Anda di halaman 1dari 34

Fahruddin faiz

SENI SEBAGAI EKSPRESI EGO

▪ Dalam pemikiran filsafat Iqbal, pusat dan landasan organisasi


kehidupan manusia adalah ego yang dimaknai sebagai seluruh
cakupan pemikiran dan kesadaran tentang kehidupan. Ia senantiasa
bergerak dinamis untuk menuju kesempurnaan dengan cara
mendekatkan diri pada ego mutlak, Tuhan.
▪ Kehidupan manusia dalam keegoanya adalah perjuangan terus
menerus untuk menaklukkan rintangan dan halangan demi
tergapainya Ego Tertinggi. Manusia harus terus menerus menciptakan
hasrat dan cita-cita dalam cinta (`isyq), keberanian dan kreativitas
yang merupakan essensi dari keteguhan pribadi. Seni dan keindahan
tidak lain adalah bentuk dari ekspresi kehendak, hasrat dan cinta dari
ego dalam mencapai Ego Tertinggi tersebut.
“For centuries eastern heart and intellect have
been absorbed in the question ‘does god exist?’
I propose to raise a new question, that is to say,
for the east “does man exist?”
― ‘ALLAMAH IQBAL
Cinta
Faqr: ‘tidak peduli ‘balasan’ apapun yang
ditawarkan oleh dunia’
AKTIFITAS YANG Keberanian
MEMPERKUAT Toleransi
Kasb-i-Halal
Melakukan aktifitas kreatif-original
Ketakutan
AKTIFITAS YANG Ketergantungan
MELEMAHKAN Perbudakan
Membanggakan Nenek Moyang

