Anda di halaman 1dari 4

Nama : Muhamad Fadlan Rasyid

Kelas : Islam 23
Fakultas : Teknik
Mata Kuliah : Agama Islam

G 28nMuamalah dan Implementasinya di Kehidupan


A. Pendahuluan
Menurut Muhammad Yusuf Musa yang dikutip Abdul Madjid, “Muamalah
adalah peraturan-peraturan Allah yang harus diikuti dan ditaati dalam hidup
bermasyarakat untuk menjaga kepentingan manusia”.1 “Muamalah adalah segala
peraturan yang diciptakan Allah untuk mengatur hubungan manusia dengan manusia
dalam hidup dan kehidupan”.2 Jadi, muamalah adalah aturan-aturan Allah untuk
mengatur kehidupan manusia yang berkaitan dengan urusan duniawi dalam interaksi
sosial sehari-hari.
Konsep muamalah dapat diimplementasikan dalam berbagai bidang, seperti
sosial, ekonomi, dan politik. Apa sajakah bentuk implementasi muamalah dalam
berbagai bidang tersebut?

B. Isi
1. Implementasi Muamalah dalam Kehidupan Sosial
Salah satu fungsi hukum Islam adalah sarana untuk mengatur sebaik mungkin
proses interaksi sosial sehingga terwujudlah masyarakat yang harmonis, aman, dan
sejahtera.3 Al-Qur’an secara rinci menyampaikan beberapa hal mengenai aturan
kehidupan sosial, seperti bagaimana aturan hubungan antara laki-laki dan
perempuan, larangan mengejek dan memperolok orang lain, dan perintah untuk
tidak sombong.
Berdasarkan hasil temuan, terdapat beberapa hal yang harus dilakukan oleh
seorang muslim terhadap muslim yang lain di antaranya adalah mengadakan
perdamaian, menciptakan persaudaraan, tidak menghina sesama muslim, menjauhi
prasangka buruk, dan terakhir berkasih sayang terhadap sesama muslim. Adapun
etika pergaulan muslim dengan non-muslim berhubungan dengan etika seorang
muslim terhadap nonmuslim dalam menjalani kehidupan sosial. Etika pergaulan
muslim dengan nonmuslim, yaitu saling berkerja sama, berbuat baik dan adil
terhadap non-muslim, tidak menjadikan teman orang yang memerangi karena
agama, dan tidak berbuat aniaya kepada non-muslim.4
Aturan tentang pergaulan antar lawan jenis terdapat dalam firman Allah dalam
QS. 17 (Al-Isra’) ayat 32, yaitu
‫الزنَا ت َ ْق َربُوا َو َل‬
ِّ ۖ ُ‫احشَة َكانَ إِّنَّه‬
ِّ َ‫سا َء ف‬
َ ‫سبِّيل َو‬
َ
Artinya: “Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu
perbuatan yang keji, dan suatu jalan yang buruk” (QS. 17:32)
Aturan tentang pergaulan sejenis dijelaskan oleh Nabi Muhammad saw, “Tidak
dibolehkan laki-laki melihat aurat (kemaluan) laki-laki lain, begitu juga perempuan
tidak boleh melihat kemaluan perempuan lain. Dan tidak boleh laki-laki berkemul
dengan laki-laki lain dalam satu kain, begitu juga seorang perempuan tidak boleh
berkemul dengan sesama perempuan dalam satu kain.” (HR. Muslim)

1
Lihat Abdul Madjid, Pokok-Pokok Fiqh Muamalah dan Hukum Kebendaan dalam Islam.
(Bandung: IAN Sunan Gunung Jati, 1986), 1.
2
Ibid.
3
Mujilan, Buku Ajar Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian Agama Islam. (Depok:
Midada Rahma Press, 2018), 150.
4
Agus Pranoto, “Etika Pergaulan dalam Al-Qur’an,” Tarbawy (2016), III, 117.
Nama : Muhamad Fadlan Rasyid
Kelas : Islam 23
Fakultas : Teknik
Mata Kuliah : Agama Islam

