Anda di halaman 1dari 5

PENGARUH BRAND IMAGE TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN AIR MINUM

DALAM KEMASAN MEREK LE MINERALE

Alfiyatur Rahmah Endah Kusmartiyah Hanif Aghniyadi N.H


6704170040 6704170057 6704174096
alfiyaturrahmah14@gmail.com kusmartiyah910@gmail.com hanifaghniyadi@gmail.com
D3MP-041-01 D3MP-041-01 D3MP-041-01
Fakultas Ilmu Terapan Fakultas Ilmu Terapan Fakultas Ilmu Terapan
Universitas Telkom Universitas Telkom Universitas Telkom

setiap perilaku konsumen menjadi suatu kesulitan bagi


Abstrak - Era globalisasi menjadikan pebisnis dalam memahami perilaku konsumen secara
Persaingan dalam dunia bisnis semakin ketat tepat dan benar.
khususnya dibidang bisnis air minum dalam kemasan
(AMDK). Le Minerale hadir di industri air minum Le Minerale adalah salah satu perusahaan Air
dalam kemasan dengan tampilan beda seperti kemasan Minum Dalam Kemasasan yang mampu bersaing
Le Minerale berbeda dengan kemasan Air Minum dengan merek lain. Dimana Le Minerale merupakan
dalam Kemasan yang lain dan Le Minerale membuat perusahaan yang baru berdiri pada tahun 2015 namun
tagline yang dapat menarik konsumen yaitu “Ada Le Minerale mampu bersaing dengan merek-merek
manis-manisnya gitu”. Hal itu membuat bahwa brand yang lain seperti Nestle, Vit, Amidis, Ades, dll. Le
image yang dibuat Le Minerale mampu Minerale hadir di industri air minum dalam kemasan
mempengaruhi Keputusan Pembelian konsumen. dengan tampilan beda seperti kemasan Le Minerale
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk berbeda dengan kemasan Air Minum dalam Kemasan
mengetahui seberapa besar pengaruh Brand Image yang lain dan Le Minerale membuat tagline yang
yang dilakukan Le Mineral terhadap keputusan dapat menarik konsumen yaitu “Ada manis-manisnya
masyarakat dalam membeli air mineral dalam gitu”. Hal itu membuat bahwa brand image yang
kemasan dari merk lain ke merk Le Mineral. Penelitian dibuat Le Minerale mampu mempengaruhi Keputusan
ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Pembelian konsumen.
Populasi yang digunakan adalah mahasiswa Telkom Berdasarkan uraian diatas, maka dapat
University di Bandung dan sampel yang digunakan diketahui bahwa citra merek memiliki posisi strategis
adalah sebanyak 130 orang. dalam persaingan yang tidak dapat diabaikan oleh
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 14 perusahaan dalam menarik konsumen untuk
pernyataan pada variable brand image dan 9 menggunakan produknya. Mengingat pentingnya
pernyataan pada variable keputusan pembelian brand image yang dapat mempengaruhi keputusan
dinyatakan valid. Dan pada data analisis deskriptif pembelian, maka penulis tertarik untuk melakukan
variable Brand Image memperoleh presentase sebesar penelitian dengan judul “Pengaruh Brand Image
77,14% dan variable keputusan pembelian terhadap Keputusan Pembelian Air Minum Dalam
memperoleh preentase sebesar 77,22% dimana angka Kemasan Merek Le Minerale (Studi Kasus pada
tersebut menunjukkan bahwa brand image dan Mahasiswa Telkom University di Bandung)”
keputusan pembelian yang diterapkan Le Minerale
pada kategori baik. Nilai Koefisien determinasi dalam
penelitian ini adalah sebesar 48,8% brand image II. TINJAUAN PUSTAKA
berpengaruh terhadap keputusan pembelian AMDK A. Brand Image
Le Minerale, sedangkan sisanya 51,2% dipengaruhi
oleh factor lain. Menurut Kotler dan Keller (2009:260), brand
Kata Kunci brand image,keputusan pembelian, le image adalah proses dimana seseorang memilih,
minerale mengorganisasikan, dan mengartikan masukan
I. PENDAHULUAN informasi untuk menciptakan suatu gambaran yang
Era globalisasi menjadikan Persaingan dalam berarti. Menurut Schiffan dan Kanuk dalam Marhaeni
dunia bisnis semakin ketat khususnya dibidang bisnis Eka Saputri (2014:184), brand image adalah persepsi
air minum dalam kemasan (AMDK). Hal ini ditandai yang bertahan lama, dibentuk melalui pengalaman,
dengan banyaknya jenis usaha yang beroperasi di dan bersifat relative konsisten. Oleh karena itu, sikap
Indonesia, mulai dari perusahaan berskala kecil dan tindakan konsumen terhadap suatu brand image
sampai perusahaan berskala besar. Perubahan dalam merupakan salah satu unsur penting yang mendorong
konsumen untuk membeli sebuah produk.
Menurut Kotler, indicator brand image ada 3 menggunakan instrument penelitian, analisis data
yaitu : keunggulan merek, kekuatan merek, dan bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk
keunikan merek. Sedangkat menurut Permana dan menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
Haryanto indicator brand image ada 3 yaitu : citra Menurut Sujarweni (2015:49) penelitian
perusahaan, citra produk, dan citra pemakai. deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk
mengetahui nilai masing masing variabel, baik satu
B. Keputusan Pembelian variabel atau lebih sifatnya independen tanpa
membuat hubungan maupun perbandingan dengan
Kotler, Philip and Gary Amstrong (2016:177) variabel yang lain. Variabel tersebut dapat
mendefinisikan keputusan pembelian sebagai berikut: menggambarkan secara sistematik dan akurat
“Keputusan pembelian merupakan bagian dari mengenai populasi atau mengenai bidang tertentu.
perilaku konsumen perilaku konsumen yaitu studi
tentang bagaimana individu, kelompok, dan organisasi B. Sumber data
memilih, membeli, menggunakan, dan bagaimana Data Primer, menurut Sugiono (2016:137)
barang, jasa, ide atau pengalaman untuk memuaskan Sumber primer adalah data yang langsung
kebutuhan dan keinginan mereka”. Proses keputusan memberikan data kepada pengumpul data. Pada
pembelian model lima tahap menurut Kotler dan penelitian ini, sumber data primer didapatkan melalui
Armstong (2016:176) adalah sebagai berikut: metode pengumpulan data kuisioner. Kuisioner yang
1) Pengenalan masalah digunakan dipenelitian ini disebar kepada masyarakat
2) Pencarian informasi yang telah mengkonsumsi Air minum dalam Kemasan
3) Evaluasi alternatif Le Mineralle.
4) Keputusan pembelian Data Sekunder, menurut Sugiono (2016:137)
5) Perilaku pasca pembelian Sumber data sekunder adalah sumber yang tidak
langsung memberikan data kepada pengumpul data.
C. Kerangka Penelitian Menggunakan data sekunder apabila peneliti
mengumpulkan informasi dari data yang telah diolah
oleh pihak lain. Pada penelitin ini, sumber sekunder
yang digunakan adalah jurnal-jurnal tentang penelitian
yang sudah ada.