6
 Iqbal mengatakan, bahwa seni tidak mempunyai arti tanpa
pertaliannya dengan kehidupan, manusia dan masyarakat.
Sehubungan dengan latar pribadi dengan kehidupan Iqbal, memang
tampak jelas bahwa gagasan seni yang umumnya dituangkan lewat
media puisi sangat ditentukan oleh kondisi sosial yang terjadi di
negerinya. Puisi-puisinya merupakan hasil dari reaksi
pemberontakannya melawan kemerosotan dan mentalitas budak
yang merasuk kedalam masyarakatnya, sebagai akibat tak
terelakkan dari kekuatan imprealisme Barat.
 Sajak-sajak Iqbal yang menyuarakan visi patriotik,keadilan sosial,
perubahan sosial, kemerdekaan dan moralitas, dapat dijumpai dalam
setiap diwan-diwannya.
 Bagi Iqbal, fungsi estetis seni yang bertujuan memberi
kesenangan tidak memperoleh pengakuan teguh dalam
pandangan keseniannya. Meskipun ia menyadari bahwa
seluruh seni menyenangkan, namun menurutnya, kesenangan
hanyalah salah satu akibat dan bukan tujuan. Terkadang,
kesenangan justeru membunuh hasrat, dan ketika seni
berprilaku demikian maka sesungguhnya ia tak memiliki arti
sama sekali.
 Iqbal tidak segan menyerang puisi-puisi dekaden semisal
puisi Parsi klasik yang membunuh semangat akibat orientasi
estetis berlebihan.
KRITIK TERHADAP SENI YANG DEKADEN
Iqbal mencela seni dekaden, yang membawa visi dan implikasi negatif.
Baginya, seorang seniman lebih baik diam daripada menyanyi dengan
nada-nada sedih, pilu dan putus asa. Sebagaimana Plato mencela
Homerus dan Hesoid karena puisi-puisinya didasarkan atas legenda-
legenda bohong, sehingga menyajikan ideal-ideal yang tidak benar
kepada para pemuda, yang berarti pula merusak moral mereka.
Sebagaimana Tolstoy yang mengutuk seni dekaden Prancis karena lebih
mengungkapkan pandangan kelas penguasa dan memenuhi nafsu kaum
kaya yang bobrok.
Di bawah matahari kau berjalan bagai percikan api
Peringkat-peringkat wujud kau tak tahu
Jika pada pribadi senimu tidak membangun
Celakalah seni lukis dan lagumu itu !
KRITIK KEPADA ART FOR ART
• Sebagai seorang fungsionalis yang mengabdi pada kehidupan,
Iqbal menentang haluan pemikiran seni l'art pour l'art atau art
for art's sake, yang mengemukakan teori otonomi seni bahwa
seni tidak perlu mengabdi pada sesuatu apa pun di luar dirinya
seperti pertimbangan moral, politik, sosial dan agama.
• Bagi Iqbal," dogma seni untuk seni adalah penemuan cerdas dari
kemunduran untuk menipu kita keluar dari kehidupan dan
kekuasaan. Seniman sejati, bukan sekedar penggubah musik
melainkan seorang penggugah; ia tidak hidup di luar masyarakat
melainkan berada di tengah-tengah mereka"
KRITIK TERHADAP FORMALISME
• Iqbal menolak pendirian teori yang menekankan aspek
formalistik seni, dan lebih focus kepada fungsionalismenya yang
mengakomodir pentingnya isi atau kandungan dalam seni.
• “Seni tanpa kandungan kemauan, emosi dan gagasan tidak lebih
dari api yang telah padam".
• Iqbal seorang ekspresionis: keindahan suatu karya seni tidak
timbul dari hal-hal yang bersifat material, seperti suara, warna,
dan nada-nada melainkan berasal dari ungkapan jiwa sang
seniman.
KRITIK TERHADAP SENI YANG BERSANDAR
KEPADA KHAYAL DAN IMPIAN BELAKA
• “Diam lebih baik ketimbang sajak yang tidak membangkitkan
kekuatan dan kematangan harapan dalam jiwa; tidak mendorong
orang pada keluhuran dan untuk membuat mereka senang pada
kehidupan mulia dan terpuji”.
• Idealisasi Iqbal tentang ketentuan seni yang didambakannya, merujuk
pada peringatan al-Qur'an terhadap para penyair yang bersandar di
atas impian dan hayalan belaka, tanpa peduli terhadap keindahan
realitas kehidupan yang sesungguhnya. Tipologi penyair semacam ini,
oleh al-Qur’an dikritik sebagai "berkawan dengan kesesatan".
• Iqbal memperingatkan kepada pembacanya agar tidak mendekati
penyair semacam ini, karena melodi yang dilantunkannya merupakan
candu yang menawan.
‫‪Q.S. ASY-SYU’ARA: 224-227‬‬
‫َوال ُّش َع َرا ُء َي َّت ِب ُع ُه ُم ْال َغاوُ َ‬
‫ون‬
‫أَلَ ْم َت َر أَ َّن ُه ْم فِي ُك ِّل َوا ٍد َي ِهيم َ‬
‫ُون‬
‫ون َما ََل َي ْف َعلُ َ‬
‫ون‬ ‫َوأَ َّن ُه ْم َيقُولُ َ‬
‫يرا َوا ْن َت َ‬
‫ص ُروا‬ ‫ت َو َذ َكرُوا ََّ‬
‫َّللا َك ِث ً‬ ‫ين آ َم ُنوا َو َع ِملُوا الصَّالِ َحا ِ‬ ‫إِ ََّل الَّ ِذ َ‬
‫ٍ َي ْن َقلِ ُب َ‬
‫ون‬ ‫ين َظلَمُوا أَ ََّّ ُم ْن َقلَ ٍ‬
‫ظلِمُوا ۗ َو َس َيعْ لَ ُم الَّ ِذ َ‬‫ِمنْ َبعْ ِد َما ُ‬
KRITIK TERHADAP ‘PARA PENIRU’

• Dari sekian banyak teori seni, yang paling tua barangkali adalah
teori yang mengatakan bahwa seni adalah imitasi. Teori ini
berasal dari Plato dan Aristoteles.
• Menurut Iqbāl, seni bukanlah imitasi alam sekalipun, karena
seorang seniman mencipta, sedang imitasi tidak sama dengan
kreasi. Seniman yang meniru alam adalah seorang pengemis di
depan pintu alam.
• Harusnya manusia lewat kegiatan estetisnya dalam lingkungan
seni tidak meniru alam, tetapi memperbaiki alam.
CIRI SENI ISLAM 1: KARYA KREATIF

• Karya seni merupakan buatan manusia dalam citra ciptaan Tuhan. Ini sesuai
dengan pandangan Iqbal tentang hidup dan kehidupan. Menurutnya, hakekat
hidup adalah kreativitas karena dengan sifat-sifat itulah Tuhan sebagai sang
Maha Hidup mencipta dan menggerakan semesta
• Selain itu, hidup manusia pada dasarnya tidaklah terpaksa melainkan
sukarela, sehingga harus ada kreativitas untuk menjadikannya bermakna.
• Dalam pandangan Iqbal, dunia bukan sesuatu yang hanya perlu dilihat atau
dikenal lewat konsep-konsep tetapi sesuatu yang harus dibentuk dan
dibentuk lagi lewat tindakan-tindakan nyata.
Tuhan menciptakan dunia dan
Manusia membuatnya lebih indah
Apakah manusia ditakdirkan
Untuk menjadi saingan Tuhan?