2. Impementasi Muamalah dalam Kehidupan Politik


Penyelenggaraan pemerintahan dalam ajaran Islam harus mendasarkan pada
prinsip-prinsip politik dan perundang-undangan pada kitab Al-Qur’an dan Sunnah.
Karena itu, setiap bentuk peraturan perundang-undangan yang diterapkan oleh
pemerintah mengikat setiap muslim untuk mentaatinya.5
Menurut KBBI, politik adalah segala urusan dan tindakan (kebijakan, siasat,
dan sebagainya) mengenai pemerintahan negara atau terhadap negara lain. Dalam
perspektif Islam, istilah politik disamakan dengan kata al-Siasah. Kata siasah
berasal dari kata “sasa”. Kata ini dalam kamus Al-Munjid dan Lisan al-Arab berarti
mengatur, mengurus dan memerintah.6 Dengan demikian, politik Islam adalah
sesuatu yang mengatur dan mengurus pemerintahan negara dan masyarakat
berdasarkan ajaran Islam. Pengaturan masyarakat tidak hanya khusus untuk umat
Islam saja melainkan semua yang berada di bawah kekuasaan wilayah Islam.
Hukum politik Islam memiliki ciri-ciri, yaitu berorientasi kemaslahat individu
dan umat, berlandaskan ideologi agama, memiliki aspek tanggungjawab akhirat,
adanya seni dan kreasi penguasa dalam pengaturan pemerintahan maupun
perundang-undangan meski tidak diatur secara eksplisit dalam Alquran dan Hadis,
Siyasah yang diinginkan adalah yang bersumber dari syariat agama dan bukan
politik atas dasar kepentingan, kezaliman maupun kecurangan.7
Terdapat beberapa landasan politik yang digunakan pada masa Rasulullah saw.
Pertama, Perjanjian Aqabah. Terdapat dua bai’at pada perjanjian Aqabah, yaitu
bai’at pertama adalah suku Khajraz masuk Islam dan mengucapkan janji setia
kepada Rasulullah untuk tidak menyekutukan Allah, tidak mencuri, tidak berzina,
tidak berdusta, serta tidak menghianati Nabi dan bai’at kedua adalah janji setia
beberapa penduduk Yatsrib kepada Rasulullah. Kedua, Piagam Madinah yang
mengatur hubungan antar komunitas yang ada di Madinah.8
Terdapat beberapa prinsip-prinsip politik Islam yang dikemukakan Muhammad
S.El.WA dalam bukunya “On The Political System of Islamic State”. Pertama,
prinsip musyawarah. Penentuan kebijaksanaan pemerintah dalam sistem
pemerintahan Islam haruslah berdasarkan atas kesepakatan musyawarah. Hal ini
sesuai dengan ketentuan QS.3 (Ali Imran):159. Kedua, prinsip keadilan. Adil
menjadi prinsip politik Islam agar para penguasa melaksanakan pemerintahannya
dan bagi warganya harus pula adil dalam memenuhi kewajiban dan memperoleh
haknya. Hal ini sesuai dengan firman Allah QS.16 (An Nahl):90. Ketiga, prinsip
kebebasan. Kebebasan bermakna kebabasan berpikir menentukan yang baik dan
yang buruk agar menghasilkan perbuatan yang baik pula. Hal ini sesuai dengan
firman Allah QS.20 (Toha): 123. Keempat, prinsip persamaan yang artinya setiap
individu dalam masyarakat mempunyai hak yang sama. Terakhir, prinsip
pertanggungjawaban dari pemimpin pemerintah tentang kebijakan yang

5
Mujilan, Buku Ajar Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian Agama Islam. (Depok:
Midada Rahma Press, 2018), 153.
6
Ishomuddin, “Pemahaman Politik Islam Studi Tentang Wawasan Pengurus dan Simpatisan
Partai Politik Berasas Islam di Malang Raya,” Jurnal Humanity (2013), VIII, 24.
7
Mutiara Fahmi, “Prinsip Dasar Hukum Politik Islam dalam Perspektif Al-Qur’an,” Petita
(2017), II, 50.
8
Mujilan, Buku Ajar Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian Agama Islam. (Depok:
Midada Rahma Press, 2018), 155 – 156.
Nama : Muhamad Fadlan Rasyid
Kelas : Islam 23
Fakultas : Teknik
Mata Kuliah : Agama Islam

