Anda di halaman 1dari 2

Implementasi Muamalah di Bidang Hukum

Qonitah Mutia Ramadhani

Sumber: Rohidin. 2016. Pengantar Hukum Islam, Dari Semenanjung Arabia hingga

Indonesia. Yogyakarta: Lintang Rasi Aksara Books

Hukum berasal dari bahasa arab ‘hukm’ yang berarti norma atau kaidah ukuran,

tolak ukur, patokan, pedoman yang dipergunakan untuk menilai tingkah atau perbuatan

manusia dan benda. Hukum Islam adalah hukum yang bersumber dari dan menjadi

bagian agama Islam. Sumber hukum Islam yakni Al-Quran, Hadits dan Ijtihad.

Hukum Islam dibagi menjadi dua yaitu hukum perdata dan hukum pidana.

Hukum perdata Islam dibagi menjadi: (1) munakhat yang mengatur perkawinan,

perceraian, serta akibatnya; (2) wirasah mengatur pewaris, ahli waris, harta

peninggalan, serta pembagian warisan (hukum fara’id); (3) muamalat yang mengatur

masalah kebendaan dan hak-hak atas benda, tata hubungan manusia dalam jual-beli,

sewa-menyewa, pinjam-meminjam, perserikatan dan sebagainya.

Hukum pidana Islam dibagi menjadi: (1) jinayat yang memuat aturan mengenai

perbuatan yang diancam dengan hukuman jarimah hudud dan hukuman jarimah ta’zir;

(2) ah-ahkam as-sulthaniyah yang berhubungan dengan struktur pemerintahan; (3)

siyar yang mengatur perang dan damai serta tata hubungan pemeluk agama dan negara

lain; (4) mukhasamat yang mengatur peradilan, kehakiman dan hukum acara.

1
Ciri-ciri hukum Islam yaitu: (1) bersumber dari agama Islam; (2) mempunyai

hubungan erat dengan iman (akidah) dan kesusilaan (akhlak) Islam; (3) mempunyai

dua istilah kunci yakni syariat (wahyu Allah Swt. dan sunnah Nabi Muhammad saw.)

dan fiqih (pemahaman mengenai syariat); (4) terdiri dari dua bidang utama, yaitu

ibadah dan muamalah; (5) strukturnya berlapis; (6) mendahulukan kewajiban dari hak

dan amal dari pahala; (7) dapat dibagi menjadi hukum takfili atau hukum al-ahkam al-

khamsah yang terdiri dari jaiz atau mubah atau ibahah, sunnat, makruh, wajib, dan

haram dan hukum wadh’i yang mengandung sebab, syarat dan halangan terwujudnya

hubungan hukum; (8) bersifat universal; (9) menghormati martabat manusia dan

memelihara kemuliaan manusia; (10) pelaksaannya digerakkan oleh akidah (iman) dan

akidah umat Islam.

Tujuan hukum Islam adalah (1) memelihara agama Islam (Hifdz ad-Dîn); (2)

memelihara hak manusia untuk mempertahakankan hidupnya (Hifdz an-Nafs); (3)

memelihara akal manusia (Hifdz al-aql); (4) memelihara keturunan dan kelanjutan

umat manusia (Hifdz an-Nasl); (5) memelihara harta yang merupakan pemberiaan

Allah Swt. kepada umat manusia (Hifdz al-Mâl).

Asas hukum Islam adalah suatu aturan dasar dan prinsip-prinsip hukum yang

abstrak dan pada umumnya melatarbelakangi peraturan konkret dan pelaksanaan

hukum Islam. Terdapat lima asas hukum Islam, yaitu asas keadilan, asas kepastian

hukum, asas kemanfaatan, asas tauhid (mengesakan Allah Swt.), asas kemerdekaan,

dan asas berangsur-angsur dalam penetapan hukum.

Anda mungkin juga menyukai