Lari
Lari
LARI
Lari jarak pendek adalah salah satu nomor lari cepat. Lari jarak pendek disebut juga sprint.
Adapun teknik dan cara melakukan lari jarak pendek adalah :
Start berdasarkan kegunaanya dibagi menjadi 3 (tiga) macam, yaitu start berdiri (standing
start), start melayang (flying start), dan start jongkok (crouching start). Start berdiri
digunakan untuk lari jarak jauh, start melayang digunakan untuk lari sambung (estafet),
khususnya pelari ke – 2, ke – 3, dan ke – 4, sedangkan start jongkok digunakan untuk lari
jarak pendek. Sesuai dengan istilahnya, start jongkok dilakukan dengan cara berjongkok.
Start jongkok berdasarkan cara pelaksanaannya dibedakan menjadi 3 (tiga) yaitu :
Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam berlari jarak pendek adalah :
a. Setelah aba – aba “ya” atau bunyi pistol, maka pelari berlari melesat dari balok start.
b. Pendaratan kaki pada ujung kaki bagian depan.
c. Sikap badan condong ke depan, pandangan lurus ke depan.
d. Ayunkan lengan dengan kuat ke depan dada di atas pinggang
e. Pergelangan tangan lurus dan tangan mengepal
f. Otot – otot leher rileks dan pada saat berlari menahan napas.
Memasuki garis finish adalah hal yang paling penting dalam lari dan merupakan penentu
kalah atau menangnya seorang pelari. Ada beberapa teknik memasuki garis finish yang biasa
digunakan oleh pelari yaitu :
a. Lari terus tanpa mengubah sikap lari
b. Dada maju atau kepala ditundukkan, kedua tangan lurus ke belakang
c. Salah satu bahu maju ke depan (dada diputar ke salah satu sisi)
5. Peraturan Perlombaan
Peraturan perlombaan yang ditetapkan oleh induk organisasi atletik internasional IAAF (
International Amateur Atloetik Federation ) atau tingkat nasional PASI ( Persatuan Atletik
Seluruh Indonesia ) tentang perlombaan lari jarak pendek yaitu :
1. Peraturan Perlombaan
Peraturan perlombaan dalam lari jarak pendek adalah
a. Garis start dan finish dalam lintasan lari ditunjukan dengan sebuah garis selebar
5 cm siku – siku dengan batas tepi dalam lintasan. Jarak perlombaan harus
diukur dari tepi garis start ke tepi garis fnish terdekat dengan garis start
b. Aba – aba yang digunakan dalam lomba lari jarak pendek adalah : “ bersedia”,
“siap” dan “ ya” atau bunyi pistol.
c. Semua peserta lomba lari mulai berlari pada saat aba – aba “ ya” atau bunyi
pistol yang ditembakkan ke udara.
d. Peserta yang membuat kesalahan pada saat start harus diperingatkan (maksimal
3 kali kesalahan )
e. Lomba lari jarak pendek pada perlombaan besar dilakukan 4 tahap, yaitu babak
pertama, babak kedua, babak semi final, dan babak final.
f. Babak pertama akan diadakan apabila jumlah peserta banyak, pemenang I dan
II tiap heat berhak maju ke babak berikutnya
Lari jarak menengah menempuh jarak 800 m dan 1500 m. start yang digunakan untuk lari
jarak menengah nomor 800 m adalah start jongkok, sedangkan untuk jarak 1500 m
menggunakan start berdiri. Pada lari 800 m masing – masing pelari berlari di laintasannya
sendiri, setelah melewati satu tikungan pertama barulah pelari – pelari itu boleh masuk ke
dalam lintasan pertama
Hal yang perlu diperhatikan pada lari jarak menengah adalah penyesuaian antara kecepatan
dan kekuatan / stamina dari masing – masing pelari
Teknik gerakan memasuki garis finish dalam lari jarak menengah yaitu :
a. Cara memasuki garis finish yaitu :
1) Lari terus tanpa mengubah sikap lari
2) Dada maju, kedua tangan lurus ke belakang
3) Salah satu bahu maju ke depan ( dada diputar ke salah satu sisi )
4) Kepala ditundukkan, kedua tangan di ayun ke belakang
b. Hal – hal yang perlu diperhatikan, yaitu :
1) Frekuensi kaki dipercepat, langkah diperlebar
2) Jangan melakukan gerakan melompat pada saat memasuki garis finish
3) Perhatian di pusatkan pada garis finish
4) Apabila ada pita jangan berusaha meraih dengan tangan
5) Jangan berhenti mendadak setelah melewati garis finish
6. Peraturan Perlombaan
Gerak lari jarak menengah (800 m- 1500 m) dan sedikit berbeda dengan gerakan lari jarak
pendek .terletak pada cara kaki menapak. Lari jarak menengah, kaki menapak ball hell-ball,
ialah menapakkan pada ujung kaki tumit dan menolak dengan ujung kaki. Star dikakukan
dengan cara berdiri.
