Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam berlari jarak pendek adalah :
a. Setelah aba – aba “ya” atau bunyi pistol, maka pelari berlari melesat dari
balok start.
b. Pendaratan kaki pada ujung kaki bagian depan.
c. Sikap badan condong ke depan, pandangan lurus ke depan.
d. Ayunkan lengan dengan kuat ke depan dada di atas pinggang
e. Pergelangan tangan lurus dan tangan mengepal
f. Otot – otot leher rileks dan pada saat berlari menahan napas.
1. Peraturan Perlombaan
Peraturan perlombaan dalam lari jarak pendek adalah
a. Garis start dan finish dalam lintasan lari ditunjukan dengan sebuah garis
selebar
5 cm siku – siku dengan batas tepi dalam lintasan. Jarak perlombaan harus
diukur dari tepi garis start ke tepi garis fnish terdekat dengan garis start
b. Aba – aba yang digunakan dalam lomba lari jarak pendek adalah : “
bersedia”,
“siap” dan “ ya” atau bunyi pistol.
c. Semua peserta lomba lari mulai berlari pada saat aba – aba “ ya” atau
bunyi
pistol yang ditembakkan ke udara.
d. Peserta yang membuat kesalahan pada saat start harus diperingatkan
(maksimal
3 kali kesalahan )
e. Lomba lari jarak pendek pada perlombaan besar dilakukan 4 tahap, yaitu
babak
pertama, babak kedua, babak semi final, dan babak final.
f. Babak pertama akan diadakan apabila jumlah peserta banyak, pemenang I
dan
II tiap heat berhak maju ke babak berikutnya
Hal yang perlu diperhatikan pada lari jarak menengah adalah penyesuaian
antara kecepatan dan kekuatan / stamina dari masing – masing pelari
6. Peraturan Perlombaan
Gerak lari jarak menengah (800 m- 1500 m) dan sedikit berbeda dengan
gerakan lari jarak pendek .terletak pada cara kaki menapak. Lari jarak
menengah, kaki menapak ball hell-ball, ialah menapakkan pada ujung kaki
tumit dan menolak dengan ujung kaki. Star dikakukan dengan cara berdiri.
Lari jarak jauh dilakukan dalam lintasan stadion jarak 3000m, ke atas, 5000m,
10.000m, sedangkan marathon dan juga cross-country, harus dilakukan diluar
stadion kecuali star dan finis, secara fisik dan mental merupakan keharusan
bagi pelari jarak jauh. Ayunan lengan dan gerakan kaki dilakuakan seringan-
ringannya. Makin jauh jarak lari yang ditempuh makin rendah lutut diangkat
dan langkah juga makin kecil.
Teknik perlu diketahui dalam lari jarak jauh
Berlari dengan irama konstan dengan langkah menghemat tenaga.
Pertahankan agar posisi badan tetap tegak.
Mengayun kedua tangan dengan rileks.
Daya tahan umum dan daya tahan kecepatan.
Peraturan lari Jarak Jauh di Lintasan Alam/Cross-Country
Pada jalur di alam terbuka di ladang yang luas, lapangan rumput yang luas
dengan sebagian tanah yang baru dibajak hindari banyaknya jalur yang
memotong.
Jalur perlombaan harus diberi rambu-rambu sebagai penunjuk jalur,
diupayakan dikiri-kanan jalur dibuatkan pembatas dengan tali atau benda lain.
Bila merancang jalur hindari rintangan yang membahayakan seperti parit yang
dalam, terjal, curam, semak belukar yang tebal.
Star dan jarak-jarak yang relatif pendek jalur yang menyempit harus dihindari
agar tidak terjadi hal-hal yang berbahaya, seperti jembatan titian yang
menghambat layu pelari.
Jalur pelombaan harus diukur dan diumumkan pada semua peserta dan
adanya penjelasan tentang kondisi alam sekitar yang dilalui. Jika jalur
tersebut lingkaran hendaknya satu putaran tidak kurang dari 2200 meter.
Jalur lomba dapat diterima dan dipertanggungjawabkan, rute lomba harus
dirinci dalam buku acara serta menunjukkan sekretaris, panitia, wasit dan juri
pos(juri titik) sepanjang jalur lomba untuk memberikan arah lari bagi peserta.
