Prosedur Pembuatan Preparat Histopatolog
Prosedur Pembuatan Preparat Histopatolog
Oleh :
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Histologi berasal dari bahasa Yunani yaitu histos yang berarti jaringan dan
logos yang berarti ilmu. Jadi histologi berarti suatu ilmu yang menguraikan
struktur atau matriks yang mempunyai suatu kesatuan organisasi yang mampu
pada sediaan jaringan yang dipotong tipis. Histologi dapat juga disebut sebagai
bagi konsumsi manusia. Karena budidayanya mudah, harga jualnya juga rendah.
intensif, nila tidak dianjurkan dicampur dengan ikan lain karena memiliki perilaku
yang mungkin terjadi agar dapat diketahui jaringan normal dan abnormalnya
histologi;
3. Mengetahui dan membandingkan jaringan jantung normal dan
jaringan usus, hati, jantung, ginjal dan insang dalam keadaan normal atau
Ikan nila adalah sejenis ikan konsumsi air tawar. Ikan ini diintroduksi dari
Afrika pada tahun 1969, dan kini menjadi ikan peliharaan yang populer di kolam-
kolam air tawar dan di beberapa waduk di Indonesia (Wikipedia II, 2009).
Nama ilmiah ikan nila adalah Oreochromis niloticus, dan dalam bahasa
Inggris dikenal sebagai Nile Tilapia. Ikan peliharaan yang berukuran sedang,
panjang total (moncong hingga ujung ekor) mencapai sekitar 30 cm. Sirip
punggung (dorsal) dengan 16-17 duri (tajam) dan 11-15 jari-jari (duri lunak); dan
sirip dubur (anal) dengan 3 duri dan 8-11 jari-jari (Wikipedia II, 2009).
melintang (belang) yang makin mengabur pada ikan dewasa. Ekor bergaris-garis
tegak, 7-12 buah. Tenggorokan, sirip dada, sirip perut, sirip ekor dan ujung sirip
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Class : Actinopterygii
Ordo : Perciformes
Famili : Cichlidae
Genus : Oreochromis
berhubungan dengan struktur dan organisasi dari makhluk hidup. Terdapat juga
anatomi hewan atau zootomi dan anatomi tumbuhan atau fitotomi. Beberapa
(jaringan otot), penunjang dan pengisi tubuh (jaringan ikat), absorbsi dan sekresi
(jaringan epitel), bersifat cair (darah) dan lainnya. Masing-masing jaringan dasar
Lambung
menghancurkan atau mencerna makanan yang ditelan dan menyerap sari atau
nutrisi makanan yang penting bagi tubuh. Pada hewan memamah biak, makanan
sangat bervariasi antara jenis ikan yang satu dengan yang lainnya. Secara umum
fungsi lambung itu sama yaitu unutk menampung dan mencerna makanan,
namun secara anatomis terdapat variasi dalam bentuk (Kusrini dkk, 2007).
lambung, yaitu:
Usus
berupa tabung sederhana yang berukuran sama dari lambung sampai dubur.
Jadi tidak mempunyai usus besar. Bentuknya dapat lurus seperti pada betutu
dan lele atau melingkar-lingkar seperti ikan nila, mas dan gurame bergantung
pada bentuk rongga perut. Mempunyai lapisan epitel kolumnar sederhana, sel
Hati
Hati adalah sebuah organ dalam vertebrata, termasuk manusia. Organ ini
penetralan obat. Dia juga memproduksi bile, yang penting dalam pencernaan.
