Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH ILMU LUGHAH AL ALIY

WEB PEMBELAJARAN

Disusun guna memenuhi tugas matakuliah Ilmu Lughah Al Aliy

Dosen Pengampu: Muhammad Ardy Zaini, M. Pd

HALAMAN DEPAN

Disusun oleh :

M. Fatih Budiman Putra (T20182116)


Muhammad Fayyad (T20182092)
Luxman Al Farades (T20182105)
Mudriki Al-Fahmi (T20182099)
Nurul Fadzilah (T20182106)
Riza Arista (T20182088)
Benati Sari Taudiyah (T20182108)
Gita Welastiningtias (T20182120)
Zidni Ilma Amalia (T20182087)
Vikria Tahta Alvina (T20182124)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI JEMBER

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat serta
hidayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ini yang berjudul “Web Pembelajaran” guna memenuhi tugas matakuliah
Ilmu Lughah Al-Aliy.

Dalam penulisan makalah ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih


kepada pihak-pihak yang membantu pada penulisan dan penyusunan makalah ini,
khususnya kepada Dosen Pengampu matakuliah Ilmu Lughah Al-Aliy, Muhammad
Ardy Zaini, M.Pd, yang telah membimbing dan mengarahkan bagaimana
seharusnya makalah ini harus dibuat.

Dengan dibuatnya makalah ini, semoga pembaca dapat memahami


pembahasan yang telah ditulis oleh penulis. Semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat kepada pembaca sehingga memudahkan para pembaca dalam
menyelesaikan tugas-tugasnya.

Jember, 21 Maret 2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN DEPAN ............................................................................................... i

KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii

DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

A. Latar Belakang ............................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 1

C. Tujuan .......................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ 2

A. Web Pembelajaran ....................................................................................... 2

B. Peran Internet dalam Pembelajaran ............................................................ 10

C. Teknologi Pendukung E-learning .............................................................. 14

D. Pengembangan Model E-learning .............................................................. 16

E. Kekurangan dan Kelebihan E-learning ...................................................... 17

BAB III PENUTUP .............................................................................................. 19

A. Kesimpulan ................................................................................................ 19

B. Saran ........................................................................................................... 20

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 21

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Website adalah media yang digunakan untuk menampung data teks,
gambar, suara, dan animasi yang dapat ditampilkan di internet dan dapat diakses
oleh komputer yang terhubung dengan internet secara global. Website
merupakan media informasi berbasis jaringan komputer yang dapat diakses
dimana saja dengan biaya relatif murah. Website merupakan bentuk
implementasi dari bahasa pemograman web (web programming). PHP
(Hypertext Preprocessor) merupakan bahasa pemograman berbasis web yang
memiliki kemampuan untuk memproses dan mengolah data secara dinamis.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu web pembelajaran?

2. Bagaimana peran internet dalam pembelajaran?

3. Apa saja teknologi pendukung e-learning?

4. Bagaimana pengembangan model e-learning?

5. Apa saja kekurangan dan kelebihan e-learning?

C. Tujuan
1. Mengetahui web pembelajaran.

2. Mengetahui peran internet dalam pembelajaran.

3. Mengetahui teknologi pendukung e-learning.

4. Mengetahui pengembangan model e-learning.

5. Mengetahui kekurangan dan kelebihan e-learning.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Web Pembelajaran
1. Pengertian Web Pembelajaran

Web pembelajaran atau pembelajaran berbasis web merupakan


pembelajaran jarak jauh dengan bantuan internet melalui media beruba web.
Pembelajaran berbasis web sering kita kenal dengan istilah e-learning
merupakan pembelajaran yang menggunakan media elektronik sebagai alat atau
sarana untuk membantu dalam kegiatan pembelajaran. Elektronik disini yang
dimaksud lebih mengarah pada penggunaan teknologi komputer dan internet.

Dengan pertumbuhan internet yang pesat pada zaman sekarang, web telah
menjadi suatu media belajar dan mengajar jarak jauh. Menurut Rusman (2012:
265), pembelajaran berbasis web merupakan sebuah pengalaman belajar dengan
memanfaatkan jaringan internet untuk berkomunikasi dan menyampaikan
informasi pembelajaran.

Sedangkan pengertian web sendiri adalah kumpulan halaman-halaman situs


yang biasanya bertempat dalam satu dominan atau subdomain yang berada
dalam world wide web (www) di internet. Menurut Setianto (2008: 8),
mengartikan web sebagai sebuah tempat di internet yang terdiri atas kumpulan
gambar, video, dan file-file lain yang ditempatkan dalam server web, sehingga
dapat diakses secara online oleh siapapun melalui jaringan internet. Dengan
demikian, pembelajaran berbasis web adalah pembelajaran melalui internet,
intranet dan halaman web.

2. Fungsi dan Manfaat Web Pembelajaran

Pakar Psikologi, Jerome Bruner, dalam mengembangkan teorinya mengenai


instruksional (theory of instructional) mengemukakan bahwa sebuah rangkaan
belajar dimana pembelajar menemukan materl-materi akan memberikan efek
secara langsung terhadap penguasaan tugas (Bruner dalam Smaldino, 2008:9).

2
Bruner menegaskan bahwa hal ini berlaku pada semua pembelajar, tidak hanya
anak-anak, tetapi pada semua level pembelajar.