diambilnya, yang berarti pemimpin berhak diturunkan dari jabatannya apabila


melanggar ketentuan pemerintahan.9

3. Implementasi Muamalah di Bidang Ekonomi


Muamalah dalam bidang ekonomi mengatur hukum Islam tentang usaha-usaha
memperoleh dan mengembangkan harta, hutang piutang, jual beli, jasa penitipan,
dsb. Ekonomi Islam memiliki nilai-nilai normatif yang bersifat mengikat. Dalam
mengimplementasikan muamalah di bidang ekonomi, nilai-nilai moral merupakan
syarat nilai yang harus dipenuhi.
Terdapat beberapa prinsip ekonomi syari’ah. 10 Pertama, prinsip tauhid yang
mengajarkan kepada manusia agar dalam hubungan kemanusiaan, sama esensialnya
dengan hubungan kepada Allah. Dengan demikian, proses kegiatan ekonomi
senantiasa dilandaskan pada sistem tauhid dalam wujud keadilan sosial yang
bersumber dari al Qur’an dan Sunnah.
Kedua, prinsip khilafah. Manusia adalah khalifah Tuhan di muka bumi dan
bertindak sebagai pemegang amanah dari Allah untuk menegakkan hukum-Nya.
Dalam proses ekonomi, nilai khalifah ini akan terimplementasi dalam terjalinnya
ukhuwah dan persamaan, terhindar dari perilaku yang mengandung unsur– unsur
kezaliman, dan tidak terjadinya praktek eksploitasi yang merugikan orang lain.
Ketiga, prinsip keadilan yang terimplementasikan dalam perilaku yang tidak
hanya didasarkan kepada ayat/dalil Qur’an dan Sunnah, tetapi juga didasarkan
kepada prinsip keseimbangan dan keadilan.
Terdapat 4 jenis karakteristik Islam.11 Pertama, spirit ketuhanan (Robbaniyah).
Sistem-sistem ekonomi konvensional bertujuan memberi kepuasan pada diri tanpa
bertujuan selain dari itu berbeda dengan konsep ketuhanan dalam ekonomi Islam.
Maka sebagaimana Islam selalu menanamkan akhlaq dan adab dalam segala aspek
kehidupan diterapkan pula dalam hal interaksi perkonomian agar dapat
menciptakan masyarakat yang tentram serta seimbang perekonomiannya.
Kedua, keseluruhan (syumuliah). Sistem ekonomi Islam tidak lain merupakan
sebuah cakupan dari ketetapanketetapan yang berlaku dalam Islam. Dengan
masuknya ekonomi sebagai salah satu aspek kehidupan dalam Islam, maka tidak
mungkin ada produsen yang memproduksi barang di dasarkan atas kemauannya
saja.
Ketiga, keseimbangan (tawâzun). Islam dan berbagai aspek hidupnya selalu
berdasarkan keseimbangan antara dua sisinya. Sebagaimana keseimbangan antara
dunia dan akhirat dan juga keseimbangan antara iman dan perekonomian serta
keseimbangan antara boros dan kikir. Islam memiliki batasan-batasannya sendiri
antara kepentingan negara dan individual dalam ekonomi sehingga dapat
menyeimbangkan antara keduanya. Hal itu bisa disaksikan lagi dengan adanya
kewajiban zakat yang dikeluarkan oleh individual untuk selanjutnya dikelola oleh
negara.

9
Mujilan, Buku Ajar Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian Agama Islam. (Depok:
Midada Rahma Press, 2018), 158 – 160.
10
St. Salhea Madjid, “Prinsip-Prinsip (Asas-Asas) Muamalah,” Jurnal Hukum Ekonomi
Syariah (2018), II, 16.
11
Muhammad Asyraf Dawabah, Al Iqtishâd al Islâmy Madkholun wa Manhajun. (Kairo:
Darussalam, 2010), 52.
Nama : Muhamad Fadlan Rasyid
Kelas : Islam 23
Fakultas : Teknik
Mata Kuliah : Agama Islam

Keempat, keuniversalan (âlamiyyah). Konsep keuniversalan ini sudah ada sejak


diutusnya Rasul ke atas bumi, karena tidak lain diutusnya Rasul adalah sebagai
rahmat bagi seluruh alam. Keuniversalan ekonomi Islam semakin terasa jelas
setelah datangnya krisis global yang melanda AS dan belahan negara lain pada
tahun 2008.

C. Penutup
Muamalah merupakan aturan-aturan Allah untuk mengatur kehidupan manusia.
Muamalah mencakup berbagai macam bidang seperti sosial, ekonomi, dan politk. Kita
sebagai umat Islam harus mentaati muamalah yang ada dengan baik karena dengan
adanya muamalah dalam kehidupan sehari-hari, diharapkan kehidupan akan berjalan
dengan damai dan tentram.

DAFTAR PUSTAKA
Fahmi, Mutiara. “Prinsip Dasar Hukum Politik Islam dalam Perspektif Al-Qur’an.” Petita 2
(2017): 50.
Ishomuddin. “Pemahaman Politik Islam Studi Tentang Wawasan Pengurus dan Simpatisan
Partai Politik Berasas Islam di Malang Raya.” Jurnal Humanity 8 (2013): 24.

Madjid, Abdul. Pokok-Pokok Fiqh Muamalah dan Hukum Kebendaan dalam Islam.
Bandung: IAN Sunan Gunung Jati, 1986.
Madjid, Salhea. “Prinsip-Prinsip (Asas-Asas) Muamalah.” Jurnal Hukum Ekonomi Syariah 2
(2018): 16.
Muhammad Asyraf Dawabah, Al Iqtishâd al Islâmy Madkholun wa Manhajun. Kairo:
Darussalam, 2010.
Mujilan. Buku Ajar Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian Agama Islam. Depok: Midada
Rahma Press, 2018.
Pranoto, Agus. “Etika Pergaulan dalam Al-Qur’an.” Tarbawy 3 (2016): 117.

Anda mungkin juga menyukai