Anda di halaman 1dari 5

Kuliah Tamu

Dalam Rangka Sosialisasi Visi Misi Program Studi Teknologi Pangan:

Problematika Kondisi Keamanan Pangan


Produk UMKM di Indonesia

Senin, 16 Juli 2018

Program Studi Teknologi Pangan


Fakultas Teknik & Informatika
Universitas PGRI Semarang
2018

1
TERM OF REFERENCE (TOR) KULIAH TAMU
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN
FAKULTAS TEKNIK & INFORMATIKA - UPGRIS

Nama Kegiatan Kuliah Tamu & FGD 2018


Bentuk Kegiatan Kuliah Tamu dan Focus Group Discussion (FGD)
Tema Problematika Kondisi Keamanan Pangan Produk
UMKM di Indonesia
Tujuan 1. Sosialisasi visi & misi program studi teknologi
pangan
Tempat Gedung Pusat Lt. 2 Kampus 1 UPGRIS
Waktu Senin, 16 Juli 2018

I. LATAR BELAKANG

Perkembangan usaha kecil menengah mulai berkembang akhir-akhir ini.


Peningkatan itu tidak hanya pada segi kuantitas tetapi juga termasuk kualitasnya. Sektor
UMKM memang memiliki sistem manajemen yang khas sehingga memudahkan pemilik
usaha untuk melakukan inovasi sesuai dengan perkembangan zaman dan permintaan
konsumen. Sektor UMKM sendiri juga telah memberikan kontribusi yang sangat penting
bagi perekonomian Indonesia ketika terjadi krisis, dimana UMKM memiliki daya tahan
menghadapi krisis ekonomi yang terjadi karena UMKM tidak banyak memiliki
ketergantungan pada faktor eksternal seperti hutang dalam valuta asing, dan bahan
baku impor dalam melakukan kegiatan operasionalnya. Seperti yang telah dijelaskan
dalam Undang-Undang nomor 20 Tahun 2008, penjelasan mengenai usaha mikro adalah
usaha produktif milik orang perorangan ataupun badan usaha perorangan dengan
jumlah asset maksimal 0 sampai Rp 50 juta dan omzet total 0 sampai 300 juta. Usaha
kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri dilakukan oleh orang
perorangan ataupun badan usaha akan tetapi bukan merupakan anak perusahaan
dengan jumlah asset lebih dari Rp 50 juta sampai Rp 500 juta dan omzet total Rp 300
juta sampai Rp 2,5 milyar. Usaha menengah adalah usaha ekonomi produktif yang
berdiri sendiri dilakukan oleh cabang orang perseorangan atau badan usaha yang bukan
merupakan anak perusahaan dengan jumlah kekayaan bersih lebih dari Rp 500 juta
sampai Rp 10 milyar dan omzet total Rp 2,5 milyar sampai Rp 50 milyar. Oleh karena
itulah, sektor UMKM ini mulai menjamur di beberapa wilayah Indonesia dan mulai
menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan dari segi kuantitas dan kualitasnya.

2
Di sisi lain, sektor UMKM juga sering kali mengalami kesulitan dan hambatan
dalam menjalakan bisnis usahanya, seperti masalah pemasaran, permodalan,dan
pengelolaan. Sekitar 57% usaha mikro dan kecil di Indonesia dalam menjalankan
usahanya, dengan kesulitan utama yang dihadapi adalah permodalan yaitu sebesar
31.11% kesulitan bahan baku 24,80% dan kesulitan pemasaran sebesar 24,60%
(Mardani 2015). Pihak pemerintah telah mencoba membantu para pengusaha sektor
UMKM ini dengan meluncurkan berbagai program, baik berupa bantuan finansial,
workshop manajemen usaha, atau pendampingan usaha.
Beberapa permasalahan mulai muncul ketika produk yang mereka (UMKM)
hasilkan ini kurang diminati oleh konsumen atau memiliki masa simpan yang sangat
pendek. Berbagai bagai macam cara diterapkan untuk mengatasi hal tersebut. Beberapa
usaha yang dilakukan disesuaikan dengan aturan yang telah dijelaskan oleh pihak-pihak
berwenang sehingga produk mereka tetap bisa beredar di pasar komersial dengan
aman. Namun, di sisi lain, ada beberapa oknum yang mencoba melakukan inisiatif yang
melanggar aturan-aturan yang telah diberikan oleh pemangku kepentingan, dalam hal
ini pemerintah. Penggunaan bahan tambahan pangan (BTP) yang melebihi kadar yang
dianjurkan atau bahkan mengunakan bahan tambahan yang seharusnya tidak boleh
ditambahkan ke dalam produk makanan, untuk mengantisipasi kerugian yang terjadi.
Beberapa contoh kasus yang sering ditemukan di lapangan adalah penggunaan boraks
untuk mengawetkan produk makanan, penambahan pewarna sintetis tekstil ke dalam
makanan, penggunaan bahan pengawet yang terlalu berlebihan, dan beberapa
permasalahan lainnya yang bertentangan dengan asas keamanan pangan.
Pemerintah telah memiliki strategi yang tepat untuk mengantisipasi permasalahan
yang muncul terhadap kondisi keamanan pangan di negara ini. Program pendampingan
usaha dan sosialisasi peraturan pangan yang telah dibuat oleh pemerintah dapat
meminimalisasi penyalahgunaan bahan-bahan tertentu ke dalam produk pangan.
Penggunaan bahan baku dan BTP yang sesuai dengan takaran dan penerapan teknologi
pengolahan pangan yang tepat, tentu saja bisa meningkatkan kuantitas dan kualitas
produk pangan yang dihasilkan