Hal ini berarti bahwa selain arahan dari guru secara langsung, para siswa
akan lebih berupaya aktif dalam penguasaan materi ketika mereka dapat
menemukan informasi sendiri secara iangsung dalam prosespembelajaran.

Penggunaan web akan sangat mendukung proses tersebut. Apalagi. saat ini
media center yang dilengkapi dengan komputer berbasis jaringan (Internet)
telah menyediakan berbagai aplikasi yang dapat digunakan dalam membantu
proses belajar dan mengajar. Karena internet telah dikembangkan kedalam
format grafik agar tebih mudah digunakan yang dikenal sebagai World Wide
Web. Web site dapat digunakan untuk tujuan instruksional (pembelajaran)
dimana para guru dan pembelajar dapat memperoleh informasi dengan mudah
melalui link yang mereka suka.1

Dengan menggunakan web, guru tidak akan berlaku dominan sebagai


informasi satu-satunya dalam proses pembelajaran. Guru dapat memanfaatkan
web sebagai media Informasi bahan belajar, sekaligus sarana bagi para siswa
untuk mengakses informasi yang lebih luas dengan arahan guru. Dengan kata
lain, guru dan siswa secara bersama-sama dapat memperoleh informasi bahan
belajar melalui penggunaan web-web (E-Learning) sebagai media informasi
dapat memberikan manfaat yang beragam untuk tujuan pendidikan. Dengan
kata lain, manfaat penggunaan web selaras dengan manfaat dalam penggunaan
media pendidikan secara umum.

Pada proses pembelajaran berbasis web yang berfungsi sebagai pengganti,


siswa memanfaatkan web pembelajaran sebagai pengganti pembelajaran
konvesional. Namun, pembelajaran tersebut tetap dalam bimbingan guru karena
jika ada materi yang kurang dipahami oleh siswa, guru dapat menjelaskan

1
Ismail, Manfaat penggunaan Web (E-Learning) dalam proses pembelajaran,
https://bungismail.wordpress.com/2011/12/05/manfaat-penggunaan-web-e-learning-dalam-
proses-pembelajaran/, Desember, 2011

3
secara langsung. Pembelajaran berbasis web akan memberikan inovasi dalam
pembelajaran kimia, sehingga menimbulkan ketertarikan dan motivasi belajar
bagi siswa.2

Sedangkan manfaat dari web pembelajaran adalah sebagai berikut:

a. Pengembangan professional

Manfaat website bagi pembelajaran yang pertama adalah dapat


mengembangkan profesionalisme. Maksudnya mengembangkan
profesionalisme di sini adalah kita dapat meningkatkan semua pengetahuan.
Misalnya dengan adanya website kita bisa mengatur bagaimana caranya
berkomunikasi secara teratur kepada masyarakat di luar sana.

b. Sumber belajar

Manfaat website bagi pembelajaran selanjutnya adalah sebagai sumber


belajar. Mungkin dulu sumber belajar atau pembelajaran adalah buku. Akan
tetapi, dengan adanya website sekarang ini kita bisa menambah sumber
pembelajaran. Bahkan, dengan adanya website kita bisa belajar dari semua
sumber yang ada. Tentunya dengan belajar dari berbagai sumber yang ada,
akan menambah wawasan dalam pembelajaran.

c. Dapat belajar sendiri dengan cepat


Manfaat website bagi pembelajaran tidak hanya sebagai sumber belajar,
melainkan juga dapat belajar dengan cepat. Mengapa begitu? Sebab, dengan
adanya website kita tidak hanya belajar bersama guru saat di sekolahan.
Akan tetapi, kita bisa belajar sendiri dengan pedoman yang ada di website.
Dengan begitu, tentunya kita akan lebih cepat untuk menguasai materi
pelajaran yang diperoleh.
d. Menambah wawasan

2
Wiyono, Konsep Fungsi dan Manfaat Pembelajaran Berbasis Web,
http://berbasistik.blogspot.com/2015/10/v-behaviorurldefaultvmlo.html, Oktober, 2015

4
Tentunya dengan adanya website dalam pembelajaran, akan menambah
kita mengenai wawasan di luar sana. Misalnya, kita jadi tahu informasi
mengenai pembelajaran yang ada di belahan bumi itu seperti apa. Selain itu,
dengan adanya website kita dapat meningkatkan komunikasi kepada seluruh
masyarakat lainnya.

e. Sarana belajar online

Jika dulu sebelum adanya website, saat mengikuti pembelajaran kita


harus berada dalam ruangan atau kelas. Bahkan saat ingin mengikuti
pembelajaran kita juga harus melakukan tatap muka langsung dengan guru.
Akan tetapi, sekarang dengan adanya website, kita sudah tidak perlu lagi
mengikuti pembelajaran dalam kelas. Sebab, dengan adanya website kita
bisa mengikuti pembelajaran melalui website atau melalui kelas online.

f. Memperbanyak materi pelajaran

Manfaat website bagi pembelajaran lainnya adalah dapat


memperbanyak materi pelajaran. Pasalnya dengan memanfaatkan sebuah
website, materi pelajaran yang akan disampaikan oleh guru tidak ada
terpaku pada buku yang ada. Melainkan, dapat mencari materi pelajaran
lebih banyak lagi melalui website yang ada.

g. Sebagai pembelajaran alternatif

Website juga bisa bermanfaat sebagai alternatif suatu pembelajaran.


