Anda di halaman 1dari 58

BAB I

PENDAHULUAN

Peningkatan kasus dan kejadian gagal ginjal kronik yang berakhir dengan

keharusan untuk melakukan tindakan hemodialisa sebagai salah satu alternatif untuk

mempertahankan fungsi ginjal tidak dapat dipungkiri. Demikian juga penngkatan

kesadaran akan kesehatan sebagai pilihan kebutuhan individu untuk kelngsungan hidup,

bersamaan dengan itu adanya lembaga penjamin kesehatan yang terus bermutu

memudahkan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan akan kesehatan menjadi dasar

terjadinya peningkatan kebutuhan akan fasilitas kesehatan yang sebelumnya tidak ada.

Data terakhir bulan Juli 2016, menunjukkan terjadinya peningkatan angka kejadian

pasien dengan gangguan ginjal kronik di RSUD Sungai Dareh dari tahun ke tahun yang

berakhir dengan gagal ginjal kronik stadium V yang secara kontiniu melakukan cuci darah

di beberapa pelayanan hemodialisa terutama di RSUD sawahlunto dan kota Padang.

Letak geografis yang cukup jauh dengan RSUD Sawahlunto dan dengan reguler

hemodialisa dua kali seminggu tidak menyurutkan semangat masyarat kami untuk

mendapatkan pelayanan hemodialisa tersebut. Atas dasar itulah Pemerintahan Kabupaten

Dharmasraya berkeinginan kuat untuk mendekatkan pelayanan hemodialisa ini di

Dharmasraya dengan membentuk Unit Pelayanan Hemodialisa di RSUD Sungai Dareh.

1
BAB II

PROFIL RSUD SUNGAI DAREH

KABUPATEN DHARMASRAYA

A. RSUD Sungai Dareh

Kabupaten Dharmasraya adalah pemekaran dari Kabupaten Sawahlunto/Sijunjung

berdasarkan Undang-Undang No. 38 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten

Dharmasraya, Solok Selatan dan Kabupaten Pasaman Barat Propinsi Sumatera Barat.

Secara bertahap Pemerintah Kabupaten Dharmasraya sudah mulai menetapkan Rencana

Strategi Pembangunan Daerah Kabupaten Dharmasraya, termasuk pembangunan bidang

kesehatan.

Kabupaten Dharmasraya memiliki Rumah Sakit Umum Daerah yang sebelumnya

merupakan milik Kabupaten Sawahlunto/Sijunjung. Seiring dengan pemekaran daerah

dan terbentuknya wilayah Pemerintahan Kabupaten Dharmasraya, maka RSUD Sungai

Dareh telah dijadikan salah satu asset milik Kabupaten Dharmasraya karena berada dalam

wilayah Kabupaten Dharmasraya.

RSUD Sungai Dareh berdiri tahun 1986 dengan Klasifkasi Kelas D yang ditetapkan

izin operasional dengan Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor :

1183/MENKES/SK/II/1986. Seiring dengan peningkatan jumlah kunjungan, maka pada

tahun 1997 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sungai Dareh, ditingkatkan menjad tipe

C berdasarkan surat keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor : 1233/MENKES/SK/X/1997

tanggal 28 Oktober 1997.

2
Pada tahun 2005, seiring dengan Pemekaran wilayah Kab. Sawahlunto/ Sijunjung

dengan terbentuknya Pemerintah Kabupaten Dharmasraya, maka RSUD Sungai Dareh

merupakan RSUD Pemerintah Kabupaten Dharmasraya dan pada tahun 2008 RSUD

Sungai Dareh telah menjadi salah satu lembaga teknis daerah yang ada di Kabupaten

Dharmasraya dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan di bidang kesehatan dengan

diterbitkannya Peraturan Daerah Kabupaten Dharmasraya Nomor 7 Tahun 2008 tanggal

19 Mei 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah

Kabupaten Dharmasaraya.

RSUD Sungai Dareh terletak di Jalan Lintas Sumatera Km. 2 Pulau Punjung di

Kabupaten Dharmasraya yang dikelilingi perusahaan besar swasta nasional dan juga

merupakan sarana pelayanan kesehatan rujukan dari Puskesmas/Pustu/Polindes/Praktek

swasta yang ada di Kabupaten Dharmasraya serta kabupaten tetangga. Penduduk

Kabupaten Dharmasraya data tahun 2013 berjumlah 210.689 jiwa (BPS), dari segi

geografis RSUD Sungai Dareh berada di jalan lintas sumatera yang setiap jam ramai dilalui

oleh kendaraan baik kendaraan antar kabupaten maupun antar propinsi. RSUD Sungai

Dareh juga dekat dengan Propinsi Riau dan Jambi, sedangkan dalam Propinsi sendiri

berbatasan dengan Kabupaten Sijunjung dan Kabupaten Solok Selatan.

B. Kegiatan Pelayanan RSUD Sungai Dareh

Tipe C yang masih disandang oleh RSUD Sungai Dareh saat ini telah memiliki SDM

yang cukup memadai yang terdiri atas 3 orang dokter Spesialis Penyakit Dalam, 2 Orang

dokter Spesialis Bedah,1 orang dokter spesialis kebidanan, 1 oranng dokter spesialis

Mata, 1 orang dokter spesiali Paru dan 1 orang dokter spesialis patologi klinik serta

3
beberapa orang yang sedang menjalani pendidikan spesialistik di beberapa institusi

universitas.

Jumlah rawatan di RSUD Sungai Dareh sebanyak 144 tempat tidur yang terdiri atas

15 tempat tidur di bagian penyakit dalam, 15 tempat tidur di bagian Anak, 15 tempat tidur

di bagian Kebidanan, 15 tempat tidur di bagian Bedah dan 15 tempat tidur di bagian

Perinatologi.

Terdapat 13 puskesmas sebagai ujung tobak pelayanan kesehatan di kabupaten

Dharmasraya yang merupakan asal rujukan utama pasien-pasien di RSUD Sungai Dareh

ditambah dengan masyarakat lain di sekitar daerah perbatasan kabupaten Dharmasraya

yaitu kuantan singingi, sijunjung, solok selatan dan bungo-tebo.

4
BAB III

UNIT PELAYANAN HEMODIALISA

RSUD SUNGAI DAREH

A. Gagal Ginjal Kronik di RSUD Sungai Dareh

Hemodialisis merupakan terapi pengganti ginjal pada pasien gagal ginjal tahap

akhir (End State Renal Disease–ERDS) yang bertujuan menurunkan kadar toksin yang

menyebabkan sindroma uremik. Hemodialisis adalah salah satu prosedur yang paling

umum dilakukan pada pasien dengan Renal Repalacmen Terapi (RRT). Di USA pada

tahun 2011, sebanyak 909.000 pasien gagal ginjal menjalani dialisis (29 per 10.000

penduduk). Jumlah ini terus mengalami peningkatan sebesar 68% dari tahun 1997. 1

Di Indonesia, penyakit ginjal baik gagal ginjal akut maupun kronik merupakan suatu new

emerging disease. Jumlah pasien gagal ginjal yang memerlukan dialisis tampak meningkat

dari tahun ketahun. Menurut data dari Indonesia Renal Registry (IRR) tahun 2011

menemukan 1017 pasien gagal ginjal akut (Acute Renal Failur=ARF), 13619 pasien

dengan gagal ginjal terminal (End State Renal Disease=ESRD) dan sebanyak 717 pasien

dengan gagal ginjal akut pada gagal ginjal kronik (acute on chronic) yang menjalani

dialisis. Begitu pula dengan usia penderita yang membutuhkan dialisis semakin banyak

pada usia yang lebih muda dan produktif meskipun masih didominasi usia diatas 35 tahun,

namun yang terbanyak saat ini diusia 45-54 tahun (27%).2

Insidensi dan prevalensi penyakit ginjal kronik (PGK) global meningkat secara

bertahap dan termasuk salah satu masalah kesehatan yang sangat besar di dunia. Data

internasional dari USRDS 2006 annual data report menunjukkan kecenderungan

5
peningkatan PGK dari berbagai negara di dunia berkaitan dengan meningkatnya angka

kejadian penyakit metabolik dan degeneratif terutama disebabkan oleh diabetes mellitus. 1

Di Indonesia, sekitar 12,5 persen populasi menderita PGK, dan prevalensi PGK

meningkat dari tahun ketahun dan sampai saat ini merupakan salah satu masalah

kesehatan masyarakat yang cukup besar. Diperkirakan jumlah penderita PGK tahap akhir

(PGTA) di Indonesia meningkat sekitar 5-10% setiap tahunnya dengan tingkat morbiditas

dan mortalitas yang tinggi sekitar 22%. Terapi pengganti ginjal (TPG) yang

berkesinambungan merupakan tindakan perawatan yang diperlukan untuk penderita

PGTA.2.3.4

Frekuensi gagal ginjal kronik di RSUD Sungai Dareh dari tahun ketahun makin

meningkat, sampai saat ini jumlah pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa

sebanyak 13 orang dan saat ini sedang menjalani hemodialisa di RSUD Sawah lunto dan

1 orang CAPD.