II. TUJUAN
Kuliah Tamu dan FGD yang diselenggarakan oleh Prodi Teknologi Pangan Fakultas
Teknik & Informatika UPGRIS ini bertujuan memberikan informasi mengenai beberapa

3
permasalahan yang dihadapi oleh sektor UMKM yang terkait dengan kondisi keamanan
pangan serta untuk mensosialisasikan visi misi yang dimiliki oleh Program Studi
Teknologi Pangan, yaitu menjadi program studi yang unggul dan berjatidiri dalam
pengembangan UMKM di bidang pangan.

III. BENTUK KEGIATAN


Bentuk kegiatan berupa Kuliah Tamu dan Focus Group Discussion (FGD) dengan
beberapa perwakilan dari Univet Sukoharjo, BPOM, dan PT. Indofood Sukses Makmur
Tbk.

IV. PESERTA KEGIATAN


Kegiatan kuliah tamu diikuti oleh seluruh mahasiswa Program Studi Teknologi
Pangan, sedangkan FGD hanya diikuti oleh semua dosen PS Teknologi Pangan dan tamu
undangan dari akademisi dan industri.

V. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN


Kegiatan Kuliah Tamu dan FGD akan diadakan di Kampus 1 Universitas PGRI
Semarang :
Hari/Tanggal : Senin / 16 Juli 2018
Waktu : 08.00 s.d. 12.00 WIB
Tempat : Gedung Pusat Lt. 2 Kampus 1 Universitas PGRI Semarang.

VI. DESKRIPSI KEGIATAN


1. Lomba Inovasi Produk Pangan
Nama Kegiatan : Kuliah Tamu
Bentuk Kegiatan : penjelasan mengenai permasalahan yang dihadapi oleh
industri kecil rumah tangga (UMKM) yang terkait dengan
status keamanan pangan

Draft susunan acara kegiatan:


Waktu Kegiatan
07.30 – 08.00 Registrasi peserta kuliah tamu
08.00 – 08.10 Pembukaan oleh MC
08.10 – 08.20 Sambutan Ketua Program Studi Teknologi Pangan FTI

4
UPGRIS
08.20 – 08.30 Sambutan Dekan Fakultas Teknik & Informatika UPGRIS
08.30 – 09.30 Kuliah Tamu oleh Dr. ...................... (BPOM Kota Semarang)
 Perkembangan sektor UMKM di Indonesia
 Permasalahan yang sering ditemukan di industri kecil
terkait dengan keamanan pangan
09.30 – 10.00 Diskusi ( Tanya Jawab)
10.00 – 10.10 Sesi penutup oleh MC, Penyerahan Plakat dan Foto
bersama
10.10 – 10.20 Persiapan FGD
10.20 – 10.30 pembukaan FGD oleh Kaprodi
10.30 – 11.00 Pemaparan visi & misi PS Teknologi Pangan serta
peninjauan kurikulum PS.
11.00 – 11.30 Sesi diskusi
11.30 – 11.40 Sesi penyerahan plakat dan foto bersama
11.40 – 11.45 Penutupan

Anda mungkin juga menyukai