C. Teknik Sampling
Menurut Sugiyono (2014:118) “Sampel
penelitian ialah bagian dari jumlah dan karakteristik
yang dimiliki oleh populasi. Bila populasi tergolong
kedalam kategori besar maka seorang peneliti secara
kasar tidak akan memaksakan mempelajari seluruh
populasi yang ada, karena disebabkan beberapa
keterbatasan, misalnya keterbatasan dari materi, waktu
D. Hipotesis Penelitian serta sumber daya manusia. Maka penelitian dapat
1) H0 : Tidak terdapat pengaruh signifikan memakai sampel yang diambil dari populasi itu
antara Brand Image (X) terhadap Keputusan dengan catatan sampel tersebut harus bersifat benar-
Pembelian (Y) produk Air Minum dalam benar mewakili dari seluruh populasi tersebut.
Kemasan merek Le Minerale “Sampel dalam penelitian adalah masyarakat dikota
2) H1 : Terdapat pengaruh signifikan antara bandung yang pernah membeli produk Le Minerale
Brand Image (X) terhadap Keputusan yang Populasinya tidak diketahui.
pembelian (Y) Produk Air Minum dalam
Kemasan merek Le Minerale D. Teknik Analisis
1. Analisis Deskriptif
III. METODE PENELITIAN Analisis deskriptif yang digunakan untuk
A. Jenis Penelitian menganalisis data dengan cara mendeskripsikan
Menurut sugiyono (2014:13), metode penelitian atau menggambarkan data yang telah terkumpul
kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat
yang berlandaskan pada filsafat positivisme, kesimpulan yang berlaku untuk umum atau
digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel generalisasi. Peneitian yang dilakukan pada
tertentu, teknik pengambilan sample pada umumnya populasi (tanpa diambil sampelnya) jelas akan
dilakukan secara random, pengumpulan data
menggunakan statistik deskriptif dalam kekuatan hubungan antara dua variabel atau
analisisnya. lebih atau juga dapat menentukan arah dari
2. Regresi Linear Sederhana kedua variabel. Untuk kekuatan hubungan,
Menurut Siregar, (2017) regresi liner nilai koefisien korelasi berada diantaraa-1
sederhana digunakan hanya untuk satu variabel dan 1, sedangkan untuk arah dinyatakan
bebas (independent) dan satu variabel tak bebas dalam bentuk positif (+) dan negatif (-).
(dependent).
3. Uj Validitas IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
Menurut Priyatno (2014:51) uji validitas item A. Analisis Deskriptif
merupakan uji instrument data untuk mengetahui
seberapa cermat suatu item dalam mengukur apa
yang ingin diukur
4. Uji Reabilitas
Menurut Priyatno (2014:64) uji reliabilitas
digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur
yang biasanya menggunakan kuesioner. Metode
yang sering digunakan dalam penelitian untuk
mengukur skala rentangan (seperti skala Likert 1- Hasil data untuk variabel Brand Image
5) adalah Cronbach Alpha >0,6. Sebaliknya jika memperoleh persentase sebesar 77,14%. Angka
r<0,6 maka variabel tersebut dinyatakan tidak tersebut berada pada kategori baik. menunjukkan
reliabel. (Ghozali, 2014). bahwa Brand Image yang diterapkan oleh air minum
5. Uji Asumsi Klasik dalam kemasan merk le mineral dinilai baik diantara
Penelitian ini menggunakan model analisis 14 pernyataan mengenai Brand Image.
dengan menggunakan model regresi linier
sederhana.