Etiologi gagal ginjal masih sangat beragam namun di Indonesia memiliki keunikan

sendiri yaitu dengan etiologi utama adalah hipertensi diikuti dengan diabetes mellitus. Hal

ini berbeda dengan negara lain yang menempatkan diabetes mellitus sebagai penyebab

utama gagal ginjal dengan dialisis.3,4

Sampai saat ini dikenal 3 jenis TPG yaitu hemodialisis (HD), continuous ambulatory

peritoneal dialysis (CAPD) dan transplantasi ginjal. Jumlah pasien PGTA yang diterapi

dengan dialisis dan transplantasi diprediksi terus meningkat. Dialisis dan transplantasi ini

dapat memperpanjang hidup ratusan dari ribuan pasien dengan PGTA. Data dari

Indonesian Renal Registry (IRR) menunjukan kenaikan signifikan jumlah pasien

6
hemodialisis sejak tahun 2007 sebesar 4.977 pasien menjadi 15.128 pasien pada tahun

2013.2.4.5

Dari aspek penggunaan modalitas TPG, laporan IRR terakhir menunjukkan

hemodialisis merupakan terapi pengganti ginjal terbanyak (78%) dibandingkan dengan

modalitas terapi lainnya.

B. Unit Hemodialisa RSUD Sungai Dareh

Unit Pelayanan Hemodialisa RSUD Sungai Dareh dibentuk berdasarkan surat

keputusan direktur nomor 800/189/Kpts-Dir/RSUD-2016 tanggal 1 Oktober 2016 tentang

pembentukan organisasi dan tata cara kerja Unit Hemodialisa di lingkungan Rumah Sakit

Umum Daerah Sungai Dareh Kabupaten Dharmasraya. Unit ini dipimpin oleh seorang

dokter Spesialis Penyakit Dalam yang sudah mendapatkan pelatihan hemodilisa. Dalam

operasionalnya pimpinan unit dibantu oleh seorang dokter pelaksana, kepala ruangan dan

beberapa perawat mahir yang merupakan suatu tim yang telah mendapatkan sertifikat

pelatihan hemodialisa serta tenaga pendamping seperti teknisi alat, ahli gizi, laborat dan

farmasi.

Fasilitas gedung untuk pelayanan hemodialisa telah tersedia dan disesuaikan

dengan syarat ruangan minimal serta beberapa kebutuhan pelayanan antaya lain : ruang

hemodialisa, ruang pemeriksaan/ruang tindakan/ruang konsultasi, ruang petugas/ruang

administrasi/ruang penyimpanan obat, ruang penunjang medik (tempat penyimpanan

Dialyzer reuse, sterilisator dan tempat alat medis lainya), Nurse Station, Ruang Reverse

Osmosis (Water Treatement), Kamar mandi Pasien, Kamar mandi petugas dan Gudang.

7
Gedung ini berada di antara gedung PMI dan gedung rawat inap bersama kelas III serta

berdekatan dengan gedung ICU.

Fasilitas peralatan terdiri dari 4 unit mesin hemodialisa merk Nipro Surdial 55 plus

dan 1 unit mesin Water treatement Reverse Osmosis Axeon R1-2140, dilengkapi dengan

4 set tempat tidur, 3 unit AC 2 inc, 2 Unit TV 32 inc dan 1 unit Reuse automatic merk

Renatron PA serta dilengkapi dengan peralatan medis dan non medis lainnya sesuai

dengan keputusan direktur jenderal bina pelayanan medik departemen kesehatan RI

tanggal 26 Oktober 2007 tentang pedoman pelayanan hemodialisa di sarana pelayan

kesehatan.

Unit pelayanan hemodialisa ini akan melayani pasien rawat jalan maupun rawat

inap dan akan direncanakan operasional dua shift pagi dan sore sesuai dengan kebutuhan

pelayanan untuk pasien hemodialisa. Dalam operasional nya sehari-hari akan di dilakukan

oleh dokter pelaksana yang telah mendapatkan sertifikasi pelatihan hemodialisa. Sebagai

pengawas supervisor adalah seorang dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultas Ginjal

Hipertensi yang telah ditunjuk oleh PERNEFRI cabang Sumbar , Riau dan Kepri.

Demikianlah sekilas tentang unit pelayanan hemodialisa RSUD Sungai Dareh

Kabupaten Dharmasraya, semoga dengan dibukanya unit layanan ini akan bermanfaat

bagi masyarakat Dharmasraya dan sekitarnya serta meningkatkan jenis dan cakupan

pelayanan rumah sakit.

8
BAB IV

TUGAS DAN FUNGSI LAYANAN HEMODIALISA

Layanan Hemodialisa merupakan unsur penunjang dibawah Bidang Pelayanan

Rumah Sakit Umum Daerah Sungai Dareh Kabupaten Dharmasraya dan bertanggung

jawab kepada Direktur, sedangkan tugas pokok dari Layanan Hemodialisa adalah :

1. Memberikan layanan hemodialisa sesuai dengan ketersediaan sumber daya

ataupun prosedur palayanan/aturan yang berlaku dalam pemberian serta layanan

di layanan Hemodialisa Rumah Sakit.

2. Berkoordinasi dengan Bidang Pelayan dan jajarannya untuk bersama-sama

mewujudkan Visi Kementrian Kesehatan maupun Visi, Misi Kesehatan Kabupaten,

termasuk visi dan misi Rumah Sakit didalam perencanaan sumber daya dan

pemanfaatannya maupun mengevaluasikan semua kegiatan pelayanan yang ada

di Rumah Sakit khususnya dilayanan Hemodialisa.

3. Pengkontribusian selaku layanan dibawah Bidang Pelayanan di Rumah Sakit

Umum Daerah Sungai Dareh Kabupaten Dharmasraya dalam rangka perwujudan

pelayanan prima sehingga Visi, Misi Rumah Sakit Umum Daerah Sungai Dareh

Kabupaten Dharmasraya dengan prinsip transparansi, taat azas, semangat

profesionalisme yang menjunjung tinggi etika profesi serta moral kemanusiaan.

4. Untuk menyelenggarakan tugas tersebut maka layanan Hemodialisa Rumah Sakit

Umum Daerah Sungai Dareh mempunyai fungsi sebagai berikut :

9
1. Layanan Hemodialisa Rumah Sakit Umum Daerah Sungai Dareh memiliki

fungsi umum maupun fungsi sosial didalam menyediakan pelayanan

kesehatan masyarakat khususnya cuci darah sesuai aturan yang berlaku.

2. Layanan Hemodialisa Rumah Sakit Umum Daerah Sungai Dareh

merupakan sentral layanan khususnya cuci darah di Kabupaten

Dharmasraya atau diluar Kabupaten Dharmasraya.

10
BAB V

KELENGKAPAN UNIT HAEMODIALISA

RSUD SUNGAI DAREH

a. Sarana dan Prasarana

Untuk memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan oleh DEPKES, RSUD Sungai

Dareh telah berusaha melengkapi yaitu:

1. Ruang HD

2. Ruang Pemeriksaan/ Konsultasi

3. Ruang Dokter

4. Ruang Perawat

5. Ruang Reuse (Renatron)

6. Ruang Water Treatment ( pengolahan air)

7. Ruang Sterilisasi alat

8. Ruang Penyimpanan Alat

9. Ruang Tunggu

10. Ruang Party, Tempat Cuci

b. Peralatan

Peralatan utama yang telah tersedia merupakan kerjasama operasional (KSO)

antara RSUD Sungai Dareh dengan PT.Sinar Roda Utama (unit mesin Hemodialisa merk

11
Nipro Surdial 55 plus dan 1 unit mesin Water treatement Reverse Osmosis Axeon R1-

2140). Peralatan lain seperti :

1. Automatic Reuse Dialyzer merk Renatron PA

2. Tempat Tidur untuk tempat pasien yang sedang menjalani Hemodialisis

3. Peralatan Medik standar seperti Stetoskop, Tensimeter, timbangan badan,

thermometer.

4. Peralatan Reuse dengan merk Renatron

5. Nurse Call system

6. Peralatan Pengolahan air sehingga air untuk dialysis memenuhi standar AAMI

(Ascotiation for The Advancement of Medical Instrumentation)

7. Peralatan Sterilisasi Alat

8. Peralatan Rumah Tangga

 Lemari

 Meja makan pasien

 AC 2 PK 2 unit

 Televisi 32 inc 2 unit

 Lemari Es

 Dispenser

9. Alat tulis kantor

10. Peralatan pemadam kebakaran

c. Obat dan Alat Habis Pakai

1. Obat-obatan yang tersedia di Unit Hemodialisis

12
 Adrenalin ( Ampul)

 Dexametason ( Flacon)

 Dopamin ( Ampul)

 Kcl 1mEq/ml (Flacon)

 Heparin 5.000 IU (Flacon)

 Protamin Sulfat ( Ampul)

 Bicarbonate Natricus 8,4% (Flacon)

 Anti Histamin (Ampul)

 Clonidin (Ampul)

 Dextrose 40% (Flacon)

 Diazepam ( Ampul)

 Lidocain HCL 2% (Ampul)

 NaCL 0,9% (Kolf)

 Dextrose 5% dan 10% (kolf)

 Nifedipin (Tablet)

 Catopril (Tablet)

 Isosorbid Dinitrate (Tablet)

 Paracetamol (Tablet)

 H2O2 (Larutan)

 Iodin Povidone (Larutan)

 Antiseptik (Savlon, hibiscrub,dll) (Larutan)

 Alkohol 70% (Larutan)

13
2. Alat-alat habis pakai di unit Hemodialisis

 Hollow Fiber berbagai ukuran

 Blood Line

 AV Fistula

 Disposable Syringe

 Kassa Steril

 Blood Set

 Masker Disposible

 Sarung Tangan Steril

 Plester

 Oksigen Tabung

 Havox/Sunclin (untuk disinfektan mesin sesuai dengan petunjuk pabrik)

 Campuran Perasetik Acid dan H2O2.

