sebuah kegiatan yang mana kegiatan
tersebut menggunakan riset atau penelitian yang bersifat kualitatif, kuantitatif, dan mixed
metode. Selain itu, ada juga proses yang menggunakan logika yang bersifat deduktif dan
induktif. Ilmu juga diartikan sebagai proses karena didalam proses terdapat sebuah aktivitas
penelitian yang bersifat rasional dan kognitif. Bersifat rasional karena dalam melakukan sebuah
penelitian harus menggunakan kaidah-kaidah logika. Bersifat kognitif karena dalam melakukan
sebuah penelitian harus ada proses atau kegiatan yang memperoleh sebuah pengetahuan dan
bersifat teleologis atau atau terarah pada suatu tujuan, diantaranya mendapatkan pengetahuan,
kebenaran, pemahaman, penjelasan, peramalan, pengendalian, dan penerapan.
Ilmu juga dapat diartikan sebagai prosedur karena menggunakan sebuah unsur-unsur dari
metode ilmiah yang mana unsur-unsur metode ilmiah menggunakan pola prosedural, tata
langkah, teknik, dan alat. Pola prosedural yaitu meliputi pengamatan, percobaan, pengukuran,
survei, dan menggunakan logika yang bersifat deduksi dan induksi. Adapun langkah-langkah
dalam metode ilmiah diantaranya yaitu, menentukan sebuah masalah, merumuskan masalah,
menetapkan tujuan, merumuskan hipotesis atau dugaan sementara, pengumpulan data-data,
melakukan sebuah analisis, melakukan uji kebenaran, dan menarik sebuah kesimpulan. Teknik
yang digunakan yaitu, observasi atau eksperimen, perhitungan, pengukuran, NGT, FGD. Alat
yang dipergunakan dalam metode ilmiah yaitu, form observasi, timbangan, meteran, komputer,
dan lain-lain.
Dalam mempelajari sebuah filsafat ilmu tentulah kita mendapatkan sebuah manfaat, yaitu
dapat mengkritisi metode keilmuwan, dapat menguji karya ilmiah, dan menilai sebuah kreativitas
sebuah penelitian.

Anda mungkin juga menyukai