Kau ciptakan malam, aku ciptakan lentera


Kau ciptakan lempung, aku ciptakan cawan
Kau ciptakan padang pasir, gunung dan rimba
Aku ciptakan kebun, taman dan hutan buatan
Akulah yang membuat batu menjadi cermin
Akulah yang merubah racun menjadi obat
Kebesaran manusia terletak pada daya ciptanya
Bulan dan bintang hanya mengulang
Kewajiban yang ditetapkan atasnya.
CIRI SENI ISLAM 2:
EKSPRESI JATI DIRI SANG SENIMAN
• Berkaitan dengan pertama, kreatifitas dimaksud bukan sekedar
membuat sesuatu tetapi harus benar-benar menguraikan jati diri
sang seniman, sehingga karyanya bukan merupakan tiruan dari
yang lain (imitasi), dari karya seni sebelumnya maupun dari alam
semesta.
• Bagi Iqbal, manusia adalah pencipta bukan peniru, dan pemburu
bukan mangsa, sehingga hasil karya seninya harus menciptakan ‘apa
yang seharusnya’ dan ‘apa yang belum ada’, bukan sekedar
menggambarkan ‘apa yang ada’
FUNGSI SENI ISLAM 1:
Menciptakan kerinduan pada hidup sejati

• Seni harus menciptakan kerinduan pada hidup sejati,


karena tujuan utama seni adalah hidup itu sendiri.
Sedemikian, sehingga seni bisa meneruskan tujuan
Tuhan.
• Seni adalah sarana yang sangat berharga bagi prestasi
kehidupan, sehingga ia harus memelihara ladang
kehidupan agar tetap hijau dan memberi petunjuk
kehidupan abadi pada kemanusiaan.
FUNGSI SENI ISLAM 2:
PEMBINAAN MANUSIA

• Seniman harus memompakan semangat kejantanan dan


keberanian ke dalam hati orang yang berhati ‘kecil’ dan
menciptakan kerinduan ke dalam hati manusia tentang
tujuan-tujuan baru dan ideal. Karena itu, seni harus
mengandung tujuan etis dan instruksional.
• Daya magis seni harus digunakan untuk menghasilkan
manusia yang baik. Musik, misalnya, harus dapat
menimbulkan semangat juang dan mendorong keberanian
serta mengilhami perbuatan yang gagah berani, atau
membuat manusia berlaku sederhana, teratur, adil dan
menghormati Tuhan.
FUNGSI SENI ISLAM 3: KEMAJUAN SOSIAL

• Seorang seniman, menurut Iqbal, adalah


mata bangsa, bahkan ia adalah nurani
terdalam suatu bangsa. Dengan ‘kekuatan
kenabian’, seniman dapat meninggikan
bangsa dan mengantarkannya ke arah
kebesaran demi kebesaran yang lebih tinggi.
Apalah arti karya seni jika tidak dapat
membangkitkan badai emosional dalam
masyarakat?.
Cinta lari, pikiran menggigitnya bagai seekor ular
Tak sanggup ia membawa dirinya menuju penglihatan batin
Bintang-bintang dapat dipacunya
Namun pikirannya sendiri tak dapat dijelajahi
Ia kebingungan dalam labirin ilmu pengetahuannya
Dan kehilangan ukuran tentang yang baik dan penyakitnya
Sinar matahari dapat ditawannya
Namun tiada matahari yang terbit di sana
Buat menyingkap malam-malamnya yang kelam.
Aku harapkan pemuda inilah yang akan sanggup
Membangunkan zaman yang baru
Memperbarui kekuatan iman
menjalankan pelita hidayat..
Menyebarkan ajaran Khatamul-anbiya’
Menancapkan di tengah medan pokok ajaran ibrahim
Api ini akan hidup kembali dan membakar...
Jangan mengeluh, hai orang yang mengadu
Jangan putus asa, melihat lengang kebunmu
Cahaya pagi telah terhampar bersih
dan kembang-kembang telah menyebar harum narwastu