14
BAB VI

INDIKATOR MUTU DI INSTALASI HEMODIALISA

RSUD SUNGAI DAREH

A. PENDAHULUAN

Tujuan pembangunan kesehatan adalah tercapainya kemampuan untuk hidup

sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat

yang optimal, sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum dari tujuan nasional. Untuk

itu perlu di tingkatkan upaya peningkatan mutu dan keselamatan pasien, guna

memperluas dan mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, akses yang

mudah, serta biaya yang terjangkau.

Disamping itu, dengan terus meningkatnya taraf pendidikan dan status sosial

ekonomi masyarakat mempengaruhi pula sistem nilai dan orientasi dalam masyarakat

dan masyarakat saat ini mulai cenderung menuntut pelayanan kesehatan yang lebih

baik, lebih ramah dan lebih bermutu, termasuk pelayanan dialisis. Dengan semakin

meningkatnya tuntutan masyarakat akan mutu pelayanan kesehatan khususnya

pelayanan dialisis, maka fungsi pelayanan dialisis secara bertahap perlu terus

ditingkatkan agar menjadi lebih efektif dan efesien serta memberi kepuasan kepada

pasien, keluarga dan masyarakat.

Agar upaya peningkatan mutu pelayanan dialisis dapat berjalan seperti yang

diharapkan, maka perlu adanya program peningkatan mutu pelayanan dialisis yang
15
komprehensif dan berkesinambungan yang disusun secara obyektif dan sistematik

guna memantau dan mengevaluasi kualitas pelayanan dialisis. Dimensi peningkatan

mutu yang antara lain adalah keprofesian, efisiensi, keamanan pasien, kepuasan

pasien, dan sosial budaya, merupakan suatu kerangka kerja yang sangat berguna

dalam membantu tim dialisis untuk menjelasakan , dan sejauh mana mereka dapat

memenuhi standar yang ditetapkan.

B. PENGERTIAN

Mutu adalah tingkat kesempurnaan suatu produk atau jasa.

Mutu adalah expertise atau keahlian dan keterikatan ( commitment ) yang selalu

dicurahkan pada pekerjaan.

Mutu adalah kegiatan tanpa salah dalam melakukan pekerjaan.

DEFINISI MUTU PELAYANAN

Adalah derajat kesempurnaan pelayanan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat /

konsumen akan pelayanan kesehatan yang sesuai dengan standart profesi dan

standart pelayanan, dengan menggunakan potensi sumber daya yang tersedia secara

wajar, efisien, dan efektif serta diberikan secara aman dan memuaskan sesuai norma,

etika, hukum, dan sosial budaya dengan memperhatikan keterbatasan dan kemampuan

masyarakat konsumen.

16
C. DIMENSI MUTU

1. Keprofesian : sumberdaya manusia yang berkompeten.

2. Efisiensi : pelayanan yang tepat guna dan terjangkau.

3. Keamanan pasien : upaya perlindungan terhadap keselamatan pasien.

4. Kepuasan pasien : yaitu yang berhubungan dengan kenyamanan.

5. Sosial budaya : sesuai dengan norma, etika, hukum dan aturan yang ada.

D. PENENTUAN PRIORITAS

Indikator prioritas ditetapakn dengan mempertimbangkan :

1. High Volume

2. High Cost

3. High Risk

4. High Problem / Prone ( berhubungan langsung dengan asuhan dan keselamatan

pasien )

E. PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH

Pendekatan pemecahan masalah merupakan suatu siklus (daur) yang

berkesinambungan.

Metode yang digunakan dengan menggunakan PDCA

17
P : Plan :

- Melakukan tujuan dan sasaran

- Menentukan metode untuk mencapai tujuan

D : Do

- Menyelenggarakan pendidikan dan latihan

- Melaksanakan pekerjaan

C : Check

- Memeriksa akibat pelaksanaan

- Dilakukan manager/atasan

A : Action

- Tindakan lanjut dalam mengambil tindakan yang tepat

F. KOMPONEN DI UNIT DIALISIS

1. PIC (Person In Charge) : Petugas pengumpul data

- Menyiapkan form yang digunakan untuk pengukuran indikator

- Melakukan pengumpulan data

- Melakukan analisa indikator mutu

2. VALIDATOR

- Melakukan pengecekan data yang dikumpulkan PIC

- Membuat laporan bulanan hasil verifikasi ke komite mutu

18
PROSEDUR PENCATATAN DAN PELAPORAN MUTU

G. INDIKATOR MUTU YANG DITENTUKAN OLEH KARS ( Komisi Akreditasi Rumah

Sakit)

1.Area Klinis (11)

- Assesment pasien

- Pelayanan laboratorium

- Pelayanan radiologi dan pencitraan diagnostik

- Prosedur bedah

- Penggunaan antibiotik dan obat lainnya

- Kesalahan medis dan KNC

- Anasthesi dan penggunaan sedasi

- Penggunaan darah dan produksi darah

Ketersediaan, isi dab pengguanaan catatan medik

- PPI, surveilans dan pelaporan

- Riset klinik

2. Area Management (9)

- Pengadaan rutin alat kesehatan dan obat untuk kebutuhan pasien

- Pelaporan yang diwajibkan undang undang

- Managemen resiko

- Managemen penggunaan sumber daya

- Harapan dan kepuasan pasien dan keluarga

19
- Demografi dan diagnosis klinik

Managemen keuangan

- Pencegahan dan pengendalian dari kejadian yang dapat menimbulkan

masalah bagi keselamatan pasien, keluarga pasien dan staf

3. IPSG (6) : Sasaran keselamatan pasien

- Identifikasi pasien dengan benar

- Meningkatkan komunikasi yang efektif

- Meningkatkan obat obatan yang harus diwaspadai

- Memastikan lokasi pembedahan yang benar, prosedur yang benar, pembedahan

pada pasien yang benar. (Site Marking)

- Mengurangi resiko infeksi akibat perawatan kesehatan

- Mengurangi resiko cidera pasien akibat terjatuh

4. Sentinel Event :

- Kematian yang tidak diduga

- Kehilangan fungsi yang tidak diduga

- Salah tempat, salah prosedur, salah pasien bedah

- Bayi yang diculik/tertukar

5. KTD :

- Reaksi tranfusi yang terjadi di RS

- Kejadian kesalahan obat

- Kesalahan medis (medical error)

- Infection outbreak
20
6. KNC :

- Terpapar tapi tidak mengalami cidera

H. INDIKATOR-INDIKATOR MUTU DI UNIT HEMODIALISIS

1 Berdasarkan PITNAS Manado Oktober 2015

- Insiden pasien jatuh ( pre, intra, post HD )

- Insiden tertukarnya dialiser re use pada tindakan HD

- Insiden terlepasnya jarum vena fistula intra dialisis

- Perawat pemberi pelayanan HD dengan bersertifikat mahir dialisis

- Kepuasan pelanggan

- Adequasi HD :

 Prosentase pasien HD 2X minggu dengan URR ≥ 80%

 Prosentase pasien HD 2X minggu dengan kt/V ≥ 1,8

- Status nutrisi, prosentase pasien HD dengan kadar Albumin serum ≥ 4 gr/dl

- Managemen akses vaskuler : prosentase pasien HD dengan AVF / Avgraft

- Mineral metabolisme/renal bone disease :

 Prosentase pasien HD dengan kadar Fosfat darah antara 3,5 –

5,5mg/dl

 Prosentase pasien HD dengan kadar kalsium darah antara8,4 –

9,5mg/dl

21
2 Indikator mutu di unit HD berdasarkan managemen resiko :

- Insiden reaksi transfusi

- Insiden clooting durante HD

- Insiden petugas HD tertusuk jarum

- Identifikasi mesin HD terpapar Virus Hbs Ag+

- Identifikasi pasien dengan benar

- Pengawasan obat high allert

- Respon time petugas teknisi dalam penanganan kerusakan mesin HD

- Kepatuhan perawat HD dalam penggunaan APD

- Kepatuhan perawat HD dalam pelaksanaan hand hygiene

- Kepatuhan pasien HD terhadap jadwal HD

I. KAMUS INDIKATOR MUTU UNIT HEMODIALISIS

1. Insiden jatuh ( Pre, Intra, Post )

JUDUL INSIDEN PASIEN JATUH


( Pre, Intra, Post )
Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan Tergambarnya pelayanan dialisis yg aman bagi pasien
Defenisi Pasien jatuh adalah suatu peristiwa dimana pasien HD mengalami
Operasional insiden jatuh di uni Dialisis baik pre, intra, dan post dialisis yang
mengakibatkan cedera
Frekuensi 1 bulan
Pengumpulan Data
Periode Analisis 3 bulan
Numerator Jumlah insiden jatuh
( Pre, Intra, Post )
Denumerator Jumlah tindakan HD
Sumber Data Rekam medis dan laporan keselamatan pasien
Target 0%
Penanggung Jawab K instalasi

22
2. Insiden terlepasnya jarum Vena Fistula Intra Dialisis ( Venous Needle Dislodgement )