• IAAF menetapkan perlombaan dibagi dalam kelompok umur, untuk
kelompok junior
putra dan putri harus di bawah 20 tahun, sebagai contoh modifikasi kelompok
usia
dengan patokan tanggal. umpamanya perlombaan dilaksanakan pada 31
Desember
maka:
Kelompok Junior I ……………. di bawah 20 tahun
Kelompok Junior II ………….. 17 – 18 tahun
Kelompok Junior III ………… 15 – 18 tahun
Kelompok Pemula ……………. 13 – 14 tahun
Kelompok Veteran Putra …. Usia 40 tahun
Kelompok Veteran Putri ….. Usia 35 tahun
• Jarak perlombaan lari lintas alam yang sesuai dengan IAAF adalah:
• Bunyi atau suara pistol sebagai tanda star mulai diberangkatkannya peserta
lomba.
• Peserta tidak diboleh mendapat bantuan penyegar sepanjang lomba. pos
penyegar serta
pos guyur disiapkan di garis star dan finis.
• Penilaian dilakukan dengan cara mengambil waktu bagi peserta perorangan,
untuk
peserta beregu dengan menjumlahkan nilai-nilai masing-masing anggota
regu, maka
waktu yang terendah itulah tim yang menang.
• Jika terdapat nilai yang sama, maka ditentukan oleh pelari terakhir dari regu
yang
nilainya sama dengan pelari yang lebih awal masuk/ pemenang pertama.
• Jarak yang sudah baku untuk lari di jalan raya putra/ putri:
15 km, 20 km, 21.100 km (setengah jarak marathon)
25 km, 30 km, 42.195 km, estafet jalan raya.
• Setiap pelari dalam satu regu / tim jarak dapat diatur dengan; untuk pelari
pertama jarak
yang ditempuh 5 km,pelari kedua jarak tempuh 10 km, pelari ketiga jarak
tempuh 5 km,
pelari keempat 10 km, pelari kelima 5 km, pelari keenam jaak tempuh 7,195.
• Pengukuran rute agar memakai metode sepeda yang berkaliberasi untuk
menghindari
jalur yang kependekan pada waktu pengukuran. Maka diperhitungkan di
dalam
pengukuran sebesar 0,1% artinya jika pengukur 1 km maka akan dapat
diperoleh 1001
meter.
• Keamanan peserta lomba terjamin selama pelaksanaan perlombaan
berlangsung.
• Peserta dalam keadaan sehat dan layak mengikuti perlombaan oleh tim
dokter. Pos
minum, pos penyegar, pos guyur tersedia di tempat star dan finis dengan
jarak interval
3 km, jika lomba lebih dari 10 km pos-pos disediakan setelah 5 km pertama.
D. LARI SAMBUNG
Lari sambung atau lari estafet adalah salah satu lomba lari pada perlombaan
atletik yang dilaksanakan secara begantian. Satu regu pelari sambung terdiri
dari 4 orang pelari. Dalam pelombaan lari sambung pelari berlari dengan
kecepatan penuh dengan memindahkan tongkat ke pelari berikutnya.
Perpindahan tongkat harus berada di dalam daerah yang disebut zona
panjang 20 m. perpindahan tongkat diluar zona tersebut regu dinyatakan
gagal atau diskualifikasi.
Cara Pengoperan tongkat dilakukan dengan dua cara yaitu:
>>>Tanpa melihat (nonvisual): cara ini penerima tongkat estafet tanpa
menoleh kepada si pemberi tongkat. Cara ini digunakan untuk lari sambung 4
x 100m
>>>Dengan melihat (visual): Cara ini si penerima tongkat estafet menoleh ke
belakang, melihat kepada pemberi tongkat. Cara ini digunakan pada lari
sambung jaraknya lebih dari 100m, terutama pada 4 x 400m.
Teknik perpindahan tongkat cara nonvisual adalah:
>>>Pemberi melakukan gerakan ayunan dari arah bawah ke atas
>>>Yang menerima menjulurkan tangannya ke bawah belakang badan
dengan sikap ibu jari dan jari lainya membentuk huruf V terbalik dengan Ibu
jari yang berada pada bagian luar dari badan, sedangkan keempat jari lainya
di bagian dalam.
Para pelari harus menerima dan memberikan dengan berselang-seling.
Misalnya pelari pertama memegang tongkat dengan tangan kanan, pelari
kedua harus menerima dengan tangan kiri, pelari ketiga menerima dengan
tangan kanan, pelari terakhir menerima dengan tangan kiri.