Sebab, dengan adanya website, sekarang kita juga bisa belajar di rumah
tanpa harus pergi atau berangkat ke sekolah. Jadi selain belajar di sekolahan
kita juga bisa menambah ilmu di rumah sesuai materi yang sudah dipelajari
di sekolahan. Bahkan jika belajar di rumah tentunya kita tidak akan merasa
bosan dengan suasana yang ada di sekolahan.

h. Menghemat biaya pembelajaran

Dengan adanya website, tentunya juga akan menghemat biaya dalam


proses pembelajaran. Pasalnya kita sebagai siswa sudah tidak perlu lagi
membeli buku, LKS, modul dan lain sebagainya. Mungkin sebelum adanya
5
website, saat ingin belajar kita harus membeli buku terlebih dahulu. Akan
tetapi, dengan adanya website inilah kita tidak perlu lagi membeli buku buat
pembelajaran.

i. Dapat belajar jarak jauh

Manfaat website bagi pembelajaran yang terakhir adalah dapat belajar


jarak jauh. Jadi dengan adanya website, kita tidak perlu lagi belajar di dalam
kelas. Bahkan dengan adanya website inilah kita bisa belajar di mana dan
kapan saja kita mau, tanpa terhambat oleh waktu. Sebab, jika sebelum
adanya website, kita hanya dapat mengikuti pembelajaran di dalam kelas.

3. Interaksi Tatap Muka dan Virtual

Komunikasi tatap muka adalah suatu bentuk komunikasi yang


mempertemukan secara tatap muka pihak komunikator dan komunikan. Pesan
disampaikan secara langsung dari komunikator, dan secara langsung dapat
langsung menerima umpan balik atau feedback dari komunikan.

Virtual learning mengacu pada proses pembelajaran yang terjadi di kelas


maya yang berada dalam cyberspace melalui jaringan Internet (Pannen, 1999).

Ciri-ciri pembelajaran yang menerapkan konsep virtual learning adalah:


a. adanya keterpisahan antara pendidik dan peserta didik
b. sistem belajar terbuka (akses yang terbuka dan kebebasan memilih
ragam sumber belajar serta alur proses belajar); serta
c. berbasis jaringan.

Konsep virtual learning dikembangkan bukan untuk menggantikan


pembelajaran tatap muka. Penggabungan pembelajaran tatap muka dengan
konsep virtual learning akan memungkinkan terjadinya peningkatan kualitas
pembelajaran, di samping peningkatan efektivitas dan efisiensi pendidikan.
Virtual learning dikembangkan untuk menunjang pembelajaran tatap muka.
Virtual learning dapat diterapkan sebagai satu-satunya proses
belajar dalam pendidikan jarak jauh atau digabungkan dengan pembelajaran
langsung (tatap muka di kelas).

6
Dalam penerapan virtual learning, komponen siswa, guru, dan sumber
belajar difasilitasi oleh TIK untuk mencapai tujuan belajar. Prinsip utama
dalam virtual learning adalah otoritas dan kolaborasi. Otoritas dalam arti,
siswa memiliki tanggung jawab untuk menentukan materi, akses terhadap
sumber belajar, waktu yang dimiliki, media yang akan digunakan, serta tempat
dan langkah-langkah belajar yang dilakukan untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Kolaboratif dalam arti, untuk dapat melakukan tanggung jawab
tersebut siswa dituntut untuk berinteraksi dengan siswa lain, guru atau tutor,
dan sumber belajar lain yang tersedia.

Selain itu, dalam menggunakan virtual learning terdapat kelebihan dan


kekurangan dalam penggunaannya, Penerapan virtual learning dalam
pembelajaran memberikan sumbangan terhadap upaya peningkatan kualitas
pembelajaran. Simonson, dkk. (2003) mengemukakan beberapa keuntungan
penggunaan Internet dalam pembelajaran sebagai berikut :

1. Apabila akses terhadap Internet bukan merupakan masalah, siswa dapat


belajar di mana saja sesuai dengan kecepatan belajar dan kondisi yang
dimiliki karena mata pelajaran akan selalu tersedia dalam jaringan komputer
dan Internet. Selain itu, dengan memafaatkan TIK, siswa memiliki akses
yang luas terhadap berbagai sumber belajar yang tersedia.

2. Materi yang disajikan secara online mudah untuk diperbaharui dan


dimodifikasi. Oleh karena itu, siswa akan selalu memperoleh informasi yang
terkini.

3. Internet mendorong belajar aktif dan memfasilitasi keterlibatan siswa secara


intelektual dengan materi pembelajaran.

4. Secara ekonomis, siswa dapat tetap tinggal di rumah tanpa harus


mengeluarkan biaya untuk transportasi dan akomodasi. Selain itu, siswa
juga dapat tetap melakukan kegiatan sehari-hari, sambil menyelesaikan
studinya sesuai dengan kecepatan belajarnya dan waktu yang dimilikinya.

7
Di samping janji positif yang ditawarkan, terdapat beberapa keterbatasan
virtual learning, di antaranya sebagai berikut.

1. Masalah akses terhadap Internet, khususnya di daerah terpencil secara


geografis dan masyarakat dengan tingkat sosial-ekonomi yang rendah.