JUDUL Insiden terlepasnya jarum Vena Fistula Intra Dialisis


( Venous Needle Dislodgement )
Dimensi Mutu Keselamatan pasien
Tujuan Tergambarnya pelayanan dialisis yang aman bagi pasien
Defenisi Insiden terlepasnya jarum Vena Fistula Intra Dialisis ( Venous Needle
Operasional Dislodgement ) adalah kejadian terlepasnya yang mengakibatkan
pendarahan ataub berkurangnya volume cairan pada tubuh pasien
Frekuensi Pulta 1 bulan
Periode Analisis 3 bulan
Numerator Jumlah insiden terlepasnya jarum Vena Fistula Intra Dialisis
Denumerator Jumlah tindakan HD
Formula N/D x 100% = .....%

Sumber Data Rekam Medis dan Laporan keselamatan kerja


Target 0%
Penanggung K instalasi
Jawab

3. Insiden tertukarnya dialiser pakai ulang pada tindakan HD ( incorrect dialyzer )

JUDUL Insiden tertukarnya dialiser pakai ulang pada tindakan HD ( incorrect


dialyzer )
Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan Tergambarnya proses identifikasi dialiser pakai ulang sebelum
dipakai oleh pasien Hemodialisis dan untuk memastikan identitas
dialiser sesuai dengan identitas pasien.
Defenisi Kejadian tertukarnya dialiser pakai ulang pada tindakan HD adalah
Operasional kejadian kesalahan identifikasi dialiser dimana pasien memakai
dialiser orang lain untuk tindakan HD
Frekuensi 1 bulan
Pengumpulan
Data
Periode Analisis 3 bulan
Numerator Jumlah insiden dialiser tertukar
Denumerator Jumlah tindakan HD yang menggunakan dialiser pakai ulang
Formula N/D x 100% = ....%
Sumber Data Rekam medis, laporan keselamatan pasien
Target 0%
Penanggung K instalasi
Jawab
23
4. Perawat pemberi layanan HD dengan sertifikat perawat mahir dialisis

JUDUL Perawat pemberi layanan HD dengan sertifikat Perawat


Mahir Dialisis
Dimensi mutu Kompetensi teknik
Tujuan Tersedianya Pelayanan Dialisis oleh tenaga yang kompeten
Definisi operasional Perawat mahir dialisis adl perawaty dengan sertifikat
pelatihan Dialisis
Frekuensi pulta 3 bulan
Periode analisis 6 bulan
Numerator Jumlah tenaga perawat dengan sertifikat mahir Dialisis yang
melakukan pelayanan Dialisis
Denumerator Jumlah seluruh perawat yang melakukan pelayanan Dialisi
Formula N / D X 100% =.....%
Sumber data SDM
Target 100 %
Penanggung jawab K instalasi

5. Kepuasan pelanggan

Judul Kepuasan pelanggan


Dimensi mutu Kenyamanan
Tujuan Terselenggaranya Pelayanan Dialisis yang
mampu memberikan kepuasan pelanggan
Definisi operasional Kepuasan adl pernyataan tentang persepsi
pelanggan terhadap pelayanan yang diberikan
Frekuensi pulta 3 bulan
Periode analisis 6 bulan
Numerator Jumlah pasien HD yang menyatakan puas
Denumerator Jumlah seluruh pasien rawat HD yang disurvey
Formula N / D X 100% =.....%
Sumber data Survey
Target 90 %
Penanggung jawab K instalasi

24
6. Prosentase pasien HD 2X seminggu dengan URR > 80 %

Judul Prosentase pasien HD 2X seminggu dengan URR > 80 %


Dimensi mutu Out put ( mutu klinis )
Tujuan Tergambarnya tingkat kecukupan dialisis pasien HD yang optimal
Definisi operasional Urea Reduction Ratio (URR) adl tingkat penurunan kadar BUN
darah selama HD selama proses HD dengan rumus URR = ( BUN
pre HD – BUN post HD ) / BUN pre HD X BUN Pre HD X 100%
Frekuensi pulta 1 bulan (the best partice)
Periode analisis 6 bulan
Numerator Jumlah pasien dengan nilai URR > 80 %
Denumerator Jumlah seluruh HD 2X seminggu yang dilakukan penilaian
Formula N / D X 100% =.....%
Sumber data Rekam medis
Inklusi Pasien HD 2X seminggu lebih dari 3 bulan menjadi HD
Eklusi Rawat inap
Target  Awal gambarkan pencapaian sbg trend (baseline trend),
kemudian lakukan analisis untuk menentukan targetnya
 90 % (the best pratice)
Penanggung jawab K instalasi

7. Prosentase pasien HD 2X seminggu dengan Kt/V > 1,8

Judul Prosentase pasien HD 2X seminggu dengan Kt/V > 1,8


Dimensi mutu Out put ( mutu klinis )
Tujuan Tergambarnya tingkat kecukupan dialisis pasien HD yang optimal
Definisi operasional Daugirdas Formula :
Kt/V= (-1) – log (Ratio-(0.03))+((4-(3.5- Ratio)) – (Ultrafiltre)
Frekuensi pulta 1 bulan (the best partice)
Periode analisis 6 bulan
Numerator Jumlah pasien dengan Kt/V > 1,8
Denumerator Jumlah seluruh HD 2X seminggu yang dilakukan penilaian
Formula N / D X 100% =.....%
Sumber data Rekam medis
Inklusi Pasien HD 2X seminggu lebih dari 3 bulan menjadi HD
Eklusi Rawat inap
Target  Awal gambarkan pencapaian sbg trend (baseline trend),
kemudian lakukan analisis untuk menentukan targetnya
 90 % (the best pratice)
Penanggung jawab K instalasi
25
8. Prosentase pasien HD dengan kader albumin serum > 4 gr / dl

Judul Prosentase pasien HD dengan kader albumin serum > 4 gr / dl

Dimensi mutu Out put ( mutu klinis )


Tujuan Tergambarnya tingkat kecukupan dialisis pasien HD yang optimal
Definisi operasional Status nutrisi yang optimal pada pasien HD adl pasien dg hasil
pemeriksaan laboratorium kadar Albumin serum > 4 gr / dl
Frekuensi pulta 3 bulan
Periode analisis 6 bulan
Numerator Jumlah pasien dengan kadar serum Albumin > 4 gr / dl
Denumerator Jumlah seluruh pasien HD yang dilakukan pemeriksaan
Formula N / D X 100% =.....%
Sumber data Rekam medis
Target  Pd wal gambarkan pencapaian sbg trend (baseline trend),
kemudian lakukan analisis untuk menentukan targetnya
selanjutnya
 35 % (the best pratice)
Penanggung jawab K instalasi

9. Prosentase pasien HD yang mendapat terapi ESA (Erythoropoietin Stimulating Agent)


dengan kadar Hemoglobin 10-12 gr/dl

Judul Prosentase pasien HD yang mendapat terapi ESA (Erythoropoietin


Stimulating Agent) dengan kadar Hemoglobin 10-12 gr/dl

Dimensi mutu Out put ( mutu klinis )


Tujuan Tergambarnya manajemen anemia yang optimal pd pasien yang
menjalani HD
Definisi operasional Manajemen anemia yang optimal apabila pasien yang mendapat
terapi Erythoropoietin mempunyai kadar Hemoglobin serum 10-12
gr/dl
Frekuensi pulta 1 bulan
Periode analisis 6 bulan
Numerator Jumlah pasien HD yang mendapat terapi ESA dg kadar Hgb 10-12
gr/dl
Denumerator Jumlah seluruh pasien yang mendapatkan terapi ESA
Formula N / D X 100% =.....%
Sumber data Rekam medis
Target  Pd wal gambarkan pencapaian sbg trend (baseline trend),
kemudian lakukan analisis untuk menentukan targetnya
selanjutnya
 68 % (the best pratice)
Penanggung jawab K instalasi
26
10. Prosentase pasien HD dengan AVF / AVGAraft

Judul Prosentase pasien HD dengan AVF / AVGAraft

Dimensi mutu Out put ( mutu klinis )


Tujuan Tergambarnya manajemen akses vascular pasien yang optimal pd
pasien yang menjalani HD
Definisi operasional Manajemen akses vascular pasien optimal apabila memakai AVF
atau AV graft
Frekuensi pulta 1 bulan
Periode analisis 6 bulan
Numerator Jumlah seluruh pasien yang menggunakan AVF atau AV graft
Denumerator Jumlah seluruh pasien HD
Formula N / D X 100% =.....%
Sumber data Rekam medis
Target  Pd wal gambarkan pencapaian sbg trend (baseline trend),
kemudian lakukan analisis untuk menentukan targetnya
selanjutnya
 68 % (the best pratice)
Penanggung jawab K instalasi

11. Prosentase pasien HD dengan kadar fosfat darah 3,5 -5,5 mg/dl

JUDUL Prosentase pasien HD dengan kadar Fosfat darah 3,5 -5,5 mg/dl

Dimensi Umum Out put ( mutu klinis )


Tujuan Tergambarnya manajemen mineral metabolism/renal bone
disease yang optimal
Defenisi Pasien HD dikatakan manajemen metabolism dan tulangnya
Operasional (mineral metabolism/renal bone disease) optimal apabila
memiliki kadar fosfat darah 3,5 – 5,5 mg/dl
Frekuensi Pulta 3 bulan
Periode analisis 6 bulan
Numerator Jumlah pasien dengan kadar fosfat darah 3,5 – 5,5 mg/dl
Denumerator Jumlah pasien yang dilakukan pemeriksaan kadar fosfat darah
Sumber data Rekam medis
Target  Pada awal gambarkan sebagai trend (baseline trend)
kemudian lakukan analisis untuk melakukan target
selanjutnya
 50% (the best practice)
Penanggung jawab K instalasi