6. Uji Normalitas
Menurut Priyatno, (2014:69) uji normalitas
digunakan untuk mengetahui apakah data
berdistribusi normal atau tidak. Normalitas data
merupakan hal yang penting karena dengan data Untuk variabel keputusan pembelian memperoleh
yang terdistribusi normal, maka data tersebut persentase sebesar 72,22%. Angka tersebut berada
dianggap dapat mewakili populasi. Pada pada kategori baik. menunjukkan bahwa keputusan
penelitian ini metode uji normalitas yang pembelian yang diterapkan oleh air minum dalam
digunakan adalah metode One Sample kemasan merk le mineral dinilai baik diantara 9
Kolmogorov Smirnov dengan ketentuan sebagai pernyataan mengenai keputusan pembelian.
berikut: B. Uji Normalitas
a. Angka signifikansi uji Kolmogorov- 1) Kolmogrov Smirvov
Smirnov Sig.> 0,05 menunjukan data
berdistribusi normal.
b. Angka signifikansi uji Kolmogorov-
Smirnov Sig.< 0,05 menunjukan data
tidak terdistribusi normal.

7. Uji Heteroskedatisitas
Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk
melihat apakah terdapat ketidaksamaan
varians dari residual satu dari pengamatan
satu ke pengamatan lain. Model regresi yang
memenuhi persyaratan adalah dimana
terdapat kesamaan dan varians dari residual Berdasarkan dari tabel diatas, hasil uji
satu pengamatan ke pengamatan yang lain normalitas one sampel Kolmogorov-Smirnov test
tetap. memperoleh hasil nilai signifikan sebesar 0.200 atau
8. Koefisien Determinasi lebih besar dari 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa
Menurut Siregar, (2017:251-252) koefisien nilai residual berdistribusi normal.
korelasi adalah bilangan yang menyatakan
2) P-Plot b. Nilai koefisien regresi (b) sebesar 0,468. Hal
ini berarti bahwa penambahan 1% dari
variabel X (Brand Image), diprediksi akan
meningkatkan variabel Y (Keputusan
Pembelian) sebesar 0,468 atau sebesar
46,8%. Dalam persamaan regresi diatas
menunjukkan bahwa arah pengaruh variabel
Brand Image dan Keputusan Pembelian
memiliki hubungan positif.
c. Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa
Brand Image (X) berpengaruh secara
signifikan terhadap Keputusan Pembelian
(Y) karena memiliki nilai signifikansi &lt;
dari 0,05 atau (0,000 &lt; 0,05).