2. Menuntut siswa untuk bertanggung jawab atas proses belajar. Siswa akan
berhasil dalam belajar apabila siswa memiliki motivasi yang tinggi untuk
belajar, kemampuan untkuk belajar mandiri, dan disiplin diri untuk
berpartisipasi aktif dalam pembelajaran.

3. Virtual learning belum terlalu efektif untuk keterampilan produktif dan


pengembangan sikap.

Perkembangan teknologi infomasi dan komunikasi saat ini yang pesat


tentu membawa dampak yang signifikan di berbagai macam aspek kehidupan
manusia. Salah satunya dunia pendidikan dengan perkembangan teknologi
informasi dan komunikasi, penyebaran informasi dan ilmu pengetahuan dapat
diketahui dengan cepat dan mudah perkembangan yang dapat mengarahkan
sebuah terobosan-terobosan baru untuk mempermudah serta meningkatkan
kualitas dunia pendidikan, mulai dari metode, teknik dan model mengajar yang
di terapkan.

Pembelajaran online adalah salah satu dari dampak kemajuan Teknologi


informasi dan komunikasi dalam pendidikan. dengan Pembelajaran online
yang berorientasi kepada siswa. Kewenangan untuk menentukan waktu, tempat
maupun kecepatan belajar lebih banyak ditentukan oleh siswa
(kusnohadi,2014). Dengan pembelajaran online tentu memudahkan siswa
dalam belajar sesuai dengan tuntutan yang dihadapi peserta didik.
Pembelajaran online juga memiliki dampak pada bergesernya kelas
konvensional dimana pengajar dan peserta didik berinteraksi tatap muka secara
langsung menjadi kelas virtual dimana siswa belajar dengan media WEB.
Kelas virtual yaitu siswa belajar mandiri berbasis WEB (kustiono,2010) dapat
berinteraksi kapanpun dan dimanapun dengan sebuah media WEB site tertentu

8
agar saling terhubung satu sama lain untuk melakukan kegiatan pembelajaran
tanpa bertemu secara fisik.

Pembelajaran yang dilakukan dengan interaksi tatap muka dan virtual


menjadi sebuah pilihan di antara kemajuan teknologi informasi dan komunikasi
yang tidak bisa kita hindari. Meskipun kegiatan pembelajaran saat ini dapat
dilakukan tanpa adanya pertemuan fisik dan berinteraksi secara langsung,
karena bisa saja dilakukan dengan interaksi secara virtual baik melalui aplikasi
maupun web tertentu. Tetapi, interaksi tatap muka secara langsung dalam
proses pembelajaran masih diperlukan karena memiliki beberapa alasan:

1. Perlu ada penyampaian secara langsung mekanisme proses belajar yang


akan dilalui peserta didik untuk mencapai keberhasilan dalam proses belajar
dan mengerjakan tugas.

2. Perlu pemahaman dan pengalaman belajar peserta didik dengan tugas yang
bersifat kolaboratif untuk meningkatkan kompetisi dan komunikasi. dengan
membangun kelompok yang kuat tentu dapat melakukan kerja kelompok
selanjutnya secara virtual

3. Adanya pelatihan secukupnya fungsi dari komputer atau alat lain serta
media yang digunakan untuk berinteraksi. Kurang paham dalam
menggunakan mungkin menimbulkan peserta didik sulit berpartisipasi
dalam interaksi virtual.

Adanya kegiatan pembelajaran secara tatap muka yang masih di perlukan


untuk mengontrol para peserta didik tentu juga digunakan guru menyampaikan
pokok-pokok bahasan penting.

Interaksi tatap muka dan virtual tentu memiliki keunggulan dan


kekurangan, namun keduanya dapat diterapkan sebagai metode pembelajaran
yang mungkin menjadi inovasi baru jika dikembangkan dalam pendidikan
untuk meningkatkan mutu pendidikan. Saat dimana kita tidak perlu datang
secara fisik untuk melakukan kegiatan belajar mengajar, waktu dan jarak tidak

9
tidak menjadi masalah lagi, jangkauan dalam peserta didik untuk belajar
semakin luas.

B. Peran Internet dalam Pembelajaran


1. Penggunaan Internet dalam Pembelajaran

Sebelum kita mengacu pada penggunaan internet dalam pembelajaran


terlebih dahulu kita bahas tentang makna dari apa itu pembelajaran dan internet.
Pembelajaran yaitu proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber
belajar pada suatu lingkungan belajar. Sedangkan internet adalah seluruh
jaringan komputer dan komunikasi yang saling terhubung menggunakan
standar system global transmission contoh protokol/ internet protokol (TPC/IP).

Adapun aplikasi internet sebagai media dalam proses pendidikan, salah satu
fungsi layanan internet adalah sebagai media dalam proses pendidikan. Aplikasi
internet sebagai media dalam proses pendidikan dapat dilaksanakan melalui
banyak cara diantaranya adalah sebagai berikut:

a. E-Learning, atau pembelajran melalui online adalah pembelajarn yang


pelaksanaannya didukung oleh jasa teknologi seperti telepon, audio,
videotape, transmisi satelit atau computer. Seperti kursus atau
pendidikan dengan media pembelajaran jarak jauh (distance learning)
dan cyber classroom.
b. E- Library, merupakan perpustakaan online yang berisikan 800 miliyar
informasi tentang ilmu pengetahuan dan lain-lain. Virtual University
merupakan salah satu kemudahan yang diberikan layanan internet bagi
pembelajar yang mengalami kesulitan dalam hal waktu tatap muka
langsung, dan tentunya dalam prosesnya tidak mengurangi kualitas dari
pendidikan terebut.
c. Edukasinet, merupakan situs pembelajaran berbasis internet, artikel
rancangan pengajar, bahan ajar, proyek pendidikan, kurikulum, tutor,
pusat sebaran dan penerbitan, forum diskusi, interactive school
magazine, video teleconference (kelompok diskusi berpusat di Global
School Network, dan search engine.