Khilafatul-ard akan diserahkan kembali ke tanganmu


Bersedialah dari sekarang
Tegaklah untuk menetapkan engkau ada
Denganmulah Nur Tauhid akan disempurnakan kembali
Engkaulah minyak Atar itu, meskipun masih tersimpan dalam
kuntum yang akan mekar

Tegaklah, dan pikullah amanat ini atas pundakmu


Hembuskanlah panas nafasmu di atas kebun ini
Agar harum-harum narwastu meliputi segala
Dan janganlah memilih hidup bak nyanyian ombak
Hanya berbunyi ketika terhempas di pantai
Tetapi jadilah kamu air-bah, mengubah dunia dengan amalmu

Kibaskan sayapmu di seluruh ufuk


Sinarilah zaman dengan nur imanmu
Kirimkan cahaya dengan kuat yakinmu
Patrikan segala dengan nama Muhammad
Kau tahu bahwa semua elang hanya pantas bagi sesama elang:
Dengan segenggam sayap, masing-masing memiliki hati singa.
Harus berani dan hormat diri, sergaplah mangsa yang besar saja.
Jangan bersibuk dengan ayam hutan, burung meliwis dan pipit
Kecuali jika kauingin melatih kepandaianmu memburu.

Adalah hina, pengecut, tanpa berusaha mengeram


Membersihkan paruh kotor dengan mengambil makanan dari tanah.

Elang tolol yang meniru cara hidup burung pipit yang pemalu
Akan menjumpai nasib malang sebab ialah yang menjadi mangsa buruannya
Kutahu banyak elang yang jatuh dalam debu di mata mangsanya
Oleh karena mereka memilih jalan hidup burung pemakan gandum.

Peliharalah martabatmu hingga hidupmu bahagia


Selalulah geram, keras, berani dan kuat dalam perjuangan hidup.
Biarlah ayam hutan yang malang punya tubuh indah dan langsing

Bangunlah dirimu kokoh seteguh tanduk rusa jantan.


Apa pun kesenangan yang berasal dari kehidupan fana di sini
Datang dari hidup yang penuh keberanian, kegiatan dan kecermatan.
Nasehat berharga yang telah diberikan elang pada anaknya:
Jadikan tetesan darah kemilaumu berkilat-kilat bagaikan manikam.
Jangan kehilangan diri dalam penggembalaan seperti domba dan kerbau

Jadilah dirimu seperti nenek-moyangmu semenjak dulu.


Kuingat dengan baik betapa orangtuaku senantiasa menasehatiku begitu.
“Jangan bangun sarangmu di dahan pohon, “ ujar mereka.
“Kita para elang tak mencari perlindungan di taman dan ladang manusia.
Surga kita di puncak-puncak gunung, gurun luas dan tebing jurang.
Bagi kita haram menjemput bulir-bulir jelai dari tanah
Sebab Tuhan telah memberi kita ruang lebih tinggi yang tak terbatas.
Penduduk kelahiran angkasa yang berdiam di bumi
Di mataku lebih buruk dari burung kelahiran bumi.
Bagi elang ladang buruannya adalah karang dan batu jurang
Karang baginya adalah batu gosok untuk mempertajam cakar-cakarnya.

Kau adalah salah seorang anak buas yang bermata dingin


Keturunan paling murni dari burung garuda.
Jika seekor elang muda ditantang oleh seekor harimau
Tanpa mengenal takut ia akan membelalakkan matanya.
Terbangmu pasti dan megah seperti terbang malaikat
Dalam nadimu mengalir darah raja purba puncak-puncak gunung
Di bawah kolong langit yang luas ini, kau tinggal
Martabatmu terangkat oleh kekuatan, sasaran apa pun tak ditampik
oleh matamu
Kau tak boleh meminta makanan dari tangan orang lain kapan pun saja.
Baik-baiklah kau membawa diri dan dengarkan selalu nasehat yang baik
dan luhur
“People who have no hold over their
process of thinking are likely to be ruined by
liberty of thought. If thought is immature,
liberty of thought becomes a method of
converting men into animals.”
― Muhammad Iqbal

Anda mungkin juga menyukai