Adapun dari gambar 4.7 di atas, dapat E. Hasil Uji T


disimpulkan bahwa data berdistribusi normal
dikarenakan titik-titik menyebar disekitar garis Berdasarkan hasil analisis di atas, diperoleh
diagonal dan mengikuti arah garis diagonal. nilai dari t hitung sebesar 3,105 untuk variabel Brand
C. Uji Heteroskedatisitas Image (X) dan 11,056 untuk variabel keputusan
pembelian (Y) atau lebih besar dari t tabel (1,723)
Adapun nilai t tabel diperoleh dari rumus df = n-k-1 =
130-1 = 129 dengan tingkat signifikan sebesar 0,05
(5%).
Nilai signifikan yang dihasilkan pada tabel
4.8 menunjukkan angka sebesar 0,002 untuk variabel
Brand Image dan 0,000 untuk variabel Keputusan
Pembelian dikarenakan koefisien bernilai lebih kecil
dengan nilai probabilitas sebesar 0,05. Sehingga
dengan demikian dapat disimpulkan bahwa H1
diterima. Jadi, adanya pengaruh antara Brand Image
(X) terhadap Keputusan Pembelian sesuai dengan H1.
Dari gambar diatas, maka terlihat bahwa
tidak terjadinya heterokedatisitas dikarenakan pada
gambar, titik-titik data tidak berpola dan titik-titik data F. Koefisien Determinasi
menyebar di atas, dibawah atau disekitar angka 0.