10
Adapun System pembelajaran berbasis internet dalam E-Learning antara
lain,

a. Web Course, merupakan penggunaan internet untuk keperluan


pembelajaran dimana bahan ajar, diskusi, konsultasi, penugasan, latihan dan
ujian melalui internet atau tidak ada tatap muka dalam proses pembelajaran
seperti proses pembelajaran jarak jauh.
b. Web Centric Course, lebih menekankan pembelajaran dimana bahan ajar,
diskusi, konsultasi, penugasan, dan latihan melalui internet. Ujian, dan
sebagian konsultasi, diskusi dan latihan secara tatap muka yang dilakukan
dalam proses pembelajaran lebih kecil. Seperti university off campuse.
c. Web Enhanced Course, merupakan penggunaan internet untuk keperluan
pembelajaran dimana internet hanya untuk mendukung kegiatan
pembelajaran secara tatap muka yang dilakukan dalam proses pembelajaran
lebih besar.

Adapun jenis software learning management system (LMS) diantaranya


yaitu, edmodo, moddle, connected, blackboard.

2. Internet sebagai Sumber Belajar

Sumber-sumber informasi tanpa batas dan aktual dengan sangat cepat dapat
diakses melalui internet. Adanya internet memungkinkan seseorang untuk
mengakses segala sesuatu di berbagai negara. Internet akan membantu dalam
penyelesaian penelitian dan tugas akhir mahasiswa. Tukar menukar informasi
atau tanya jawab dengan pakar dapat juga dilakukan melalui internet. Tanpa
teknologi internet, banyak tugas akhir dan thesis atau bahkan desertasi yang
mungkin membutuhkan waktu lebih banyak untuk menyelesaikannya, Internet
sangat bermanfaat bagi akademisi karena melalui internet akan mempermudah
dalam mencari referensi, jurnal, maupun hasil penelitian yang dipublikasikan
dalam jumlah yang berlimpah. Para mahasiswa tidak lagi harus mencari buku
di perpustakaan sebagai bahan untuk mengerjakan tugas-tugas kuliahnya.
Mahasiswa dapat memanfaatkan search engine untuk mencari materi-materi
yang dibutuhkan dengan cepat. Selain menghemat tenaga dan biaya dalam

11
mencarinya, materi-materi yang dapat ditemui di internet cenderung lebih
update.

Internet juga bermanfaat bagi para pengajar dalam mengembangkan


profesinya, karena dengan internet dapat: (a) meningkatkan pengetahuan, (b)
berbagi sumber diantara rekan sejawat, (c) bekerjasama dengan pengajar di luar
negeri, (d) kesempatan mempublikasikan informasi secara langsung, (e)
mengatur komunikasi secara teratur, dan (f) berpartisipasi dalam forum-forum
lokal maupun internasional. Pengajar juga dapat memanfaatkan internet sebagai
sumber bahan mengajar dengan mengakses rencana pembelajaran atau silabus
online dengan metodologi baru, mengakses materi kuliah yang cocok untuk
mahasiswanya, serta dapat menyampaikan ide-idenya. Mahasiswa juga dapat
menggunakan internet untuk belajar sendiri secara cepat, sehingga akan
meningkatkan dan memperluas pengetahuan, belajar berinteraksi, dan
mengembangkan kemampuan dalam bidang penelitian

Beberapa manfaat internet bagi pendidikan di Indonesia, yaitu: akses ke


perpustakaan, perkuliahan online, layanan informasi akademik, menyediakan
fasilitas mesin pencari data, menyediakan fasilitas diskusi, dan fasilitas
kerjasama. Menurut Adri (2007), pemanfaatan jaringan internet sebagai sumber
dan sarana pembelajaran, dapat diimplementasikan sebagai berikut:

a. Browsing, merupakan istilah umum yang digunakan bila hendak


menjelajahi dunia maya atau web.
b. Resourcing adalah menjadikan internet sebagai sumber pengajaran.
c. Searching merupakan proses pencarian sumber pembelajaran guna
melengkapi materi yang akan disampaikan kepada peserta didik.
d. Consulting dan communicating

Pengertian Sumber Belajar Menurut Association for Educational


Communications and Technology adalah segala sesuatu atau daya yang dapat
dimanfaatkan oleh guru, baik secara terpisah maupun dalam bentuk gabungan,
untuk kepentingan belajar mengajar dengan tujuan meningkatkan efektivitas

12
dan efisiensi tujuan pembelajaran. Sumber pembelajaran dapat dikelompokan
menjadi dua bagian, yaitu:

a. Sumber pembelajaran yang sengaja direncanakan (learning resources by


design) yakni semua sumber yang secara khusus telah dikembangkan
sebagai komponen sistem instruksional untuk memberikan fasilitas belajar
yang terarah dan bersifat formal; dan
b. Sumber pembelajaran yang karena dimanfaatkan (learning resources by
utilization), yakni sumber belajar yang tidak secara khusus didesain untuk
keperluan pembelajaran namun dapat ditemukan, diaplikasikan, dan
dimanfaatkan untuk keperluan belajar salah satunya adalah media massa.

Ketersediaan bahan ajar dan sarana belajar merupakan faktor penting dalam
menunjang keberhasilan proses pembelajaran. Namun demikian sering kali
bahan ajar yang ada di perpustakaan tidak mampu memenuhi kebutuhan belajar
mahasiswa, sehingga perlu memanfaatkan sumber belajar yang lain. Salah satu
sumber belajar yang dapat digunakan oleh mahasiswa secara mandiri adalah
jaringan internet. Melalui internet, mahasiswa dapat mengakses berbagai
informasi dan ilmu pengetahuan sesuai kebutuhan yang relevan dengan subjek
mata kuliah. Sehingga pemanfaatan jaringan internet sebagai sumber belajar,
akan membantu mempermudah dan mempercepat penyelesaian tugas-tugas
perkuliahan, termasuk penyelesaian tugas akhir. Oleh karena itu, dosen sebagai
motivator dan dinamisator dalam pembelajaran hendaknya memberi dorongan
serta menciptakan kondisi agar mahasiswa dapat secara aktif menemukan ilmu
pengetahuan baru melalui pemanfaatan teknologi internet.

3. Internet untuk Manajemen Pembelajaran

Telah kita fahami bersama bahwa perkembangan dunia saat ini memasuki
era informasi sebagai konsekuensi dari revolusi digital yang berdampak
merubah masyarakat industri menjadi masyarakat informasi. Oleh karena itu
diperkirakan pada masa datang kehidupan manusia akan banyak ditandai
dengan munculnya fenomena information superhighway, semakin melubernya
information appliance, tergunakannya digital and virtual libraries dalam

13
proses pendidikan dan pembelajaran, dan terwujudnya tele-working yang
mengurangi pergerakan manusia ke perkantoran.

Agar pemanfaatan teknologi informasi tersebut dapat memberikan hasil


yang maksimal maka juga dibutuhkan kemampuan pengelola teknologi
komunikasi dan informasi yang baik yang dapat diperoleh melalui pendidikan
dan pelatihan baik untuk tingkat pembuat kebijakan pendidikan di daerah
maupun pada tingkat sekolah. Pemahaman dan kemampuan manajerial kepala
sekolah berkaitan dengan pemanfaatan teknologi komunikasi dan infomasi
tersebut merupakan salah satu persyaratan pokok dalam pemilihan kepala
sekolah. Mintzberg misalnya mengemukan sepuluh peran pemimpin yang
meliputi: 1) informational roles menempatkan manager sebagai monitor,
disseminator dan spokes person, 2) decisional roles yang melibatkan manager
sebagai entrepreneur, disturbance handler, allocator dan negotiator,3)
interpersomal roles melibatkan manager sebagai figurhead, liason dan leader.

Sistem informasi telah dikembangkan untuk mendukung ketiga peranan itu.


Dalam tulisan ini akan difokuskan pada peranan pembuat keputusan. khusus
dalam bidang pendidikan. Keberhasilan seorang manajer dalam membuat
keputusan bergantung atas pelaksanaan fungsi manajerial seperti planning,
organizing, directing dan controlling. Di era informasi para pembuat keputusan
harus mengusai alat dan teknik baru untuk membantu membuat keputusan. Saat
membuat keputusan para manajer pendidikan akan melalui proses yang
sistematis. Simon (1977) mengatakan bahwa proses ada tiga tahap yaitu:
intelligence, design, dan choice, kemudian dia menambahkan dengan
implementation. Proses ini sebenarnya cukup dikenal dan dapat didukung
dengan alat bantu keputusan dan modeling. Untuk memperoleh modeling dan
alat bantu keputusan itu para manager dapat mengakses dan mengambil
software dari internet.

C. Teknologi Pendukung E-learning


E-learning merupakan belajar mengajar yang memungkinkan
tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan menggunakan media internet,
intranet atau media komputer lainnya (Luqman dan Anies, 2013). E-learning ini
14
sebenarnya berfokus pada learning, jadi adanya e-learning tujuannya untuk
menunjang sebuah pembelajaran. Dalam prakteknya e-learning membutuhkan
teknologi pendukung yaitu media elektronik, contohnya komputer, smartphone,
telephone seluler, radio, TV interaktif film, video, OHP, Slide, LCD Projector,
tape dan teknologi internet. E-learning merupakan perpaduan antara Computer
Based Learning (pembelajaran yang sepenuhnya menggunakan computer)
maupun computer assisted learning (pembelajaran yang menggunakan alat
bantu utama computer) dan Online Learning termasuk Web Based Learning
didalamnya. Jadi Web Based Learning ini merupakan penerapan dari e-learning
itu sendiri. E-learning merupakan segala kegiatan komunikasi dan kegiatan
pelatihan yang menggunakan elektronik. Selain itu e-learning juga
menggunakan teknologi internet contohnya Web Based Learning yang
pembelajarannya berbasis website dimana dalam pembelajarannya harus
terkoneksi dengan internet. Pembelajaran dikatakan berbasis website jika dalam
pembelajaran memanfaatkan teknologi internet dan jika proses belajar tersebut
dirasa terjadi (Rusman,dkk, 2013), artinya meskipun menggunakan internet
proses pembelajaran harus tetap dikontrol oleh guru sebagai pihak yang harus
berperan aktif dalam perkembangan belajar peserta didik.

