Anda di halaman 1dari 6

Nama : Canra Andi Saputra

NIM : 03041381621064
MODUL PRAKTIKUM
RANGKAIAN LISTRIK 2019

PERCOBAAN I

1. Tujuan

• Mengukur tegangan dan arus dari suatu rangkaian tertutup.


• Menganalisa rangkaian berdasarkan hukum Kirchhoff Arus dan Kirchhoff
Tegangan.

2. Daftar Alat

• Modul EEC470
• Multimeter
• Power Supply DC
• Kabel Penghubung (jumper)

3. Dasar Teori

Tegangan
Tegangan merupakan beda potensial di antara dua titik yang dihasilkan
oleh 1 joule perpindahan 1 coulomb dari satu titik ke titik lainnya (1 volt = 1
joule/coulomb). Tegangan didefinisikan sebagai energi per satuan muatan
listrik. Muatan 1 coulomb akan memerlukan atau melepaskan energi sebesar 1
joule dalam perjalanannya melalui tegangan 1 volt. Dalam pernyataan
matematis ditulis sebagai :

W
V =
Q
Joule
Volt =
Coulomb
Antara titik A dan B yang memiliki perbedaan tegangan dibedakan dengan
mengatakan bahwa titik yang memiliki potensial lebih tinggi mempunyi
polaritas positif (+) dibandingkan ti sedangkan titik berikutnya dikatakan

Laboratorium Dasar Elektronika & Rangkaian Listrik 9


Nama : Canra Andi Saputra
NIM : 03041381621064
MODUL PRAKTIKUM
RANGKAIAN LISTRIK 2019

mempunyai polaritas negatif (-). Sumber tegangan pada percobaan ini


ditunjukkan sebagai berikut:

Tanda positif (+) dan (-) menyatakan polaritas terminal-terminalnya.


Unit
Beda potensial adalah kerja yang diperlukan (dengan sumber dari luar)
untuk membawa satu satuan muatan positif dari suatu titik ke titik yang lain di
dalam medan listrik.

akhir
Beda potensial = - òawal
E . dL

Bila VAB menyatakan beda potensial antara titik A dan B merupakan kerja
yang diperlukan untuk membawa satu satuan muatan dari titik B ke A, maka
untuk menentukan VAB, B merupakan titik awal dan A merupakan titik akhir.
Jadi beda potensial antara titik A dan B adalah :

A
VAB = - ò E . dL
B

Jika VAB positif, kerja harus dilakukan untuk membawa satu satuan muatan
positif dari B ke A, maka A disebut berada pada potensial yang lebih tinggi dari
B. Bila potensial pada titik A adalah VA dan di titik B adalah VB, maka :

VAB = VA - VB

Misalkan, sebuah muatan Q1 kita letakkan pada suatu titik dalam sebuah
ruangan yang hanya berisikan muatan Q1. Maka, pada setiap muatan

Laboratorium Dasar Elektronika & Rangkaian Listrik 10


Nama : Canra Andi Saputra
NIM : 03041381621064
MODUL PRAKTIKUM
RANGKAIAN LISTRIK 2019

selanjutnya, sesuai dengan Hukum Coulomb, akan selalu ada gaya bekerja
dimanapun muatan ini kita letakkan dalam ruangan ini.
Jadi pada setiap titik dalam ruang, ada gaya yang bekerja pada suatu
muatan listrik. Oleh karena itu dalam ruangan tadi dapat disebut terdapat medan
listrik, dan medan ini dicirikan oleh adanya gaya yang bekerja pada setiap
muatan listrik yang diletakkan di dalamnya. Dan sebagai ukuran untuk medan,
digunakan besaran kuat medan yang didefinisikan sebagai :
F
EA =
Q
Jadi kuat medan adalah gaya persatuan muatan positif. Dan karena Q
merupakan besaran skalar, arah E akan sama dengan arah F.
Setelah mengetahui sedikit penjelasan diatas akan lebih baik jika kita lebih
memahami parameter-parameter dalam kelistrikan seperti arus, tegangan, daya
dan hambatan berikut. Parameter-parameter tersebut antara lain untuk
membantu kita dalam memahami konsep-konsep dalam hukum-hukum yang
akan kita bahas berikutnya.

