Shitsurei artinya lingkungan fisik dimana pelayanan akan dilakukan. Furumai artinya
persiapan yang merupakan bagian dari pelayanan dan kesediaan tuan rumah untuk mengambil
tanggyng jawab dengan melihat kebutuhan tamu. Shikake artinya tamu yang telah
berpartisipasi dan menikmati layanan yang telah disediakan. Elemen ini terinspirasi dari
struktur upacara minum the di Jepang. Omotenashi memiliki arti yang mirip dengan
“pelayanan”. Omotenashi merupakan kebudayaan Jepang yang diciptakan sejak lama. Menurut
omotenashi, seseorang harus menaruh segenap hatinya untuk memberikan dan menciptakan
pelayanan yang baik dan unik. Ichigo Ichie adalah kata bahasa jepang yang merupakan jiwa
dari omotenashi. Mengatakan “Ichigo Ichie” berarti “Saya bersyukur atas kesempatan bertemu
dengan anda, dank arena kesempatan ini saya harus melakukan yang terbaik karena kami
mungkin tidak akan pernah bertemu lagi”.
2. Pentingnya Kata
Kata menjelaskan bagaimana dan apa yang membuat pelayanan yang hampir
sempurna, pelayanan terhadap tamu perlu disampaikan dengan cara yang dapat
melebihi harapan tamu. Ini membuktikan bahwa orang Jepang memiliki pengetahuan
khusus dalam melakukan sesuatu. Dengan kata lain, orang Jepang memiliki aturan yang
perlu diikuti yang disebut “kata” atau “shikata”. Untuk membangun harmoni dan
memepertahankannya, Jepang menciptakan pola atau aturan untuk melakukan sesuatu
dengan cara yang benar dan dengan demikian diciptakanlah “kata” atau “shikata”. De
Mente mengatakan bahwa “Kata adalah sebuah konsep yang memiliki lebih dari
sekedar proses dalam melakukan sesuatu, itu adalah kerjasama dari hukumfisik dan
spiritual dari seluruh dunia, itu mengacu pada aturan bagaimana hal-hal yang
seharusnya dilakukan”.