27
12. Kejadian reaksi tranfusi

JUDUL Kejadian reaksi tranfusi


Dimensi Mutu Keselamatan pasien
Tujuan Tergambarnya manajemen resiko pada pelayanan bank darah
Defenisi Reaksi tranfusi adalah semua kejadian yang tidak
Operasional menguntungkan penderita, yang timbul selama atau setelah
tranfusi
Frekuensi Pulta 1 bulan
Periode analisis 3 bulan
Numerator Jumlah pasien yang mengalami kejadian reaksi tranfusi
Denumerator Jumlah semua tindakan tranfusi darah
Sumber data Rekam medis, BDRS
Inklusi Reaksi yang terjadi setelah pemberian tranfusi darah, yang
sebelumnya tidak ada reaksi apa-apa
Ekslusi
Target 0%
Penaggung jawab K instalasi

13. Kepatuhan petugas dalam melaksanakan cuci tangan 6 langkah 5 moment

JUDUL Kepatuhan petugas dalam melaksanakan cuci tangan 6 langkah 5


moment
Dimensi Mutu Keselamatan pasien
Tujuan Tergambarnya kepatuhan petugas dalam melaksanakan cuci
tangan 6 langkah 5 moment
Defenisi Kepatuhan cuci tangan adl ketaatan petugas dalam melakukan
Operasional prosedure cuci tangan dengan menggunakan metode 6 langkah
da 5 moment dari WHO. yaitu sebelum kontak dengan pasien,
sebelum tindakan aseptik, setelah kontak pasien, setelah kontak
dengan cairan tubuh pasien, setelah kontak dengan lingkungan
sekitar pasien
Frekuensi Pulta Harian
Periode analisis 3 bulan
Numerator Jumlah petugas yang melakukan cuci tangan 6 langkah dan 5
momen
Denumerator Seluruh petugas yang melakukan pelayanan
Sumber data Survey
Target 100%
Penaggung jawab K instalasi

28
14. Ketidakpatuhan pasien tentang jadwal HD

JUDUL Ketidakpatuhan pasien tentang jadwal HD


Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan Tergambarnya kepatuhan pasien tentang jadwal HD
Defenisi Ketidakpatuhan pasien tentang jadwal HD dalam menjalankan
Operasional terapi Hemodialisasi sesuai dengan jadwal yang diadvicekan
dokter.
Frekuensi Pulta 1 bulan
Periode analisis 3 bulan
Numerator Jumlah pasien HD yang tidak hadir sesuai jadwal
Denumerator Jumlah semua pasien HD
Sumber data Rekam medis
Target 0%
Penaggung jawab K instalasi

15. Kepatuhan petugas HD dalam penggunaan APD (Alat Pelindung Diri)

JUDUL Kepatuhan petugas HD dalam penggunaan APD (Alat Pelindung


Diri)
Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan Tergambarnya kepatuhan petugas HD dalam penggunaan APD
Defenisi Kepatuhan petugas HD dalam penggunaan APD adl ketaatan
Operasional petugas HD dalam menggunakan Alat Pelindungan Diri selama
melakukan HD
Frekuensi Pulta Harian
Periode analisis 3 bulan
Numerator Jumlah petugas HD yang menggunakan APD
Denumerator Jumlah petugas yang memberikan pelayanan HD
Sumber data Survey
Target 100%
Penaggung jawab K instalasi

29
16. Kejadian clotting durante HD

JUDUL Kejadian clotting durante HD


Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan Tergambarnya pelayanan Dialisis yang aman bagi pasien
Defenisi Clotting adl terjadinya pembekuan darah sebagaian atau seluruh
Operasional pada proses sirkulasi durante HD
Frekuensi Pulta Harian
Periode analisis Bulanan
Numerator Jumlah kejadian clotting
Denumerator Jumlah semua tindakan HD
Sumber data RM
Target 0%
Penaggung jawab K instalasi

17. Kejadian petugas tertusuk jarum

JUDUL Kejadian clotting durante HD


Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan Tergambarnya keamanan dan keselamatan petugas
Defenisi Petugas yang melakukan tindakan HD dan terkena alat
Operasional tajam/jarum sehingga menimbulkan luka
Frekuensi Pulta Harian
Periode analisis Bulanan
Numerator Jumlah petugas tertusuk jarum
Denumerator Jumlah tindakan HD
Sumber data Laporan kejadian
Target 0%
Penaggung jawab K instalasi

30
18. Kejadian terpaparnya mesin HD oleh virus HbsAG

JUDUL Kejadian terpaparnya mesin HD oleh virus HbsAG


Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan Tergambarnya keamanan dan keselamatan pasien
Defenisi Kejadian terpaparnya mesin HD non HbsAG oleh pasien dengan
Operasional screening HbsAG positif
Frekuensi Pulta Harian
Periode analisis Bulanan
Numerator Jumlah kejadian mesin HD terpapar virus HbsAG
Denumerator Jumlah keseluruhan mesin HD HbsAG
Sumber data Laporan kejadian
Target 0%
Penaggung jawab K instalasi

19. Ketepatan indentifikasi pasien dengan benar

JUDUL Ketepatan indentifikasi pasien dengan benar


Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan Tergambarnya tingkat kepatuhan petugas dalam identifikasi
pasien
Defenisi Kegiatan identifikasi oleh petugas yang akan melakukan tindakan
Operasional dengan cara menanyakan nama dan tanggal lahir pasien
Frekuensi Pulta Harian
Periode analisis Bulanan
Numerator Jumlah pasien HD yang teridentifikasi dengan benar
Denumerator Jumlah semua pasien HD
Sumber data Survey
Target 100%
Penaggung jawab K instalasi

31
20. Pelabelan obat High Alert Medication dengan benar

judul Pelabelan obat High Alert Medication dengan benar n obat


high alert medication dengan benar
Dimensi mutu Keselamatan
Tujuan Tergambarnya kepatuhan petugas dalam pemberian label obat
high alert
Definisi operasional Pembrian label pada obat high alert dengan warna stiker
merah sebagai tanda termasuknya obat dengan kewaspadaan
tingga
Frekuensi Pulta Harian
Periode analisis Bulanan
Numerator Jumlah obat High Alert yang diberikan
Denumerator Jumlah semua pasien HD
Sumber data Survey
Target 100%
Penaggung jawab K instalasi

21. Respon time teknisi dalam penanganan kerusakan alat

judul Respon time teknisi dalam penanganan kerusakan alat


n obat high alert medication dengan benar
Dimensi mutu Efektifitas, efesiensi, kesinambungan pelayanan
Tujuan Tergambarnya kecepatan teknisi dalam penanganan
kerusakaan alat
Definisi operasional Kecepatan waktu menanggapi alat yang rusak adl waktu yang
dibutuhkan mulai dari laporan alat rusak diterima sampai
dengan petugas melakukan pemeriksaan terhadap alat yang
rusak untuk tindak lanjut perbaikan, maksimal dalam waktu
15 menit sudah ditanggapi.
Frekuensi Pulta Harian
Periode analisis Bulanan
Numerator Jumlah laporan kerusakan alat yang ditanggapi kurang atau
sama dengan 15 menit
Denumerator Jumlah seluruh laporan kerusakan alat
Sumber data Laporan teknisi
Target 100%
Penaggung jawab K instalasi

32
BAB VII

PROGRAM KERJA TAHUN 2017


UNIT HEMODIALISA RSUD SUNGAI DAERAH

I. Pendahuluan

Unit hemodialisis merupakan salah satu bagian bentuk layanan kesehatan bagi
masyarakat dari suatu rumah sakit. Hemodialisis atau cuci darah sangat berperan penting
bagi penderita gagal ginjal, yang diakibatkan oleh beberapa penyakit diantaranya diabetes
dan hipertensi. Pada penderita gagal ginjal, organ ginjal mengalami penurunan fungsi
hingga akhirnya tidak lagi mampu bekerja sama sekali. Pada prinsipnya hemodialisis adalah
terapi untuk menggantikan kerja dari ginjal yaitu menyaring dan membuang sisa-sisa
metabolisme dan kelebihan cairan, membantu menyeimbangkan unsur kimiawi dalam
tubuh serta membantu menjaga tekanan darah.
Berdasarkan visi Unit Hemodialisa RSUD Sungai Dareh yaitu menjadi Unit Hemodialisa
yang profesional sesuai dengan kemampuan yang ada, oleh karena itu di perlukan suatu
program kerja tahunan guna peningkatan mutu pelayanan Hemodialisa RSUD Sungai Dareh
tahun 2015.

II. Latar belakang

Hemodialisis merupakan pelayanan yang cukup luas,Prevalensi penyakit ginjal kronik


selama sepuluh tahun terakhir semakin meningkat.Yagina mengemukakan angka kejadian
gagal ginjal di dunia secara global lebih dari 500 juta orang dan yang menjalani hidup
dengan bergantung pada cuci darah(hemodialisis) 1,5 juta.Menurut ismail,Hasanudin &
Bahar jumlah penderita gagal ginjal di Indonesia 150 ribu orang. Ketika jumlah pasien
banyak dan fasilitas yang diberikan terbatas, penilaian efisiensi pelayanan suatu unit
hemodialisa sangat penting disamping peningkatan kinerja pelayanan hemodialisa.
Dengan demikian diperlukan suatu program kerja tahunan di Unit Hemodialisa RSUD
Sungai Dareh yang meliputi pengembangan sdm, peningkatan kinerja pelayanan,
pengembangan sarana dan peralatan, peningkatan mutu dan keselamatan pasien serta
pengelolaan resiko di unit hemodialisa.