7
Istilah medis yang bersangkutan dengan hati biasanya dimulai dalam hepat- atau
hepatik dari kata Yunani untuk hati, hepar (Wikipedia III, 2009).
berwarna merah kecoklatan. Secara umum posisi hati terletak pada rongga
bawah tubuh, di belakang jantung dan di sekitar usus depan. Di sekitar hati
terdapat organ berbentuk kantung bulat kecil, oval atau memanjang dan
Ginjal
kacang. Sebagai bagian dari sistem urin, ginjal berfungsi menyaring kotoran
(terutama urea) dari darah dan membuangnya bersama dengan air dalam bentuk
urin. Cabang dari kedokteran yang mempelajari ginjal dan penyakitnya disebut
bawah tulang belakang. Berwarna coklat muda. Ginjal ikan nila ini berkembang
dengan baik, sehubungan dengan kondisi lingkungan air tawar yang hipotonik
terhadap cairan tubuh. Fungsi dari ginjal tersebut adalah suatu organ yang
Bahan-bahan yang dibuang lewat ginjal, antara lain ureum, air, dan garam
Insang
merupakan pompa ion untuk chloride (Cl-), sodium (Na+) dan potasium (K+). Ion
Na+ dibutuhkan dalam proses pemompaan NH4+ dan H+ dari dalam tubuh ikan
Jantung
darah ke seluruh tubuh melalui sistem sirkulasi darah. Sirkulasi darah adalah
sistem yang berfungsi dalam pengangkutan dan penyebaran enzim, zat nutrisi,
seluruh bagian tubuh sehingga diperlukan tekanan yang cukup untuk menjamin
2007).
Ikan nila bisa hidup di perairan air tawar hampir di seluruh Indonesia.
Jenis ikan ini sebenarnya bukan satwa asli Indonesia. Habitat aslinya adalah
Sungai Nil di Mesir. Ikan ini kemudian didatangkan oleh Pemerintah Indonesia
sejak tahun 1969 dari Taiwan. Jenis ikan ini tergolong hewan omnivora (pemakan
segala), jadi bisa diberi pakan apa saja asalkan sesuai dengan besar mulutnya,
misalnya udang, kerang kecil, atau pelet. Selain itu, karena ikan ini juga memiliki
Indonesia. Akan tetapi mengingat rasa dagingnya yang tidak istimewa, ikan nila
juga tidak pernah mencapai harga yang tinggi. Di samping dijual dalam keadaan
segar, daging ikan nila sering pula dijadikan fillet (Wikipedia II, 2009).
9
Ikan nila cenderung senang hidup di air hangat bersuhu sekitar 28 derajat
celsius. Ikan ini juga menyenangi kondisi air yang sedikit mengandung basa
dengan kisaran pH antara 7,0 dan 8,0. Seyogianya, air tidak boleh tercemar
bahan kimia beracun, kandungan oksigen di dalam air minimal 4 mg/liter, serta
pathogen melalui air. Terjadinya serangan penyakit pada ikan dapat disebabkan
normal pun, organisme pathogen akan ada dalam media hidup ikan. Organisme
ini akan menyerang ikan tatkala kondisi ikan melemah. Kondisi ikan melemah
dapat disebabkan oleh lingkungan. Dengan kata lain, serangan penyakit dapat
dicegah dengan cara memberikan kondisi lingkungan yang ideal bagi ikan.
(Sucipto, 2008).
penyakit infektif dan non infektif. Sesuai dengan sifatnya penyakit maka dapat
Penyakit infektif adalah suatu penyakit yang disebabkan ikan terinfeksi oleh
organisme pathogen yang berasal dari virus, bakteri, jamur ataupun parasit.
gangguan non pathogen seperti nutrisi (makanan), kualitas air, bahan toxic, dan
E. Proses Histologi
sediaan dari suatu jaringan dimulai dengan operasi, biopsi, atau autopsi.