Perpindahan tongkat yang terbaik bila pemindahan tongkat berlangsung
dalam keadaan pelari sudah mencapai kecepatan tertinggi. Ini terjadi kira-kira
15 – 18m setelah garis permulaan dalam daerah pergantian.
Peratuan Lari Bersambung/ Estafet
• Semua jalur dibatasi garis-garis tiang tebalnya 5 cm sebagai tanda/ batas
pelari.
• Nomor 4 x 100m, 4 x 200m selain pelari pertama dibolehkan memulai larinya
di luar zona tidak lebih dari 10m.
• Nomor 4 x 200m, 4 x 400m dilarikan dalam lintasan masing-masing kecuali:
– untuk lari 4 x 200m pelari ketiga hanya di tikungan petama saja selebihnya
sesudah menggunakan lintasan dalam
– demikian juga 4 x 400m hanya pelari pertama saja yang lari dijalurnya
setelah melewati tanda tikungan petama yang berbendera
– pegantian tongkat harus dilakukan pada zone yang telah ditentukan dengan
batas-batas garis yang jelas.
• Cek mark atau tanda, peserta boleh memasang perekat yang berukuran 5 x
40 cm dengan warna yang menyolok dengan tidak membingungkan pelari.
• Tongkat estafet, tongkat harus dibawa selama perlombaan berlangsung, jika
jatuh harus diambil oleh yang menjatuhkan. Dia boleh meninggalkan
lintasanya untuk mengambil tongkat dengan tidak mengganggu pelari lain.
Tongkat harus diberikan dari tangan ke tangan dalam zona penggantian
tongkat yang dimaksud dengan zona penggantian tongkat adalah pada saat
posisi tongkat bukan ditentukan oleh posisi badan.
E. LARI HALANG RINTANG
Lari steeple – chase 3000 m termasuk kedalam lari jarak jauh dengan melalui
rintangan-rintangan. Rintangan itu ada dua macam;
1.Rintangan Gawang
2.Rintangan Air dengan Gawang didepannya (water jump)
Pelari steeple – chase harus memiliki kecepatan seperti pelari 1500m, tetapi
juga harus memiliki daya tahan seperti pelari 5000 meter, dan harus memiliki
kemahiran khusus dalam melewati rintangan-rintangan tersebut.
Cara untuk melampaui rintangan gawang yang banyak digunakan adalah :
(a)Cara Lari Gawang Biasa
1.Cara seperti lari gawang biasa banyak digunakan oleh pelari-pelari yang
memang memiliki kemahiran dalam lari gawang dan oleh pelari-pelari yang
jangkung yang dengan mudah dapat melangkahi rintangan gawang. Yang
penting adalah setelah pelari melampaui gawang dapat menjaga
keseimbangan sebaik-baiknya untuk melanjutkan larinya. Sangat dianjurkan
agar dapat bertumpu dengan kaki manapun.
2.Cara dengan menginjakkan kaki di atas gawang digunakan oleh pelari-
pelari yang belum mahir atau belum dapat melakukan cara melangkahi
gawang yang baik. Cara ini digunakan juga pada waktu melampaui rintangan
air. Banyak yang menggunakan cara ini karena persamaannya, sehingga
tidak perlu melompati rintangan air, maka setelah kaki menumpu diatas
gawang, tidak perlu menolak dengan kuat melakukan lompatan, tetapi
usahakan agar kaki yang lain secepat mungkin mendarat di tanah untuk
seterusnya melanjutkan lari.
Untuk dapat melampaui rintangan air dengan baik, usahakan agar jangan
sampai kecepatan berkurang, bahkan kecepatan harus sedikit ditambah agar
menjadi awalan untuk dapat bertolak lebih kuat pada waktu melompati
rintangan air. Kurangnya kecepatan akan berpengaruh pada hasil lompatan
yang kurang jauh pula, sehingga akan mendarat pada bagian dalam bak air
tersebut.
Karena tahanan air dan letak lantai bak air yang miring (tidak rata), akan
menyebabkan adanya kesulitan dalam melakukan gerakan melangkah ke
depan selanjutnya. Ini akan menghambat kecepatan lari. Banyak para pelari
steeple – chase melakukan kesalahan disini, dan biasanya terdapat pada
pelari baru. Untuk menjadi pelari steeple – chase yang baik, perlu melatih
cara-cara melampaui rintangan –rintangan itu dengan latihan yang sungguh-
sungguh.