Lari jarak jauh dilakukan dalam lintasan stadion jarak 3000m, ke atas, 5000m, 10.000m,
sedangkan marathon dan juga cross-country, harus dilakukan diluar stadion kecuali star dan
finis, secara fisik dan mental merupakan keharusan bagi pelari jarak jauh. Ayunan lengan dan
gerakan kaki dilakuakan seringan-ringannya. Makin jauh jarak lari yang ditempuh makin
rendah lutut diangkat dan langkah juga makin kecil.
Pada jalur di alam terbuka di ladang yang luas, lapangan rumput yang luas dengan sebagian
tanah yang baru dibajak hindari banyaknya jalur yang memotong.
Jalur perlombaan harus diberi rambu-rambu sebagai penunjuk jalur, diupayakan dikiri-kanan
jalur dibuatkan pembatas dengan tali atau benda lain.
Bila merancang jalur hindari rintangan yang membahayakan seperti parit yang dalam, terjal,
curam, semak belukar yang tebal.
Star dan jarak-jarak yang relatif pendek jalur yang menyempit harus dihindari agar tidak
terjadi hal-hal yang berbahaya, seperti jembatan titian yang menghambat layu pelari.
Jalur pelombaan harus diukur dan diumumkan pada semua peserta dan adanya penjelasan
tentang kondisi alam sekitar yang dilalui. Jika jalur tersebut lingkaran hendaknya satu putaran
tidak kurang dari 2200 meter.
Jalur lomba dapat diterima dan dipertanggungjawabkan, rute lomba harus dirinci dalam buku
acara serta menunjukkan sekretaris, panitia, wasit dan juri pos(juri titik) sepanjang jalur
lomba untuk memberikan arah lari bagi peserta.
• IAAF menetapkan perlombaan dibagi dalam kelompok umur, untuk kelompok junior
putra dan putri harus di bawah 20 tahun, sebagai contoh modifikasi kelompok usia
dengan patokan tanggal. umpamanya perlombaan dilaksanakan pada 31 Desember
maka:
Kelompok Junior I ................ di bawah 20 tahun
Kelompok Junior II .............. 17 – 18 tahun
Kelompok Junior III ............ 15 – 18 tahun
Kelompok Pemula ................ 13 – 14 tahun
Kelompok Veteran Putra .... Usia 40 tahun
Kelompok Veteran Putri ..... Usia 35 tahun
• Jarak perlombaan lari lintas alam yang sesuai dengan IAAF adalah:
• Jarak yang sudah baku untuk lari di jalan raya putra/ putri:
15 km, 20 km, 21.100 km (setengah jarak marathon)
25 km, 30 km, 42.195 km, estafet jalan raya.
• Setiap pelari dalam satu regu / tim jarak dapat diatur dengan; untuk pelari pertama jarak
yang ditempuh 5 km,pelari kedua jarak tempuh 10 km, pelari ketiga jarak tempuh 5 km,
pelari keempat 10 km, pelari kelima 5 km, pelari keenam jaak tempuh 7,195.
• Pengukuran rute agar memakai metode sepeda yang berkaliberasi untuk menghindari
jalur yang kependekan pada waktu pengukuran. Maka diperhitungkan di dalam
pengukuran sebesar 0,1% artinya jika pengukur 1 km maka akan dapat diperoleh 1001
meter.
• Keamanan peserta lomba terjamin selama pelaksanaan perlombaan berlangsung.
• Peserta dalam keadaan sehat dan layak mengikuti perlombaan oleh tim dokter. Pos
minum, pos penyegar, pos guyur tersedia di tempat star dan finis dengan jarak interval
3 km, jika lomba lebih dari 10 km pos-pos disediakan setelah 5 km pertama.