Teknologi sendiri kini sudah sejalan dengan perkembangan zaman, dimana


sekarang ini kita sudah masuk di era modern dan dituntut untuk menguasai dan
mengembangkan teknologi yang sudah ada. Pada prinsipnya teknologi di bagi
menjadi 2 kelompok, yaitu Technology Based Learning dan Technology based
web learning. Technology Based Learning didalamnya terbagi menjadi 2 jenis
yaitu Audio information Technology, contohnya radio, audio tape, telephone
dan Video Information Technology contohnya, video tape. Sedangkan
technology based web-learning pada dasarnya adalah Data Information
Technologies (internet, e-mail, tele-collaboration) (Rusman, dkk, 2013).

Dalam pembelajaran sehari-hari, yang sering dijumpai adalah kombinasi


dari teknologi audio/data, video/data, audio/video. Teknologi ini juga sering
dipakai pada pendidikan jarak jauh. Pendapat Rosenberg (Rusman, dkk, 2013)
mengkategorikan tiga kriteria dasar yang ada dalam e-learning. Pertama, e-

15
learning bersifat jaringan, yang membuatnya mampu memperbaiki secara
cepat, menyimpan atau memunculkan kembali, mendistribusikan, dan sharing
pembelajaran dan informasi. Kedua, e-learning dikirimkan kepada pengguna
melalui komputer dengan menggunakan standar teknologi internet. Ketiga, e-
learning terfokus pada pandangan pembelajaran yang paling luas, solusi
pembelajaran yang mengungguli paradigma tradisional dalam pelatihan.

D. Pengembangan Model E-learning


Menurut Jolliffe, dkk. Terdapat dua model utama yakni the mental model
dan the cognitive apprenticeship model.

a. The Mental Model (model mental)

Model mental diartikan sebagai penyajian-penyajian konseptual dan


operasional yang dikembangkan ketika orang berhubungan dengan system
yang kompleks. Model-model mental merupakan pemikiran yang terdiri
atas kesadaran terhadap berbagai komponen dari suatu system dan
dievaluasi menggunakan berbagai metode termasuk pemecahan masalah,
mencari dan memecahkan persoalan, rintangan informasi, pengamatan dan
prediksi pengguna (user) terhadap pengetahuan pencapaian. Model mental
nampak lebih dari sekedar peta structural dari berbagai komponen. Terdapat
beberapa komponen dalam model mental, antara lain:

1) Structural Knowledge, merupakan pengetahuan tentang konsep


struktur domain pengetahuan dan diukur melalui jaringan dan peta
atau lingkaran lingkaran konsep. Metode ini berasumsi bahwa
pengetahuan dapat dibentuk menggunakan symbol.
2) Performance Knowledge, bertujuan untuk menilai pengetahuan
capaian dimana pembelajar diberi tugas tugas pemecahan masalah
untuk menguji kesan virtual mereka.
3) Reflective Knowledge, disini pembelajar bisa menunjukkan kepada
yang lain bagaimana cara melaksanakan suatu tugas tertentu.
Dengan cara ini, pembelajar pertama harus membuat daftar perintah,

16
deskriptif tugas dan diagram alur untuk menguji gambaran
mentalnya.
4) Image of System, merupakan kenyataan dari model pembelajar yang
khas dinilai dengan meminta pembelajar untuk mengartikulasikan
dan memvisualisasikan bentuk-bentuk fisik.
5) Metaphor, seperti juga gambar-gambar, pembelajar akan sering
menghubungkan system baru dengan pengetahuan yang ada
sehingga dapat dilihat orang lain.
6) Executive Knowledge, bertujuan untuk memecahkan permasalahan,
pembelajar harus mengetahui kapan mengaktifkan dan menerapkan
sumber daya kognitif yang diperlukan.
b. The Cognitif Apprentiship Model (Model Belajar Kognitif)

Model belajar magang kognitif berdasarkan pada berbagai kondisi-


kondisi belajar misalnya belajar berlangsung dalam konteks aktivitas yang
berkelanjutan, penuh arti dimana pembelajar perlu menerima umpan balik
segera. Orang lain dapat bertindak sebagai model-model yang menyediakan
bentuk yang dihubungkan dengan pengalaman pembelajar.

Model belajar magang tradisional biasanya member peluang untuk


latihan. Karakteristik model belajar ini antara lain, gagasan bahwa pekerjaan
adalah daya penggerak, dan penguasaan progresif terhadap tugas-tugas
dihargai sebagai nilai penyelesaian pekerjaan, keterampilan-keterampilan
tertentu diawali dengan belajar tugas, belajar dipusatkan pada capaian
(performance) dan kemampuan untuk melakukan sesuatu, dan standar
pencapaian diaktualisasikan dalam pekerjaan nyata.