Arus
Dalam suatu bahan, jika ada pengaruh dari luar sehingga menyebabkan
elektron-elektron bergerak ke satu arah, maka dikatakan terjadi arus listrik yang
arahnya berlawanan dengan arah gerakan elektron-elektron tadi. Arus listrik
didefinisikan sebagai kecepatan aliran muatan listrik. Arus sebesar 1 ampere
adalah aliran muatan listrik sebanyak 1 coulomb/detik.[Prinsip Dasar Elektroteknik, hal. 5].
Dalam pernyataan matematis ditulis sebagai :
Q
I =
t
Coulomb
Ampere =
sec ond
Unit satuan dari arus adalah ampere yang direpresentasikan dari rata-rata
aliran elektron. Untuk menghasilkan arus 1 ampere dibutuhkan 628 x 1016
elektron yang mengalir melewati satu titik dari suatu rangkaian

Laboratorium Dasar Elektronika & Rangkaian Listrik 11


Nama : Canra Andi Saputra
NIM : 03041381621064
MODUL PRAKTIKUM
RANGKAIAN LISTRIK 2019

Hambatan
Jika luas penampang A yang diperhatikan cukup kecil dan tegak lurus ke arah J
(misalnya panjang konduktor besar sekali dibanding dengan luas
penampangnya), maka J dapat dianggap sama pada seluruh bagian penampang.
Sehingga ;
I = J.A = J . A
Maka untuk beda potensial berlaku :

DV = ò E . dl
Dan jika integrasi diambil sepanjang suatu garis gaya :
J
DV = ò E . dl = ò s . dl
1
=I ò s . A dl
Karena untuk arus yang konstan, I sama pada seluruh penampang. Jadi dapat
dituliskan :
b
1
Vba = -Vab = I ò s . A dl
a

Terlihat bahwa faktor yang berupa integrasi hanya tergantung dari


konduktornya dan merupakan sifat khusus konduktornya, dan biasa disebut
sebagai tahanan (R) atau resistansinya. Jadi dapat dituliskan :

V = I .R (Hukum Ohm)

Jadi, beda potensial antara dua titik dalam konduktor yang dialiri arus adalah
sebanding dengan besarnya arus dikalikan dengan tahanan konduktornya.
Dan :
V
R =
I
Volt
[R]= = ohm (W)
Ampere

Laboratorium Dasar Elektronika & Rangkaian Listrik 12


Nama : Canra Andi Saputra
NIM : 03041381621064
MODUL PRAKTIKUM
RANGKAIAN LISTRIK 2019

Atau :
V
I = = G .V
R
Dimana;
1
G= = konduktansi
R
1
[G ] = = mho
ohm

Semua jenis alat atau piranti yang memiliki sifat ini disebut resistor.
Resistansi sebanding dengan panjang kawat logam (l) dan berbanding terbalik
dengan luas penampang melintang A, dengan kata lain:
rl
R=
A
Dimana ρ dikenal sebagai resistivitas dari logam itu.

Daya
Daya adalah besarnya energi tiap satuan waktu. [Pintar Fisika, hal. 98]. Atau dapat
dinyatakan melalui persamaan sebagai berikut:
W
P =
t
Joule
Watt =
sec ond
Satuan lain dari daya adalah HP (Horse Power), dimana 1 HP = 746 Watt.
V
P = I . t. = V.I
t
Watt = Volt . Ampere

4. PERCOBAAN

Laboratorium Dasar Elektronika & Rangkaian Listrik 13


Nama : Canra Andi Saputra
NIM : 03041381621064
MODUL PRAKTIKUM
RANGKAIAN LISTRIK 2019

Buatlah rangkaian berikut ini pada modul EEC470

Feedback Electricity and Electronics Constructor EEC470

Free bus modules


Ic modules
1

3 +5V

0V

Supply
Inputs
Spare +20V +15V -15V +5V 0V

Catatlah hasil pengukuran dengan mengunakan multimeter dan isilah tabel


berikut ini:

Resistor ( W ) Tegangan (volt) Arus (mA)

Laboratorium Dasar Elektronika & Rangkaian Listrik 14

Anda mungkin juga menyukai