Disusun Oleh :
Khamid Muslim ( 23010190042 )
Anis Luluk Lutfiyana ( 23010190165 )
Fatimah Nur Hidayah ( 23010190392 )
2019
KATA PENGANTAR
Bismillahirohmanirohim
Assalamualaikum warohmatullahiwabarokatuh
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………………1
DAFTAR ISI………………………………………………………………………..2
BAB 1……………………………………………………………………………….3
PENDAHULUAN………………………………………………………………..3
BAB 2……………………………………………………………………………….4
PEMBAHASAN………………………………………………………………….4
BAB 1
PENDAHULUAN
Kaum Kafir Quraisy adalah kaum yang menentang keras ajaran islam yang
disampaikan oleh Nabi Muhammad SAW. Bermacam cara meraka lakukan untuk
menghentikan usaha dakwah Rasulullah SAW. Ajaran islam dianggapnya sebagai
ajaran yang berbahaya bagi kepercayaan mereka yang menyembah berhala, serta
merugikan kedudukan sosial mereka dalam masyarakat tidak hanya siksaan yang
dilakukan pada Nabi Muhammad SAW dan sahabat, tetapi juga kadang mereka
melakukan upaya diplomatis kepada Nabi SAW yaitu dengan menawarkan pangkat,
kedudukan, harta, dan juga wanita kepada Nabi SAW.
Namun semua itu ditolak oleh Nabi SAW. Bahkan beliau katakan kurang lebih
sebagai berikut : “Seandainya mereka mampu mendatangkat matahari ditanagn
kananku dan rembulan di tanagn kiriku, niscaya aku tetap tidak akan menghentikan
dakwah menyampaikan wahyu Allah SWT.”
Memang sungguh sulit merubah sikap yang terbiasa dengan kebengisan dan
kesombongan untuk berlama-lama sabar. Maka dari itu mereka mulai mengulurkan
tangan permusuhan terhadap Nabi SAW.
PEMBAHASAN
Reaksi kaum kafir Quraisy menolak dakwah Nabi SAW yang berlangsung
sejak adanya dakwah yang dilakukan secara terang-terangan oleh Rasulullah
SAW pada periode Makkah dan penolakan tersebut dipicu karena adanya
beberapa sebab, diantaranya :
2. Islam mengajarkan kehidupan sesudah mati yakni hidup di alam kubur dan
akhirat.manusia ketika didunia bertakwa maka dialam kubur akan memperoleh
kenikmatan dan dialam akhirat akan masuk surge. Seadngkan manusia ketika
didunia durhaka dan banyak brbuat jahat, maka didalam kubur akan disiksa
dan dialam akhirat akan dimasukkan kedalam neraka. Kaum kafir Quraisy
menolak dengan keras ajaran islam tersebut, karena mereka merasa ngeri
dengan siksa kubur dan azab neraka.
3. Reaksi kaum kafir Quraisy terhadap dakwa Nabi SAW yang menolak
dakwah tersebut juga disebabkan karena meraka merasa berat meninggalkan
agama dan teradisi hidup masyarakat warisan leluhur mereka.
4. Islam melarang menyembah, memperjual belikan berhala dan melarang
penduduk mekah dan luar mekah berziarah memuja berhala. Padahal itu
semua mendatangkan keuntungan dibidang ekonomi terhadap kaum Quraisy.
b. Penganiayaan dan Penyiksaan Kaum Quraisy terhadap Kaum Muslim yang Lemah.
BERAGAM PENINDASAN
Utsman bin Affan digulung oleh pamannya kedalam tikar yang terbuat dari
daun kurma, kemudian diasapi dari bawahnya. Mush’ab bin Umair,manakala ibunya
mengetahui keislamannya, dia membiarkan dirinya kelaparan dan mengusirnya dari
rumah padahal sebelumnya termasuk hidup serba kecukupan. Lantaran tindakan
ibundanya, kulitnya menjadi bersisik layaknya kulit ular.
Lainlagi dengan Bilal, budak milik Umayyah bin Khalaf Al-Jumahi, Lehernya
dililit dengan tali, lalu tali tersebut di serahkan kepada anak-anak kecil untuk diseret
dan dibawa keliling sepanjang perbukitan Makkah. Akibatnya, tali tersebut
meninggalkan bekas di lehernya. Umayyah, sang majikan selalu mengikatnya
kemudian menderanya dengan tongkat, kadang ia dipaksa duduk dibawah teriknya
sengatan matahari. Ia juga pernah dipaksa kelaparan. Puncak dari itu semua adalah
saat dia dibawa keluar disiang hari yang sangat panas, kemudian dilemparkan ditanah
langsung berkerikil di kota Makkah. Setelah itu, ia ditindih dengan batu besar pada
bagian dadanya. Ketika itu, Umayyah berkata padanya, “Demi Allah, engkau akan
tetap mengalami kondisi seperti ini sampai engkau mati atau engkau akan berpaling
dari ajaran Muhammad dan menyembah Lata dan Uzza.” Mereka terus menyiksanya
hingga suatu hari Abu Bakar melewatinya, lalu membelinya dan menukarnya dengan
seorang budak berkulit hitam. Ada riwayat yang mengatakan(Dia dibeli) sebesar tujuh
uqiyyah(satu uqiyyah=12 dirham atau 28 gram perak.) atau lima uqiyyah dari perak,
kemudian beliau memerdekakannya. Tak jauh beda dengan Ammar bin Yasir,
mantan budak milik Bani Makhzum yang telah merdeka beserta keluarganya, dan tak
luput dari penyiksaan. Mereka diseret oleh Abu Jahal disiang hari yang sangat panas
dan menyengat. Mereka menyiksa keluarga tersebut dengan panasnya cuaca. Yasir
sang ayah meninggal dunia dalam siksaan tersebut, sedangkan ibunya, Sumayyah,
ditusuk oleh Abu Jahal pada kemaluannya dengan tombak hingga meninggal dunia.