33
III. Tujuan:

A. TUJUAN JANGKA PANJANG:


Terselenggaranya pelayanan hemodialisa secara optimal sesuai visi dan misi unit
hemodialisa RSUD Sungai Dareh

B. TUJUAN JANGKA PENDEK :


1. Sebagai acuan untuk melaksanakan prioritas program sesuai dengan rencana
strategis rumah sakit.
2. Tercukupinya jumlah sumber daya manusia di unit hemodialisa,dengan kualifikasi
sesuai standar.
3. Terselenggaranya Pemeliharaan lingkungan rumah sakit pada umumnya dan unit
hemodialisa khususnya agar selalu bersih dan nyaman.
4. Terselenggaranya Pemeliharaan peralatan hemodialisa dengan melakukan
operasional yang benar serta memelihara kebersihan alat.

IV.PENCAPAIAN KINERJA TAHUNAN 2017 DAN TARGET (SASARAN) TAHUNAN 2017

A . Indikator pelayanan

N Target Pencapaian Target Tahun


o Indikator 2017 Tahun 2017 2018

1 Jumlah perawat mahir hemodialisa 6 6 7

2 Jumlah mesin hemodialisa 4 4 8

3 Jumlah pelayanan hemodialisa 2304 2156 4608

4 Jumlah pendapatan hemodialisa 1.827.763.200 1.710.354.800 3.655.526.400

34
B.Indikator mutu dan keselamatan (sesuai dengan program PMKP unit kerja)

No Indikator Mutu Target 2017 Pencapaian Target 2018


2017
1. Indikator Mutu unit kerja

Input :
100 % 100% 100 %
1.Pemenuhan kebutuhan
tenaga sesuai dengan pola
ketenagaan.

2. pemenuhan peralatan dan


fasilitas penunjang hemodialisa

Proses:
Pelayanan hemodialisa 100 % 80% 100 %
minimal 5 jam tiap sesi

Output:
Visitasi dokter spesialis dalam Dokter Dokter Dokter
sertifikasi HD Spesialis Dalam Spesialis Dalam Spesialis Dalam
sertifikasi HD sertifikasi HD sertifikasi HD

Outcome:
Kepuasan pelanggan 80 % Belum ada data 80 %

2. Indicator mutu area klinis

Reuse dialyzer ≤ 8x 100% 80 % 100 %

3. Indikator Sasaran Keselamatan


Pasien
Tidak terjadinya pasien jatuh 0% 0% 0%

4. Insiden keselamatan Pasien

Pemakaian APD 100% 80% 100 %

5. Insiden kecelakaan
kerja/insiden lain
- tertusuk jarum 0% 0% 0 %

35
KINERJA UNIT

KE BULAN TAR PEN TAR


N PRO GIA GET CA GET 2018
O GRAM TAN Ja pe m ap m ju ju ag se o n De 2017 PAI
n b ar r ei n l s p kt o s AN
v 2017
1. te te te te te te te te te te te Te
1 Peningkatan Rapat re re re re re re re re re re re rea Satu Se suai Tiap bulan
proses inter ali al al al al al al al al al ali li bulan tar get 1 kali
pelayanan nal sa is is is is is is is sa sa sekali
is is
unit si as as as as as as as si si
HD i i i i i as as i i
i i

2. te te te te te te te Bl Bl Bl Bl Blm
Rapat re re re re re re re m m m m ter
de- ali al al al al al al te te te te eali Tiga
ngan sa is is is is is is re re re re sasi Bulan 1 kali 3 bulan
mana si as as as as as as al al al ali sekali sekali
ger i i i i i i is is is sa
as as as si
i i i
2 Pengemban 1. Bl Bl Bl Bl Bl te te te te te te ter Belum Dibuatkan
gan fisik dan penga m m m m m re re re re re re eali 1 Ada gudang B3
bangunan daan te te te te te al al al al al ali sasi semes Gudang
gudan re re re re re is is is is is sa ter B3
g acid- ali al al al al as as as as as si
bicarb sa is is is is i i i i i
onat si as as as as
i i i i
2.
Penye Bl Bl Bl Bl Bl Bl Bl Bl Bl Bl Bl Blm
diaan m m m m m m m m m m m ter Di buatkan
ruang te te te te te te te te te te te eali 1 semes ruang
tung re re re re re re re re re re re sasi ter 0% tunggu
gu pa ali al al al al al al al al al ali pasien
sien sa is is is is is is is is is sa
HD si as as as as as as as as as si
i i i i i i i i i

36
3. perbaikan
Penye Bl Bl Bl Bl Bl Bl Bl Bl Bl Bl Bl Blm ruang
diaan m m m m m m m m m m m ter khusus
ruang- te te te te te te te te te te te eali
alkes
an re re re re re re re re re re re sasi 1 semes 0%
khusus ali al al al al al al al al al ali ter pasien
cuci sa is is is is is is is is is sa infeksius
alkes si as as as as as as as as as si
pasien i i i i i i i i i
infek-
sius

0%
4. te te te te te te te te te te te ter Perbaikan
Ruang re re re re re re re re re re re eali ruang
ma ali al al al al al al al al al ali sasi makan
kan sa is is is is is is is is is sa karyawan
karya si as as as as as as as as as si
wan i i i i i i i i i -

5. Bl Bl Bl Bl Bl Bl Bl Bl Bl Bl Bl Blm
Ruang m m m m m m m m m m m ter Dibuatkan
perbai te te te te te te te te te te te eali 1 ruang
kan re re re re re re re re re re re sasi semes- perbaikan
mesin ali al al al al al al al al al ali ter 0%
mesin HD
HD sa is is is is is is is is is sa
si as as as as as as as as as si
i i i i i i i i i

1.
3 Pengadaan Temp te te te te te te te te te te te tere
peralatan at re re re re re re re re re re re alisa Smstr 1 100% Smstr 2
HD tidur ali al al al al al al al al ali al si
pa- sa is is is is is is is is sa is
sien si as as as as as as as as si as
i i i i i i i i i

37
2. Ru Bl Bl Bl Bl Bl Bl Bl Bl Bl Bl Bl Blm
ang & m m m m m m m m m m m tere Smstr 2
Me- te te te te te te te te te te te alisa
sin re re re re re re re re re re re si - 0%
khu ali al al al al al al al al ali al
sus sa is is is is is is is is sa is
pa- si as as as as as as as as si as
sien i i i i i i i i i
hepat
i tis
B

3. Bl Bl Bl Bl Bl Bl Bl Bl Bl Bl Bl
Me- m m m m m m m m m m m
sin te te te te te te te te te te te Blm
ECG re re re re re re re re re re re tere 1 buah
ali al al al al al al al al ali al alisa 0% Smstr 1
sa is is is is is is is is sa is si
si as as as as as as as as si as
i i i i i i i i i

4.
AC te te te te te te te te te te te tere
ru- a re re re re re re re re re re re alisa 4 unit 100% 5 unit
ng tin ali al al al al al al al al ali al si
da- sa is is is is is is is is sa is
kan si as as as as as as as as si as
i i i i i i i i i

5. Bl Bl Bl Bl Bl Bl Bl Bl Bl Bl Bl
Sofa m m m m m m m m m m m
tungg te te te te te te te te te te te Blm
u pasi re re re re re re re re re re re tere Smstr 1 0% 1 set sofa
en ali al al al al al al al al ali al alisa tunggu
sa is is is is is is is is sa is si pasien
si as as as as as as as as si as
i i i i i i i i i

6. Bl Bl Bl Bl Bl Bl Bl Bl Bl Bl Bl Blm
Kur m m m m m m m m m m m tere
si te te te te te te te te te te te alisa
roda re re re re re re re re re re re si 1 unit 0% 1 unit
ali al al al al al al al al ali al
sa is is is is is is is is sa is
si as as as as as as as as si as
i i i i i i i i i
38
1.
4 Pengada se-
an linen prai + te te te te te te te te te te te terea
slup re re re re re re re re re re re lisasi 15+4 100% 30+8
ban al al al al al al al al al al al
tal is is is is is is is is is is is
as as as as as as as as as as as
i i i i i i i i i i i

2.
Ap- - - - - - - - - - - Blm 8 50 % 14 buah
ron terea
lisasi
3. √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ terea
kor - lisasi 1 set 100 1 set
den
5 Pengemban 1.
gan SDM Pela- te te te te te te te te te te te terea
tihan re re re re re re re re re re re lisasi
khu al al al al al al al al al al al 5 orang 100% 1 orang
sus is is is is is is is is is is is
peraw as as as as as as as as as as as
at i i i i i i i i i i i
ma-
hir HD
2. Pe- √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
namb
a-han
tena- 1 orang 100% 1 orang full
ga full time time
admin
is-
trasi

39
3.
Traini - - - - S - - - - - - Smstr
ng d 1&2 25% 3 orang
Eks- h
terna

Dok-
ter: te 1 Orang
semin re 100 % 1 orang
ar,PIT ali
(dg sa
sertifi si
kat)
Pera T
wat er
ma e 2 orang
hir: - - ali - - - - - - - - 100% 2 orang
Semin sa
ar,PIT si
(dg 1
sertifi or
kat) 3 g
org
5.
Pelati te te te te te te te te te te te terea
han re re re re re re re re re re re lisasi
HD al al al al al al al al al al al 1 orang 100% -
un- is is is is is is is is is is is
tuk as as as as as as as as as as as
DSPD i i i i i i i i i i i
6 Pemelihara- 1. S S S S S S S S S S S Sdh
an dan Maint d d d d d d d d d d d
kalibrasi alat e nan- h terea
h h h h h h h h h h
ce lisasi
rutin te te te te te te te te te te te Smstr 1 100% Smstr1&2
me- re re re re re re re re re re re
sin ali
ali ali ali ali ali ali ali ali ali ali
HD sa
si sa sa sa sa sa sa sa sa sa sa
si si si si si si si si si si

40
2. S S S S
Pengu d d d d
jian h h h h
ang te te te te Smstr 1 100% Smstr 1&2
ka ku re re re re
man ali ali ali ali
pada sa sa sa sa
air RO s s s s

Pencapaian kinerja pelayanan Hemodialisa pada tahun 2017


Dari beberapa indikator pelayanan di Unit hemodialisa yang tidak tercapai yaitu permintaan mesin
EKG, Korsi Roda, ruan tempat B3, ruang tunggu pasien dan ruang tempat perbaikan mesin sehingga cukup
menghambat pelayanan HD yang optimal. Tidak adanya ruangan infeksius tempat cuci alkes dan mesin HD
khusus hepatitis B ,maka bila ada pasien yang terinfeksi hepatitis B tidak bisa di layani dan harus di rujuk.

41
IV. Program kerja Tahun 2017
Cara
Rincian kegiatan melaksanakan
N Kegiatan Sasaran kegiatan Jadwal Biaya
O pokok (terukur )

1 Rapat unit 1. Rapat internal 1 (satu) Seluruh Pertemuan Setiap Rp. 0


HD bulan sekali di Unit HD petugas HD antara Kepala 1
1 denga kepala Unit HD dengan bulan
unit HD Man Jangmed sekali

Rapat 3 bulan Laporan hasil Pertemuan Setiap Rp.-


pelayanan uit antara kepala 3
HD dan unit HD bulan
penyampaian dengan Man sekali
kendala/masal Jangmed
ah yangada
selama 3 bln di
Unit HD dan
solusinya

2 Pengemban pelatihan khusus perawat Menambah Mengikuti Semes RP. 15


gan SDM mahir HD pengetahuan pelatihan resmi ter 2 Juta
dan wawasan Hemodialisa di
tentang center-center
perkembanga pendidikan
n ilmu dialysis

Training eksternal utk Menambah Mengikuti Menye Rp. 18


perawat hemodialisa dan pengetahuan seminar / PIT suai juta
dokter pelaksana HD : dan wawasan kan
seminar, PIT (dg sertifikat
tentang jadwal
42
perkembanga yang diadakan yang
n ilmu dialisis oleh PERNEFRI ada
ter up date

Refres/penyegaran ilmu
dialisis Menambah
pengetahuan Menye
suai Rp. 0
dan wawasan Pengajuan ke
tentang kan
Direktur untuk jadwal
perkembanga perawat mahir
n ilmu dialisis HD
ter up date

Penambahan perawat Mengoptimalk Pengajuan ke Rekrut Rp. 0


mahir HD an pelayanan Direktur untuk men/
dialysis perawat mahir pelatih
kepada pasien HD an
resmi
HD

Pengemban Penambahan tempat Mengoptimalk Pengajuan Rp. 0


gan sarana tidur pasien an pelayanan kepada Direktur
3 dan dialysis
peralatan
Penambahan ruang Mengoptimalk Pengajuan Rp.9
perbaikan mesin HD an pelayanan kepada Direktur juta
dialysis
kepada pasien

Penambahan 4 unit mesin Mengoptimalk Pengajuan Smstr Rp 0


hemodialisa an pelayanan kepada direktur 1
dialysis
kepada pasien

43
Penambahan 1 unit troli Mengoptima Pengajuan Semes Rp750
tindakan lkan kepada Direktur ter 1
pelayanan rb
dialysis
kepada
pasien

Penambahan mesin ECG Memberikan Membuat Semes Rp.15


pelayanan pengajuan ter 1 juta
pasien dalam kepada Direktur
pemeriksaan
ECG

Penambahan fasilitas AC Memberikan Membuat Semes Rp.5,7


rasa pengajuan ter 1 juta
kenyamanan kepada Direktur
kepada
pasien

Penambahan sofa tunggu Mengoptima Mengoptimalka Smstr Rp.7jut


pasien lkan n pelayanan 1 a
pelayanan dialysis kepada
dialysis kpd pasien
pasien

Penambahan kursi roda Mengopti- Mengoptimal Smstr Rp


malkan kan pelayanan 1 800rb
pelayanan dialysis kepada
dialysis pasien
kepada
pasien

4 Pemelihara Maintenance mesin Kelayakan Mendatangkan Sebu- Rp. 0


an dan hemodialisa alat teknisi khusus lan
mesin hD sekali

44
Kalibrasi Pengecekan angka kuman Agar Mengirim Enam Rp. 0
peralatan di air RO terbebas dari sample ke bulan
kemungkina lembaga sekali
n air pemeriksaan
tercemar kuman terkait

Perawatan rutin alat-alat Terpelihara Maentenance Menye Rp. 0


hemodialisa nya rutin yang di suai
peralatan lakukan oleh kan
hemodialisa bagian tehnik jadwal
medis dari
tehnik
medis

5 Peningkatan Rapat Unit Hemodialisa - Tersusun Pertemuan Februa Rp. 0


mutu dan untuk : indicator untuk ri 2017
keselamatan menetapkan indicator mutu unit mendiskusikan
kerja
pasien mutu unit kerja ,indicator dan
- Tersusun
mutu area klinis, dan indicator menyepakati
indicator sasaran mutu area
keselamatan Pasien dan klinis
insiden lain Tersusun
indicator
sasaran
keselamatan
pasien

Menetapkan penanggung Ditetapkan - Pertemuan Maret Rp. 0


jawab untuk pengumpulan nya untuk 2017
data penanggung mendiskusikan
jawab dan
pengumpula menyepakati
n data untuk
masing 2
kelompok
indikator

45
Menetapkan penanggung Ditetapkan - Pertemuan dan Maret Rp. 0
jawab analisis data dan nya kesepakatan 2017
pelaporan penanggung
jawab
analisis data
dan
pelaporan
Melakukan pencatatan Tercatatnya Pencatatan setiap Rp. 0
bulanan ketiga jenis ketiga jenis pada register bulan
indicator dan insiden lain indicator dan indicator mutu
insiden lain unit kerja,
indicator mutu
area klinis, dan
indikator
sasaran
keselamatan
pasien

Melakukan analisis Hasil analisis PDSA Setiap Rp. 0


pencapaian indicator pencapaian bulan
indikator

Melakukan pelaporan Laporan Pelaporan Setiap Rp. 0


bulanan pencapaian bulanan sesuaidengan bulan
indicator pencapaian alur perlaporan
indikator
Melakukan pelaporan Laporan Pelaporan Setiap Rp. 0
pencapaian sasaran pencapaian sesuai dengan bulan
keselamatan pasien sasaran alur perlaporan
keselamatan
pasien

Menyusun instrument Instrumen Diskusi dengan Mulai Rp. 0


penilaian staf penilaian staf direktur Bulan
pelayanan, jan
kepala instalasi , 2016
dan karyawan

46
Melakukan penilaian Hasil Penilaian kinerja Bulan Rp.0
kinerja karyawan tiap enam penilaian dengan Juli
sekali kinerja staf instrument dan
Des
2017

Melakukan analisis kinerja Hasil analisis Analisis kinerja Bulan Rp.0


karyawan tiap enam bulan kinerja berdasarkan Juli
sekali hasil penilaian dan
Des
2017

Melakukan tindak lanjut Ditindak Menyampaikan Bulan Rp.0


terhadap hasil analisis lanjuti hasil hasil penilaian Des
kinerja karyawan analisis kepada 2017
kinerja karyawan yang
karyawan bersangkutan
dan menyusun
langkah tindak
lanjut

Melaporkan hasil analisis Laporan hasil Pelaporan Bulan Rp.0


kinerja karyawan tiap enam analisis sesuai Juli
bulan sekali kepada kinerja alurpelaporan dan
direktur karyawan Des
2017

Melakukan penilaian Hasil Melakukan Setiap Rp.0


kinerja unit setiap satu penilaian penilaian kinerja bulan
bulan sekali kinerja berdasar mulai
bulanan unit indicator kinerja bulan
kerja unit jan
2017

Melakukan analisis kinerja Hasil analisis Analisis Setiap Rp.0


unit tiap bulan kinerja dibandingkan bulan
dengan target mulai
yang harus bulan
dicapai jan
2017

47
Melaksanakan tindak Hasil tindak PDSA Setiap Rp.0
lanjut perbaikan kinerja lanjut bulan
mulai
bulan
Jan
2017

Melaporkan hasil analisis Laporan hasil Pelaporan Setiap Rp.0


kinerja unit dan tindak analisis sesuai dengan bulan
lanjut serta rekomendasi kinerja unit alur pelaporan mulai
tiap bulan dan tindak bulan
lanjutnya Jan
2017

Melakukan evaluasi tindak Hasil PDSA Setiap Rp.0


lanjut FMEA dan evaluasi bulan
pelaporannya pelaksanaan mulai
tindaklanjut, bulan
pelaporan Jan
FMEA 2017

Identifikasi risiko Risk register Kajian risiko Setiap Rp.0


bulan
mulai
bulan
Jan
2017

Melakukan FMEA di unit Hasil FMEA PDSA Setiap Rp.0


kerja bulan
mulai
bulan
Jan
2017

Melakukan tindak lanjut Hasil tindak PDSA Setiap Rp.0


FMEA lanjut bulan
mulai
bulan

48
Jan
2017

Melakukan evaluasi tindak Hasil PDSA Setiap Rp.0


lanjut FMEA dan evaluasi bulan
pelaporannya pelaksanaant mulai
indak lanjut, bulan
pelaporan Jan
FMEA 2017

Pelatihan manajemen Dilatihnya 3 Mulai Rp.0


risiko dan Keselamatan orang ttg Bulan
pasien manajemen januari
risiko dan 2016
keselamatan
pasien
Simulasi Kebakaran Dilatihnya 3 Simulasi di Satu Rp.0
orang untuk lapangan tahun
simulasi sekali
kebakaran. di
tahun
2017

TOTAl ANGGARAN BIAYA Rp.