Jaringan yang iambil kemudian diproses dengan fiksatif yang akan menjaga agar
sediaan tidak akan rusak (bergeser posisinya, membusuk, atau rusak). Fiksatif
yang paling umum digunakan adalah formalin (10% formaldehida yang dilarutkan
dalam air). Larutan Bouin juga dapat digunakan sebagai fiksatif alternatif
meskipun hasilnya tidak akan sebaik formalin karena akan meninggalkan bekas
warna kuning dan artefak. Artefak adalah benda yang tidak terdapat pada
jaringan asli, namun tampak pada hasil akhir sediaan. Artefak ini terbentuk
yaitu dengan cara fiksasi. Tujuan dilakukannya fiksasi adalah mencegah terjadi
Faktor-faktor yang berperan dalam fiksatif adalah buffer (pH), suhu yang
waktu fiksatif. Dehidrasi memiliki fungsi menghilangkan air dalam jaringan. Bahan
Dehidrasi yang baik dilakukan secara bertahap yaitu mulai dari konsentrasi 70%
80%, 90%, 96% dan alkohol absolut. Pada setiap konsentrasi dilakukan
tujuan untuk mengeluarkan air dari jaringan, ini merupakan prinsip dari teknik
parafin yaitu air dikeluarkan dan diganti dengan parafin sehingga blok jaringan
mudah dipotong, ini dilakukan 2 tahap yakni dehidrasi dan penjernihan. Proses
larutan alkohol berturut-turut dari kadar 70% sampai 100% (Robby , 2000)
masuk ke dalam sel, haruslah alkohol di dalam organ diganti dengan zat yang
mudah mengusir alkohol tetapi kemudian harus bisa diusir oleh paraffin. Clearing
keuntungan menggunakan kotak kertas yaitu bisa membuat arah sayatan dan
menandai jaringan. Sebelum jaringan atau sampel ditanam maka terlebih dahulu
memungkinkan objek tidak langsung menempel pada dasar kertas. Blok paraffin
yang akan disayat dulu maka dibentuk dulu (trimming). Bentuk blok disesuaikan
paraffin menggambarkan blok pita yang akan diiris. Letak mata pisau pada
xylol dari sisa-sisa paraffin yang menempel. Hasil sayatan diambill dengan
khhusuus dann diperhatikan urutannya. Pita hasil sayatan ditempel pada kaca
penting dilakukan sebelum dilakukan pewarnaan. Hal itu baru dilakukan bila
paraffin dalam sayatan sudah larut dan biasanya dilarutkan dalam xylol
(Botanika, 2008).
sehingga permukaan blok parafin yang akan diiris dengan mikrotom berbentuk
segi empat. Irislah sedemikian rupa, sehingga preparat akan terletak tepat
metode parafin pada jaringan hewan adalah hematoxylin dan Eosin. Zat warna
Jum’at, Sabtu dan Kamis, yaitu tanggal 5, 6, 7 dan 12 Maret 2009. Bertempat di
B. Prosedur Kerja
1. Pengenceran
yaitu gelas ukur 500ml berfungsi sebagai wadah sekaligus alat untuk
96% sebanyak 416.66 ml, menempatkan alkohol pada gelas ukur sesuai
M1.V1 = M2.V2
V2 = Volume awal
M2 = Konsentrasi akhir alkohol
V2 = Volume akhir
2. Proses histologi
a. Pembedahan ikan
b. Fiksasi
(jantung) yang telah dipotong tipis/ kecil, kedalam botol kaca kecil.
c. Washing
digoyangkan.
d. Dehidrasi
e. Clearing
menit.
f. Impregnasi
g. Embedding
ini diisi dengan parafin cair dan ditutup dengan cassete & deckel dan
h. Cutting
selama + 24 jam.
16
i. Staining
konsentrasi rendah yaitu alkohol 96%, alkohol 80% dan alkohol 70%
j. Mounting
sebagai perekat.
k. Pengamatan
dibawah mikroskop.
17
Keterangan:
1. Melanophore
2. Nerve Cell
3. Cardiac Muscle
B. Prosedur Histologi
18
jantung yang normal, dimana pada jaringan jantung normal terlihat cardiac
muscle dan nerve cell yang masih utuh dan terlihat tersusun rapi . Sedangkan
terlihat kondisi cardiac muscle dan nerve cellnya tidak utuh dan terlihat tidak rapi.