E. Kekurangan dan Kelebihan E-learning


Adapun e-learning memiliki kekurangan dan kelebihan dalam
penggunaannya, antara lain

1. Kekurangan e-learning:
a. Kurangnya penguasaan komputer.

17
b. Berubahnya peran guru dari yang semula menguasai teknik
pembelajaran konvensional kini harus menguasai teknik
pembelajaran berbasis IT.
c. Siswa yang tidak mempunyai motivasi belajar tinggi cenderung
mengalami kegagalan.
d. Kurangnya interaksi antar guru dan siswa bahkan antar siswa itu
sendiri jadi dapat menghambat terbentuknya values dalam proses
belajar mengajar.
2. Kelebihan e-learning:
a. Biaya, lembaga pendidikan dapat menghemat biaya sebab tidak
perlu lagi membeli peralatan kelas seperti papan tulis, proyektor dan
alat tulis.
b. Waktu lebih fleksibel, e-learning membuat pelajar dapat
menyesuaikan waktu belajarnya karena bisa diakses kapan saja.
c. Tempat lebih fleksibel, e-learning bisa diakses dimana saja selama
terhubung ke jaringan internet.
d. Ketersediaan On Demand, e-learning dapat sewaktu-waktu diakses
di berbagai tempat selama terhubung dengan jaringan internet jadi
dianggap sebagai buku saku karena bisa menyelesaikan tugas lebih
cepat dan praktis.

18
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Web pembelajaran atau pembelajaran berbasis web merupakan
pembelajaran jarak jauh dengan bantuan internet melalui media beruba web.
pada proses pembelajaran berbasis web yang berfungsi sebagai pengganti,
siswa memanfaatkan web pembelajaran sebagai pengganti pembelajaran
konvesional. adapun manfaat web pembelajaran yaitu, pengembangan
professional, sumber belajar, dapat belajar sendiri dengan cepat, menambah
wawasan, serta sarana belajar online.

Peran internet dalam pembelajaran yaitu internet sebagai sumber belajar


yang mana dengan internet, memudahkan semua peserta didik dalam
menyelesaikan tugas-tugas yang telah diberikan oleh pihak sekolah. Selain itu,
peran internet juga untuk manajemen pembelajaran yang mana keberhasilan
seorang manajer dalam membuat keputusan bergantung atas pelaksanaan fungsi
manajerial seperti planning, organizing, directing dan controlling.

Adapun dalam prakteknya, e-learning membutuhkan teknologi pendukung


yaitu media elektronik, contohnya komputer, smartphone, telephone seluler,
radio, TV interaktif film, video, OHP, Slide, LCD Projector, tape dan teknologi
internet.

Sementara dengan pengembangan model e-learning, menurut Jolliffe, dkk.


Terdapat dua model utama yakni the mental model dan the cognitive
apprenticeship model.

E-learning memiliki kekurangan dan kelebihan dalam penggunaannya,


antara lain, kurangnya penguasaan computer, siswa yang tidak mempunyai
motivasi belajar tinggi cenderung mengalami kegagalan, dan lain sebagainya.
Sedangkan kelebihan dari e-learning adalah lembaga pendidikan dapat
menghemat biaya, waktu lebih fleksibel, tempat lebih fleksibel, dan lain
sebagainya.
19
B. Saran
Dalam mempelajari materi tentang ilmu lughah al aliy yang berkaitan
dengan pembelajaran IT, hendaknya memahami terlebih dahulu teorinya.
Tujuan dibuatnya makalah ini, agar para pembaca dapat lebih memahami
tentang web pembelajaran. Harapannya, para pembaca dapat memahami apa
yang telah dijelaskan pada makalah ini dan dapat dijadikan sebagai pegangan
dalam menempuh suatu pendidikan dan pembelajaran.

20
DAFTAR PUSTAKA

La Hadisi, Wa Muna. 2015. Pengelolaan Teknologi Informasi dalam


Menciptakan Model Inovasi Pembelajaran (E-learning). Jurnal At
Ta'dib. Vol.8 No 1, diakses pada 18 Maret 2021.
Ismail. 2011. Manfaat Penggunaan Web (E-Learning) dalam
proses pembelajaran,
https://bungismail.wordpress.com/2011/12/05/manfaat-penggunaan-web-
e-learning-dalam-proses-pembelajaran/, diakses pada 23 Maret 2021, pukul
06.54 WIB.
Wiyono. 2015. Konsep Fungsi dan Manfaat Pembelajaran Berbasis Web,
http://berbasistik.blogspot.com/2015/10/v-behaviorurldefaultvmlo.html,
diakses pada 23 Maret 2021, pukul 06.54 WIB.
Lestari, Debby Indria. 2015. Teknologi Pendukung dan Pengembangan E-
learning. http://berbasistik.blogspot.com/2015/10/teknologi-pendukung-
dan-pengmbangan-
e.html?m=1#:~:text=Dalam%20prakteknya%20e%2Dlearning%20memb
utuhkan,Projector%2C%20tape%20dan%20teknologi%20internet,
diakses pada 21 Maret 2021, pukul 21.00 WIB.

Adhitya, Bakhtiar Satria. 2016. Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis


Web pada Mata Kuliah Mesin Listrik di Prodi Pendidikan Teknik Elektro
Universitas Negeri Semarang. Skripsi. Fakultas Teknik. Teknik Elektro.
Universitas Negeri Semarang. Semarang.

21

Anda mungkin juga menyukai