D. LARI SAMBUNG
Lari sambung atau lari estafet adalah salah satu lomba lari pada perlombaan atletik yang
dilaksanakan secara begantian. Satu regu pelari sambung terdiri dari 4 orang pelari. Dalam
pelombaan lari sambung pelari berlari dengan kecepatan penuh dengan memindahkan tongkat
ke pelari berikutnya. Perpindahan tongkat harus berada di dalam daerah yang disebut zona
panjang 20 m. perpindahan tongkat diluar zona tersebut regu dinyatakan gagal atau
diskualifikasi.
Lari steeple – chase 3000 m termasuk kedalam lari jarak jauh dengan melalui rintangan-
rintangan. Rintangan itu ada dua macam;
1.Rintangan Gawang
2.Rintangan Air dengan Gawang didepannya (water jump)
Pelari steeple – chase harus memiliki kecepatan seperti pelari 1500m, tetapi juga harus
memiliki daya tahan seperti pelari 5000 meter, dan harus memiliki kemahiran khusus dalam
melewati rintangan-rintangan tersebut.
Cara untuk melampaui rintangan gawang yang banyak digunakan adalah :
1.Cara seperti lari gawang biasa banyak digunakan oleh pelari-pelari yang memang memiliki
kemahiran dalam lari gawang dan oleh pelari-pelari yang jangkung yang dengan mudah dapat
melangkahi rintangan gawang. Yang penting adalah setelah pelari melampaui gawang dapat
menjaga keseimbangan sebaik-baiknya untuk melanjutkan larinya. Sangat dianjurkan agar
dapat bertumpu dengan kaki manapun.
2.Cara dengan menginjakkan kaki di atas gawang digunakan oleh pelari-pelari yang belum
mahir atau belum dapat melakukan cara melangkahi gawang yang baik. Cara ini digunakan
juga pada waktu melampaui rintangan air. Banyak yang menggunakan cara ini karena
persamaannya, sehingga tidak perlu melompati rintangan air, maka setelah kaki menumpu
diatas gawang, tidak perlu menolak dengan kuat melakukan lompatan, tetapi usahakan agar
kaki yang lain secepat mungkin mendarat di tanah untuk seterusnya melanjutkan lari.
(b)Cara untuk melampaui rintangan air
Bertumpu dari titik setengah meter di muka gawang rintangan air. Lalu melompat ke atas
atas depan, setelah kakinya menapak di atas gawang pada ujung kaki.
Badan harus dibawa ke muka kaki, kaki yang bertumpu pada gawang menolak sekuatnya,
kaki lainnya diayunkan ke depan sejauh-jauhnya, dan badan masih dalam sikap sedikit
condong ke depan, sehingga menjadi gerakan melompat.
Pada saat melayang, tangan digunakan untuk menjaga keseimbangan badan dan kaki tumpu
melakukan gerakan permulaan untuk persiapan melangkah waktu kaki ayun mendarat.
Mendarat dengan kaki ayun sejauh mungkin mencapai ujung bak air, dan sedikit mungkin
masuk dalam air. Kaki yang mendarat sedikit di tekuk, dan badan tetap dalam keadaan sedikit
condong ke depan. Kaki lainnya diangkat untuk melangkah ke depan.
Untuk dapat melampaui rintangan air dengan baik, usahakan agar jangan sampai kecepatan
berkurang, bahkan kecepatan harus sedikit ditambah agar menjadi awalan untuk dapat
bertolak lebih kuat pada waktu melompati rintangan air. Kurangnya kecepatan akan
berpengaruh pada hasil lompatan yang kurang jauh pula, sehingga akan mendarat pada
bagian dalam bak air tersebut.
Karena tahanan air dan letak lantai bak air yang miring (tidak rata), akan menyebabkan
adanya kesulitan dalam melakukan gerakan melangkah ke depan selanjutnya. Ini akan
menghambat kecepatan lari. Banyak para pelari steeple – chase melakukan kesalahan disini,
dan biasanya terdapat pada pelari baru. Untuk menjadi pelari steeple – chase yang baik, perlu
melatih cara-cara melampaui rintangan –rintangan itu dengan latihan yang sungguh-sungguh.
Diposkan oleh Kota Sekampung di 19.29
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook