A. PENGERTIAN FILSAFAT
Filsafat (etimologi); Philosopia (Yunani), Philos artinya Pecinta dan Sophia artinya Kebijaksanaan. Singkatnya Filsafat; Merujuk pada
Makna cinta Kebijaksanaan, Cinta Ilmu, atau Cinta Hikmah.
Filsafat (terminologi); Kegiatan berpikir secara radikal (radix :akar), Berpikir radikal artinya berpikir sampai akar suatu
masalah, melewati batas-batas fisik dan memasuki medan pengembaraan diluar fisik.
1. Filsafat dalam Arti Cinta Kebijaksanaan (Hikmah)
Phytagoras (Filsuf Yunani), Filsafat ; Philos artinya Pecinta dan Sophia artinya Kebijaksanaan. Philoshopia berarti Cinta kepada
Kebijaksanaan (Hikmah)
Filsafat; Falsafah (Arab); Philosophy (Inggris).
Plato; Filsuf adalah orang yang sadar (terjaga) membuka pandangannya terhadap segala hal yang ada di alam eksistensi sambil
berusaha untuk memahaminya, sedangkan orang lainmenghabiskan hidupnya dalam keadaan tertidur.
2. Filsafat dalam Arti Umum
Untuk menyebut berbagai pertanyaan dalam pikiran manusia tentang kesulitan dihadapinya serta berusaha menemukan solusinya.
Aristoteles; sebuah nama dari ilmu dalam arti yang paling umum.
Abu Nashr al-Farabi (islam); Tidak ada dialam yang tidak bisa dimasuki filsafat.
3. Filsafat dalam Arti Khusus
Memilikik persamaan dengan sebuah mazhab atau aliran pemikiran tertentu, Misal Filsafat Aristoteles atau Filsafat Plato.
Seorang Filsuf dalam membangun Filsafatnya, memulai dengan satu prinsip yang diyakini kebenarannya, kemudian menyusun
kesimpulanyang dijadikan sebagai preposisi bagi sebuah kesimpulan akhir, demikianlah sampai kemudian sempurna menjadi bangunan
(sistem) Filsafat sendiri.
4. Filsafat dalam Arti Universal
Pengetahuan terhadap wujud (being) dalam universalitasnya dan bukan partikularitasnya (mengutamakan kepentingan
pribadi diatas kepentingan umum).
Herbert Spencer; ilmu adalah pengetahuan yang menyatukan hal-hal yang ada (being) secara parsial (partikular), sedangkan
Filsafat adalah pengetahuan yang menyatukannya secara sempurna (universal).
Plato; Filsuf sebagai orang yang mampu melihat alamat kosmik secara menyeluruh sekaligus menguasai zaman secara
menyeluruh.
Zakaria Ibrahim; Seorang Filsuf adalah mempercayai apa yang diucapkan oleh zaman dan waktu, bukan yang diucapkan oleh
detik dan jam serta cenderung pada dimensi ada (being) dan bukan pada berbagai objeknya.
5. Filsafat dalam Arti Hikmah Kehidupan
Orientasinya mencerahkan kehidupan sesuai dengan tuntutan akal. Filsuf bukan orang yang hidup di menara gading, Filsuf
adalah pribadi yang menyatu dengan masyarakat dengan berbagai persoalannya.
Plato; menggambarkan model "masyarakat manusia" seperti harapannya. Menghilangkan berbagai aib (cela) yang ada
didalam masyarakat, yaitu membuat pola reformasi umum.
Karl Max; mengusung Filsafat materialisme dan mengkritik Filsafat klasik yang hanya menafsirkan; Tugas Filsafat adalah
bekerja untuk mengubah alam karena dengan mengubah alam manusia mengubah dirinya dan akan membentuk suatu hukum
baru yang memudahkan jalannya sejarah.
Wiliam James; Tokoh Filsafat Pragmatis; Filsuf adalah seseorang yang berpikir untuk merealisasikan suatu manfaat yang dicarinya.
Memberikan kesempatan membicarakan Filsafat politik.
Sebagai Individu setiap manusia berfilsafat karena sering menganalisa perbuatan, mengkoreksi penilaian, mempertimbangkan ukuran
(standar) sendiri, membatasi hubungan dengan alam maupun orang lain. Kehidupan manusia tidak pernah jauh dari Filsafat.
FILSAFAT DAN AGAMA
Filsafat dan Agama tidak bertentangan; Filsuf Muslim;Berfilsafat dapat menopang dan meningkatkan keimanan, sisi lain
keimanan tidak melarang seseorang untuk berpikir produktif, kreatif dan inovatif.
Surah Arrahman; Kamu sekalian tidak akan dapat melintasi langit dan bumi, kecuali dengan kekuatan (ilmu).
Surah Almujadillah; Menjanjikan derajat yang tinggi bagi orang yang beriman dan memiliki ilmu Pengetahuan.
Thomas Aquinas dan Imam Ghazali; Contoh Filsuf yang taat beragama.
Agama; Bentuk ketetapan Ilahi yang mengarahkan mereka yang berakal dengan pilihan mereka sendiri terhadap Ketetapan
Ilahi tersebut serta kepada kebaikan hidup dunia dan akhirat.
Agama memiliki Kriteria;
1. Sistem dari Langit (Tuhan)
2. Mengarahkan dan Membimbing akal manusia
3. Dasar beragama kebebasan pilihan
4. Wahyu membawa kebaikan dunia dan akhirat.
Pokok-Pokok Keagamaan;
1. Percaya Kepada Tuhan Yang Maha Esa
2. Percaya terhadap alam lain; malaikat dan Jin
3. Percaya Rasul utusan Tuhan
4. Percaya alam pembalasan (akhirat)
Reinhold Zippelius (Franz Magnis Suseno); Tiga Nilai dasar dalam Hukum:
1. Nilai Kesamaan
Hukum masuk akal apabila hukum dapat menjamin nilai kesamaan.
Hukum berlaku umum dan tidak mengenal diskriminasi (equality before the law)
2. Nilai Kebebasan
Setiap orang/kelompok berhak untuk mengurus dirinya sendiri;
Kebebasan seorang dibatasi dengan kebebasan orang lain.
Nilai Kebebasan Hukum ini berakibat pembatasan terhadap tugas-tugas negara, yaitu menyelenggarakan kesejahteraan
umum sehingga dalam melaksanakan tugas itu tidak melanggar nilai kebebasan.
3. Nilai Solidaritas
Hukum adalah institusional dari kebersamaan manusia.
Aristoteles; Manusia adalah Zoon politicon yang secara hakiki hidup bersama; Memerlukan tatanan hukum untuk mengatur
hubungan sesama manusia.
Pembatasan oleh hukum memberikan ruang gerak ke pihak lain sekaligus pengakuan institusional terhadap solidaritas manusia;
Semboyan Persahabatan (fraternite) sewaktu Revolusi Prancis.
Filsafat (Filsafat hukum) memiliki tiga sifat pembeda dengan ilmu lainnya:
Pertama; Memiliki karakteristik yang bersifat menyeluruh (holistik)
Kedua; Memiliki sifat mendasar (dalam menganalisis masalah)
Ketiga; Bersifat spekulatif (mempelajari secara inovatif)
Keempat; Re?ektif kritis; menganalisa secara rasional, mempertanyakan jawaban, menemukan berbagai alternatif solusi.
Ali Saifullah; Manfaat mempelajari sesuatu secara filosofis adalah:
1. Ilmu filsafat dapat dijadikan pedoman kehidupan
2. Menentukan kriteria baik dan buruknya tingkah laku
3. Mengurangi dan menghindari gejala negatif kehidupan
4. Agar tingkah lakunya lebih bernilai dan bermakna
Muhammad Erwin; tiga manfaat memahami filsafat hukum :
1. Manfaat ideal; pemahaman tentang eksistensi manusia dan kemanusian
2. Manfaat Praktis; mampu menggali, mengolah, dan memanfaatkan setiap potensi atau sumber daya
3. Manfaat Riil; manfaat kesaatan, menerima kenyataan masa kini terlepas masa lalu dan masa datang.
Hakim yang tidak mampu mengkaji hukum secara filosofis menjadi "corong undang-undang" (la bounche de la loi); hanya
membenarkan siapa secara formal punya bukti, menekankan aspek kepastian dibanding keadilan.
MODUL 2
ALIRAN-ALIRAN FILSAFAT HUKUM ABAD XX
A. ZAMAN YUNANI
Kaum Bijak; sofis; berperan dalam perkembangan sejarah filsafat;
Anaximander, Herakleitos, Parmanides, Socrates, Plato dan Aristoteles.
Ciri Penting Filsafat Yunani Kuno; Terdapatnya perhatian yang besar, terutama pada pengamatan gejala kosmik dan fisik. Hal ini
merupakan ikhtiar dalam menemukan penjelasan ihwal awal mula (arche) merupakan unsur awal terjadinya segala sesuatu.
Filsuf alam; Anaximander, Herakleitos, Parmanides; meyakini adanya keharusan alam, diperlukan keteraturan dan keadilan
hanya diperoleh dengan nomos yang bukan bersumber dari dewa tetapi logos (rasio).
Anaximander; Keharusan alam dan hidup kurang dimengerti manusia, keharusan hidup bersama harus sesuai keharusan
alamiah maka timbulah keadilan (dike).
Herakleitos; Hidup manusia harus sesuai dengan keteraturan alamiah. dalam hidup manusia berasal dari logos.
Parmanides; logos membimbing arus alam, sehingga alam dan hidup teratur, terang dan jelas.
1. Socrates; Filsuf dan restorasi hukum; Ajarannya memandang hukum dan penguasa harus ditaati terlepas kebenaran (objektif) atau
salah tanpa anarkisme (Ketidakpercayaan) terhadap hukum; Rela dihukum mati meskipun hukum negara salah; untuk memahami
kebenaran objektif harus memiliki pengetahuan (theoria); Pendapatnya dikembangkan sang murid yaitu Plato.
2. Plato; Pendiri sekolah filsafat academia; Penulis buku Negara dan Hukum (Politeia/Negara) - Kebagahgiaan (Gorgias) - Hakikat
Kebajikan (Protagoran) - Pengetahuan (Sofist) - Keabadian Jiwa (Phaedeo) - Cinta (Pjaedrus / Perjamuan) - Ahli negara (politicos) -
Undang-undang (Nomoi).
Plato; adalah pencipta ajaran alam cita (ideenleer) yang kemudian disebut aliran filsafat idealisme; pemikir utama yang
menerima paham alam tanpa benda, alam sebacita.
Inti Ajaran Plato; Penguasa tidak memiliki theoria sehingga tidak dapat memahami hukum yang ideal bagi rakyatnya (Hukum
hanya selera dan kepentingan penguasa); Saran agar disetiap undang-undang dicantumkan dasar (landasan) filosofisnya;
Pemikiran plato diteruskan muridnya Aristoteles.
3. Aristoteles; Guru dari Alexander Agung (Iskandar Zulkarnaian); mengutamakan nalar dan moderasi (pengendalian diri) sebagai
pedoman menjalankan hidup.
Perbedaan ajaran antara Plato dan Aristoteles;
- Plato masih mencampur aduk objek penelitian, sementara Aristoteles sudah memisahkannya, Keadilan dalam bukunya
Ethica, dan Tentang Negara dalam buku Politicia.
- Plato pencipta gagasan idealisme (benda diluar manusia dan ditangkap panca indera adalah bayangan saja), Aristoteles
Pencipta Ajaran Realisme; Manusia tidak dapat hidup sendiri karena mahluk yang bermasyarakat.
Aristoteles: Ajaran ilmu pengetahuan baru; prima philosophia; Ajaran filsafat yang mencari hakikat yang dalam dari apa yang
ada, dengan keadaan lain, dan mencari makna keadaan; filsafat ajaran kenyataan (ontoogi), suatu cara berpikir realistis.
B. ZAMAN ROMAWI
Berlaku Peraturan berlaku universal disebut ius gentium; suatu hukum yang diterima semua bangsa sebagai dasar suatu
kehidupan bersama yang beradab.
Sarjana Hukum Romawi; Cicero, Galius, Ulpanus
Paham zaman Romawi adalah filsafat hukum (bersifat idiil);
apa yang dianggap terpenting oleh tokoh politik dan yuridis bukanlah hukum yang ditentukan (hukum positif/leges) melainkan
hukum yang dicita-citakan dan yang dicerminkan dalam leges tersebut (hukum sebagai ius).
Ius belum tentu ditemukan dalam peraturan tetapi terwujud dalam hukum alamiah yang mengatur alam dan manusia.
Kaum Stoa; hukum alam yang melebihi hukum positif adalah pernyataan kehendak ilahi.
F Schultz; Bagi Bangsa romawi perundang-undangan tidak penting; das volk des rechts its nichts das volk des gesetzes (bangsa
hukum itu bukanlah bangsa undang-undang)
Seluruh perundangan Kekaisaran Romawi dikumpulkan dalam kodeks; codex iuris rumani/codex iustinianus/corpus iuris civilis.
Cicero; Hukum yang baik adalah hukum berdasar rasio yang murni; Hukum positif berdasar dalil dan asas hukum alam kodrat
(rasio murni) agar mempunyai kekuatan mengikat; hukum satu-satunya ikatan dalam negara.
Chrisippus; lex ratio summa insita in natura, quae jubet ea, quae facienda sunt, prohibataquae contraria; hukum merupakan nalar
tertinggi, yang melekat dalam alam, yang memrintahkan apa yang harus dilakukan dan melarang sebaliknya.
Kedudukan Hukum; salus populisuprema lex esto; hendaknya kesejahteraan rakyat menjadi hukum tertinggi.
Galius; membedakan ius civil dan ius gentium; ius civil adalah hukum yang bersifat khusus pada suatu negara tertentu, ius
gentium adalah hukum yang berlaku universal yang bersumber pada akal pikir manusia.
Pada abad pertengahan para ahli membedakan lima jenis hukum yaitu :
1. Hukum Abadi (lex aeterna); Rencana Allah aturan semesta alam; teologis asal mula segala hukum
2. Hukum Ilahi positif (lex divina positiva); Hukum Allah yang terkandung dalam wahyu agama
3. Hukum Alam (les naturalis); Hukum Allah melalui akal budi manusia
4. Hukum Bangsa-Bangsa (ius gentium); diterima kebanyakan bangsa-bangsa
5. Hukum Positif (lex humana positiva); ditentukan penguasa; tata hukum negara.
RASIONALISME :
Mengunggulkan ide-ide akal budi murni.
Tokoh-Tokoh : Wolf, Montesqiwu, Voltaire, JJ Rosseau, Imanuel Kant.
Chrisitian Wolf; Hukum adalah soal Keadilan ; Cinta Kasih Seorang Bijaksana (iustitia est caritas sapientis).
Pemikiran zaman ini :
1. Hukum adalah suatu sistem pikiran yang lengkap dan yang bersifat nasional.
2. Telah muncul Ide Konsepsi mengenai negara yang ideal (negara hukum).
Montesqiue; pemisahan kekuasaan negara; eksekutif, legislatif dan yudikatif (Trias Poitica).
JJ Rosseau; Keunggulan manusia sebagai Subjek Hukum.
Imanuel Kant; Pembentukan Hukum merupakan inisiatif manusia guna mengembangkan kehidupan bersama yang bermoral.
Revolusi Prancis; liberte, egalite, dan fraternbite
EMPIRISME :
Menekankan perlunya basis empiris (pengalaman) bagi semua pengertian; Pengetahuanlah yang bermanfaat, pasti dan benar
yang diperoleh lewat indrawi (empiris).
Tokoh-Tokoh : John Locke, David Hume
John Locke; Yang penting bukan memberi pandangan metafisis tentang tabiat roh dan benda, melainkan menguraikan cara
manusia untuk mengenal.
Penelitiannya; memakai sensation dan re?ection; Sentsation adalah suatu yang dapat mengerti dan meraihnya, Re?ection
adalah pengenalan intutitif yang memberikan pengetahuan yang sifatnya lebih baik dari sensation; Menggabungkan Teori empiris
Bacon dan Hobbes dengan ajaran rasionalisme Descartes.
David Hume; Orang-orang primitif tidak tidak berpikir tentang suatu kontrak, mereka mulai hidup kelompok kecil (keluarga) dan suatu
ketika merasa ada bauiknya menggabungkan tenaga dalam usaha bersama deni kepentingan umum.
MODUL 3
ALIRAN-ALIRAN FILSAFAT HUKUM ABAD XIX - XX
Hukum ibarat manusia sehingga lahir, tumbuh, berkembang, dan mati bersama masyarakat; Mazhab Historis Hukum.
Hukum berasal dari putusan pengadilan manakala ada kasus konkret diajukankepadanya(judge made law); Aliran Realis
Hukum.
Pengaruh Timbal Balik Hukum dan Masyarakat; Aliran Sosiologis Hukum.
Kegiatan Belajar 1 : Mazhab Hukum Aliran Sosiologis (Sociological of Law dan Sociological Jurisprudence)
Ada masyarakat maka akan ada hukum (ubi societas ibi ius).
A. URGENSI PENDEKATAN SOSIOLOGIS TERHADAP HUKUM
Kajian Sosiologis; Studi yang merepresentasikan melihat hukum lebih kepada konteks daripada teks, lebih yang benar terjadi di
masyarakat dibandingkan tertulis dalam UU.
Persamaan antara positivisme dan sosiologisme; Keduanya memusatkan pada Hukum Tertulis (Peraturan Perundang-
undangan).
Perbedaan antara positivisme dan Sosiologisme :
1. Positivisme; Hukum adalah kaidah-kaidah dalam perundangan, Sosiologisme; Hukum adalah kenyataan sosial.
2. Positivisme: Hukum adalah Otonom, Sosiologisme; bukan sesuatu yang otonom
3. Positivisme: Mempersoalkan Hukum sebagai das Sollen (apa yang seharusnya, ought), Sosiologisme; Hukum sebagai das sein (dalam
kenyataan, is)
4. Positivisme; berpandangan yuridis-dogmatik, Sosiologisme; berpandangan empiris
5. Metode Positivisme; preskriptif yaitu menerima hukum positif dan penerapannya, Sosiologisme; deskriptif (Survey, observasi,
perbandingan, analisis, dan eksperimen).
Aliran Sosiologis terbagi dua :
- Sosiologycal of Law; Sosiologi Tentang Hukum; Cabang Sosiologi; lahir di Italia oleh Anzilotti; Tradisi Eropa Kontinental
- Sosiologycal juresprudence; Ilmu Hukum Sosiologis; Merupakan Cabang Ilmu Hukum; lahir di Amerika Serikat; Tradisi Angola
saxon.
MODUL 4
HUKUM DAN KEADILAN
Kegiatan Belajar 1 : Keadilan Sebagai Cita Hukum
A. PENGERTIAN HUKUM DAN KEADILAN
1. Pengertian dan Konsep Hukum Definisi Hukum :
Aristoteles; Hukum dalam komunitas sebagai dasar kepada anggotanya.
Grotius; Atutan tindakan moral
Hobbes; Perkataan seseorang dengan haknya memerintah
Philip S James; Tubuh bagi aturan menjadi petunjuk kelakuan manusia
Immanuel Kant; Keseluruhan syarat-syarat
2. Unsur, Ciri-ciri dan sifat Hukum
Unsur Hukum:
1. Peraturan tingkah laku manusia di masyarakat
2. Peraturan diadakan oleh badan resmi yang berwajib
3. Peraturan bersifat memaksa
4. Sanksi pelanggaran tegas
Ciri-Ciri Hukum :
1. Terdapat perintah dan/atau larangan
2. Perintah dan/atau larangan harus dipatuhi setiap orang.
Sifat Hukum: Sifat mengatur dan memaksa.
3. Fungsi dan Tujuan Hukum
Fungsi Hukum:
1. Sebagai pengatur tata tertib masyarakat
2. Sarana mewujudkan keadilan sosial lahir dan batin
3. Sebagai sarana penggerak pembangunan
4. Penentu wewenang secara resmi siapa boleh melakukan penegakan hukum
5. Alat penyelesaian sengketa
6. Memelihara kemampuan masyarakat menyesuaikan diri dengan kondisi kehidupan berubah.
Tujuan Hukum menurut ahli :
Van Apeldorn; Mengatur tata tertib masyarakat secara damai dan adil
Aristoteles; Menghendaki keadilan semata-mata dan isi hukum ditentukan kesadaran etis
Prof.Soebekti; Melayani kehendak negara, mendatangkan kemakmuran dan kebahagiaan rakyat
Geny (Theori ethic); Keadilan semata-mata, keyakinan seseorang (batin) yang dinilai etis.
Jeremy Bentham (Theori utility); Semata-mata apa yang berfaedah bagi orang
JHP Bellefroid; Menurut dua asas yaitu keadilan dan faedah.
Prof J Van Kan; Menjaga kepentingan tiap-tiap manusia agar tidak dapat diganggu.
B. PENGERTIAN DAN KONSEP KEADILAN
Keadilan; Suatu Keseimbangan atau keharmonisan antara menuntut hak dan menjalankan kewajiban.
Jika manusia sudah menghayati konsep keadilan dikatakan sebagai makhluk yang Homohumanus.
Aristoteles; Kelayakan dalam tindakan manusia; titik tengah terlalu banyak dan terlalu sedikit
Plato; Orang yang adil; mengendalikan diri dan perasaan dengan akal.
Socrates; pemerintah; warga negara sudah merasakan pemerintah sudah melaksanaka tugas dengan baik.
Pembagian Keadilan:
1. Menurut Sumbernya :
- Keadilan Individu; bergantung kehendak baik/buruk individu
- Keadilan sosial; pelaksanaannya tergantung kepada struktur; politik,ekonomi,sosbud dan iodeologi
2. Menurut Jenisnya;
- Keadilan Legal (Moral); apabila tiap masyarakat melakukan fungsinya dengan baik
- Keadilan Distributif; hal yang sama diperlakukan sama, hal berbeda diperlakukan berbeda
- Keadilan Kumulatif; Tidak bercorak ekstrim yang merusak pertalian sehingga masyarakat tidak tertib.
Ciri-ciri nilai keadilan:
1. Tidak Memihak
2. Sama Hak
3. Sah Menurut Hukum
4. Layak dan Wajar
5. Benar secara Moral.
Kata 'Keadilan' ; justice (inggris); justitia (Latin). Kata Justice memiliki tiga macam makna:
1. Atribut; Kualitas yang adil dan fair (sinonim;justness)
2. Tindakan; Menjalankan hukum yang menentukan hak dan ganjaran atau hukuman (sinonim;judicature)
3. Orang; pejabat publik yang menentukan persyaratan sebelum perkara dibawa ke pengadilan (sinonim; judge, jurist, dan
magistrate)
Kata 'Adil' ; al ' adl (Arab) ; sesuatu yang baik, sikap tidak memihak, penjagaan hak-hak seseorang, dab cara yang tepat mengambil
keputusan.
MODUL 5
HUKUM DAN HAM
Kegiatan Belajar 1 : Pengertian dan Konsep HAM
A. PENGERTIAN HAK DAN HAM
1. Pengertian Hak;
adalah sesuatu yang mutlak menjadi milik kita dan penggunaannya tergantung kepada kita sendiri. Hak dan
Kewajiban mempunyai hubungan yang sangat erat, Hak dituntut disatu sisi dan sisi lain kewajiban harus dilaksanakan.
Kewajiban dibagi dua;
- Kewajiban sempurna; yang selalu berkaitan dengan hak orang lain; mempunyai dasar keadilan
- Kewajiban tidak sempurna; yang tidak terkait dengan hak orang lain; mempunyai dasar moral
Secara Garis Besar Hak dibagi dua;
1. Hak Mutlak; hak yang memberikan wewenang kepada seseorang untuk melaksanakan suatu perbuatan dan wajib saling
menghormati hak tersebut (HAM, Hak Publik Mutlak, Hak Keperdataan)
2. Hak Nisbi; hak relatif yang emberikan wewenang kepada seseorang tertentu atau beberapa orang tertentu agar orang ikut
perintah.
Macam-macam Hak :
1. Hak Legal dan Hak Moral
Hak Legal; Hak yang didasarkan atas hukum dalam salah satu bentuk (Hukum dan Sosial)
Hak Moral; didasarkan atas prinsip atau peraturan etis saja (solidaritas atau individu)
2. Hak Positif dan Hak Negatif
Hak Positif; suatu hak jika saya berhak bahwa orang lain berbuat sesuatu untuk saya
Hak Negatif; suatu hak jika saya bebas untuk melakukan sesuatu
atau memiliki sesuatu
3. Hak Khusus dan Hak Umum
Hak Khusus; timbul dalam suatu relasi khusus antara beberapa manusia atau karena fungsi khusus yang dimiliki orang satu
terhadap orang lain.
Hak Umum; dimiliki manusia bukan karena hubungan atau fungsi tertentu, melainkan karena ia manusia. Hak ini dimiliki manusia tanpa
terkecuali yang disebut dengan Hak Asasi Manusia.
4. Hak Individu dan Hak Sosial
Hak Individual; menyangkut hak yang dimiliki individu-individu terhadap negara
Hak Sosial; dalam hal ini bukan hanya hak kepentingan terhada negara, tetapi sebagai anggota masyarakat bersama dengan
anggota-anggota lain.
5. Hak Absolut
Hak Absolut adalah suatu hak yang bersifat mutlak tanpa pengecualian serta berlaku dimana saja dengantidak dipengaruhi
oleh situasi dan keadaan.
B. KONSEP HAM
1. Perkembangan Hak Asasi Manusia (HAM) Piagam Madinah tahun 622 Memberikan Perlindungan HAM bagi penduduk Madinah yang
terdiri dari berbagai suku dan agama, yaitu :
1. Hak untuk hidup.
2. Kebebasan:
- Mengeluarkan pendapat
- Beragama
- Dari Kemiskinan
- Dari rasa takut
3. Hak Mencari Kebahagiaan
Inggris negara pertama memperjuangkan HAM yang tergambar dalam :
Magna Charta (Piagam Agung) Raja John Lackland yang sewenang-wenang membuat kaum bangsawan membuat suatu perjanjian
Magna Charta pada 15 Juni 1215 untuk membatasi Kekuasaan Raja John :
1. Raja berjanji menghormati kebebasan gereja Inggris
2. Raja berjanji memberikan hak-hak :
- Petugas Keamanan dan Pajak menghormati hak penduduk
- Polisi dan jaksa tidak dapat menuntut tanpa bukti dan sanksi yang sah
- Bukan Budak tidak bisa ditangkap dan diadili tanpa perlindungan negara
- Seorang tanpa perlindungan hukum terlanjur ditahan harus dikoreksi kesalahannya.
Petition of Rights
Piagam yang muncul tahun 1628, dokumen yang berisi pertanyaan mengenai hak rakyat beserta jaminannya, Hak
tersebut:
1. Pajak dan pungutan istimewa harus disertai persetujuan
2. Warga tidak boleh dipaksa menerima tentara dirumahnya
3. Tentara tidak menggunakan hukum perang dalam keadaan damai.
Habeas Corpus Act
Pada tahun 1679, merupakan UU yang mengatur penahannan seseorang :
1. Seseorang yang ditahan segera diperiksa dalam waktu dua hari setelah penahanan
2. Alasan penahanan harus disertai bukti yang sah menurut hukum.
Bill of Rights
Tahun 1689 dikeluarkan menjadi UU yang diterima Parlemen Inggris bentuk terhadap perlawanan terhadap Raja James II :
1. Kebebasan pemilihan anggota parlemen
2. Kebebasan berbicara dan mengeluarkan pendapat
3. Pajak, UU dan Pembentukan tentara harus seizion parlemen
4. Hak warga negara memeluk agama menurut kepercayaannya
5. Parlemen berhak mengubah keputusan raja.
Kegiatan Belajar 2 : Instrumen Hukum dan Kelembagaan HAM Nasional dan Internasional
A. INSTRUMEN HUKUM HAM NASIONAL DAN INTERNASIONAL
The International Bill of Rights (UU Internasional HAM) terdiri:
1. Deklarasi universal HAM
2. Konvenan Internasional hak-hak ekonomi, sosial, dan budaya
3. Konvenan Internasional Hak-hak sipil dan politik
4. Protokol opsional konvenan internasional hak-hak sipil dan politik
5. protokol opsional kedua konvenan internasional hak-hak sipil dan politik untuk penghapusan hukuman mati
Instreumen Hukum HAM internasional beserta badan pengawasnya (Peraturan Perundangan):
1. Konvensi Penghapusan segala bentuk diskriminasi rasial (CERD)
2. Konvensi Hak-Hak Sipil dan politik (CCPR)
3. Protocol Hak-hak sipil dan politik (HRC)
4. Protocol Penghapusan hukuman mati (HRC)
5. Konvensi Hak ekonomi, sosial dan budaya (CESCR)
6. Konvensi Penghapusan Diskriminasi perempuan (CEDAW)
7. Protocol Penghapusan Diskriminasi perempuan (CEDAW)
8. Konvensi menentang penghukuman tidak manusiawi (CAT)
9. Protocol menentang penghukuman tidak manusiawi (CAT)
10, Konvensi Hak Anak (CRC)
11. Protokol keterlibatab anak dalam Kon?ik bersenjata (CRC)
12. Protocol Perdagangan anak (CRC)
13. Konvensi Buruh Migran
14. Konvensi Hak Disabilitas
15. Protocol Hak Disabilitas.
Instumen Perlindungan HAM:
1. Hukum Kebiasaan
2. Piagam PBB (psl 1, Pasal 55, psl 56)
3. The International Bill of human rights.
MODUL 6
PERMASALAHAN HUKUM
Kegiatan Belajar 1 : Permasalahan Hukum Klasik
Permasalahan hukum klasik adalah seputar keadilan, relasi antara hukum dan kekuasaan, serta tujuan hukum.
A. HAKIKAT HUKUM
Huijbers; Hakikat hukum adalah membawa aturan yang adil dalam masyarakat (rapport du droit, in breng van recht) dan
sebagai arti dasar segala hukum. Aturan yang adil merupakan aturan yang mampu menjawab kebutuhan dan kebuntuan di
masyarakat.
Hakikat suatu hukum terletak pada aspek dapat tidaknya hukm itu sendiri memberikan solusi bagi permasalahan dimasyarakat.
Hukum tumbuh dan berkembang dari masyarakat. Hukum ada untuk masyarakat dan dibuat juga oleh masyarakat.
B. TUJUAN HUKUM
Hukum mempunyai tujuan menciptakan keadilan, kemanfaatan, dan kepastian sebagai bentuk solusi darei setiap permaslahan
C. KEADILAN
Keadilan diartikan tidak kurang dan tidak lebih, memberikan kepada yang berbeda dengan porsi yang berbeda pula. Keadilan
adalah hal yang mudah untuk dikonseptualkan tetapi sulit untuk diaktualisasikan. Adil merupakan suatu hal yang dicita-citakan
sebagaimana hukum itu sendiri sebagai ius constituendum.
D. HUBUNGAN HUKUM DAN KEKUASAAN
1. Hukum tidak sama dengan kekuasaan ; kekuasaan karena hukum bermaksud menciptakan suatu masyarakat yang adil.
Tujuan tercapai jika pemerintah juga adil dan tidak semena-mena dengan kekuasaannya. Hukum bukan hanya membatasi
kebebasan individu yang lain, melainkan juga kekuasaan yang berkuasa dalam negara
2. Hukum tidak melawan pemerintah negara; sebaliknya membutuhkan guna mengatur hidup bersama , yang dilawan
adalah kesewenang-wenangan individu.
MODUL 7
ETIKA DAN ETIKA PROFESI
Etika Profesi sangat diperlukan untuk membuat suatu profesi dapat dipertanggungjawabkan. Perbuatan seorang profesional
haruslah beretika, artinya seseorang yang tidak memiliki etika dapat berbuat dan menguasai sesuatu tanpa ada rasa
pertanggunghawaban.
Kegiatan Belajar 1 : Pengertian Etika, Profesi, dan Etika Profesi
A. PENGERTIAN ETIKA
Etika; (ethos; jamak ta etha; yunani) yang berarti kebiasaan.
Dikenal juga moral atau moralitas (mos; jamak mores; Latin) berarti juga kebiasaan (K Bertens).
Menurut KBBI etika dapat diartikan menjadi tiga arti:
1. Nilai-nilai dan norma-norma moral yang menjadi pegangan bagi seseorang atau sekelompok dalam mengatur perilakunya contoh;
etika suku indian dan etika agama
2. Kumpulan asas atau nilai moral, contoh; kode etik suatu profesi
3. Ilmu Pengetahuan tentang yang baik dan yang buruk sama artinya dengan etika sebagai cabang filsafat.
Biasanya, nilai-nilai etika dirumuskan dalam suatu norma tertulis yang disebut kode etik.
Jadi etika diartikan dalam dua hal:
1. Etika sebagai sistem nilai
2. Etika sebagai ilmu pengetahuan atau cabang filsafat
Sikap (atitude); kesediaan bereaksi terhadap suatu objek atau suatu hal. Dalam sikap ini, diperlukan dua komponen:
1. Kognitif; pengetahuan seseorang tentang suatu objek
2. Afeksi; Hubungan emosi terhadap suatu objek yang dirasakan sebagai sesuatu yang disukai atau sebaliknya sehingga timbul
perasaan positif atau negatif terhadap objek.
Perilaku adalah tindakan manusia sesuai dengan kognisi dan afeksi tersebut.
Sebagai dari nilai-nilai(sistem nilai) atau kumpulan moral, moralitas pada diri seseorang digunakan dalam dua hal:
1. Sebagai standar normatif evaluasi
2. Aturan Normatif Perilaku
Etika sebagai cabang filsafat, dibedakan dalam tiga pendekatan:
1. etika deskriftif
2. etika normatif
- etika umum
- etika khusus; etika individu dan etiuka sosial
3. etika metaetika
Dua Sifat Etika :
1. Non Empiris; Etika tidak hanya berhenti pada apa yang kongkret yang secara faktual dilakukan, tetapi bertanya tentang
apa yang seharusnya dilakukan atau tidak boleh dilakukan
2. Praktis; Karena langsung berhubungan dengan apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan manusia; Etika tidak bersifat teknis
melainkan bersifat re?ektif.
Perbedaan Etika dan Etiket;
Etika ; menyangkut cara dilakukannya suatu perbuatan sekaligus memberi norma dari perbuatan itu sendiri
Etiket; Hanya berlaku dalam situasi saat kita tidak seorang diri (ada orang lain diosekitar kita)
B. PENGERTIAN PROFESI
Profesi; Suatu pekerjaan yang memerlukan atau menuntut keahlian (expertise), menggunakan teknik-teknik ilmiah serta
dedikasi yang tinggi.
Ciri-ciri Profesi:
1. Ketrampilan yang berdasar pada pengetahuan teoritis
2. Asosiasi Profesional
3. Pendidikan yang ekstensi
4. Ujian Kompetisi
5. Pelatihan Isntitusional
6. Lisensi
7. Otonomi Kerja
8. Kode etik
9. Mengatur diri
10. Layanan Publik dan altruism
11. Status dan imbalan yang tinggi
MODUL 8
KODE ETIK PROFESI HUKUM
Kegiatan Belajar 1 : Kode Etik Profesi Hukum
A. PENGERTIAN KODE ETIK PROFESI HUKUM
Profesi Hukum; profesi untuk mewujudkan ketertiban berkeadilan yang memungkinkan manusia dapat menjalankan
kehidupannya secara wajar (tidak perlu tergantung pada kekuatan fisik maupun finansial)
Etika Profesi Hukum; Ilmu tentang Kesusilaan serta tentang apa yang baik dan apa yang buruk, yang patut dikerjakan seseorang dalam
jabatannya sebagai pelaksana hukum dari hukum yang berlaku dalam suatu negara.
Pengemban Profesi Hukum itu mencakup empat bidang Karya Hukum :
1. Penyelesaian Konflik secara formal (peradilan yang melibatkan profesi hakim, advokat dan jaksa)
2. Pencegah Konflik (perancangan hukum)
3. Penyelesaian Konflik secara informal (Mediasi, negosiasi)
4. Penerapan hukum diluar konflik
1. Pengertian Etika
Etika (ethics); Ilmu tentang kesusilaan yang menentukan bagaimana patutnya manusia hidup dalam masyarakat; yang baik
dan buruk serta tentang hak dan kewajiban moral; kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak; Mengenai benar dan salah
yang dianut suatu golongan atau masyarakat
2. Fungsi Etika
Magnis Suseno; membantu kita mencari orientasi secara kritis dalam berhadapan dengan moralitas yang membingungkan.
3. Pengertian Profesi
KBBI; Bidang pekerjaan yang dilandasi pendidikan keahlian (keterampilan, kejuruan, dsb) tertentu.
4. Etika Profesi
Adalah bagian dari etika sosial; filsafat atau pemikiran kritis rasional tentang kewajiban dan tanggung jawab manusia sebagai
anggota umat manusia
5. Profesi Hukum
Adalah profesi yang melekat pada dan dilaksanakan oleh aparatur hukum daalm suatu pemerintahan suatu negara.
6. Nilai Moral Profesi Hukum
a. Kejujuran
b. Autentik; Menghayati dan menunjukan diri sesuai dengan keaslian dan kepribadian sebenarnya
c. Bertanggungjawab
d. Kemandirian Moral; Tidak mudah terpengaruh
e. Keberanian Moral; Kesetiaan terhadap suara hati nurani yang menyatakan kesediaan untuk menanggung risiko konflik.
7. Etika Profesi Hukum
Etika Profesi Hukum; yaitu ilmu tentang kesusilaan, tentang apa yang baik dan apa yang buruk, serta yang patut dikerjakan
seseorang dalam jabatannya sebagai pelaksana hukum dari hukum yang berlaku dalam suatu negara
Urgensi Etika :
1. Dapat terwujud pengendalian, pengawasan, dan penyesuaian sesuai dengan panduan etika yang wajib dipijaki
2. Terjadinya tertib kehidupan bermasyarakat
3. Dapat ditegakan nilai-nilai dan advokasi kemanusiaan, kejujuran, keterbukaan dan keadilan
4. Dapat ditegakkannya (keinginan) hidup manusia
5. Dapat dihindarkan terjadinya free ?ght competition dan abus competitation
B. FUNGSI ATAU MANFAAT KODE ETIK PROFESI HUKUM
Etika sangat diperlukan karena beberapa pertimbangan (alasan) berikut:
1. Pluralis masyarakat dan kebingunagan mengikuti moralitas
2. Perubahan besar akibat modernisasi
3. Berbagai Ideologi yang ada
4. Juga diperlukan kaum beragama
Perlunya etika dituangkan dalam kode etik :
1. Menjelaskan atau menetapkan tanggungjawab klien, institusi, dan masyarakat
2. Membantu tenaga ahli dalam menentukan apa yang mereka harus perbuat jika menghadapi problem dalam pekerjaannya.
3. Diorientasikan untuk mendukung profesi secara bermoral dan melawan perilaku melanggar hukum dan indisipliner dari
anggota-anggota tertentu
4. Sebagai rujukan untuk menjaga prestasi dan reputasi, baik secara individu maupun kelembagaan.
Fungsi Kode Etik :
1. Sebagai sarana Kontrol sosial; memberikan kriteria dan mempertahankan profesionalitas
2. Mencegah pengawasan atau campur tangan yang dilakukan oleh pemerintah atau masyarakat
3. Pengembangan patokan kehendak yang lebih tinggi
Kegiatan Belajar 2 : Substansi Kode Etik Hakim, Jaksa, Advokat dan Notaris
A. PENGERTIAN KODE ETIK HAKIM
Pasal 1 angka 8 UU 8/1981 tentang KUHAP; Hakim adalah pejabat peradilan negara yang diberi wewenang oleh undang-
undang untuk mengadili.
Nilai-nilai yang wajib dianut dan dihormati hakim:
1. Profesi hakim adalah profesi yang merdeka
2. Nilai Keadilan juga tercermin dari kewajiban hakim untuk menyelenggarakan peradilan secara sederhana, cepat dan biaya
murah
3. Hakim tidak boleh menolak untuk memeriksa dan mengadili suatu perkara
4. Hakim wajib menjunjung tinggi kerjasama dan kewajiban korps
5. Bertanggung jawab sikap dan tindakannya kepada Tuhan
6. Wajib menjunjung tinggi nilai objekti?tas (Pasal 29 ayat 3 KUHAP)
Profesi Hakim offcium nobile merupakan pelaku utama dalam menyelenggarakan kekuasaan kehakiman.
Yang membedakan profesi hakim dan profesi lainnya adalah proses rekrutmen serta pendidikan bersifat khusus yang
diterapkan bagi setiap orang yang akan mengemban profesi ini.
4. Tanggungjawab profesi
Tiga Unsur pelaksanaan suatu fungsi profesi:
1. tugas
2. aparat
3. Lembaga
Mendapat tugas berarti memperoleh sebuah tanggungjawab terkait tiga hal :
1. Mendapat kepercayaan untuk dapat mengemban tugas
2. Merupakan suatu kehormatan sebagai pengemban tugas
3. merupakan suatu amanat yang harus dijaga dan dijalankan
Tanggungjawab dibedakan tiga jenis:
1. Tanggungjawab moral; sesuai dengan nilai norma berlaku dalam lingkungan kehidupan profesi
2. Tanggungjawab hukum; menjadi beban aparat untuk melaksanakan tugasnya dengan tidak melanggar rambu-rambu hukum
3. Tanggungjawab teknik profesi; melaksnakan tugasnya secara profesional sesuai dengan kriteria teknis bidang profesi.
MODUL 9
PENEGAKAN HUKUM DAN ETIKA
Kegiatan Belajar 1 : Bentuk Pelanggaran Hukum dan Etika
Etika adalah cabang filsafat yang paling tua.
Ada yang berpendapat etika merupakan cabang tersendiri dari filsafat disamping entologi, epistemologi dan aksiologi. Namun
ada juga yang berpendapat etika bagian dari aksiologi.
BENTUK PELANGGARAN HUKUM DAN ETIKA
1. Hukum dan Pelanggaran Hukum
Asas Legalitas; Hukum Pidana; Ada Pelanggaran Hukum terlebih dahulu harus ada hukum atau peraturan perundang-undangan yang
dilanggar
Hukum Perdata; Perbuatan Melawan Hukum; Melakukan perbuatan yang bertentangan dengan Undang-undang, kesusilaan, dan
Ketertiban umum; Ada orang yang dirugikan dan Ada Kerugian yang terjadi.
Imanuel Kant; Klasifikasi Hukum :
1. Hukum Kodrat; Norma yang ditetapkan Tuhan YME; terbagi dua :
- Kodrat Seadanya (welt des Seins); Gejala alam yang dapat ditangkap panca indera
- Kodrat Seharusnya (welt des Sollens); Gejala yang menguasai kodrat manusia dan kodrat hukum
2. Hukum Positif: Perintah dan larangan yang berasak dari akal dan kehendak penguasa yang diberikan kepada warganya
Hukum Positif dalam Norma :
1. UU (Norma Buatan Penguasa)
2. Kebiasaan (Norma buatan kelompok masyarakat)
3. Kode Etik (Norma Kelompok buatan Profesi)
Perbuatan Manusia:
1. Baik
2. Jahat
3. Khusus (Izini, janji, disposisi/keputusan)
Urutan Penindakan Hukum:
1. Teguran
2. Pembebanan Kewajiban tertentu (ganti rugi, denda)
3. Penyisihan atau pengucilan (pencabutan hak-hak tertentu)
4. Pengenaan samksi badan (pidana penjara, pidana mati)
Penegak Hukum wajib menaati Nilai-Nilai yang ditetapkan dalam penegakan Hukum:
1. Kemanusiaan
2. Keadilan
3. Kepatutan
4. Kejujuran
2. Etika dan Pelanggaran Etika
Tindakan Etis berpegang pada sejumlah prinsip nilai :
1. Selaras dengan martabat manusia
2. Selaras dengan integritas manusia sebagai manusia
3. Harus setia pada yang benar
4. Adalah Peran bukan cita-cita
5. Menolak yang salah
6. Mampu menyatakan Tidak
7. Harus Tulus
8. Tidak menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan
9. Berani mengambil resiko
10. Harus Bermetode.
1. Polisi
Perilaku terpercaya anggota Kepolisian :
1. Menyatakan yang benar adalah benar dan yang salah adalah salah
2. Tidak memihak
3. Tidak melakukan pertemuan diluar ruang pemeriksaan dengan pihak berperkara
4. Tidak mempublikasikan nama terang tersangka dan saksi
5. Tidak mempublikasikan tata cara, taktik, dan teknik penyidikan
6. Tidak menyalahgunakan wewenang
7. Menghargai semua benda dalam penguasaan terkait dengan perkara
8. Menghargai dan bekerjasama dengan sesama pejabat negara dalam peradilan pidana
9. Sikap ikhlas dan ramah menjawab pertanyaan tentang perkembangan penanganan perkara
2. Jaksa
Pejabat Fungsional yang diberi wewenag oleh UU untuk bertindak sebagai penuntut umum dan pelaksana putusan pengadilan yang
telah memperoleh kekuatan hukum tetap (Psl 1 (1) UU 16/2004 tentang Kejaksaan).
Misi Kejaksaan :
1. Berperan dalam penegakan supremasi Hukum, Perlindungan umum, HAM dan memberantas KKN
2. Mewujudkan kepastian hukum, keadilan dan kebenaran hukum
3. Terlibat dalam pembangunan
4. Turut menjaga dan menegakan kewibawaan pemerintah Keputusan Jaksa Agung Kep-052/J.A/8/1979 ditetapkan Doktrin
Adhyaksa Tri Krama Adhyaksa :
1. Catur Asana; empat landasan yang mendasari eksistensi, peranan, wewenang, dan tindakan kejaksaan dalam mengemban
tugasnya
2. Tri atmaka; Tiga sifat hakiki kejaksaan yang membedakan dengan alat negara lainnya
3. Tri Krama Adhyaksa; Sikap mental yang baik dan terpuji yang harus dimiliki oleh jajaran kejaksaan yang meliputi sifay satya, adi, dan
wicaksana.
3. Hakim
Hakim adalah pelaksanan Kekuasaan Kehakiman yang merdeka untuk menyelenggarakan peradilan guna menegakan hukum dan
keadilan. Kekuasaan Kehakiman diselenggarakan MA dan badan peradilan dibawahnya dalam lingkungan Peradilan mum,
Agama, militer, TUN, dan oleh sebuah MK.
Komisi Kehormatan Profesi Hakim; Berwenang memriksa dan mengambil tindakan terhadap anggota di wilayahnya berkaitan
dengan penegakan Kode etik.
4. Pengacara/Advokat
UU 18 / 2003; advokat adalah orang yang berprofesi mmeberi jasa hukum baik didalam maupun diluar pengadilan yang
memenuhi persyaratan berdasarkan ketentuan UU.
Kode etik Advokat mewajibkan advokat :
1. Bersedia memberi nasehat dan bantuan hukum kepada orang-orang yang memerlukannya tanpa diskriminasi
2. Bekerja dengan bebas dan mandiri tanpa intervensi dan memperjuangkan HAM
3. Memegang teguh solidaritas sesama advokat
4. Tidak dibenarkan melakukan pekerjaan yang merendahkan profesi advokat
5. Dalam bertugas bersifat correct dan sopan.