49
VI. JADWAL KEGIATAN
Jadwal Kegiatan (Bagan Gantt untuk Rencana 1 Tahun)

Rincian Kegiatan 2017


No
Kegiatan J F M A M J J A S O N D Keterangan
a e a p e u u g e k o e
n b r r i n L s p t v s
1. Rapat 1. Rapat internal 1 (satu) bulan x x x x x x x x x x x x
Unit sekali.
Hemo-
dialisa
2. Rapat 3 bulan dengan Man x x x x
Jangmed

2. Pengemb 1.Pelatihan Hemodialisa untuk Dokter x Smstr 1/


angan Sp. PD menunggu
SDM jdwl resmi
center HD

2. Training eksternal untuk dokter x


pelaksana HD dan perawat mahir Smstr 1/
hemodialisa menunggu
jdwl resmi
center HD

3. Training Interlnal untuk Perawat


pelaksana HD

4. Penambahan perawat mahir HD x

3. Pengemb Penambahan tempat tidur pasien x


angan
sarana

50
dan Penambahan double lumen set x
peralatan

penyediaan Ruangan dan mesin x


khusus pasien hepatitis B

Penambahan trolley Emergency x

Penambahan mesin ECG x

Penambahan fasilitas AC x

Penambahan sofa tunggu pasien x

Penambahan kursi roda x

5. Pemelihar Maintenance mesin hemodialisa x x x x x x x x x x x x


aan dan
Kalibrasi
peralatan
Pengecekan angka kuman di air RO x x

Perawatan rutin alat-alat x x x x x x x x x x x x


hemodialisa

6. Peningka
tan mutu
dan
keselama

51
tan
pasien

Program 1. Rapat penetapan indicator x


PMKP

2. Menetapkan penanggung jawab x


untuk pengumpulan Data

3. Menetapkan penanggung jawab x


analisis data dan pelaporan

7. Melaksan 1. Melakukan pengumpulan data x x x x x x x x x x x x


akan dan melakukan pencatatan
pencatata bulanan ketiga jenis indicator dan
n dan insiden lain
pelaporan 2. Melakukan analisis pencapaian x x x x x x x x x x x x
: indicator

- Indicator
3. Melakukan pelaporan bulanan x x x x x x x x x x x x
mutu
pencapaian indicator
unit
kerja
4. Melakukan pelaporan pencapaian x x x x x x x x x x x x
- Indikator
sasaran keselamatan pasien
mutu
area
klinis

-
Indikator
mutu
Sasaran
keselamat
an pasien

- Insiden
keselamat
an Pasien

52
-Insiden
kecelakaa
n
kerja/insi
den lain

8. Melaksan 1. Menyusun instrument penilaian x


akan staf hemodialisa
penilaian
kinerja
2. Melakukan penilaian kinerja x x
staf
karyawan tiap enam bulan sekali
hemodia
lisa
3. Melakukan analisis kinerja x
karyawan tiap enam bulan

4. Melakukan tindak lanjut terhadap x x


hasil analisis kinerja karyawan

5. Melaporkan hasil analisis x x


kinerja karyawan tiap enam
bulan sekali kepada direktur

9. Melaksan 1. Melakukan penilaian kinerja unit x x x x x x x x x x x x


akan setiap satu bulan sekali
penilaian
kinerja
2. Melakukan analisis kinerja unit tiap x x x x x x x x x x x x
unit
bulan
hemodia
li
3. Melaksanakan tindak lanjut x x x x x x x x x x x x
perbaikan kinerja

4. Melaporkan hasil analisis kinerja x x x x x x x x x x x x


unit dan tindak lanjut serta
rekomendasi tiap bulan

10 Manaje 1.Identifikasi risiko x x x x x x x x x x x


men
2.Melakukan FMEA di unit kerja x x x x x x x x x x x

53
risiko di 3.Melakukan tindak lanjut FMEA x x x x x x x x x x x
unit kerja.
4.Melakukan evaluasi tindak lanjut x x x x x x x x x x x
FMEA dan pelaporannya

11 Pengemb x x
angan 1.Pelatihan xmanajemen risiko dan
staf untuk Keselamatan pasien
peningkat
2.Simulasi Kebakaran x
an mutu,
keselamat
an pasien,
dan
manajem
en risiko

VII.Monitoring Dan Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan Dan Pelaporan Pelaksanaan Kegiatan


A.Rencana monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan

No Kegiatan pokok Rinciann kegiatan Penanggung jawab Kapan monev


monev akan dilakukan

1. Rapat Unit HD 1. Rapat internal 1 (satu) bulan Koord. Unit HD 3 bulan sekali
sekali di Unt HD

2. Rapat 3 bulan dengan Man Koord. Unit HD 3 bulan sekali


Jangmed

2. Pengembangan SDM 1.Training khusus HD utk Man Jangmed


Dokter Sp. PD

54
2. Training eksternal utk Man Jangmed
perawat mahir HD

4. Penambahan perawat mahir Man Jangmed


HD

3. Pengembangan sarana Penambahan tempat tidur Koord. Unit HD Maret 2016


dan peralatan pasien

Monitoring Mei 2016


Koord.KPPI
pembangunan,pemuga ran dan
renovasi
Penyediaan ruangan & mesin Maret 2016
khusus pasien hepatitis B

Penambahan trolley Emergency Januari 201Januari


20166

Penambahan mesin ECG Koord. Unit HD MareMaret 2016t


2016Februari 2016

Penambahan sofa tunggu pasien Koord. Unit HD Maret 2016Maret


2016

Penambahan kursi roda Koord. Unit HD PebrFebruari


2016uari 2016

4. Pemeliharaan dan Maintenance mesin hemodialisa Koord. Unit HD EnamSebulan


Kalibrasi peralatan Sekali bulan sekali

2.Pengecekan angka kuman di Koord. Unit HD Tiga b3 bulan


air RO sekaliulan sekali

3.Perawatan rutin alat-alat Koord. Unit HD Menyesuaikan


hemodialisa jadwal dari bagian
Tehnik Medis

55
B.Pelaporan hasil monev

Pelaporan hasil monev dilakukan tiap 3 (tiga) Bulan sekali ditujukan kepada Direktur dan Ketua
Komite PMKP RSUD Sungai Dareh.

VII. Pencatatan, Pelaporan, dan Evaluasi Keseluruhan Kegiatan

Pencatatan dan pelaporan serta evaluasi program kegiatan unit Hemodialisa dilaksanakan oleh
salah satu yang ditunjuk untuk mencatat dan melaporkan hasil pencapaian indikator yang
dilaksanakan. Pencatatan indikator dilakukan setiap bulan dan akan dibuat laporan yang akan
ditujukan ke Direktur serta Ketua PMKP RSUD Sungai Dareh.

56
BAB VIII

PENUTUP

Dengan meningkatnya jumlah penderita yang memerlukan pelayanan hemodialisa

terutama di kabupaten dharmasraya, maka telah sepantasnyalah menjadi perhatian dari

segala unsur–unsur pengambil kebijakan serta unsur-unsur pemberi pelayanan untuk

meningkatkan dan mengembangkan pelayanan demi pemenuhan kebutuhan tersebut.

Dengan terbentuk nya unit hemodialisa RSUD Sungai Dareh ini dapat memberikan

kontribusi yang positif terhadap masyarakat Kabupaten Dharmasraya terutama untuk

pasien-pasien gagal ginjal kronik yang telah membutuhkan terapi pengganti ginjal dengan

hemodialisa.

57
DAFTAR BACAAN

1. Collins AJ. Demographics of the end-stage renal disease population. In:Nissenson


AR, Fine RN (eds). Handbook of dialysis theraphy.Saunders elsevier,Philadelphia,2008:3-
20.
2. Indonesian Renal Registry (IRR). 4th Report Of Indonesian Renal Registry2011.
3. Perhimpunan Nefrologi Indonesia (PERNEFRI). Konsensus peritoneal dialysis pada penyakit
ginjal kronik, Jakarta 2011.
4. Perhimpunan Nefrologi Indonesia (PERNEFRI). Konsensus hemodialisis; Edisi II. Cetakan 1.
Jakarta 2013.

58

Anda mungkin juga menyukai