Dia lah wanita pertama yang mati syahid dalam Islam. Setelah itu, mereka
meningkatkan frekuensi siksaan terhadap mereka terhadap Ammar, terkadang
dengan jemurnya saja, terkadang dengan meletakkan batu besar yang panas dan
merah membara diatas dadanya dan terkadang dengan membenamkan mukanya
kedalam air. Kala itu, mereka berkata kepadanya, “ kami akan terus menyiksamu
hingga engka untuk mencaci Muhammad atau mengatakan sesuatu yang baik terhadap
Latta dan Uzza. Maka, dia pun dengan terpaksa menyetujui hal itu. Setelah kejadian
itu, dan mendatangi Nabi Muhammad sambil menangis dan meminta maaf atas hal
tersebut kepada beliau.
Kaum musyrikin juga pernah membungkus seorang sahabat dengan kulit unta
dan sapi, kemudian melemparkannya ke atas tanah yang panas oleh terik matahari.
Sedangkan bagian yang lain, pernah mereka kenakan baju besi lantas di lemparkan
keatas batu besar yang memanas.
Tatkala mendengar hal itu dari Rasulullah SAW merekapun bubar. Abdullah
bin Ubay bin Salul mengurungkan niatnya untuk perang ketika itu, manakala dia
melihat semangat yang patah atau kesadaran yang timbul pada pendukungnya. Akan
tetapi nampaknya dia tetap terlibat dalam persekongkolan bersama orang-orang
Quraisy. Tidak satu kesempatanpun dia peroleh melainkan dia selalu memanfaatkan
untuk menimpakan bencana diantara kaum muslimin dan kaum musyrikin. Dia
mengajak orang-orang Yahudi bergabung dengannya guna mendukungnya melakukan
hal tersebut, akan tetapi disitulah terlihat tindakkan bijak yang ditampilkan oleh Nabi
MuhammadSAW yang selalu dapat memadamkan api kejahatan mereka dari waktu
kewaktu.
Sepertinya orang-orang Quraisy berniat jauh lebih kejam lag dari hal itu dan
berpikir untuk melakukan sendiri upaya menghabisi kaum Muslimin, khususnya Nabi
SAW. Hal tersebut bukan sekedar prasangka atau sekedar khayalan semata. Beberapa
kali tindakan licik orang-orang Quraisy dan inginnya unuk berbuat kejahatan benar-
benar terbukti telah dilakukan disisi Rasulullah SAW yang karenanya membuat beliau
tidak tidur malam, tidak dapat memejamkan mata atau berada dalam penjagaan para
sahabatnya. Bahaya bukan hanya sebatas mengancam Rasulullah SAW, tetapi
seluruh kaum muslimin. Ubay bin Ka’ab meriwatkannya, dia berkata,” tatkala
Rasulullah SAW dan para sahabatnya tib di Madinah dan dilindungi oleh kaum
Anshar, orang-orang Arab bersepakat untuk menghabisi mereka. Sejak itu, mereka
senantiasa siaga dengan membawa senjata baik siang maupun malam.
Izin untuk Berperang
1. Tufail Ad-Dausi
Merupakan seorang bangsawan dan penyair cendikiawan, ketika dating di
Makkah segera dihubungi oleh Quraisy dengan memperingatkannya dari
Muhammad dan kata-katanya yang dapat memukau orang, dan hendak memecah
belah orang dengan keluarganya, bahkan dengan dirinya sendiri. Tufail berkata “
biar sampai aku mati ! aku seorang penyair, cendikiawan” pikirnya aku dapat
membedakan mana yang baik dan mana yang buruk, apa salahnya aku
mendengarkan sendiri apa yang akan dikatakan orang itu ! jika ternyata baik akan
ku terima kalau buruk akan ku tinggalkan.” Ia mengikuti Muhammad sampai
rumah, lalu Muhammad menawarkan Islam kepadanya dan dibacakan ayat-ayat
suci Al-Qur’an. Laki-laki itu langsung menerima Islam. Diantara mereka ada
yang segera menerima tetapi juga ada yang masih berlambat-lambat. Peristiwa
Tufail Ad-Dausi ini hanya merupakan salah satu dari sekian banyak contoh yang
telah menerima ajakan Muhammad ini bukan hanya terdiri atas penyembah-
penyembah berhala saja namun telah dating dua puluh orang Nasrani menerima
dan mengakui ajaran Rasulullah SAW.
Mereka bertiga merasa ngeri dengan wahyu yang turun pada Muhammad
saat mereka sedang mendengarkan lantunan ayat Qur’an tersebut. Mengenai
hari kebangkitan dan hari perhitungan yang memperingatkan mereka tentang
siksaan dan perhitungan yang mereka dapatkan setelah mereka dapatkan
setelah mereka mati nanti.
PENUTUP
KESIMPULAN
Latar belakang kekejian kaum kafir Quraisy terhadap Muhammad dan para
sahabatnya