D. Analisis Regresi Linear Sederhana

Dari hasil pengolahan data secara regresi


linier sederhana, diperoleh data persamaan sebagai
berikut. Nilai koefisien determinasi R Square dalam
Y= a + bx penelitian ini adalah sebesar 0,488 atau sebesar 48,8%
Y= 5,761 + 0,468 yang berarti brand image dipengaruhi oleh keputusan
Dari persamaan diatas, maka diperoleh pembelian 48,8%. Sedangkan sisanya 51,2% atau
kesimpulan bahwa: sebesar 0,512 dipengaruhi oleh variabe, atau faktor
a. Nilai konstanta a dalam garis regresi adalah lain yang tidak diteliti.
5,761. Hal ini berarti apabila variabel X
(Brand Image) bernilai nol (0), maka variabel
Y (Keputusan Pembelian) bernilai 5,761. V. KESIMPULAN & SARAN
A. Kesimpulan
Tanggapan responden mengenai Brand Image [2]“Pemerintah Targetkan 76,2 Persen Layanan Air
memiliki rata-rata persentase sebesar 77,14% Bersih | Republika Online Mobile.” [Daring]. Tersedia
yang menunjukkan bahwa tanggapan responden pada: https://www.republika.co.id/amp/plg9fz430.
mengenai Penerapan Brand Image pada [Diakses: 15-Sep-2019].
perusahaan Air Minum Dalam Kemasan Merek [3] “Kurang Minum Air Mineral Berujung
Le Minerale termasuk pada kategori Setuju dalam Penyakit Kronis.” [Daring]. Tersedia pada:
garis kontinum,skor tersebut didapat dari
https://www.cnnindonesia.com/gaya-
pengukuran berdasarkan dimensi Keunggulan
hidup/20181108115037-255-344924/kurang-minum-
Merek dan Citra Perusahaa.Tiga pernyataan yang
memiliki persentase tertinggi yaitu Perusahaan air-mineral-berujung-penyakit-kronis. [Diakses: 15-
Air Minum Dalam Kemasan Le Minerale Sep-2019].
mempunyai tagline yang menunjukkan ciri khas [4] “Ini Tantangan Bagi Perusahaan AMDK -
merek, produk Le Minerale dijual di berbagai Ekonomi JPNN.com.” [Daring]. Tersedia pada:
toko, dan Le Minerale memberikan kualitas yang https://www.jpnn.com/news/ini-tantangan-bagi-
baik berturut turut memiliki persentase sebesar perusahaan-amdk. [Diakses: 15-Sep-2019].
81,29%, 80,96%, dan 79,23%. [5] “Le Minerale | Air Mineral, Jelas Le
Tanggapan responden mengenai Keputusan Minerale.” [Daring]. Tersedia pada:
Pembelian memiliki rata-rata persentase sebesar https://www.leminerale.com/. [Diakses: 15-Sep-
77,22% yang menunjukkan bahwa tanggapan 2019].
responden Terhadap Keputusan Pembelian pada [6] R. Selestio, A. T. Ferdinand, dan I. M.
perusahaan Air Minum Dalam Kemasan Merek
Sukresna, “MENINGKATKAN KEPUTUSAN
Le Minerale termasuk pada kategori Setuju dalam
garis kontinum,skor tersebut didapat dari PEMBELIAN MELALUI STRATEGI PROMOSI
pengukuran berdasarkan dimensi Pengenalan PENJUALAN, BRAND POSITIONING, DAN
Masalah, Perilaku Setelah Membeli dan PERCEIVED QUALITY YANG DIPENGARUHI
Keputusan Membeli nilai yang didapat. Tiga OLEH CELEBRITY ENDORSER DAN INOVASI
pernyataan yang memilikit persentase tertinggi PRODUK,” hlm. 11.
yaitu kebutuhan responden terhadap air mineral [7] E. Rahma, “Marketeers ‘Indonesia’s #1
sangat tinggi, responden memutuskan untuk Marketing Media & MICE,’” Mar-2019.
membeli Le Minerale dan, responden puas [8] E. G. Darwis, “PENGARUH BRAND
mengkonsumsi le minerale, berturut turut IMAGE DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN
80,19%, 75,77%, dan 73,46% PEMBELIAN MOBIL TOYOTA AVANZA PADA
Dari hasil pengujian yang telah PT. HADJI KALLA CABANG ALAUDDIN
dilakukan,berdasarkan hasil koefisien
MAKASSAR,” hlm. 117, Jun 2017.
determinasi dapat dinyatakan bahwa Pengaruh
[9] C. Satria, “PENGARUH BAURAN
Brand Image terhadap Keputusan Pembelian Air
Minum Dalam Kemasan Merek Le Minerale Nilai PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN
koofisien determinasi sebesar 48,8% yang berarti PEMBELIAN AIR MINERAL AJWA DI 212 MART
brand image dipengaruhi oleh keputusan NIGATA PELAJU PALEMBANG,” Epigram, vol.
pembelian 48,8%. Sedangkan sisanya 51,2% atau 14, no. 2, Apr 2018.
sebesar 0,512 dipengaruhi oleh variabe, atau [10] E. Syahputra Purba, “Pengaruh Brand Image
faktor lain yang tidak diteliti. Terhadap Keputusan Pembelian Mobil Sigra PT.
B. Saran Tunas Mobilindo Perkasa (Tunas Daihatsu) Soekarno
Bagi peneliti selanjutnya disarankan meneliti Hatta Bandung Tahun 2019 ‘BAB III,’” Agustus 2019.
mengenai variabel yang berbeda dari Brand Image dan [11] Sugiyono, Metode Penelitian Evaluasi
Keputusan Pembelian. Pada penelitian selanjutnya (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi).
diharapkan dapat menambah jumlah sampel dalam Alfabeta, 2018.
penelitian. Hal ini bertujuan agar penelitian yang
[12] Basuki, Analisis Regresi. Rajawali pers,
dilakukan dapat lebih akurat dalam memprediksi dan
menambah variabel lain untuk mengetahui faktor lain 2015.
yang berpengaruh. [13] Prof. Dr. Sugiono, Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. .
DAFTAR PUSTAKA [14] Dr.Harnovinsah, Ak, Metodologi Penelitian.
Jakarta Barat: Universitas Mercu Buana, 2017.
[1]“Badan Pusat Statistik.” [Daring]. Tersedia pada:
https://www.bps.go.id/. [Diakses: 15-Sep-2019].

Anda mungkin juga menyukai