1
TERM OF REFERENCE (TOR) KULIAH TAMU
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN
FAKULTAS TEKNIK & INFORMATIKA - UPGRIS
I. LATAR BELAKANG
2
Di sisi lain, sektor UMKM juga sering kali mengalami kesulitan dan hambatan
dalam menjalakan bisnis usahanya, seperti masalah pemasaran, permodalan,dan
pengelolaan. Sekitar 57% usaha mikro dan kecil di Indonesia dalam menjalankan
usahanya, dengan kesulitan utama yang dihadapi adalah permodalan yaitu sebesar
31.11% kesulitan bahan baku 24,80% dan kesulitan pemasaran sebesar 24,60%
(Mardani 2015). Pihak pemerintah telah mencoba membantu para pengusaha sektor
UMKM ini dengan meluncurkan berbagai program, baik berupa bantuan finansial,
workshop manajemen usaha, atau pendampingan usaha.
Beberapa permasalahan mulai muncul ketika produk yang mereka (UMKM)
hasilkan ini kurang diminati oleh konsumen atau memiliki masa simpan yang sangat
pendek. Berbagai bagai macam cara diterapkan untuk mengatasi hal tersebut. Beberapa
usaha yang dilakukan disesuaikan dengan aturan yang telah dijelaskan oleh pihak-pihak
berwenang sehingga produk mereka tetap bisa beredar di pasar komersial dengan
aman. Namun, di sisi lain, ada beberapa oknum yang mencoba melakukan inisiatif yang
melanggar aturan-aturan yang telah diberikan oleh pemangku kepentingan, dalam hal
ini pemerintah. Penggunaan bahan tambahan pangan (BTP) yang melebihi kadar yang
dianjurkan atau bahkan mengunakan bahan tambahan yang seharusnya tidak boleh
ditambahkan ke dalam produk makanan, untuk mengantisipasi kerugian yang terjadi.
Beberapa contoh kasus yang sering ditemukan di lapangan adalah penggunaan boraks
untuk mengawetkan produk makanan, penambahan pewarna sintetis tekstil ke dalam
makanan, penggunaan bahan pengawet yang terlalu berlebihan, dan beberapa
permasalahan lainnya yang bertentangan dengan asas keamanan pangan.
Pemerintah telah memiliki strategi yang tepat untuk mengantisipasi permasalahan
yang muncul terhadap kondisi keamanan pangan di negara ini. Program pendampingan
usaha dan sosialisasi peraturan pangan yang telah dibuat oleh pemerintah dapat
meminimalisasi penyalahgunaan bahan-bahan tertentu ke dalam produk pangan.
Penggunaan bahan baku dan BTP yang sesuai dengan takaran dan penerapan teknologi
pengolahan pangan yang tepat, tentu saja bisa meningkatkan kuantitas dan kualitas
produk pangan yang dihasilkan
II. TUJUAN
Kuliah Tamu dan FGD yang diselenggarakan oleh Prodi Teknologi Pangan Fakultas
Teknik & Informatika UPGRIS ini bertujuan memberikan informasi mengenai beberapa
3
permasalahan yang dihadapi oleh sektor UMKM yang terkait dengan kondisi keamanan
pangan serta untuk mensosialisasikan visi misi yang dimiliki oleh Program Studi
Teknologi Pangan, yaitu menjadi program studi yang unggul dan berjatidiri dalam
pengembangan UMKM di bidang pangan.
4
UPGRIS
08.20 – 08.30 Sambutan Dekan Fakultas Teknik & Informatika UPGRIS
08.30 – 09.30 Kuliah Tamu oleh Dr. ...................... (BPOM Kota Semarang)
Perkembangan sektor UMKM di Indonesia
Permasalahan yang sering ditemukan di industri kecil
terkait dengan keamanan pangan
09.30 – 10.00 Diskusi ( Tanya Jawab)
10.00 – 10.10 Sesi penutup oleh MC, Penyerahan Plakat dan Foto
bersama
10.10 – 10.20 Persiapan FGD
10.20 – 10.30 pembukaan FGD oleh Kaprodi
10.30 – 11.00 Pemaparan visi & misi PS Teknologi Pangan serta
peninjauan kurikulum PS.
11.00 – 11.30 Sesi diskusi
11.30 – 11.40 Sesi penyerahan plakat dan foto bersama
11.40 – 11.45 Penutupan