Hal ini terjadi pada jaringan jantung ikan yang kebanyakan terserang oleh
adanya bakteri maupun virus. Jaringan jantung yang abnormal berdampak pada
kinerja sistem peredaran darah pada ikan. Sehingga membuat ikan akan mati
secara perlahan-lahan.
larutan fiksatif dalam hal ini bouins yang dilakukan selama 24 jam. Tujuan
fiksasi yang terlalu lama juga dapat menyebabkan kerusakan pada preparat
jaringan.
prosedur lanjutan untuk menghilangkan larutan bouins yang ada pada preparat.
air dalam jaringan. Bahan yang digunakan untuk dehidrasi harus mampu
menggantikan fungsi air. Dehidrasi yang baik menurut Botanika (2008) dilakukan
secara bertahap yaitu mulai dari konsentrasi 70% sesuai dengan pelarut Bouin
formol kemudian berturut-turut ke dalam alkohol 80%, 90%, 96% dan alkohol
clearing dilakukan pada jaringan agar alkohol yang terdapat pada jaringan dapat
toluol, dan xilol. Proses clearing dapat dilakukan selama 24 jam (Jvetunud,
2008). Dalam praktikum ini digunakan xilol pada saat proses clearing, tujuan
digunakan xilol yaitu agar nantinya jaringan dapat mudah menyatu dengan
parafin. Dan waktu yang digunakan yaitu 2 x 15 menit. Waktu 2x15 menit
digunakan agar alkohol yang terdapat pada jaringan dapat keluar secara
maksimal. Dan proses clearing tidak dilakukan selama 24 jam karena akan
Penentuan jangka waktu clearing juga di pengaruhi oleh jenis jaringan itu sendiri.
Proses ini tujuannya untuk mengeraskan dan mengakukan jaringan agar jaringan
terlihat jelas bagian-bagian dan lebih mudah dilakukan proses pemotongan atau
cassette dan deckle kemudian merendamnya dengan parafin cair, parafin dipilih
tetap dapat dipotong pada saat cutting serta mudah meleleh ketika di panaskan
tahapan pertama parafin yang digunakan tidak seluruhnya parafin murni tapi
sebagian adalah xylene (perbandingan parafin xylene (1:1) hal ini dilakukan
embedding dengan meletakkan pada lempengan blok dan diisi lagi dengan
parafin cair yang ditutupi oleh cassette dan deckle. Setelah proses embedding
selesai, lempengan blok kemudian didinginkan diatas cold plate agar parafin
cepat mengeras.
pisau mikrotom. Proses ini disebut cutting menggunakan pisau mikrotom. Pisau
histologis jaringan. Oleh karena itu pisau mukrotom harus benar-benar tajam.
Pengaruhnya yaitu bila suhu naik atau panas, maka proses cutting jaringan akan
proses pewarnaan atau staining. Hal ini dilakukan agar memperjelas bagian-
bagian jaringan pada jantung ikan nila saat pengamatan, dalam proses
memberikan warna pada inti sel, xylene yang berfungsi untuk membersihkan
parafin, eosin yang berwarna merah bersifat asam tujuannya untuk melawan
sitoplasma, dan rehidrasi dengan alkohol 96% - 70% sebagai media penghantar
untuk proses pewarnaan dengan HE. Apabila proses ini tidak dilakukan maka
proses mounting, dalam proses ini sampel jaringan yang telah melalui tahap
staining diberikan entelan yang berfungsi sebagai perekat antara deg glass dan
object glass. Setelah deg glass dan object glass terekat dengan baik kemudian
A. Simpulan
disimpulkan:
diperoleh.
3. Jaringan jantung Ikan Nila (Oreochromis niloticus) adalah jaringan normal
karena terlihat cardiac muscle dan nerve cell yang masih utuh dan
darah ikan. Dan pada akhirnya menyebabkan kematian pada ikan nila
(Oreochromis niloticus)
B. Saran
Sebaiknya jurusan kelautan harus menyiapkan laboratorium tersendiri
dalam bidang fisiologi dan histologi, agar mahasiswa tidak mengalami kesulitan
laut menggunakan sampel berasal dari laut, yang memang berkaitan dengan
DAFTAR PUSTAKA
Dik : M1 = 96
M2 = 80
V2 = 500 ml
Dit : V1 = .....???
Peny = M1 . V1 = M2 . V2
96 x V1 = 80 . 500 ml
V1 = 40000
96
V1 = 416,67 ml (Volume alkohol)